Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Johnson, J. Richard
New York: John F. Rider, 1962
621.384 JOH e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marston, R.M.
"Buku yang berjudul "Audio IC circuits manual" ini ditulis oleh R. M. Marston. Buku ini membahas tentang sirkuit audio."
Oxford: Heinemann Newnes, 1989
R 621.38173 MAR a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Asy`ari Fauzan
"Beberapa penelitian telah menyatakan peran penting pemerintah dalam menangani masalah limbah elektronik, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dengan mengeluarkan kebijakan untuk menangani sistem pengelolaan limbah elektronik, baik di negara maju maupun berkembang, terutama didasarkan pada prinsip EPR, tetapi merancang dan menerapkan prinsip tersebut di negara berkembang mungkin sangat berat karena harus bergantung pada kapasitas negara dan kondisi sosial ekonomi, menyiratkan bahwa aspek keuangan akan menjadi rintangan utama bagi negara-negara berkembang ketika menerapkan prinsip ini. China adalah salah satu dari sedikit negara berkembang yang berhasil mereplikasi prinsip ini ke dalam sistem pengelolaan limbah elektronik mereka dan memiliki beberapa kesamaan dengan Indonesia, seperti keberadaan sektor informal, populasi besar, negara berkembang. Kebijakan pendanaan sistem pengelolaan limbah elektornik di China menggunakan subsidi yang ditetapkan pada nilai yang sesuai untuk bisa menjalankan sistem. Dalam penelitian ini, model skema pendanaan sistem pengelolaan limbah elektronik diusulkan untuk menganalisis kemungkinan kebijakan tersebut untuk diimplementasikan di Indonesia. Terdapat empat skema pendaan yang diusulkan pada penelitian ini, yaitu skenario 1, dimana pendanaan dilakukan hanya oleh produsen, skenario 2, dimana pendanaan dilakukan hanya oleh pemerintah, skenario 3, dimana pendanaan dilakukan hanya oleh produsen dan pemerintah, dan skenario 4, pendanaan dilakukan oleh produsen, pemerintah, dan konsumen. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa skenario 4 merupakan skenario yang paling paling feasible untuk dilakukan.

Policies to handle WEEE management system, both in developed and developing countries, mainly based on EPR principle, but designing and implementing such principle in developing countries might be formidable as it should be depended on the country`s capacity and socioeconomic condition, implying that the financial aspect will be the primary hurdle for the developing countries when implementing this principle. China is one of the few developing countries that successfully replicate this principle into their WEEE management system and has several similarities with Indonesia, such as the existence of informal sector, large population, a developing country. China WEEE processing fund policy uses subsidies that are set on appropriate number run the system. In this paper, a system dynamic model is proposed to analyze the possibility of such policy to be implemented in Indonesia. In this study, a model that implemented an electronic waste management system proposed to analyze issued this policy to be applied in Indonesia. Scenario 3, which is carried out only by producers, scenario 2, which is carried out only by the government, scenario 3, which is carried out only by producers and the government, and scenario 4, carried out by producers, governments and consumers. From the results of the study, obtained scenario 4 is the most feasible scenario to do."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmi Ambarwati
"Sistem pengelolaan limbah elektronik formal di negara berkembang, sebagian besar belum dikembangkan, termasuk di Indonesia. Pemerintah dan perusaan peralatan elektronik masih memiliki pengetahuan yang minimum mengenai limbah elektronik dan pentingnya pengelolaan limbah elektronik ini. Di sisi lain, permainan simulasi dengan tujuan yang serius (serious simulation game) menawarkan pendekatan yang efektif sebagai media pembelajaran bagi penggunanya melalui lingkungan yang menarik, pengalaman dan pengambilan keputusan. Serious simulation game sebagai media pembelajaran bukan lagi bidang penelitian baru. Namun, masih sedikit penelitian serious simulation game yang mengambil topik pengelolaan limbah, dan belum ada yang berfokus pada pengajaran sistem pengelolaan limbah elektronik bagi pemangku kepentingan. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan rancangan serious simulation game untuk pengelolaan limbah elektronik yang dapat mengedukasi pemangku kepentingan tentang apa itu limbah elektronik, mengapa itu perlu dikelola, dan bagaimana itu harus dikelola. Tujuan permainan ini adalah untuk menemukan skenario terbaik yang menghasilkan volume koleksi WEEE terbanyak. Infrastruktur permainan dengan multi player diimplementasikan untuk memungkinkan interaksi antar pemain. Dengan demikian, hal ini memungkinkan pemain untuk memahami hasil yang berbeda untuk keputusan berbeda

