Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rao, Nannapaneni Narayana
Jakarta: Erlangga, 2001
621.3 RAO e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Caryna Arviany
"ABSTRAK
Elemen-elemen ruang memiliki pengaruh yang besar untuk menstimulasi aktivitas bermain anak. Bermain adalah salah satu hal yang sangat penting dalam kemampuan seorang anak. Sedangkan banyak isu yang beredar bahwa rumah susun belum bisa memenuhi berbagai kebutuhan penghuninya. Sehingga bagaimana rumah susun dapat menyediakan media bermain untuk meningkatkan kemampuan anak? Dengan menggunakan metode kualitaif dalam skripsi ini, terlihat bahwa tidak ada media bermain yang didesain secara khusus. Oleh karena itu, ketika bermain anak-anaklah yang menyesuaikan jenis permainanya dengan media yang ada. Sehingga meningkatnya kemampuan anak tidak maksimal.

ABSTRACT
The elements of space have a big role in stimulating children 39 s play activities. Playing is one of crucial importances in a children 39 s abilities. Meanwhile there are issues growing about the public housing inability to meet the needs of their inhabitants. Therefore, how can the public housing provide the space for playing beneficial for children 39 s development By the qualitative method in writing this thesis, the result shows that there is no designed playground for children. But the children adapt their playing activities to the available space. It causes abilities increasing of the children of public housing is not maximal. "
2017
S67904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Ibnu Praditya
"Terdapat perbedaan representasi elemen arsitektural masjid di seluruh dunia. Kebanyakan masjid dibangun dengan kubah, menara, pilar, dan ornamen-ornamen. Akan tetapi terdapat pula masjid-masjid yang tidak memiliki elemen-elemen tersebut. Namun tetap memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai tempat beribadah atau shalat. Setiap Muslim diwajibkan untuk beribadah lima kali sehari. Menurut Al Quran dan Hadits, setiap tempat yang bersih dapat digunakan sebagai tempat ibadah. Kondisi ini juga meliputi kebersihan badan seorang Muslim dalam beribadah. Kajian lebih lanjut menemukan bahwa terdapat tiga aspek yang menjadi dasar dari prinsip masjid, yaitu menyucikan diri, arah Ka'bah, dan shalat berjamaah.
Setelah menganalisis Masjid Nabawi dan Masjid Agung Jawa Tengah, dapat disimpulkan bahwa beberapa fungsi elemen-elemen arsitektural tidak diperlukan. Keberadaan elemen tersebut hanyalah untuk mempertahankan tradisi simbolik daripada meningkatkan kualitas beribadah di dalam masjid. Dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip secara penuh, maka arsitektur masjid dapat di definisikan ulang agar dapat memperluas pemahaman tentang ruang ibadah.

There are different representations of mosque architectural elements throughout the world. Most mosques are built with domes, minarets, pillars and ornaments. However quite a number of mosques appear without any of those elements. Yet, they all serve the same function as a place for prayer or shalat. Every Muslim is obliged to perform prayers five times a day. According to the Holy Quran and Hadith, any clean place can be a used for prayer. This condition also applies to the bodily presence of every Muslims during prayer. Further studies reveal three aspects underlie the basic principles of a mosque, e.g ritual cleansing, direction of Ka’bah, and Jemaah prayer.
Having analysed the Nabawi Mosque and the Masjid Agung Jawa Tengah, the conclusion indicates some architectural elements are functionally unnecessary. Their presences are more to preserve symbolic tradition rather than to increase the quality of worship within the mosques. By purely implementing the principles, mosques architecture can be redefined to create a larger spectrum of understanding the ritual space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nigel Edgar Tiopan
"Transformasi pada elemen-elemen fisik merupakan fenomena penting yang menentukan perkembangan struktur fisik dan morfologi kota karena terjadinya aktivitas dan pergerakan fungsi penguasa, penduduk, dan semua pengguna kota. Hal ini karena elemen-elemen fisik menentukan penggambaran mental dari pandangan masyarakat terhadap kota yang menyimpan ciri unik tersendiri sehingga kota mudah dibedakan dari kawasan lain. Ada lima elemen fisik penting pembentuk kota, yakni tetenger, jalur, kawasan, simpul, dan tepian. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi elemen-elemen fisik yang terjadi di Pecinan Glodok Jakarta Barat sebagai kawasan sejarah yang sudah meniti tiga era pemerintahan Indonesia yakni Era Reformasi, Orde Baru, Orde Lama, dan bahkan sudah ada dari abad ke-17 jika ditarik ke belakang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Data primer didapatkan dari observasi, wawancara mendalam para penghuni, pemetaan kognitif, dan catatan lapangan. Data sekunder didapatkan dari studi literatur. Teknik analisis yang digunakan merupakan conventional content analysis dilanjutkan dengan triangulasi data. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa ada transformasi yang signifikan terhadap elemen-elemen fisik Pecinan Glodok berdasarkan informasi para penduduk dari ragam era pemerintahan Indonesia yang dipengaruhi oleh kebijakan dan peristiwa penting yang terjadi pada tiap era.

