Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Surya Bakti Silang
Abstrak :
Masalah penelitian : Instalasi Gawat Darurat merupakan salah satu unsur dalam pelayanan rawat jalan, akan menghasilkan out put berupa kontribusinya untuk memasukkan pasien kerawat inap. Dan yang menjadi masalah utama disini adalah belum adanya gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor apa yang berhubungan dengan kontribusi tersebut. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan kontribusi Instalasi Gawat Darurat terhadap rawat Inap. Untuk mengetahui gambaran tersebut dilakukan metode penelitian dengan disain deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif, dan pengambilan data secara "cross sectional". Dari hasil penelitian didapatkan bahwa faktor-faktor yang mempunyai hubungan dengan kontribusi Instalasi Gawat Darurat terhadap rawat map adalah faktor internal; faktor ketenagaan, fasilitas, sarana dan alat serta sistem dan prosedur. Dari faktor eksternal adalah jenis pekerjaan, waktu masuk pasien, tempat tinggat/asal pasien, sistem rujukan dan sistem biaya. Kesimpulan ; Dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, fasilitas dan ketenagaan merupakan faktor utama dari faktor internal dan jenis kelamin, tempat asal pasien, sistem rujukan, dan sistem biaya dan faktor eksternal mempunyai hubungan dengan kontribusi IGD terhadap rawat inap. Dari kesimpulan diatas disarankan perlunya pemikiran dan kebijaksanaan, serta peninjauan kembali dari pihak manajemen rumah sakit dalam upaya peningkatan dan pengembangan Instalasi Gawat Darurat secara menyeluruh terutama dalam kaitannya dengan faktor faktor tersebut diatas, minimal disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. ......Subject of study. Emergency installation as one of the elements in medical treatment for outpatient will give the output form of contribution to the admission of the patient to the hospital. The main problem here is that there is still no clear description of the factors related to the contribution. Scope of study is limited to the factors which are assumed to have some relations to contribution of emergency installation of hospitalization. To know the description, the method of study has been carried out by design descriptive analysis using qualitative approach mean while data collection has been done in a cross sectional way. The results of the study show that the factors related to contribution from emergency installation to hospitalization are internal factors: Human resource, Facilities, Equipment, System and Procedure. The external factors are kind of work, time of admission of patient, the place where the patient live, referal system anda financing system. Conclusion from study, it can be concluded that facilities and human resources are the main internal factors, whereas kind of work and the place where the patient live, referal system and financing system in the external factors have some relations to contribution from emergency installation to hospitalization. From the above conclusion, it is suggested to have idea, policy and review from the management of hospital to develop emergency installation as in a comprehensive way in relation to the above factors, especially to the internal ones. Minimally, they should be in accordance with the provisions stipulated by Department of Health of Republic Indonesia.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nelly Windarti
Abstrak :
RSUD Palembang Bari Kota Palembang, yang sebelumnya adalah Puskesmas Panca Usaha, adalah rurnah sakit pemerintah yang diresmikan Tanggal 19 Juni 1995 dan ditetapkan sebagai rumah sakit umum kelas C pada Tanggal 10 November 1997. Bagian IGD adalah salah satu instalasi dari delapan fasilitas pelayanan yang ada di RSUD Palembang Bari. Alat kesehatan habis pakai yang ada di RSUD Palembang Bari masih dropping dari Dinas Kesehatan Kota Palembang. Fungsi-fungsi manajemen logistiknya masih perlu dibenahi baik dalam perencanaan kebutuhan alat kesehatan habis pakai, penganggaran, pengadministrasian, penyimpanan, pendistribusian dan pengawasan. Kondisi yang ada sekarang bahwa penggunaan alat kesehatan yang ada belum efektif dan belum efisien karena belum dikelola dengan baik. Dari hasil Analisa ABC ada lima jenis alat kesehatan habis pakai masuk dalam Kelompok A, yakni : Infus Set Dewasa, Spuit 5cc, Abocath No. 20, Abocath No. 22, Abocath No. 24. Dalam Kelompok A tersebut proporsi volumenya adalah 46,33 persen atau sebanyak 7.007 unit dad jumlah seluruhnya sebanyak 15.124 unit, dengan nilai investasi sebesar 26,39 persen atau sebesar 26117.980 rupiah dad total investasi sebesar 98.978.357,00 rupiah. Terdapat perbedaan antara pengeluaran alat kesehatan yang ada di IGD dengan volume penggunaannya pada Tahun 2002 sebesar 46,76 persen atau sebanyak 3.276 unit dari total volumenya sebesar 7.007 unit, dan sisanya sebanyak 1,11 persen atau 157 unit. Besarnya perbedaan nilai investasi antara penggunaan dan persediaan alat kesehatan habis pakai di IGD Tahun 2002 adalah sebesar 26,89 persen atau senilai 18.949.715,00 rupiah dad total sebesar 26.117.980,00 rupiah, dan sisanya sebesar 0,56 persen atau senilai 145.255,00 rupiah. Besarnva pendapatan IGD RSUD Palembang Bari untuk Tahun 2002 sebesar 27.519.500,00 rupiah yang bersumber dari karcis sebesar 11.985.000,00 rupiah dan dari tindakan sebesar 15.534,500,00 rupiah. Profit marginnya sebesar 1.4.01520,00 rupiah jika pendapatan IGD dikurangi dengan besarnya penerimaan alat kesehatan habis pakai, dan ada efisiensi sebesar 8.569,785,00 rupiah jika pendapatan dikurangi dengan penggunaan alat kesehatan habis pakai. Disarankan dalam rangka menuju rumah sakit swakelola dan mandiri agar RSUD Palembang Bari dapat menerapkan fungsi-fungsi manajemen logisti:, meliputi perencanaan, penganggaran, operasional dan pengawasan logistik. Pembenahan stok harus segera dilakukan terutama dalam pengadministrasian, penyimpanan, pendistribusian, serta menempatkan petugas khusus yang menangani persediaan. Supaya perbedaan antara penggunaan dengan yang dikeluarkan untuk dapat dilakukan pengawasan agar tidak hilang, dapat disadarkan stok awal priode berikutnya sehingga akan terdapat penggunaan yang efektif dan efisien.