In a developing country like Indonesia, waste electrical and electronic equipment (WEEE) management system is not yet established. Government and the electrical and electronic equipment (EEE) manufacture still have minimum knowledge about WEEE. In the other side, serious simulation game is found to be effective for educating users through its engaging environment and experiencing the decision. Serious simulation game as environmental learning media is no longer a new field of research. However, there are still few serious simulation game researches that bring waste management issues, and none focusing on WEEE Management education for the stakeholder. Thus, the purpose of this research is to develop serious simulation game to educate the stakeholders about WEEE, why it is need to be managed, and how it should be managed. The aim of this game is to find the best scenario that resulting the most volume of WEEE collection. A multiplayer game infrastructure enables the player to interact and understand the different result for different decision taken."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54375
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pilamupih Dwi Rahayu
"Limbah elektronik atau e-waste dilarang untuk diekspor, sedangkan peralatan elektronik bekas dapat diekspor karena masih dapat digunakan dan memiliki komponen yang berharga. Perpindahan lintas batas atau transboundary movement limbah elektronik antar negara terjadi karena tidak ada klasifikasi yang jelas untuk membedakan antara limbah elektronik dan peralatan elektronik bekas. Sebagai akibatnya, banyak negara mengambil keuntungan dengan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengekspor limbah elektronik dengan mengkategorikannya sebagai peralatan elektronik bekas ke negara-negara lain. Penelitian-penelitian sebelumnya tentang transboundary movement limbah elektronik hanya menyoroti pergerakan limbah elektronik tersebut dari satu negara ke negara lain menggunakan Global Positioning System (GPS).
Penelitian tersebut membuktikan adanya transboundary movement limbah elektronik dari salah satu negara yang tergabung dalam OECD ke negara non-OECD. Penelitian transboundary movement limbah elektronik menggunakan game theory ini bertujuan untuk menerapkan game theory pada penelitian limbah elektronik dan peralatan elektronik bekas dengan menyoroti strategi dalam berbagai aspek yang mempengaruhi terjadinya transboundary movement limbah elektronik. Penelitian dilakukan dengan menggunakan negara yang tergolong ke dalam OECD dan non-OECD sebagai model penelitian. Kemudian faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya transboundary movement limbah elektronik digunakan untuk menentukan strategi yang tepat untuk masing-masing negara. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk menentukan strategi optimal untuk negara OECD dan non-OECD yang terlibat dalam transboundary movement limbah elektronik.

Electronic waste or e-waste is prohibited for export, while used electronic equipment can be exported because it can still be used and still have valuable components. Transboundary movement of electronic waste between countries occurs because there is no clear classification to distinguish between electronic waste and used electronic equipment. As a result, many countries took advantage of this opportunity to export electronic waste by categorizing it as used electronic equipment to other countries. Previous studies on electronic waste transboundary movement only highlighted the movement of electronic waste from one country to another using the Global Positioning System (GPS).
The study proved the existence of electronic waste transboundary movement from one of the countries incorporated in the OECD to non-OECD countries. The study of electronic waste transboundary movement using game theory aims to apply game theory for the research of electronic waste and used electronic equipment by highlighting strategies in various aspects that affect the occurrence of transboundary movements. The study was conducted using one country from each of the OECD countries and non-OECD countries will be used as a research model. Then the factors that cause the occurrence of electronic waste transboundary movement are used to determine the right strategy for each country. The expected results of this study are to determine the optimal strategy for OECD and non-OECD countries involved in the electronic waste transboundary movement."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gifta Oktavia Fajriyanti
"Kemajuan teknologi saat ini berkembang sangat pesat dan menyebabkan meningkatnya konsumsi produk elektronik. Namun, hal tersebut menimbulkan tantangan baru yaitu peningkatan limbah elektronik. Banyak negara yang telah mengadaptasi kebijakan Extended Producer Responsibility untuk melindungi lingkungan dari pencemaran limbah elektronik. Di Taiwan, kebijakan Extended Producer Responsibility telah ditetapkan sejak 1998 di bawah 4-in-1 Recycling Program dan evaluasi kebijakan tetap dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan kebijakan yang lebih baik. Saat ini, ketidak seimbangan model pendanaan Extended Producer Responsibility terjadi dan dapat merugikan pihak tertentu. Keterlibatan banyak pihak yaitu produsen, pemerintah, industri daur ulang dan konsumen mengakibatkan kompleksitas untuk kebijakan pengelolaan glimbah elektronik semakin tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan untuk melakukan perancangan ulang model pendanaan Extended Producer Responsibility untuk memastikan profitabilitas dalam sistem pengelolaan limbah elektronik di Taiwan menggunakan metode system dynamics. Berdasarkan hasil penelitian, trade-off antar banyak pihak dapat terjadi dalam penerapan kebijakan pengelolaan limbah elektronik. Berdasarkan model yang diusulkan, kebijakan Extended Producer Responsibiity telah disimulasikan dan dapat diadopsi untuk memaksimalkan keuntungan produsen dan industri daur ulang tanpa pemerintah dan konsumen.