The transformation of the physical elements of a city is a key phenomenon that determines the development of the physical structure and morphology of the city through the activities and movements of the functions of the rulers, inhabitants and all users of the city. The physical element determines the mental representation of how people perceive the city which has its own unique characteristics that makes cities is easily distinguished from other areas. There are five physical elements that make up a city physically: landmarks, paths, districts, nodes, and edges. This study aims to analyze the transformation of the physical elements that occurred in the Glodok Chinatown, West Jakarta, as a historical area that has gone through three periods of Indonesian rule: The Reformation Era, The New Order, and The Old Order. This study used a descriptive qualitative method. Primary data were obtained from observations, in-depth interviews with residents, cognitive mapping, and field notes. Secondary data obtained from literature studies. The analysis technique used is conventional content analysis followed by data triangulation. The results of this study show that there has been a significant transformation of the physical elements of Glodok Chinatown based on information from residents from various eras of Indonesian government that were influenced by policies and important events that occurred in each era.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Rizka Anjani
"Xenoprotein yang terkandung dalam medium ekspansi standar yang digunakan untuk kultur sel punca hematopoietik (SPH) CD34+ berisiko menyebabkan graft-versus-host disease pada pasien penerima cangkok SPH CD34+. Diperlukan suplementasi medium ekspansi xeno-free untuk menurunkan risiko graft-versus-host disease pada pasien penerima cangkok. Suplementasi medium kultur ekspansi menggunakan platelet-rich plasma (PRP) dan human serum albumin (HSA) yang keduanya berasal dari manusia diharapkan dapat menggantikan suplementasi xenoprotein dalam kultur. Platelet-rich plasma diketahui mampu meningkatkan laju proliferasi sel punca, sementara human serum albumin mampu mempertahankan kepuncaan sel punca lebih baik dari fetal bovine serum. Kombinasi PRP dan HSA sebagai suplementasi medium ekspansi diharapkan mampu meningkatkan proliferasi dan mempertahankan kepuncaan SPH CD34+. Pengaruh kombinasi PRP dan HSA, rasio optimal persentase gradien suplementasi PRP dan HSA, serta durasi optimal kultur yang mampu mendukung proliferasi dan mempertahankan sifat kepuncaan SPH CD34+ perlu diketahui. Jumlah sel hidup dihitung menggunakan metode eksklusi trypan blue untuk melihat kemampuan medium uji dalam mendukung proliferasi. Fenotipe SPH CD34+ dianalisis menggunakan flow cytometry untuk mengetahui kemampuan medium uji dalam mempertahankan kepuncaan. Kombinasi suplementasi PRP dan HSA mampu meningkatkan proliferasi dan mempertahankan kepuncaan hingga hari ke-7. Persentase gradien PRP : HSA terbaik merupakan 3 : 2 berdasarkan kemampuannya dalam meningkatkan proliferasi dan mempertahankan sifat kepuncaan SPH CD34+. Kombinasi PRP dan HSA memiliki efek positif terhadap kultur SPH CD34+

Xenoprotein contained in CD34+ hematopoietic stem cell standard culture expansion medium has the risk of causing graft-versus-host disease (GVHD) in recipient of CD34+ HSC graft. Xeno-free supplementation in expansion medium is required to reduce the risk of GVHD in graft recipient. Supplementation of expansion medium using platelet-rich plasma (PRP) and human serum albumin (HSA), both originate from humans, hopefully has the ability to replace xenoprotein supplementation in culture. Platelet-rich plasma is known to increase the rate of stem cell proliferation, while human serum albumin is able to maintain stem cell’s stemness better than fetal bovine serum. The combination of PRP and HSA as expansion medium supplementation is expected to increase proliferation and maintain the stemness of CD34+ HSC. The effect of PRP and HAS combination, the optimal ratio of the percentage gradient of PRP and HSA supplementation, as well as the optimal duration of culture that can support proliferation and maintain CD34+ HSC stemness are to be studied. Live cells were counted using the trypan blue exclusion method to see the ability of the test medium to support proliferation. CD34+ HSC phenotype was analyzed using flow cytometry to determine the ability of test medium to maintain stemness. Combination of PRP and HSA supplementation are able to increase proliferation and maintain peaks until the 7th day. The best PRP : HSA gradient percentage is 3 : 2 based on its ability to increase proliferation and maintain SPH CD34+ stem properties. PRP and HSA combination has positive effects on CD34+ HSC culture."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library