Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pungky Hermawan
Abstrak :
“REDA" Electric Submersible Pump (ESP) adalah pompa sentrifhgal berlingkat banyak yang terbukti merupakan salah satu alat yang eiisiendan efektif untuk memindahkan fluida dari satu kedalaman ke pemmukaan. Pompa jenis ini dipergunakan pada banyak tipe aplikasi seperti irigasi pertanian, sistem pencegah banjir, industri kimia tetapi yang paling banyak dipergunakan pada eksploitasi minyak bumi. Dinamakan Eleciric Submersible Pump karena dipasang dibawah permukaan tanah dan didesain untuk mampu Bekelja walaupun selumh bagian pompa terendam oleh fluida. Ienis fluida yang mampu diangkamya tidak terbatas selama tekanan pada bagian intake yang dihasilkan pornpa berada di atas titik didih fluida tersebut dan komposisi kimia serta larutan didalamnya tidak menggzmgu kinerja mekanik pon1pa_ Performance sebuah pompa yang selesai diproduksi ditunjukkan oieh kurva perjformance yang diperoleh dad hasil pengujian dengan mengacu pada standar API Recommended Pracrise 11 S2 dan diperbandingkan dengan standar performance pompa yang sejenis. Tiap jenis pompa memiliki kuwa perfonnance yang berbecla- beda yang menunjukkan tekanan, daya kuda, dan eiisiensinya pada laju aliran tertentu. Pengujian dilakukan pada posisi pompa horisontal dan venikal dan hasil pengujian menunjukkan perbedaan. Dari kenyataan itulah, penyusunan Tugas Akhir ini bertujuan menganalisa dan memperbandingkan performance pompa REDA ESP tipe DN3000 pada pengujian vertikal dan horisenial. Selanjumya dibuat hubungan berupa sebuah persamaan matematis sehingga dengan satu pengujian untuk sam posisi dengan karalctexistik yang sama akan didapatkan performance pada posisi 1ainnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setya Adji Wardhana
Abstrak :
ABSTRAK
Tulisan ini menyelesaikan masalah pemilihan salah satu diantara dua sistem produksi minyak untuk Lapangan Minyak X. Sistem produksi dengan menggunakan sucker-rod pump dan sistem produksi dengan menggunakan electric submersible pump (ESP) sebagai metoda pengangkatan dievaluasi melalui prosedur evaluasi ekonomi berdasar data dan informasi tentang Lapangan Minyak X. Net Present Value (NPV) sebagai angka profitabilitas digunakan sebagai kriteria pemilihan salah satu sistem produksi yang tersedia. Resiko dan Ketidakpasitan (Risk and Uncertainty) di nilai melalui Analisa Sensitifitas (Sensitivity Analyasis) dan prosedur khusus untuk membuat distribusi probabilitas. Bentuk umum perjanjian Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract) dugunakan untuk menghitung NPV. Hasil analisa menunjukkan bahwa sistem produksi dengan menggunakan ESP Iebih menguntungkan dari pada sistem produksi dengan menggunakan sucker-rod Pump.
