Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risca Hermawan Wibowo
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Risca Hermawan WibowoProgram Studi : Manajemen Tenaga Listrik dan EnergiJudul : Analisis Kesiapan Indonesia dalam Menghadapai Era Mobil Listrik Mobil Listrik telah diprediksi sebagai salah satu alternatif transportasi masadepan. Karena tidak menghasilkan emisi gas buang, ramah terhadap lingkungan, memiliki effisiensi yang lebih baik dari mobil bbm, menjaga keberlangsungan energi di masa depan karena tidak menggunakan energi fossil. Banyak negara didunia telah menggunakan mobil listrik seperti Amerika, Norwegia, Cina, Jepang dan masih banyak negara lain. Namun di Indoneisa sebagai negara dengan penduduk no 4 terbesar di dunia belum menggunakan mobil listrik. Oleh karena itu perlu dikembangkan mobil listrik di Indonesia. Dalam penelitian ini diperlukan untuk melihat tingkat kesiapan Indonesia dalam menghadai era mobil listrik. Metode yang digunakan dalam wawancara ini dengan menggunakan kuisioner, wawancara dengan para ahli kemudian data diolah dengan perangkat lunak statistik SPSS. Ada empat variabel yang dijadikan dalam penelitian, diantaranya : Kebijakan Pemerintah, Insentif, Infrastruktur, penelitian dan pengembangan. Berdasarkan data yang diperoleh dan dilakukan pengolahan data didapatkan hasil keseluruhan dari semua variabel angka kesiapan 2.32 dari skala 1 ndash; 4. Untuk variabel Kebijakan Pemerintah sebesar 1.84 , Insentif sebesar 2.17, Infrastruktur sebesar 1.96, penelitian dan pengembangan sebesar 3.33. Berdasarkan data tersebut, berarti Indonesia belum siap dalam menghadapai era mobil listrik. Untuk mempercepat hal itu diperlukan kebijakan pemerintah, adanya infrastruktur dan insentif sebagai kepastian bagi semua pihak dan diharapkan era mobil listrik dapat segera terwujud. Kata kunci :Mobil listrik, kesiapan mobil listrik, Kebijakan, Insentif
ABSTRACT
Name Risca Hermawan WibowoStudy Program Electricity Power and Energy ManagementTitle Indonesia Readiness Analysis consummate the Electric Vehicle Era Electric vehicle have been predicted as one of the alternative transportation at the future. Because it does not produce exhaust emissions, friendly to the environment, has a better efficiency than fuel vehicle, maintaining energy sustainability in the future because it does not use fossil energy. Many countries in the world have used electric vehicle such as America, Norway, China, Japan and many other countries. But in Indoneisa as the country with the 4th largest population in the world have not used electric vehicle. Therefore need to be developed electric car in Indonesia. In this research is needed to see the level of readiness of Indonesia in the electric vehicle era. The method used in this interview using questionaires, interviews with experts then data processed with SPSS statistic software. There are four variables used in the research, including Government Policy, Incentives, Infrastructure, Research and Development. Based on data obtained and conducted data processing obtained overall results of all variables readiness rate 2.32 from a scale of 1 4. For Government Policy variables of 1.84, Incentives of 1.96, Infrastructure of 2.17, research and development of 3.33. Based on these data, it means that Indonesia is not ready for electric vehicle era. To accelerate it required government policy, any infrastructure, and incentives as a certainty for stakeholder and it is expected electric vehicle era can be realized. Keywords Electric Vehicle, readiness electric vehicle, policy, incentives
2017
T47932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghany Heryana
Abstrak :
Riset kendaraan listrik terus berkembang seiring dengan menurunnya cadangan bahan bakar fosil dan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya sumber energi yang bebas dari polusi atau green energy. Menurunnya cadangan sumber daya fosil di Indonesia menjadi salah satu alasan utama. Saat ini Indonesia bukan lagi menjadi anggota OPEC karena kecilnya cadangan dan produksi minyak serta gas bumi. Jika hal ini tidak diantisipasi maka ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar akan semakin besar. Kendaraan bermotor merupakan salah satu pengguna energi fosil terbesar dan penyumbang polusi. Kebutuhan penggunaan kendaraan tidak dapat dihindari, oleh sebab itu diperlukan solusi kendaraan yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Kendaraan listrik merupakan solusi yang sangat tepat terkait hal tersebut. Tujuan untuk menurunkan emisi dengan menggunakan kendaraan listrik dapat tercapai, namun untuk mendapatkan efisiensi energi yang baik diperlukan perancangan dan perencanaan daya yang tepat. Jika tidak, alih-alih mendapatkan efisiensi yang baik, yang didapatkan justru penggunaan listrik yang boros. Penentuan kapasitas motor listrik dan baterai umumnya didasarkan pada pengalaman empiris periset lain atau produsen kendaraan listrik