Coincidence Of The Usage Of Medical Disposable Equipment In Emergency Installation Palembang Bari Local Hospital Palembang City, In 2002Palembang Bari Local Hospital or RSUD Palembang Bari, formerly named Panca Usaha Community Health Center, is a government hospital legitimatised on June 19, 1995, and decided by the government regulation as the type C public hospital on November 10, 1997. Emergency Installation is one of eight installations serves some facilities for health care in RSUD Palembang Bari. Conclusion. Stock of medical disposable equipment in RSUD Palembang Bari has been supplied by Health Office of Palembang City. The functions of logistic management in Emergency Installation of RSUD Palembang Bari need some improvements in planning, budgeting, administrating, distributing, and controlling. The real condition about usage of medical disposable equipment indicates inefficiency due to inappropriate management. ABC Analysis shows there are five kinds of medical disposable equipment which are classified as Group A, that are Adult Infus Set, Spuit 5cc, Abbocath Number 20, Abbocath Number 22, and Abbocath. Number 24. In. that A Group,. the proportion of volume of medical disposable equipment is 46,33 percent or 7.007 units, in which its total volume are 15.124 units. Investment of medical disposable equipment is 26,39 percent or 26.117.980 rupiah, where its total investment is 98.978.357,00 rupiah. There are some differences between the volume of supply and the usage of medical disposable equipment is RSUD Palembang Bari Emergency Installation. The difference of usage in 2002 is 46,76 percent or 3.276 units of its total volume that is 7.007 units, and its remainder is 1,11 percent or 157 units. The large difference of its investment between the supply and the usage of medical disposable equipment in RSUD Palembang Bari Emergency Installation in 2002 is 26,89 percent or 18.949.715,00 rupiah, in which its total investment is 26.117.950,00 rupiah, and its remainder is 0,56 percent or 145.255,00 rupiah. The income Emergency Instalation of RSUD Palembang Bari received as long as 2002 is 27.519.500,00 rupiah, came from ticket is 11.985.000,00 rupiah, and came from medical action is 15.534.000,00 rupiah. Its profit margin as much as 14.01520,00 rupiah if the income used for buying medical disposable equipment, and it can be surplus as much as 8.569.785,00 rupiah if the remainders of stock can be coincided in its usage. Recommendation. In order to achieve the private hospital, it is recommended tabat RSUD Palembang Bari to implement the functions of logistic management, such as planning, budgeting, operating, and controlling. The reminder of usage of medical disposable equipment must be controlled, and must be accounted in future stock.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12662
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uktolseja, Frederique Jeanne
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian serangan asma bronkhial di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, karena penelitian ini belum pernah dilakukan dan kunjungan kesakitan setiap tahun meningkat. Rancangan penelitian adalah kasus kontrol tanpa matching dengan jumlah sampel keseluruhan 378 orang terdiri dari 189 kasus dan 189 kontrol. Dengan hipotesis, asma bronkhial dipengaruhi oleh faktor-faktor risiko seperti infeksi saluran nafas atas (rinitis, faringitis, tonsilitis), lingkungan (inhalasi alergen, inhalasi iritan, faktor psikis dan perubahan udara) dan alergi (riwayat genetik, riwayat atopi, alergi obat dan alergi makanan). Data diolah dengan analisis univariat, analisis bivariat, analisis stratifikasi dan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik unconditional. Perangkat lunak yang dipakai adalah program epi info 6 versi 6.04a dan program Egret versi 0.19.5. Data diolah dengan analisis univariat, analisis bivariat, analisis stratifikasi dan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik unconditional. Perangkat lunak yang dipakai adalah program epi info 6 versi 6.04a dan program Egret versi 0.19.5. Dari hasil penelitian faktor-faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian serangan asma bronkhial adalah perubahan udara (OR= 102.04), inhalasi alergen (OR = 92.29), faktor psikis (OR=27.01), riwayat genetik (OR=8.52) dan faringiitis (OR =5.02). Telah dibuktikan bahwa rinitis, faringitis, inhalasi alergen, faktor psikis, perubahan udara, riwayat genetik, riwayat atopi dan alergi makanan secara bersama-sama berperan dalam terjadinya serangan asma bronkhial. Saran kepada IGD RSUPNCM agar SOP/ form khusus asma bronkhial digunakan lebih baik, dan perlu kerja sama antar dokter spesialis, petugas rekam medik dan epidemiolog. Dan saran terhadap masyarakat adalah penyuluhan melalui PKMRS dan konsultasi pernikahan. ......Factors which Influencing Asthma Bronchiale Attack in the Emergency Installation Unit in Cipto Mangunkusumo General Hospital in Jakarta 1995 ? 1996This study which to identification risk factors that related with asthma bronchiale attack in Emergency Installation Unit in Cipto Mangunkusumo General Hospital Jakarta, since this study haven't been done and the visit of the patients every year have develop. The design of this study is unmatched case control with the number of samples 378 persons, 189 cases and I89 controls. The hypothesis is asthma bronchiale attack influenced by upper respiratory tract infection (rhinitis, pharyngitis, tonsilitis), environment (allergen inhalation, iritant inhalation, psychic factor, wheather adchange) and allergie (genetic history, atopic history, drugs allergic and food allergic). The data will be analysed univariat, bivariat, stratification and multivariat done by logistic unconditional regressions. Software will be use is Epi Info 6 6.04a version and Egret 0.19.5 version. Factors which is significant to the event of asthma bronchiale attack are wheather adchange (OR= 102.04), allergen inhalation (OR 92.29), psychic factor (OR= 27.01), genetic history (OR=8.52) clan pharyngitis (OR=5.02). The suggestion to the Emergency Installation'unit Cipto Mangunkusumo General Hospital is to use SOP 1 specific form of asthma bronchiale, and the need to collaborate between specialist doctors, medical record officials and epidemiologist. To the community should be suggested health education and marriage counselling.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Salihaty
Abstrak :
Unit Gawat Darurat (UGD) sebagai salah satu unit pelayanan penunjang medik dihadapkan pads tuntutan untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat sehingga tujuan pelayanan gawat darurat yaitu mencegah kematian dan kecacatan dapat tercapai. Dampak tercapainya tujuan dimaksud secara umum akan terkait dengan mutu pelayanan rumah sakit. Kenyataan menunjukan bahwa saat ini IRD RSUD Jayapura belum mampu mengantisipasi kebutuhan logistik farmasinya terutama ketersediaan obat kebutuhan dasar ruangan sehubungan dengan pelayanan yang diberikan kepada pasien. Berdasarkan permintaan kebutuhan obat IRD (medik) bulanan dijumpai kenyataan bahwa beberapa jenis obat yang diajukan ke Instalasi Farmasi tidak dapat dilayani sesuai permintaan (hanya terpenuhi sebesar 61,47% dalam setahun). Hal ini disebabkan karena terbatasnya stok obat yang ada pada Instalasi Farmasi dan bahkan pada bulan tertentu terdapat beberapa jenis obat yang tidak ada memiliki persediaan (TAP). Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya gambaran sistem pengendalian penyediaan obat kebutuhan dasar pada IRD RSUD Jayapura sehingga dapat dijadikan bahan masukan guna perbaikan dalam sistem pengendalian penyediaan obat kebutuhan dasar sehingga dapat tercapainya pelayanan rumah sakit. Metode yang digunakan dalam menganalisis kondisi pengendalian penyediaan obat kebutuhan dasar meliputi (1) Masukan (Input) yaitu menggali dan menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan pengendalian persediaan yang meliputi aspek-aspek Pengorganisasian, Kebijakan, Personalia, Prosedur, Perencanaan, Pencatatan, Pelaporan dan Pemeriksa intern; (2) Proses pengendalian penyediaan obat kebutuhan dasar di IRD yang berkaitan terhadap delapan aspek pengendalian; dan (3) Keluaran (Output) yaitu terpenuhinya penyediaan obat kebutuhan dasar 1RD secara tepat menurut jumlah, jenis, spesifikasi dan waktu.
