Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Linar Humaira
Abstrak :
Iptek bagi Masyarakat ini dilakukan pada KWT Rindu Alam dan KWT Suka Tani di Desa Barengkok Kecamatan Leuwiliang Bogor, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan dalam memanfaatkan kulit manggis, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani manggis. Metode Pelaksanaan Kegiatan menggunakan metode Penyuluhan, Pelatihan dan Pendampingan dengan tahapan kegiatan : 1) Memberikan penyuluhan khasiat kulit manggis secara umum, 2) Pelatihan Proses Pembuatan Ekstrak Kulit Manggis sesuai (SNI 06-1842-1995), 3) Pelatihan Pembuatan Ekstrak Kulit Manggis dengan cara destilasi di Laboratorium, dan dengan cara metode penyederhanaan, 4) Pelatihan Proses Pembuatan Larutan Pembersih Lantai, 5) Penyuluhan Teknik Pengemasan, 6) Pelatihan Analisa Usaha dan Menetapkan Harga Pokok, 7) Penyuluhan Strategi Pemasaran, 8) Pendampingan membuat produk serta memasarkan secara mandiri. Luaran IbM ini adalah produk pembersih lantai dengan bahan aktif dari ekstrak kulit manggis dengan spesifikasi sesuai SNI 06-1842-1995. Hasil kegiatan IbM ini dapat meningkatkan pemahaman dan ketrampilan wanita tani dalam mengolah kulit manggis. Mereka mampu membuat ekstrak dan produksi cairan pembersih lantai secara mandiri, dengan kapasitas produksi dalam dua minggu menghasilkan 120 botol kemasan 250 ml atau 240 botol per bulan, sehingga target kemampuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani manggis Desa Barengkok telah tercapai.
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gitasha Afiyah Putri
Abstrak :
Manggis Garcinia mangostana L. merupakan buah tropis yang telah dikenal memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan kesehatan manusia. Salah satu senyawa utama yang ditemukan di manggis adalah xanthone, yang dapat diekstraksi dari kulit buah manggis. Penggunaan xanthone sebagai senyawa bioaktif telah banyaj dipelajari, namun untuk aplikasi secara topikal masih perlu dikembangkan. Nanoemulsion digunakan untuk mengoptimalkan aplikasi topikal, dengan cara meningkatkan penghantaran obat ke kulit karena partikel yang sangat kecil, sehingga dapat membantu penetrasi dan penyerapan emulsi. Nanoemulsi merupakan sebuah sistem biphasic, terdiri dari dua cairan yang tidak saling larut minyak dan air yang dicampur dengan bantuan surfaktan. Virgin coconut oil VCO digunakan sebagai minyak, Tween 80 dan Span 80 digunakan sebagai surfaktan, dan air suling digunakan sebagai fasa air. Nanoemulsi dibuat dengan menggunakan metode homogenisasi berkecepatan tinggi. Kecepatan homogenisasi, komposisi minyak dan surfaktan, dan nilai HLB divariasikan untuk mendapatkan formulasi yang optimal dan menghasilkan nanoemulsi yang stabil. Formulasi yang paling stabil adalah formulasi dengan rasio minyak-surfaktan 1:1,4 dengan HLB 12 dan kecepatan homogenisasi 8000 RPM. Formulasi ini tidak mengalami pemisahan fase selama 28 hari, dengan ukuran partikel 181,5 nm, zeta potensial -30,9 mV, dan konten alpha mangostin dalam formulasi adalah 1 .