yang telah terlebih dahulu memulai. Resiko dari cara ini adalah adanya kelebihan daya, kekurangan daya, atau tidak sinkronnya kapasitas daya motor dengan baterai. Hal ini diketahui setelah kendaraan diuji coba. Riset dimulai dengan kajian secara teoritis untuk mendapatkan model matematis penggunaan daya. Sedangkan eksperimen kendaraan listrik ini dimulai dengan konversi kendaraan ICE menjadi kendaraan listrik murni. Kendaraan yang dimaksud adalah bis listrik. Penggerak utama kendaraan diganti dengan motor listrik. Konsekuensinya, penggerak lain seperti power steering, compressed air, dan air conditioner harus diberi motor tersendiri (multi motor). Sumber daya didapat dari baterai dengan tegangan dan kapasitas arus jam tertentu. Baterai dan beban-beban diintegrasi hingga kebutuhan minimum agar bis dapat berfungsi terpenuhi. Dari hasil pengujian dan pengambilan data, dengan kapasitas motor utama 115 kW dan tegangan 384 VDC, bis mengkonsumsi 1.02 kWh untuk jarak 1 km. Kebutuhan daya motor utama tergantung kepada jarak tempuh, beban, dan kecepatan. Sedangkan power steering, compressed air, dan air conditioner tegantung kepada waktu. Algoritma perancangan dan perencanaan daya kendaraan listrik berhasil mengurangi fase trial and error dan eksperimen serta dapat digunakan untuk perencanaan kendaraan listrik selanjutnya. ......Electric vehicle research continues to grow along with the decline in fossil fuel reserves and increasing awareness about the importance of energy sources that are free from pollution or green energy. Indonesia's decline in fossil resource reserves is one of the main reasons. Currently, Indonesia is no longer a member of OPEC because of the small reserves and production of oil and gas. Indonesia's dependence on imported fuel will be even greater if this is not anticipated. Motor vehicles are one of the most significant users of fossil energy and a contributor to pollution. The need for vehicle use cannot be avoided. Therefore, vehicle solutions that are more energy-efficient and environmentally friendly are needed. Electric vehicles are the perfect solution for this. The goal of reducing emissions by using electric vehicles can be achieved, but getting good energy efficiency requires proper power design and planning. If not, what you get is wasteful use of electricity instead of getting good efficiency. The determination of the capacity of electric motors and batteries is generally based on the practical experience of other researchers or electric vehicle manufacturers who have already started. The risk of this method is the presence of excess power, lack of power, or not synchronizing the motor power capacity with the battery. It is known after the vehicle is tested. The research begins with a theoretical study to obtain a mathematical power usage model. Meanwhile, the electric vehicle experiment started with converting ICE vehicles into pure electric ones. The vehicle in question is an electric bus. An electric motor replaces the main drive of the vehicle. Consequently, other drivers, such as power steering, compressed air, and air conditioner, must be given their motor (multi-motor). The power source is obtained from a battery with a specific voltage and current capacity. Batteries and loads are integrated until the minimum requirements for the bus to function are met. From the results of testing and data collection, with the main motor capacity of 115 kW and a voltage of 384 VDC, the bus consumes 1.02 kWh for a distance of 1 km. Main motor power requirements depend on the distance traveled, load, and speed. Meanwhile, power steering, compressed air, and air conditioner depending on time. The design and power planning algorithm of electric vehicles has succeeded in reducing the trial and error and experimental phases and can be used for further planning of electric vehicles.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayuntoro Wiyono
Abstrak :
ABSTRAK
Makalah ini adalah tentang studi kendaraan listrik atau electric vehicle EV di Australia yang diharapkan secara bertahap menggantikan kendaraan konvensional atau conventional vehicle CV dalam jangka panjang, tetapi memiliki serapan pasar yang sangat rendah. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang lambatnya pertumbuhan pasar EV di Australia, kami mengadopsi pendekatan system thinking untuk menganalisis industri EV Australia saat ini. Kami mengimplikasikan literature reviews dan expert interviews untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang situasi industri EV di Australia saat ini. Kemudian, melalui pendekatan system thinking tersebut, kami membagi situasi industri EV menjadi empat tingkatan, yang merupakan gejala, perilaku dari waktu ke waktu atau behaviour over time BOT , struktur sistem dan mental models. Hasilnya, dengan mengadopsi pendekatan system thinking, masalah utama dalam industri EV Australia dapat dijelaskan dari aspek eksternal juga internal.