The technology advancement in this era is growing rapidly and cause the increasing consumption of the electrical and electronic product. Nonetheless, it deals with other problems, Waste Electrical and Electronic Equipment (WEEE) increase. Many countries promote producer responsibility to protect the environment. For instance, in Taiwan, the Extended Producer Responsibility (EPR) policy that is responsible for managing waste electrical and electronic equipment has already established since 1998 called 4-in-1 Recycling Program and continuous review is still conducted to obtain a better policy. In addition, the unbalance recycling fund mode between recycling fee and recycling subsidy is appeared in implementation by this country. Due to the high complexity of multiple parties among manufacturer, recycling industries, consumers and government in such eco-system, this study proposed a new EPR-based fund mode to ensure the profitability of WEEE management using system dynamics. A case study is investigated in Taiwan.  According to our study, a trade-off between the multiple agents appeared. Based on the present model, the best policy can be simulated and adopted to maximize manufacturer and recycling industries profit without harming other stakeholders."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Naomi Natasha Isabella
"ABSTRAK
Kebutuhan Indonesia akan peralatan elektronik terus meningkat, seiring dengan perkembangan di beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti populasi, pertumbuhan ekonomi, tren, tingkat edukasi dan juga harga produk elektronik yang cendrung kompetitif. Indonesia sendiri merupakan salah satu dari sepuluh negara penghasil limbah elektronik di dunia. Hal ini juga semakin menimbulkan urgensi dengan terbatasnya sumber daya yang dapat dieksploitasi dan terbatasnya kapasitas tempat pembuangan akhir produk elektronik di Indonesia. Bisnis didorong utnuk tidak hanya berusaha untuk meningkatkan keuntungan, melainkan juga untuk mengintegrasikan kaidah keberlanjutanterutama dalam aspek lingkungan. Terutama, dengan dirancangnya UU 18 tahun 2008 yang menggagaskan EPR. Salah satu konsep utama yang digagaskan adalah konsep rantai pasok tertutup dengan recycle, reuse dan remanufacture (3R). Namun, tentu saja ada penghalang dari bisnis-perusahaan manufaktur elektronik-untuk mengimplementasikan konsep ini, seperti tingginya biaya investasi, resiko dan ketidakpastian dalam mengimplementasikannya. Dalam mengatasi penghalang ini, para ahli mengajukan sistem produk servis untuk menjadi alternatif solusi. Namun, bisnis model sistem produk servis sendiri memiliki beberapa jenis dan kompleksitas yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak intervensi pada performa indikator dan variabel dalam beberapa jenis sistem produk servis dan rantai pasok tertutup di perusahaan elektronik Indonesia dan sifatnya dibawah skenario EPR, dengan merancang model dinamisnya. Dengan melakukan simulasi pada model ini, dapat diketahui kebijakan dari bisnis model berbasis sistem produk servis yang tepat untuk perusahan elektronik di Indonesia dengan pertimbangan ekonomi / produsen dan lingkungan.

ABSTRACT
Indonesias electronic equipment demand is encountering significant growth by year, along with developments in several main influencing factors such as population, economic growth, trends, the level of education and also the competitive price of electronic products. Indonesia is one of ten countries producing electronic waste in the world. This fact also increasingly raises urgency with limited exploitable resources and limited capacity for electronic products landfill in Indonesia. Businesses-electronic manufacturing company-are encouraged not only focus on increasing  profits, but also to integrate the rules of sustainability-especially in the environmental aspects. Especially, with the drafting of Law Act 18 of 2008 which initiated EPR. One of the main concepts that was conceived was the closed-loop supply chain concept with recycle, reuse and remanufacture (3R). However, there are certainly barriers from businesses-electronic manufacturing companies- to implement this concept, such as high investment costs, risks and uncertainties in implementing the concept. In overcoming this barrier, experts propose product service system-based business model for alternative solution. However, the business model of the service product system itself has several types and its own level of complexity. Therefore, this study aims to evaluate the effect of the intervention on performance indicator and variables in several types of service product systems and closed supply chains in Indonesian electronics companies and their properties under the EPR scenario, using system dynamics modelling. By conducting simulations in these models, it is known that which intervention of the system-based business model of service products is appropriate for electronic companies in Indonesia with economic / producer and environmental considerations."
Lengkap +
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nefyodov, Eugene I.
"This textbook is intended for a course in electromagnetism for upper undergraduate and graduate students. The main concepts and laws of classical macroscopic electrodynamics and initial information about generalized laws of modern electromagnetics are discussed, explaining some paradoxes of the modern theory. The reader then gets acquainted with electrodynamics methods of field analysis on the basis of wave equation solution. Emission physics are considered using an example of the Huygens-Fresnel-Kirchhoff canonic principle. The representation about strict electrodynamics task statement on the base of Maxwell equations, boundary conditions, emission conditions and the condition on the edge is given. Different classes of approximate boundary conditions are presented, which essentially simplify understanding of process physics. The canonic Fresnel functions are given and their generalization on the case of anisotropic impedance. The free waves in closed waveguides and in strip-slotted and edge-dielectric transmission lines are described.
A large number of Mathcad programs for illustration of field patterns and its properties in different guiding structures are provided. The material is organized for self-study as well as classroom use."
Lengkap +
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20502456
eBooks  Universitas Indonesia Library