Mangosteen Garcinia mangostana L. is a tropical fruit that has been known for having many benefits to improve human health. One of the main compounds found in mangosteen is xanthone, which can be extracted from mangosteen rind. The uses of xanthone as a bioactive compound have been studied, but for topical use it is still need to be developed. Nanoemulsion used in order to optimize the topical application. It enhances the delivery of the drug to the skin due to its tiny particle, which help with the penetration and absorption of the emulsion. It is is a biphasic system, composed of two immiscible fluids oil and water that are mixed together with the presence of surfactant. Virgin coconut oil VCO used as the oil, Tween 80 and Span 80 used as the surfactants, and distilled water used as the aqueous phase. The nanoemulsion was prepared using a high speed homogenization method. The homogenizing speed, oil and surfactant composition, and HLB values was varied in order to get an optimum formulation for a stable nanoemulsion. The most stable formulation is formulation with ratio oil surfactant 1 1.4 with HLB 12 and homogenizing speed 8000 RPM. This formulation can withstand phase separation for 28 day, with particle size 181.5 nm, zeta potential 30.9 mV, and the alpha mangostin content in the formulation is 1 .
2016
S66026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chantya Bella Ayuandani
Abstrak :
Pericarp extract from Garcinia mangostana Linn (GML), better known as mangosteen, has been used as a traditional medicine to treat several diseases, especially skin diseases. To get the active compound, the pericarp must be extracted. Eutectic solvents in nature (NADES) are known as alternative green solvents for the extraction of α-mangostin from mangosteen pericarp. To optimize the use of mangosteen extract in topical applications, nanoemulsion was introduced. Nanoemulsion has been used as a drug delivery system through various systemic routes and is widely used as the basis for many skin cream formulations and lotions. To increase the content of mangosteen extract in nanoemulsion, NADES with mangosteen extract is used as an aqueous phase. Nanoemulsion is formulated by mixing refined coconut oil, surfactants (Tween 80 and Span 80), and a mixture of distilled water and NADES containing mangosteen extract with a high shear stirring method at 8000 rpm in Ultra Turrax. Nanoemulsion stability and physicochemical properties of nanoemulsion were evaluated. A stable and homogeneous nanemulsion is obtained when the ratio of oil phase: surfactant: water phase is 1: 1.5: 2.6 with HLB value of surfactant 10. This formulation is stable for 27 days, with a particle size of 376.3 nm and zeta potential of - 0.73 mV. NADES formed from Betaine and 1,2-Propanediol with a 1: 3 molar ratio were able to extract α-Mangostin with the highest yield of 5.33% (w/w).
Ekstrak Pericarp dari Garcinia mangostana Linn (GML), lebih dikenal sebagai manggis, telah digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati beberapa penyakit, terutama penyakit kulit. Untuk mendapatkan senyawa aktif, pericarp harus diekstraksi. Pelarut eutektik di alam (NADES) dikenal sebagai pelarut hijau alternatif untuk ekstraksi α-mangostin dari pericarp manggis. Untuk mengoptimalkan penggunaan ekstrak manggis dalam aplikasi topikal, nanoemulsion diperkenalkan. Nanoemulsion telah digunakan sebagai sistem pengiriman obat melalui berbagai rute sistemik dan banyak digunakan sebagai dasar untuk banyak formulasi dan lotion krim kulit. Untuk meningkatkan kandungan ekstrak manggis dalam nanoemulsion, NADES dengan ekstrak manggis digunakan sebagai fase berair. Nanoemulsion diformulasikan dengan mencampurkan minyak kelapa olahan, surfaktan (Tween 80 dan Span 80), dan campuran air suling dan NADES yang mengandung ekstrak manggis dengan metode pengadukan geser tinggi pada 8000 rpm dalam Ultra Turrax. Stabilitas nanoemulsi dan sifat fisikokimia dari nanoemulsion dievaluasi. Nanemulsi yang stabil dan homogen diperoleh ketika rasio fase minyak: surfaktan: fase air adalah 1: 1,5: 2,6 dengan nilai HLB surfaktan 10. Formulasi ini stabil selama 27 hari, dengan ukuran partikel 376,3 nm dan potensi zeta dari - 0,73 mV. NADES yang terbentuk dari Betaine dan 1,2-Propanediol dengan rasio molar 1: 3 mampu mengekstraksi α-Mangostin dengan hasil tertinggi 5,33% (b/b).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library