ABSTRACT
This paper is about the study of electric vehicle EV in Australia that is expected to gradually replace conventional vehicle CV in the long run, but have considerably low market uptake. To gain a better understanding of the slow growth EV market uptake in Australia, we adopt system thinking approach to analyse current Australia EV industry. We implicate literature reviews and expert interviews to gain a deeper understanding of current Australia EV industry situation. Then, through system thinking approach, we break down EV industry situation into four levels, which are symptoms, behaviour over time BOT , system structure and mental models. By adopting system thinking approach, the key issues in Australia EV industry could be explained by external and internal aspects.
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anwar Sadat Faidar
Abstrak :
Dengan perkembangan ekosistem kendaraan elektrik yang semakin pesat, muncul kekhawatiran terhadap keamanan kelistrikan dari kendaraan elektrik. Kekhawatiran ini disebabkan oleh permasalahan yang ada pada kendaraan elektrik, yang tidak dapat digunakan sama sekali pada saat tidak sedang digunakan dalam waktu lama. Permasalahan ini disebabkan oleh sistem ringkat tegangan rendah, yang tidak tersedia pada saat kendaraan elektrik sedang berada pada kondisi tersebut. Selain itu muncul kekhawatiran atas penggunaan sistem tegangan tinggi yang ada pada kendaraan elektrik, yang dapat merusak dan berbahaya bagi manusia serta kendaraan elektrik itu sendiri Pada penelitian ini dirancang sebuah power distribution unit yang dapat disematkan sebuah algoritma yang dapat mendukung pengamanan atas ketersediaan energi listrik tingkat tegangan rendah. Serta penyaluran daya listrik bertegangan tinggi pada sistem kednaraan elektrik. Hasil riset ini menunjukkan bahwa algoritma yang dibuat dapat memberikan pengamanan terhadap ketersediaan energi listrik tingkat tegangan rendah, serta memastikan penyaluran daya listrik bertegangan tinggi dapat terlasalurkan dengan aman. Penyediaan sistem tegangan rendah, dilakukan dengan mengatur prosedur pengisian lead-acid battery. Sedangkan penyaluran tegangan tinggi, dilakukan dengan sistem buka tutup kontaktor berdasarkan pembacaan sensor tegangan yang ada pada PDU. Kendaraan tidak akan dapat digunakan apabila salah satu kondisi algoritma tidak terpenuhi, sehingga memastikan keselamatan kendaraan elektrik tetap terjaga. ......With the rapid development of the electric vehicle ecosystem, concerns have emerged regarding the electrical safety of electric vehicles. These concerns are caused by issues that render electric vehicles unusable when not in use for an extended period of time. This problem is attributed to the compact low-voltage system that is not available during such conditions. Additionally, there are concerns about the use of high-voltage systems in electric vehicles, which can be damaging and pose risks to both humans and the electric vehicles themselves. In this research, a power distribution unit is designed, which incorporates an algorithm to support the safety of low-voltage electrical energy availability and the distribution of high-voltage electrical power in the electric vehicle system. The research findings demonstrate that the developed algorithm provides safety measures for low-voltage electrical energy availability and ensures the safe distribution of high-voltage electrical power. The provision of the low voltage system is achieved by regulating the lead-acid battery charging procedure, while the high voltage distribution is carried out through the opening and closing of contactors based on the readings from voltage sensors in the power distribution unit (PDU). The electric vehicle will not be operable if any of the algorithm conditions are not met, thus ensuring the safety of the electric vehicle is maintained.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Rayner Andreas
Abstrak :
Peningkatan emisi karbon oleh sektor transportasi berkorelasi dengan peningkatan jumlah kendaraan di Indonesia khususnya kendaraan dengan mesin pembakaran dalam yang mencapai minimal 30% dari total emisi karbon nasional. Emisi karbon menyebabkan kerusakan lingkungan, mendorong pemerintah Indonesia untuk menerapkan kebijakan emisi karbon pada kendaraan ICE, dan adopsi kendaraan berbasis listrik. Namun, tingkat adopsi pelanggan masih terbatas, antara lain karena terbatasnya pilihan produk kendaraan listrik di Indonesia dan harga satuan yang masih relatif mahal. Tulisan ini bermaksud mengeksplorasi desain kendaraan listrik dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan untuk mendapatkan desain produk yang paling diminati dan paling mungkin untuk