Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yunita Soraya Oktariani
"Work engagement penting untuk dimiliki oleh para pekerja, di mana hal ini dapat
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, beberapa diantaranya melalui penerapan
learning organization dengan memberikan kesempatan bagi pekerja untuk berkembang,
ataupun dengan employee resilience agar pekerja dapat menciptakan energi yang positif.
Perusahaan perlu untuk memperhatikan bagaimana work engagement yang dimiliki oleh
pekerja agar tujuan perusahaan ataupun individu tetap tercapai. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh learning organization terhadap work engagement melalui
variabel employee resilience sebagai mediasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner untuk datanya diolah lebih lanjut. Penelitian
ini menggunakan teknik census, dimana kuesioner disebar kepada seluruh pekerja PT
ABC yang berjumlah 150 orang dan kuesioner yang kembali dan terisi berjumlah 105
responden. Analisis data pada penelitian ini menggunakan SEM-PLS (Structural
Equation Modeling-Partial Least Square) dengan pengolahan data menggunakan
software IBM SPSS Statistics 20 dan SmartPLS 3.2.9. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa employee resilience mampu memediasi hubungan antara learning
organization dan work engagement secara positif dan signifikan. Selain itu, seluruh
hubungan antar variabel juga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan satu sama
lain.

Work engagement is important to employee, where this can be influenced by
various factors, which are through implementing a learning organization by providing
opportunities for employees to develop, or by employee resilience so that workers can
create positive energy. Employees who have high work engagement will have dedication
to their work and will show good performance. Therefore, companies need to give more
attention to how work engagement is owned by employees in order to achieve company
or individual goals. This study aims to analyze the effect of learning organization on
work engagement through employee resilience as a mediating variable. This study used
a quantitative approach by distributing questionnaires for further processing of the data.
This study used a census technique, in which questionnaires were distributed to all 150
employees of PT ABC and 105 respondents returned and filled out the questionnaires.
The hypothesis was tested using the SEM-PLS (Structural Equation Modeling-Partial
Least Square) with data processing using IBM SPSS Statistics 20 and SmartPLS 3.2.9
software. The results of this study indicate that employee resilience is positive and
significant to mediate the relationship between learning organization and work
engagement. In addition, all the variable also has a positive and significant relationship
on one another.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aulia Rahman Azri Boer
"Perusahaan startup memiliki dinamika yang sangat cepat dan tidak menentu apabila dibandingkan dengan perusahaan yang telah lama berdiri. Selain itu, perusahaan startup memiliki praktik yang mengharuskan karyawannya untuk menghadapi pembagian pekerjaan yang lebih banyak. Namun, dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil dan ketidaksanggupan karyawan untuk melakukan kerja rangkap, karyawan lebih rentan untuk menghadapi ketidakpastian dalam pekerjaannya. Berdasarkan studi, employee resilience merupakan salah satu perilaku yang penting dimiliki seorang karyawan dalam menjalankan setiap pekerjaannya. Penelitian bertujuan untuk membuat alat ukur yang reliabel, valid dalam mengukur perilaku employee resilience, memiliki item-item yang baik, dan memiliki norma yang dapat digunakan untuk menginterpretasi skor. Partisipan dalam penelitian merupakan karyawan perusahaan startup yang telah bekerja minimal 2 bulan (n = 106). Hasil menunjukkan alat ukur Startup Employee Resilience (SUER) memiliki konsistensi internal yang tinggi, valid atas korelasi dengan work engagement yang memiliki hubungan secara teoretis, dan memiliki item yang dapat membedakan antarindividu dengan baik. Norma digunakan dalam menginterpretasi skor alat ukur SUER adalah normalized standard scores (M = 10; SD = 3). Alat ukur ini diharapkan dapat menjadi acuan diagnosis tingkat resiliensi yang dimiliki karyawan perusahaan startup.

Startup companies have fast and uncertain dynamics compared to well-established companies. Moreover, startup companies have practices that require the employees to face more work division. However, by the unstable economic condition and employee’s inability to face multiple workload, employees are vulnerable to face uncertainty at work. Studies showed that employee resilience is known as one of major behavior that employee should have to get through their job. The purpose of this research are to construct a reliable psychological measurement, valid in measuring employee resilience behavior, have a good item and norms to interpret the obtained scores. Result shows that Startup Employee Resilience measure (SUER) has high internal consistency, valid that proven by the correlation with work engagement which are theoretically related, and have items that are able to differentiate high and low individual characteristics. Norm that are used in this research is normalized standard score (M = 10, SD = 3). This measurement is expected as a benchmark to diagnose level of resilience on startup employee"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aulia Rahman Azri Boer
"Perusahaan startup memiliki dinamika yang sangat cepat dan tidak menentu apabila dibandingkan dengan perusahaan yang telah lama berdiri. Selain itu, perusahaan startup memiliki praktik yang mengharuskan karyawannya untuk menghadapi pembagian pekerjaan yang lebih banyak. Namun, dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil dan ketidaksanggupan karyawan untuk melakukan kerja rangkap, karyawan lebih rentan untuk menghadapi ketidakpastian dalam pekerjaannya. Berdasarkan studi, employee resilience merupakan salah satu perilaku yang penting dimiliki seorang karyawan dalam menjalankan setiap pekerjaannya. Penelitian bertujuan untuk membuat alat ukur yang reliabel, valid dalam mengukur perilaku employee resilience, memiliki item-item yang baik, dan memiliki norma yang dapat digunakan untuk menginterpretasi skor. Partisipan dalam penelitian merupakan karyawan perusahaan startup yang telah bekerja minimal 2 bulan (n = 106). Hasil menunjukkan alat ukur Startup Employee Resilience (SUER) memiliki konsistensi internal yang tinggi, valid atas korelasi dengan work engagement yang memiliki hubungan secara teoretis, dan memiliki item yang dapat membedakan antarindividu dengan baik. Norma digunakan dalam menginterpretasi skor alat ukur SUER adalah normalized standard scores (M = 10; SD = 3). Alat ukur ini diharapkan dapat menjadi acuan diagnosis tingkat resiliensi yang dimiliki karyawan perusahaan startup.