Control System for Basic Requirements of Drugs Supply at Emergency Installation at Class B Regional Public Hospital in Jayapura Emergency Unit (IRD) as one of medical supporting service units is facing the demand to provide quick and correct service so that the objective of emergency service, namely to prevent from death and disabbility can be achived. The impact of achivement of such objective in general will be related to the quality of hospital services. The fact indivates that at the moment Emergency Unit (IRD) of Regional Public Hospital of Jayapura has not been able to anticipate its pharmaceutical logistic requirements, particularly the availibility of inhouse basic drugs requirements as given to patiens_ Based on the monthly request for IRD drugs requirements, it reveals that several kinds of drugs as submitted to the pharmaceutical installation can not be complied with according to the request (it can only be complied with 61.47% per anum). This is due to the limited stock of drugs as available in the IRD and even in certain months there are some kinds of drugs that have no stock. The objective of this research is to visualize the exposure of supplying system of basic drugs requirements at IRD RSUD layapura so that it can serve as input for improvement in control system of basic drugs requirements so that the hospital services can complied with. The method applied in analyzing the conditions of stock control of basic drugs requirements includes (1) Input, namely to dig up and analyze the problem related to stock control that includes the aspects of Organizing, Policy, Personnel, Procedure, Planning, Recording, Reporting, and Internal Audit; (2) Process of supply control of basic drugs requirements at IRD that is related to eight aspects of control; and (3) Output, namely, proper supply fulfillment of basic drugs requirements of IRD according to the quantity, kind, specification and time.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gustaf
Abstrak :
Data Base Plan for Emergency Installation is part of Hospital Management Information System, in special case we are studying of Management Information System for data registration in Emergency Installation for support activity. Dr. M. Djamil Padang Hospital's Company Emergency Installation which still use manual registration procedures and reporting system will be effect to losing patient information. Objectives of this research are to develop computerized registration information system Dr. M. Djamil Padang Hospital's Company Emergency Installation. To development system we have 2 (two) stages, manual stage by DFD and Flowchart and automation stage by data input, process and output. To support developing automation or computerized system we use Microsoft Access 2000 and Microsoft Visual Basic Version 6. Regarding to the analyse result at Dr. M. Djamil Padang Hospital's Company Emergency Installation especially in registration and reporting process we found inefficient system as follows : - Data input use repeat manual system - Reporting activity use manual report system with collecting data by recapitulation from activity manual forms. - Raw data report still necessary to process for get Emergency Installation information Consequently the above inefficient system is data input and process inclined data false, in reporting manual process will be effect disinformation data patient. Therefore, is necessary planed of data base application program that have more effective and efficient with implemented hospital computerize system. This system plan expected to increase service quality for patient. Because this system able to create report relation with health indicator. Complicity of this systems is high affectivity and efficiently, accurate, easy to operated because relevant with user needed and able to expand in order to develop system that have more complicity in the future time.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erma Handayani
Abstrak :
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan salah satu unit rumah sakit memberikan jasa pelayanan kesehatan terbaik secara tepat dan cepat yang terintegrasi dengan penatalaksanaan kegawatdaruratan guna mencegah kejadian kecacatan bahkan sampai kematian. penelitian ini dilakukan untuk melakukan analisa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja IGD RSUD Sawah Besar berdasarkan kriteria Baldrige Excellence Framework health care 2019-2020. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, secara kualitatif dan kuantitatif. Sample atau responden dipilih secara non probability dengan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu pada bulan November 2020 – Januari 2021 di IGD RSUD Sawah Besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sedang -kuat pada 6 kategori proses. Level IGD RSUD Sawah Besar berada pada posisi average dengan predikat good performance berdasarkan kriteria Baldridge Excellence Framework. IGD RSUD Sawah Besar memiliki peluang yang besar untuk dapat mengembangkan tujuan organisasi sesuai dengan visi dan misi rumah sakit dengan menciptakan inovasi untuk dapat memberikan pelayanan yang efektif dan efisien. ......The Emergency Installation (IGD) is one of the hospital units that provides the best health services accurately and quickly that is integrated with emergency management in order to prevent the occurrence of disability and even death. This study was conducted to analyze the factors that influence the performance of the Emergency Installation at Sawah Besar Hospital based on the Baldrige Excellence Framework Health Care Criteria 2019- 2020. This research is an cross sectional research, qualitatively and quantitatively. Samples or respondents were selected non-probably with a purposive sampling technique, namely a sampling technique for data sources with certain considerations in November 2020 - January 2021 at the ER Sawah Besar Hospital. The results showed that there was a moderate - strong relationship in the 6 process categories. The Emergency Installation level at Sawah Besar Hospital is in the average position with the predicate of good performance based on the Baldridge Excellence Framework Criteria. The Emergency Installation Sawah Besar hospital has a great opportunity to be able to develop organizational goals in accordance with the hospital's vision and mission by creating innovations to be able to provide effective and efficient services.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library