Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Utari Pradita
"Masa goldene Zwanziger yang dikenal sebagai masa keemasan Jerman yang terjadi pada tahun 1924-1929 identik dengan kemajuan dalam bidang ekonomi yang kemudian berpengaruh pada banyak aspek kehidupan di kota Berlin. Erich Kästner yang turut mengalami masa ini sangat menghawatirkan efek negatif atas apa yang sedang terjadi di Jerman pada masa goldene Zwanziger pada kehidupan sosial masyarakat di Jerman, khusunya anak-anak. Penelitian ini berusaha untuk menjelaskan kritik Erich Kästner dari sudut pandang sosiologi sastra. Dalam tulisan ini dijelaskan bagaimana perubahan kondisi perekonomian di Jerman memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap sikap, moral, dan masa depan kehidupan sosial di Jerman.
Zwanziger goldene period known as the golden age that occurred in Germany 1924-1929 synonymous with progress in the economic field which then affects the many aspects of life in the city of Berlin. Erich Kastner who also experienced the negative effects of this very worrying over what was happening in Germany during the Goldene Zwanziger in the social life of the people in Germany, especially children. This study seeks to explain the Erich Kastner criticism from the standpoint of literary sociology. In this paper described how changes in economic conditions in Germany give an enormous influence on the attitudes, morals, and the future of social life in Germany."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Aliya Shahnnaz
"Simile merupakan jenis kiasan yang membandingkan dua hal melalui satu kata penghubung. Kata penghubung yang digunakan untuk karya berbahasa Jerman merupakan wie Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis perbandingan bentuk simile bahasa Jerman dan bahasa Indonesia di dalam novel anak karya Erich Kästner berjudul Emil und Die Detektive yang diterjemahkan oleh Ny. M Saleh Saad. Penulis ingin mengetahui simile yang terdapat di novel anak ini dan bagaimana perbedaan bentuk simile dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia, dan apakah terdapat perbedaan makna ketika simile tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dari enam simile Polare Vergleiche, empat di antaranya diterjemahkan secara sepadan dan dua diterjemahkan secara tidak sepadan.
A Simile is a figure of speech that directly compares two things through some connective words. The connective word that is being used in the german literatures is wie. This research aims to analyze the structure of german simile in a children book written by Erich Kästner under the title Emil und Die Detektive, which has been translated to Indonesian as Emil dan Polisi-polisi Rahasia. Furthermore, the author wants to find out whether there is a change of the structure or meaning in between the German simile and Indonesian simile in the translated version of the book by Mrs. M. Saleh Saad. The result of this research shows that among six Polare Vergleiche similes, four of which are translated evenly and two of which arent translated evenly by the translator."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library