Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umar Efendi
"Tesis ini tentang Pengamanan Kampanye Pernilu 2004 oleh Polres Metro Jakarta Barat. Perhatian dan fait-us penelitian adalah pola-pola pengamanan yang dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Barat dan peran petugas yang terlibat pengamanan Kampanye Pernilu untuk mewujudkan Kampanye Pemilu yang aman dan mencegah timbulnya konflik antar massa parpol, sehingga tidak timbul kekacauan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi, yaitu dengan mengamati setiap gejala yang terwujud dalam kegiatan sehari-hari obyek penelitian atau petugas Polres Metro Jakarta Barat yang terlibat pengamanan Kampanye Pemilu, untuk mei hat dan memahami gejala-gejala yang ada sesuai maknanya dan sudut pandang yang diberikan dan dipahami oleh mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kampanye Pemilu di Kotamadya Jakarta Barat berlangsung aman. Tidak ada konflik fisik yang melibatkan massa pendukung parpol dengan massa parpol lainnya. Pengamanan yang dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Barat menggunakan pola-pola agar pelaksanaannya dapat efektif dan efisien. Hal ini berlandaskan pada kebijaksanaan Kapolres Metro Jakarta Barat, yaitu dengan menempatkan petugas di lokasi dan rute kampanye disesuaikan dengan kebutuhan. Jumlah atau kekuatan petugas digunakan seoptimal mungkin dan diberi waktu istirahat di kantor bila situasi kampanye berlangsung aman. Kebijaksanaan ini tujuannya adalah bila terjadi sesuatu kejadian yang memerlukan pengerahan kekuatan petugas dalam jumlah yang banyak, maka petugas masih mempunyai tenaga yang cukup dan optimal dalam perannya. Kampanye dapat berlangsung aman karena pola-pola pengamanan mencakup strategi sebagai berikut: (1) pelayanan pengamanan pemilu secara proaktif atau jemput bola, (2) jumlah petugas polisi di tempat-tempat strategis yang berpotensi konflik antar massa pendukung partai politik, (3) tidak ada konflik antara petugas polisi karena strategi penindakan terhadap pelanggaran aturan lalulintas melalui teguran simpatik dengan cara persuasuif edukatif, (4) kerjasama antara petugas polisi dan satgas parpol dalam kampanye dan penugasan petugas menjadi LO di 24 Parpol, KPU dan Panwaslu, pengamanan di lokasi kampanye menggunakan pola Ring, dan pengamanan dengan sistem mobile atau bergerak oleh Patko, untuk mengantisipasi kejadian di rute kampanye.
Tujuan utama pengamanan Kampanye Pemilu adalah mencegah timbulnya konflik antar massa parpol karena terdapat persaingan untuk meraih simpatisan yang sebanyak-banyaknya. Kegiatan tersebut dituangkan dalam rencana pengamanan yang didasarkan pada proses manajemen keamanan dengan mempertimbangkan berbagai masukan mulai dari kerawanan, potensi konflik, Surat Pemberitahuan Kampanye partai politik dan LO. Dengan demikian Rencana Kegiatan Harian Pengamanan Kampanye Pemilu flel,sibel dan senantiasa valid mengikuti perkembangan dan perubahan jadwal dari parpol yang sering berubah. Dengan demikian kesiagaan dan penernpatan petugas selalu mengikuti perkembangan situasi kampanye. Pelaksanaan tugas pengamanan diorganisasikan dan dikendalikan oleh para Kabag, Kasat, Kapolsek dan Perwira lainnya, serta didukung dana berupa uang saku dan uang makan bagi petugas di lapangan.
Potensi konflik dan kerawanan selama masa kampanye berada di rote kampanye, bukan di lokasi kampanye, karena hampir seluruh peserta kampanye ingin melakukan arak-arakan di jalan. sehingga pertemuan dengan massa parpol lain cukup besar. Hal ini sesuai dengan pendapat dan tanggapan dari petugas yang bertugas di lokasi dan rute kampanye serta peserta kampanye dari parpol. Potensi ini dapat dicegah dengan adanya kerjasama antara Ketua DPD Parpol, Satgas Parpol, KPU dan Panwaslu dengan Polres Metro Jakarta Barat. Disamping itu ada kesadaran dari warga masyarakat dan peserta kampanye bahwa mereka ingin memeriahkan kampanye dengan menunjukkan simbol partainya bukan dengan konflik fisik dengan masyarakat pendukung parpol lain. Untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban di jalan dilakukan penindakan pelanggar aturan lalulintas terhadap peserta kampanye, penindakan dapat berupa tilang atau teguran. cara penindakan ini bersifat persuasif edukatif, penindakan bukan tujuan tetapi salah satu cara pembelajaran bagi peserta kampanye untuk tertib di jalan."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Todo H., Author
"Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisa isi untuk mengetahui apakah pengelompokan media mempunyai dampak terhadap homogenisasi agenda pemberitaan. Dengan kata lain peneliti ingin mengetahui apakah suratkabar-suratkabar dalam Kelompok Kompas Gramedia mempunyai agenda media yang homogen.
Suratkabar yang menjadi objek penelitian ini adalah suratkabar dalam Kelompok Kompas Gramedia (KKG), yaitu : Serambi Indonesia, Sriwijaya Post, Kompas, Bernas, Surya, dan Banjarmasin Post. Kenapa peneliti memilih surat kabar yang mempunyai ?jaringan? tersebut adalah karena suratkabat Kompas merupakan salah satu suratkabar yang mempunyai jam terbang yang cukup lama dan mempunyai jaringan yang cukup luas secara geografis, yaitu dari ujung utara Pulau Sumatra di sebelah barat Indonesia hingga ke Pulau Irian Jaya di sebelah timur Indonesia.