Startup companies have fast and uncertain dynamics compared to well-established companies. Moreover, startup companies have practices that require the employees to face more work division. However, by the unstable economic condition and employee’s inability to face multiple workload, employees are vulnerable to face uncertainty at work. Studies showed that employee resilience is known as one of major behavior that employee should have to get through their job. The purpose of this research are to construct a reliable psychological measurement, valid in measuring employee resilience behavior, have a good item and norms to interpret the obtained scores. Result shows that Startup Employee Resilience measure (SUER) has high internal consistency, valid that proven by the correlation with work engagement which are theoretically related, and have items that are able to differentiate high and low individual characteristics. Norm that are used in this research is normalized standard score (M = 10, SD = 3). This measurement is expected as a benchmark to diagnose level of resilience on startup employee"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aulia Rahman Boer
"Perusahaan rintisan memiliki dinamika yang sangat cepat dan tidak menentu jika dibandingkan dengan perusahaan yang sudah lama berdiri. Selain itu, perusahaan startup memiliki praktik yang mengharuskan karyawannya menghadapi pembagian kerja yang lebih besar. Namun karena kondisi ekonomi yang tidak stabil dan ketidakmampuan karyawan untuk melakukan pekerjaan ganda, karyawan lebih rentan menghadapi ketidakpastian dalam pekerjaannya. Berdasarkan penelitian, ketahanan karyawan merupakan salah satu perilaku penting yang dimiliki seorang karyawan dalam menjalankan setiap pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat ukur yang handal, valid dalam mengukur perilaku resiliensi karyawan, memiliki item yang baik, dan memiliki norma yang dapat digunakan untuk menginterpretasikan skor. Partisipan dalam penelitian ini adalah karyawan perusahaan startup yang telah bekerja minimal 2 bulan (n = 106). Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat ukur Startup Employee Resilience (SUER) memiliki konsistensi internal yang tinggi, valid untuk korelasi dengan work engagement yang memiliki hubungan teoritis, dan memiliki item yang dapat membedakan individu dengan baik. Norma yang digunakan dalam menafsirkan skor SUER adalah skor standar yang dinormalisasi (M = 10; SD = 3). Alat ukur ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk mendiagnosis tingkat resiliensi yang dimiliki karyawan perusahaan startup.

Start-up companies have very fast and erratic dynamics when compared to long-established companies. In addition, startup companies have practices that require their employees to face a greater division of labor. However, due to unstable economic conditions and the inability of employees to do multiple jobs, employees are more prone to face uncertainty in their jobs. Based on research, employee resilience is one of the important behaviors an employee has in carrying out every job. This study aims to make a reliable measuring tool, valid in measuring employee resilience behavior, have good items, and have norms that can be used to interpret scores. Participants in this study were employees of startup companies who had worked for at least 2 months (n = 106). The results show that the Startup Employee Resilience (SUER) measurement tool has high internal consistency, is valid for correlation with work engagement which has a theoretical relationship, and has items that can distinguish individuals well. The norm used in interpreting the SUER score is the normalized standard score (M = 10; SD = 3). This measuring tool is expected to be a reference for diagnosing the level of resilience that startup company employees have."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Reynanta Mauluddi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh motivasi kerja, kepercayaan pada organisasi dan resiliensi, terhadap komitmen karyawan untuk berubah yang dimediasi oleh kesiapan individu untuk berubah. Penelitian dilakukan dalam konteks perusahaan BUMN yang tengah mengalami masa krisis organisasi sebagai akibat dari terjadinya perubahan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan jumlah sampel yang terlibat sebanyak 303 orang responden. Data yang diperoleh melalui kuesioner kemudian dianalisis dengan menggunakan partial least square structural equation modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja, kepercayaan pada organisasi dan resiliensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan individu untuk berubah, sedangkan kesiapan individu untuk berubah berpengaruh positif terhadap komitmen terhadap perubahan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kesiapan individu untuk berubah memediasi secara parsial pengaruh motivasi kerja, kepercayaan pada organisasi dan resiliensi terhadap komitmen karyawan untuk berubah pada perusahaan ini. Secara teoritis penelitian ini berkontribusi dalam memperkaya khazanah teoritis terkait manajemen perubahan organisasi. Secara praktis penelitian ini dapat memberikan umpan balik kepada manajemen perusahaan dalam mengelola proses perubahan organisasi yang tengah dialaminya.

Research aims to examine the effect of work motivation, trust in the organization and resilience, on employee commitment to change which is mediated by individual readiness to change. Research was conducted in the context of a state-owned company that was experiencing period of organizational crisis as result of changes. This study used is a quantitative approach, with a total sample of 303 respondents. Data obtained through questionnaires were then analyzed using partial least square structural equation modeling (PLS-SEM). Results showed that work motivation, trust in the organization and resilience had a positive and significant effect on individual readiness to change, while individual readiness to change had a positive effect on commitment to change. Results also show that individual readiness to change partially mediates the influence of work motivation, trust in the organization and resilience to employee commitment to change in this company. Theoretically, this study contributes to enriching theoretical knowledge related to organizational change management. Practically this research can provide feedback to company management in managing the organizational change process."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library