Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Albertus Bramantya Wijaya
Abstrak :

Sebuah bangunan maupun sekadar reruntuhan memiliki sebuah memori yang terkandung di dalamnya, dimana ia menjadi saksi bisu dalam peristiwa – peristiwa yang pernah terjadi di dalam maupun di sekitarnya. Kandungan memori tersebut dapat disebut juga dengan embodiment of memory. Dalam tugas akhir ini, saya mencoba untuk memanfaatkan embodiment of memory  tersebut untuk menjadi basis dalam menghadirkan narasi sesuai dengan sejarah bangunan yang terkait. Dalam antisipasi melestarikan sejarah colonial Belanda di Indonesia, Pulau Onrust dapat dijadikan sebagai alternative dalam pembelajaran sejarah tersebut. Melalui banyak bangunan dan reruntuhan bersejarah di pulau tersebut, banyak sekali memori yang dapat dimanifestasikan menjadi sebuah narasi. Narasi tersebut pada akhirnya mengakomodasi pengunjung dalam merasakan memori secara lebih imersif dan menambah value bersejarah bangunan/reruntuhan terkait.

 


A building or even ruins contains memories that are embedded, where the building itself become a silent witness of events occurring inside or around it. Those embedded memories can also be called as embodiments of memory. In this final project, I try to utilize the embodiments of memory as a basis for creating spatial narrative according to its corresponding building. In anticipation of preserving the Dutch colonial history on Indonesia, Onrust Island can be made as an alternative on studying the history. Through its buildings and ruins on the island, there are many memories that can be manifested into a spatial narrative. These narratives can accommodate visitors on witnessing immersive memories and enhance the building’s or ruin’s historical value.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Valerie Shanaz
Abstrak :
ABSTRAK
Beberapa wanita, berusaha untuk mencari jati diri mereka dengan menggunakan tubuh sebagai sarana untuk berkomunikasi dan mengekspresikan diri dalam situasi yang berbeda-beda, oleh karena itu, terbentuklah identitas mereka sebagai makhluk feminin di masyarakat. Namun, melalui pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, wanita telah dihadapkan pada kenyataan bahwa tubuh mereka selalu dipandang sebagai objek seksual dan sebagai sarana untuk memuaskan hasrat pria. Di satu sisi, wanita sangat tertindas oleh nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat patriarki. Dalam novel Sidney Sheldon Nothing Lasts Forever 1994 , salah satu karakter wanita bernama Honey Taft, merupakan satu dari contoh wanita yang keberadaannya dalam masyarakat ditentukan hanya berdasarkan tubuh dan seksualitasnya oleh karakter lainnya. Sebagai kerangka teoretisnya, penelitian ini bergantung pada teori perwujudan wanita oleh Simone de Beauvoir. Dalam teorinya, Beauvoir menyatakan bahwa sepanjang sejarah, penindasan perempuan mengalihkan mereka ke ranah imanensi, atau penerimaan pasif dari peran yang ditugaskan kepada mereka oleh masyarakat, sampai mereka tidak lagi sadar bahwa mereka memiliki pilihan bebas. Makalah ini, oleh karena itu, berfokus pada analisis bagaimana tubuh wanita dapat menjadi sumber penindasan salah satu karakter dalam buku ini dengan menggunakan analisis tekstual.
ABSTRACT
Some female, make an attempt to identify themselves by using their bodies as a way of communicating and expressing themselves through different situations, therefore, shaping their identity as a feminine being in the society. However, through experiences in daily life, female have been faced by the fact that their bodies are always seen as sexual objects and as a mean to please men rsquo s desire. In a way, women are much oppressed by the values shared in a patriarchal society. In Sidney Sheldon rsquo s novel Nothing Lasts Forever 1994 , one of the female characters named Honey Taft, is one example of a woman whose existence is often determined only from her body and sexuality by other characters. As its theoretical framework, this study depends on Simone de Beauvoir rsquo s theory of female embodiment. In her theory, Beauvoir stated that throughout history, women rsquo s oppression relegates them to the sphere of ldquo immanence, rdquo or the passive acceptance of roles assigned to them by the society, until they no longer aware that they have free choice. This paper, hence, focuses on analyzing how female body can become the source of oppression for one of the characters in the book by using textual analysis.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mishael Stefan Haholongan
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan keterkaitan antara arsitektur dan mode pakaian tentang bagaimana hal itu dipengaruhi oleh indera persepsi yang mengambil peran sebagai objek yang diinginkan yang melekat pada kehidupan manusia dalam menciptakan dan mewujudkan norma-norma yang diterapkan pada waktu tertentu. mengenai rasa kesepakatan bersama, mengusulkan ideologi untuk menyatukan atau menentang masyarakat pada intinya berdasarkan periode waktu di mana ia berada dan menentukan identitas komunitas budaya tertentu mengenai nilai kebiasaan dan tradisinya. Esensi-esensi ini diwakili dalam nilai estetika yang terhubung dengan indera persepsi individu dan oleh citra perwujudan fisik arsitektur dan mode pakaian mengenai hubungan konseptual. Konsep yang menembus nilai itu sendiri berbicara kepada manusia melalui representasi visual. ......The objectives of this study are to find then interrelationship between architecture and fashion on how it is influenced by the sense of perceptions that take a role as a desirable object that attached to human lives in creating and embodying the applied norms of a certain time-being regarding the sense of collective agreement, proposing ideology to unify or defy the society in its essence based on the period of time where it belonged and determining the identities of a certain cultural communities regarding the value of its habit and tradition. These essences are represented in the value of aesthetics which connects to an individual's sense of perception and by the image of the physical embodiment of architecture and fashion regarding the conceptual relation. The concept that penetrates the value itself speaks to humans through visual representation.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rimba Tiani Noor Hidayah
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji aspek ketubuhan dalam proses menjadi perempuan dalam tiga cerpen dari kumpulan cerpen Manifesto Flora karya Cyntha Hariadi. Penelitian ini bertujuan menjelaskan gambaran perempuan yang mengalami represi dalam mengekspresikan tubuhnya di masyarakat secara mandiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan kritik sastra feminis. Pendekatan tersebut digunakan untuk mendeskripsikan cara kerja patriarki sebagai alat yang mendikte baik buruknya perempuan atas tubuhnya pada tokoh perempuan dalam ketiga cerpen. Hasil penelitian ini menunjukkan bentuk-bentuk ketubuhan patriarkis yang berkaitan dengan mitos kecantikan, objektifikasi tubuh perempuan, dan fungsi reproduksi yang terdapat dalam kehidupan perempuan. Selain itu, ditunjukkan adanya dominasi patriarki dalam proses menjadi perempuan yang dialami oleh ketiga tokoh dalam cerpen serta perlu adanya rekonstruksi terhadap aspek ketubuhan perempuan yang feminis agar dapat mendukung proses menjadi perempuan tanpa dominasi maupun represi dari masyarakat patriarki. ......This research examines the embodiment aspects in the process of becoming a woman in three short stories from Manifesto Flora by Cyntha Hariadi. This research aims to explain the description of woman who experience repression in expressing their bodies in society independently. The method used in this research is a qualitative method with a feminist literary criticism approach. The approach is used to describe how patriarchy works as a tool that dictates the good and bad of women over their bodies in the female characters in the three short stories. The results of this study show the forms of patriarchal bodies related to beauty myths, objectification of women's bodies, and reproductive functions found in women's lives. In addition, it shows the patriarchal domination in the process of becoming women experienced by the three characters in the short stories and the need for reconstruction of feminist aspects of women's bodies in order to support the process of becoming women without domination or repression from patriarchal society.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library