direalisasikan oleh industri terkait. Untuk tujuan ini, integrasi metode conjoint analysis (berdasarkan model kombinasi penuh) dan penerapan fungsi kualitas sadar lingkungan (QFD) dilakukan, membantu dalam menghubungkan aspek pelanggan dengan aspek teknis di industri otomotif. Penelitian dilakukan dengan menggali sembilan atribut dan 30 level variasi desain produk yang meliputi aspek performa, teknologi, dan pelayanan kendaraan listrik seperti daya dan torsi maksimum; jangkauan maksimum; model kendaraan; kapasitas baterai; kecepatan pengisian baterai; umur baterai yang diharapkan; fitur teknologi dan harga kendaraan. Didapatkan 32 variasi desain yang menggabungkan sembilan atribut dan 30 level desain produk. Melalui metode penerapan fungsi kualitas sadar lingkungan (ECQFD), desain produk yang diperoleh diwujudkan sebagai strategi produksi untuk mendapatkan desain kendaraan listrik yang paling sesuai dengan preferensi pelanggan. ......The increase in carbon emissions by the transportation sector is correlated with the rise in the number of vehicles in Indonesia, especially vehicles with internal combustion engines which reaches at least 30% of the total national carbon emissions. Carbon emissions cause environmental damage, prompting the Indonesian government to implement a carbon emission policy on ICE vehicles, and the adoption of electric-based vehicle. However, the customers' adoption rate is still limited, partly due to the limited choice of electric vehicles products in Indonesia and unit prices, which are still relatively expensive. This paper intends to explore the design of electric vehicles by paying attention to customer needs to obtain product designs that are most in-demand and most likely to be realized by the related industry. For this purpose, the integration of conjoint analysis (based on full combination model) and environmentally conscious quality function deployment (QFD) methods is carried out, helpful in connecting customer aspects with technical aspects in the automotive industry. The research was conducted by exploring nine attributes and 30 levels of product design variations covering performance, technology, and service aspects of electric vehicle such as maximum power and torque; maximum range; vehicle model; battery capacity; battery charging speed; expected battery life; technology features and vehicle price. 32 design variation obtained which combining nine attributes and 30 product design level. Through environmentally conscious quality function deployment (ECQFD) method, the product design obtained is realized as a production strategy to obtain an electric vehicle design that best suits customers' preferences
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Dwi Aprianto
Abstrak :
Kendaraan listrik diproyeksikan akan menggantikan kendaraan Internal Combustion Engine (ICE) dalam beberapa tahun ke depan. Penelitian terkait mobil listrik terus dilakukan oleh para ahli. Salah satu bagian penting dari kendaraan listrik adalah powertrain, motor listrik. Mobil dengan ICE dapat diubah menjadi mobil listrik dengan mengganti ICE dengan motor listrik. Penelitian ini strategis karena diperkirakan masih ada kendaraan ICE di era transisi mobil listrik. Jika tidak dikonversi, akan banyak bangkai kendaraan konvensional. Penulis mengubah kendaraan ICE menjadi kendaraan listrik. Mobil ini memiliki sistem transmisi manual. Sistem kopling dan transmisi yang ada masih digunakan. Kendaraan ini menggunakan penggerak roda depan. Ruang yang sempit dan jarak poros drive shaft depan ke pusat poros transmisi juga menjadi tantangan. Agar motor listrik tidak membentur drive shaft, maka motor listrik dioffset tidak tepat ditengah seperti poros transmisi. Penggunaan gearbox perantara berhasil mengatasi masalah tersebut. Rasionya pada gearbox perantara dapat diubah sesuai kebutuhan. Agar motor dapat dipasang ke transmisi, flensa perantara dikembangkan. Itu membuat kopling berfungsi dengan benar. Sistem ini terdiri dari motor listrik, gearbox perantara, dan adaptor. Bahan casing dari bagian-bagian itu adalah aluminium. Proses pembuatan casing dilakukan dengan mesin CNC. Keyakinan pada kekuatan desain dan material motor sangat penting. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada analisis kekuatan yang dilakukan dengan menggunakan metode analisis elemen hingga (FEA) dan diperkuat dengan perhitungan matematis. Penelitian ini juga menjelaskan tentang proses pembuatan dan perakitan motor listrik hingga motor listrik terpasang dengan baik. Hasil analisa kekuatan beberapa komponen motor listrik 25 kW dengan kecepatan 300 rpm menunjukan bahwa komponen seperti casing motor menggunakan ukuran baut M10, shaft motor berdiameter 25 mm, casing gearbox perantara menggunakan ukuran baut M12, input dan output shaft gearbox perantara berdiameter 25 mm dan mempunyai safety factor diatas 1.5 sehingga komponen tersebut dapat dimanufaktur. Gearbox perantara membuat posisi motor tidak menghalangi pergerakan drive shaft dan tidak menghalangi komponen yang lain. Kemudian TKDN komponen motor listrik, seperti: casing motor dan casing gearbox perantara, shaft motor dan shaft gearbox perantara yaitu Rp 59.892.040,- dan TKDN 100% dengan self assessment. ......Electric vehicles are projected to replace Internal Combustion Engine (ICE) vehicles in the next few years. Research related to electric cars continues to be carried out by experts. One of the essential parts of an electric vehicle is the powertrain, an electric motor. A car with ICE can be converted into an electric car by replacing the ICE with an electric motor. This research is strategic because it is forecasted that there are still ICE vehicles in the transition era of electric cars. If they are not converted, there will be many carcasses of the conventional vehicle. The authors converted an ICE vehicle into an electric vehicle. The car has a manual transmission system. The clutch system and existing transmission were still in use. This vehicle uses front wheels drive. The narrow space and the propeller shafts/front axles distance to the center of the transmission axis are also a challenge. So that the electric motor does not hit the propeller shaft, the electric motor was offset not in the exact center as the transmission axis. The use of an gearbox perantara succeeded in overcoming these problems. The ratio in the gearbox perantara can be changed as needed. In order for the motor to be attached to the transmission, an intermediate flange was developed. It keeps the clutch functioning correctly. The system consists of an electric motor, gearbox perantara, and adapter. The housing material of those parts is aluminum. The housing manufacturing process was carried out with a CNC machine. Confidence in the strength of the motor design and material is vital. Therefore, this study focuses on strength analysis carried out using the finite element analysis (FEA) method and strengthened by mathematical calculations. This study also describes the process of manufacturing and assembling an electric motor until the electric motor is properly installed. The results of the analysis of the strength of several components of a 25 kW electric motor with a speed of 300 rpm show that components such as the motor casing use M10 bolt size, motor shaft diameter of 25 mm, intermediate gearbox casing using M12 bolt size, input and output intermediate gearbox shaft diameter of 25 mm and has safety. factor above 1.5 so that component can be manufactured. The intermediate gearbox makes the motor position not restrain the movement of the drive shaft and does not hold other components. Then the TKDN of electric motor components, such as motor casing and intermediate gearbox casing, motor shaft and intermediate gearbox shaft is Rp. 59,892,040,- and 100% TKDN with self assessment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Apriando Mangatur
Abstrak :
Kebutuhan dan ketergantungan manusia terhadap bahan bakar fosil untuk penggunaanya pada kendaraan bermotor berdampak buruk terhadap kualitas udara akibat polusi Dengan hadirnya mobil listrik yang tidak menggunakan bensin, diharapkan memperbaiki kualitas udara publik. Namun belum adanya stasiun pengisian listrik umum untuk mobil listrik, menjadi salah satu kendala yang kita hadapi. Untuk itu penulis ingin mendesain stasiun pengisian listrik umum untuk mobil listrik yang dapat ditempatkan di tempat yang tidak terjangkau PLN sebagai depot pengisian. Dengan tentunya tidak lupa menggunakan sumber tenaga yang terbaharukan, yaitu tenaga surya. Metode yang penulis gunakan adalah membangun stasiun pengisian dengan mengandalkan peralatan yang dijual di pasaran yang sesuai spesifikasi mobil listrik. Sebagai Penulis merancang stasiun pengisian listrik umum yang menggunakan tenaga matahari sebagai sumbernya yang kompetibel dengan mobil Nissan Leaf. Penulis juga merancang spesifikasi Sel surya, Baterai, dan Charger manakah yang sesuai, sehingga tercipta suatu sistem yang mandiri. Setelah mengadakan penelitian ini, hanya dengan biaya Rp 1,4 Milyar, Penulis dapat membuat SPLU yang kompetibel, feasibel, mandiri dan dapat melayani hingga 18 mobil listrik perhari. Dengan mengandalkan aparatur-aparatur yang dapat dibeli di pasaran dan tentunya ramah lingkungan karena mengandalkan panas matahari sebagai sumber energi, penulis mencapai tujuan dengan penempatan di daerah yang belum terjangkau PLN.