Isu-isu yang diteliti adalah isu-isu nasional selama Kampanye Pemilu, yaitu dari 19 Mei - 5 Juni 1999. Penelitian ini menggunakan dua metode. Pertama, analisa isi (content analysis) untuk mengetahui agenda media masing-masing suratkabar, ranking isu, serta hubungan antara agenda media masing-masing. Kedua, wawancara untuk mengetahui kinerja Pers Daerah (Persda), masing dibawah naungan Kelompok Kompas Gramedia.
Dari hasil studi penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa pengelompokan media khususnya Kelompok Kompas Gramedia, tidak mempunyai dampak terhadap homogenisasi agenda pemberitaan. Atau dengan kata lain menolak hipotesa yang mengatakan bahwa pengelompokan media mempunyai dampak terhadap homogenisasi agenda pemberitaan. Kelemahan penelitian ini tidak dapat mengungkapkan sikap pemberitaan dan hanya meneliti satu kelompok surat kabar saja. Sedangkan rekomendasi akademis penelitian ini adalah meneliti lebih lanjut agenda pemberitaan dengan metode discourse analysis serta rekomendasi praktis penelitian ini adalah agar manajemen redaksional Kelompok Kompas Gramedia tetap dipertahankan independen."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aditya Fide
"Makalah ini akan difokuskan kepada peran hubungan masyarakat dalam rangka mendukung kampanye salah satu pemenang pemilihan presiden lalu, yaitu Joko Widodo (dikenal sebagai Jokowi). Kemenangan Jokowi dalam pemilu dikarenakan oleh penggunaan media yang maksimal selama masa kampanye oleh tim kampanye Jokowi. Tim kampanye bisa membantu Jokowi untuk mendapatkan pendukung dan memenangkan pemilu di banyak provinsi di Indonesia. Jokowi adalah salah satu kandidat yang unik karena pesan yang disampaikan dalam kampanyenya sangat kuat dan berbeda. Berbeda dengan kandidat lainnya yang lebih memfokuskan kepada seberapa kuat kekuatan politik mereka dan image mereka sebagai orang yang elite. Kampanye Jokowi lebih memfokuskan kepada imagenya sebagai orang yang rendah hati dan dekat dengan rakyatnya. Makalah ini juga akan membahas sarana yang digunakan oleh praktisi humas selama masa kampanye Jokowi. Makalah ini juga akan menentukan peran hubungan masyarakat dalam proses Jokowi untuk menjadi pemenang dalam pemilu.

This paper will be focused on the role of public relations in order to support the campaign of one of the last presidential election winner, Joko Widodo (as known as Jokowi). The victory of Jokowi in the election is because of numerous uses of media in his campaign by their campaign team. His campaign team was able to help Jokowi to gain voters and win the election in many provinces in Indonesia. This pair is one of the unique candidates for Indonesian president because of his strong and different campaign messages. Other candidates were mostly focused on how strong they are politically and portrait themselves as the person who are majestic. However Jokowi?s campaign is different where he will be more likely to be seen as a humble man who is really close to their people. This paper also examines the tools used by public relations practitioners in regard of Jokowi?s campaign. It will also determine the role of public relations in the process of Jokowi?s way to be the winner of the election."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anggina Mutiara Hanum
"Penelitian ini membahas mengenai Peran Pebisnis dalam Politik Pendanaan Kampanye Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014. Dalam penelitan ini dikaji mengenai aspek-aspek yang berkaitan dengan Pendanaan Kampanye Pilpres 2014. Kebutuhan akan dana kampanye yang demikian vitalnya dalam melancarkan segala sesuatunya terkait pemenangan pemilu, menjadikan terbentuknya pola pendanaan kampanye yang banyak mengandalkan kekuataan finansial dalam menjalankan berbagai strategi pemenangan kampanye politik. Strategi-strategi ini sebagai maneuver untuk mendukung elektabilitas yang tinggi pasangan calon dan kamanye yang menyentuh seluruh penjuru nasional dengan tujuan akhir to reach out voters. Temuan utama dalam penelitian ini, menunjukkan indikasi adanya peranan yang signifikan oleh para pebisnis, kelompok oligarki ekonomi dalam politik pendanaan pilpres 2014. Teori dan konsep yang digunakan pada penelitian ini: pemilu, pendanaan pemilu, oligarki dan plutokrasi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dengan wawancara, analisis dokumen serta menggunakan metode studi kasus pada penelitian ini.

This study discusses the role of businessmen in the political funding of the Jokowi Jusuf Kalla Campaign, in the 2014 Presidential and Vice Presidential Election. This research reviews several aspects related to the 2014 Election Campaign Funding. The need for such vital campaign funds in launching everything related to the winning of the election, led to the formation of a campaign funding pattern that relied heavily on financial strength in carrying out various strategies for winning political campaigns. These strategies are seen as a maneuver to support the high electability of candidates to the entire nation, with the ultimate goal being, to reach out to voters. The main findings in this study indicate a significant role of businessmen and economic oligarchy groups, in the political funding of the 2014 presidential election. Theories and concepts used in this study election, election funding, oligarchy and plutocracy. The research method used a qualitative approach. Methods of data collection in this research were executed via interviews, document analysis and using case study methods. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library