ABSTRACT
This paper addresses the problem of selecting one of two production system for the onshore X oil field. Production system uses sucker-rod pump and production system uses electric submersible pump (ESP) as lifting methods are evaluated using the economic evaluation procedure on the basis of data and information gathered from the X oil field. The Net Present Value NPV that provides profitability information is used as the criterion in selecting one of the production systems. The risk and uncertainty is assessed through sensitivity analysis and special cumulative probability distribution procedures. Indonesia's general production sharing contract agreement is used in the calculation of the NPV. The results indicate that the production system using electric submersible pump gives more benefits than the production system using sucker-rod pump.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hibatur Rahman
Abstrak :
Produksi gas bumi non-associated Lapangan X setiap tahun semakin menurun dimana gas bumi tersebut digunakan sebagai bahan bakar Gas Turbine Generator untuk menghasilkan listrik yang akan digunakan sebagai sumber energi sumur minyak yang diproduksikan dengan Electric Submersible Pump (ESP). Dalam sistem ESP kehilangan energi terbesar salah satunya yaitu energi hilang pada motor ESP yaitu sebesar 13%. Tesis ini mendiskusikan analisis penggunaan teknologi berbagai jenis motor ESP sebagai upaya untuk melakukan efisiensi energi dan menghasilkan penghematan konsumsi gas bumi di Lapangan X. Kemudian dilakukan penggunaan motor ESP baru yaitu Motor Induksi Efisiensi Tinggi dan Permanent Magnent Motor pada beberapa sumur dilapangan X dan dibandingkan efisiensi motor dan penghematan konsumsi listriknya. Penggunaan Permanent Magnet Motor menghasilkan penurunan konsumsi total energi listrik terbesar sebesar 15 MW dibandingkan dengan yang menggunakan induksi motor biasa, perbaikan efisiensi sistem ESP meningkat menjadi 33,1%. Perhitungan penghematan gas alam di seluruh sumur minyak Lapangan X ESP menggunakan Permanent Magnet Motor diproyeksikan sebesar 3,3 MMSCFD atau 15.755 USD/hari dan dapat disimpulkan bahwa penghematan listrik sensitif terhadap Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) namun kurang sensitif terhadap Pay Out Time (POT). ......Offshore Field X production of non-associated natural gas is declining every year. Natural gas is used as fuel for a gas turbine generator to generate electricity, which will be used as an energy source for oil wells, produced with an Electric Submersible Pump (ESP). In the ESP system, one of the most significant energy losses is the energy lost in the ESP motor, which is 13%. Using ESP motors such as High-Efficiency Induction Motors and Permanent Magnet Motors was carried out in several wells in Field X and comparing the motor efficiency and savings in electricity consumption. Permanent Magnet Motor resulted in the most significant decrease in total electrical energy consumption of 15 MW compared to those using induction motor, and the average improvement of ESP system efficiency increased to 33.1%. Calculating natural gas savings in all oil well Field X ESP using Permanent Magnet Motor projected to 3.3 MMSCFD or 15,755 USD/day and it can be concluded that power savings are sensitive to NPV and IRR, and less sensitive to POT.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auto Hartanto
Abstrak :
Electric Submersible Pump ESP sebagai salah satu metode pengangkatan buatan artificial lift minyak bumi yang dianggap paling efektif dan efisien, semakin banyak diterapkan oleh industri minyak dan gas. Begitupula dengan PT. Medco E P Indonesia yang sedang melakukan perubahan metode artificial lift gas lift menjadi ESP untuk Blok Rimau, Kaji, Sumatera. Dalam proses kerjanya ESP membutuhkan Variable Speed Drive VSD untuk mengendalikan putaran motor submersible sehingga dapat mengatur debit fluida yang dapat diangkat. Namun, saat populasi ESP semakin bertambah, tentunya jumlah dari VSD, sebagai sumber harmonisa beban non-linier , akan semakin bertambah pula. Sehingga kadar harmonisa pada sistem ketenagalistrikan akan semakin mengingkat. Berdasarkan penelitian dalam skripsi ini, penerapan dari transformator penggeser fasa ini mampu menurunkan kadar harmonisa di Kaji, khususnya arus harmonisa orde ke-5 mencapai 61,97, orde ke-7 mencapai 75,67 , orde ke-17 mencapai 90,90, orde ke-19 mencapai 57,14, dan total harmonisa arus mencapai 58 pada titik hubung listrik PCC. Oleh karena itu, transformator penggeser fasa menjadi pilihan metode untuk mengendalikan harmonisa agar dampaknya tidak mengganggu sistem sehingga menurunkan hasil produksi minyak.
ESP is a one of artificial lift as a considered to be a most effective and efficient methods. The same with PT. Medco E P Indonesia which is doing transformation artificial methods from gas lift to ESP in Rimau Block, Kaji, Sumatera. In the operation system, ESP needs VSD to adjust the speed of induction motors so that can be used to control the flowrate of fluid lifted by the ESP. However, when the population of ESP is increasing, certainly quantity of VSD, as a nonlinear load, is increasing too. Futhermore level of harmonics in electric power system more increasing. Based on a research in this thesis, implementation of phase shifting transformers can be decreased level of harmonics in Kaji, especially for harmonic current level order 5 up to 61,97, order 7 up to 75,67, order 17 up to 90,90, order 19 up to 57,14, and total harmonic distortion current up to 58 in the point of common coupling PCC. Therefore, phase shifting transformers as a choice methods for handling harmonics so that doesn't make descrease production of oil.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library