Our Dependency to fossil fuel powered vehicle, has a great amount of bad affection due its pollution. With the producing of Electric Vehicle, we hope that the quality of the air could be improved. But we still have a problem, that the fact we didn't have Public Vehicular Charging Stations. Writer want to design vehicular charging station so we can place it at a small corner of the streets. So we can charge the car if something bad occurred, like depletion of battery, or the capacitance failure. Writer uses the renewable resources, which in this case is solar source. The method is using the marketable units, which is compatible with the specification of electric vehicular that used in society. Writer will use the solar panel as the power source, and nissan leaf as the main vehicle. Writer will considerate the specification of battery, solar cell, and charger that would be the best for the system. We hope that this independent charging station can be place at the remote location due its dependency from the 'PLN'. Writer happened to makea independent, feasible, and compatible ?SPLU? from a mere $100.000 that can recharge 18 electric car per-day. Writer uses the appartture like Photovoltaic, Battery and Charger those are purchasable at the market, therefore clean for the environtment for its dependency to Solar Power.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyaz Caesar Muhammad
Abstrak :
Mengikuti tren global dari mengadopsi energi terbarukan ke dalam sistem tenaga listrik, banyak arus langsung (DC) rumah konsep yang diusulkan, karena sebagian besar energi terbarukan sumber tegangan DC. Penulisan ilmiah ini membahas pengembangan pengisian baterai yang ringan, rendah profil, dan terpasangn di dalam pada sepeda listrik yang tidak mengambil ruang yang berlebihan dan kompatibel untuk sistem DC rumah. Oleh karena itu, inverter yang umum digunakan dapat dihilangkan karena menghasilkan kerugian konversi daya yang lebih rendah. Desain topologi Half bridge resonant LLC dalam frekuensi switching tinggi di atas 1MHz menggunakan magnetis planar dilakukan untuk memilih Konverter DC-DC yang paling sesuai. Untuk mencapai efisiensi tinggi dalam frekuensi switching tinggi dan untuk mengurangi ukuran charger, perangkat divais elektronika wide band gap (wbg) yang digunakan. Langkah-langkah metodologi desain diusulkan dan divalidasi melalui simulasi pada rangkaian yang mengonversi 120 V dari input ke kisaran tegangan output 48-55 V di 0,5 kW
Following the global trend of adopting renewable energy into the electric power system, many direct current (DC) House concepts are proposed, because most of the renewable energy sources are DC voltage. This Scientific writing discusses the development of lightweight, low profile, and the built-in electric bike charger that does not take up excessive space and are compatible for home DC systems. Therefore, commonly used inverters can be eliminated as it generates lower power conversion losses. The topology design for the Half-bridge resonant LLC in high switching frequencies above 1MHz using planar was performed to select the most suitable DC-DC converter. To achieve high efficiency in high switching frequencies and to reduce the size of the charger, wide band gap (WBG) devices are used. Step-by-step in design methodology is proposed and validated through simulation on the circuit convert 120 V from input to output voltage range 48-55 V at 0.5  KW
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizhan Aji Pratama
Abstrak :
Adopsi kendaraan listrik plug-in (PEV) adalah subjek yang menarik banyak minat baru-baru ini. Perhatian yang meningkat ini sebagian disebabkan oleh kemajuan paralel yang cepat dalam bisnis, kebijakan, dan metode teknologi yang dimaksudkan untuk mempromosikan penggunaan teknologi baru yang revolusioner ini. Performa PEV menjadi lebih sebanding dengan mobil konvensional karena kemajuan teknologi baterai, dan semua pembuat mobil besar sekarang menawarkan PEV. Pemerintah, termasuk di Indonesia, di semua tingkatan menerapkan insentif keuangan dan non-keuangan yang berbeda untuk mempromosikan adopsi PEV. Namun, dampak dari perubahan ini pada akhirnya tergantung pada minat pelanggan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah persepsi konsumen merupakan faktor dalam niat membeli atau menyewa kendaraan listrik. Untuk menjawab pertanyaan ini, penelitian korelasi antara persepsi konsumen Indonesia termasuk keuntungan relatif, trialability, observability, kebijakan, dan efek jaringan atau stasiun pengisian dilakukan untuk menentukan persepsi mana yang merupakan faktor utama dalam menentukan niat beli atau sewa listrik kendaraan. ......Plug-in electric vehicle (PEV) adoption is a subject that has attracted a lot of interest recently. This increased attention is partially due to the quick parallel advancements in business, policy, and technological methods meant to promote the use of this revolutionary, new technology. The performance of PEVs is becoming more comparable to that of conventional cars because to advancements in battery technology, and all major automakers now offer PEVs. Governments, including in Indonesia, at all levels are implementing different financial and non-financial incentives to promote PEV adoption. However, the impact of these changes ultimately depends on customer interest. Therefore, the purpose of this study is to determine if consumer perceptions are a factor to the purchase or lease intent of electric vehicles. To respond to this query, a research of correlation between the perceptions of Indonesian consumers including relative advantage, trialability, observability, policy, and network effects or charging stations is done to determine which perceptions are the major factors in determining purchase or lease intent of electric vehicles.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghany Heryana
Abstrak :
Efek rumah kaca adalah salah satu penyebab perubahan iklim dunia. Penggunaan kendaraan bermotor dengan bahan bakar fosil menjadi salah satu penyumbang polusi dan pemanasan global. Alasan lain mengapa ketergantungan akan bahan bakar minyak harus dikurangi adalah kecilnya cadangan minyak bumi Indonesia dibandingkan dengan negara OPEC lainnya. Cadangan tersebut pun kini cenderung terus menipis tiap tahunnya.Para peneliti berusaha mengantisipasi hal ini dengan mengembangkan kendaraan tenaga listrik yang mampu beroperasi tanpa menimbulkan polusi. Penerapan kendaraan listrik telah dimulai dengan adanya kereta listrik, trem, bis listrik, dan lain-lain. Kendaraan dengan rel mendapatkan pasokan listrik dari jala-jala listrik sepanjang rel, namun jenis kendaraan yang bergerak bebas tanpa rel memerlukan cara lain untuk mendapatkan pasokan listrik. Hasil riset secara sosial menyatakan bahwa pegembangan bis listrik adalah strategis untuk Indonesia.Kendaraan listrik dengan penyimpan daya battery memiliki keunggulan dalam area jelajahnya jika didukung dengan teknik pengisian ulang yang baik. Pada kendaraan listrik, battery diisi ulang dengan proses charging atau ditukar dengan battery lainnya yang telah diisi ulang swapping . Jika kendaraan memiliki mobilitas tinggi, misalnya angkutan umum bis maka lama waktu pengisian sesingkat mungkin sangatlah penting. Semakin cepat process charging maka semakin menguntungkan.
The increase of greenhouse gasses effect is one of the causes of climate change. The use of vehicles with fossil fuels is one of the contributors to pollution and global warming. Another reason why dependence on it should be reduced is the lack of Indonesia 39 s petroleum reserves compared to other OPEC countries. The reserves are now likely to continue to deplete every year.Researchers are trying to anticipate this by developing electric vehicles capable of operating without pollution. Implementation of electric vehicles has begun with the electric train, tram, electric bus, and others. Vehicles with rails get electricity supplies from the grid along the tracks, but the type of freely moving vehicle without a rail requires another way to get electricity supplies. Electric vehicles with power storage battery have an advantage in the roaming area if supported by proper recharging techniques. In electric vehicles, the battery is recharged by the direct charging process or swapped with other one swapping . If the vehicle has high mobility, such as public transport bus then the shortest charging time may be very important. This study and trial aims to determine the pattern of power consumption on the electric bus and the reliability of the system. Thus the data obtained for further study related to the way of recharging the battery and improvement bus work system.
Universitas Indonesia, 2017
T48476
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>