Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 400 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damai Geoffrey S. Johan
1992
S29878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rida Cameli
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S32760
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The specimens of caulerpa recemosa,codium edule, halimeda tuna,ulva reticulata
."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mirtarini
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk menguji potensi anti mutagenisitas ekstrak jahe (Zin giber officinale Roscoe) terhadap pembentukan mikronukleus pada sumsum tulang mencit yang diinduksi oleh mitomisin C. Mencit dicekok dengan ekstrak jahe dosis 0; 6,25; 12,5; 25; 50 dan 100 mg/kg berat badan (bb) selama 7 hari berturut-turut. Penghitungan mikronukleus per 1.000 eritrosit polikromatik dilakukan pada sediaan oles sumsum tulang yang telah diwarnai dengan pewarnaan May Gruenwald Giemsa. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ekstrak jahe memiliki aktivitas antimutagenik, yang dibuktikan dengan penurunan jumlah rata-rata mikronukleus pada eritrosit polikromatik setelah dicekok dengan dosis 6,25; 12,5; 25; 50 dan 100 mg/kg bb dibanding kontrol. Hal ini juga didukung oleh hasil uji Kruskal-Wallis yang menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara ke-6 kelompok perlakuan pada a = 0,05 dan uji perbandingan berganda yang menunjukkan jumlah mikronukleus rata-rata pada kelompok dosis 6,25; 12,5; 25; 50 dan 100 mg/kg bb berbeda nyata dengan kelompok kontrol pada a = 0,05. Tidak terdapat hubungan linier antara dosis pencekokan ekstrak jahe dengan penurunan jumlah mikronukleus."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siringoringo, Tiurma Yulianita
"Penelitian ml dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit atau lamtoro terhadap gejala klinik yang timbul clan gambaran histologi hati mencit (Mus musculus L.) galur Swiss Derived. Pemberian ekstrak dawn lamtoro dilakukan secara oral terhadap 24 ekor mencit dalam empat kelompok perlakuan, yaitu: 0%, 20%, 40%, clan 60% selama 36 han.Gejala-gejala klinik yang timbul diamati setiap han. Mencit dikorbankan pada han ke-37 setelah perlakuan, kemudian dilakukan pembuatan preparat histologi hati.
Pada pengamatan, tidak ditemukan adanya gejala-gejala klinik clan semua mencit percobaan mengalami kenaikan berat badan setiap minggu. Hasil uji ANAVA ((x = 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pembenan ekstrak daun lamtoro terhadap rata-rata diameter vena sentralis antara keempat kelompok perlakuan. Pada kelompok penlakuan dengan pembenian 20% ekstrak daun lamtoro, memperlihatkan keadaan gambaran histologi hati yang serupa dengan kontrol. Pemberian ékstrak dawn lamtoro sebesar 40% dan 60% menyebabkan kerusakan pada jaringan hati mencit.
Jenis-jenis kerusakan berupa: perluasan clan pembendunganvena sentralis, penlemakan, piknosis, intl menjadi keniput, dan nekrosis yang berlanjut dengan peradangan pada daerah-daerah tertentu jaringan hati."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Tiariani
"Manggis Hutan ( Garcinia rigida Miq ) termasuk ke dalam familia Guttiferae, dan banyak tersebar di wilayah Asia Tenggara. Hampir sebagian besar dari genus Garcinia telah diteliti dan memiliki khasiat sebagai tanaman obat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan kimia dan aktivitas antioksidan dari ekstrak kulit batang manggis hutan. Pemisahan dan pemurnian ekstrak menggunakan kromatografi kolom cepat dan kromatografi lapis tipis. Isolat ditentukan struktur molekulnya secara Spektrometri Resonansi Magnetik Inti CH-NMR dan 13C-NMR) dan Spektrometri Massa, serta diuji aktivitas antioksidannya menggunakan 1,1-Diphenyl-2- picrylhydrazyl (DPPH). Pada kromatografi kolom cepat digunakan silika gel 60 F254 sebagai fase diam dan pelarut n-heksana, etil asetat serta metanol sebagai fase gerak dengan tingkat kepolaran yang bertingkat. Setelah rekristalisasi, diperoleh dua isolat, senyawa A dari ekstrak n-heksana ( Rf 0,27 ) dan senyawa 8 dari fraksi 11 ekstrak aseton ( Rf 0,69 ). Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa kedua senyawa kurang aktif dengan nilai ICsa masing-masing sebesar 723,43 ~ g/ml untuk senyawa A dan 229,73 ~g/ml untuk senyawa 8. Hasil identifikasi dan karakterisasi isolat menunjukkan bahwa senyawa A adalah campuran dari a-amirin dan f3-amirin, sementara senyawa 8 adalah campuran dari stigmasterol dan f3-sitosterol.

Manggis Hutan (Garcinia rigida Miq), belongs to Guttiferae, is a widespread plant in Southeast Asia. Almost all of the researched Garcinia genus are known as medical plants. The research was done to find out the chemical constituents and antioxidant activity of manggis hutan's bark extract. Extract separation and purification was using fast column chromatography and thin layer chromatography. The determination of molecule structure from isolate was using Nuclear Magnetic Resonance Spectrometry CH-NMR dan 13C-NMR) and Mass Spectrometry, then tested its antioxidant activity using 1,1-Dipheny/-2-picry/hydrazy/ (DPPH) radical scavenging activity method. Fast column chromatography was using silica gel 60 F254 as steady phase and mixture of n-hexane, ethyl acetate and methanol in different grades of polarity as mobile phase. After further purification, two constituents were isolated, isolate A was from hexane extract ( Rf value 0,27) and isolate B was from the 11th acetone extract's fraction ( Rf value 0,69 ). The result of antioxidant test showed that these isolates were less active with each value of ICso was 723,43 J..I g/ml and 229,73 J..I g/ml. Isolate identification and characterization showed that the compound of isolate A was a mixture of aamyrin and J3-amyrin, and isolate B was a mixture of stigmasterol and B-sitosterol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S32320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Kinanto
"ABSTRAK
Injeksi Ekstrak Hati merupakan obat essential yang banyak digunakan, Farmakope Indonesia ed. III dan Formularium Nasional 1978 hanya mencantumkan persyaratan kadar kesetaraan vitamin B12 yaitu 1-2 mcg untuk tiap mililiter Injeksi Ekstrak Hati. Sedang preparat Injeksi Ekstrak Hati yang beredar di Indonesia mempunyai kadar vitamin B12 bervariasi dan lebih besar dari yang disyaratkan yaitu antara 6,65 mcg - 20 mcg per mililiter larutan obat suntik. Karena persyaratan hanya didasarkan pada kadar vitamin B12 semata-mata maka sulit untuk menetapkan apakah vitamin B12 yang terdapat pada sediaan Injeksi Ekstrak Hati yang beredar di Indonesia berasal dari Ekstrak Hati atau Vitamin B12 murni yang ditambahkan. Untuk itu dilakukan usaha standarisasi terhadap formula Injeksi Ekstrak Hati berdasar pada aspek pH dan kejenuhan larutan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa beberapa formula dengan berbagai konsentrasi Ekstrak Hati tidak memenuhi persyaratan sebagai obat suntik ditinjau dari aspek kejernihan. Phenomena ini ditemui pada formula dengan konsentrasi Ekstrak Hati 100% b/v 1 50% b/v 1 40% b/v, 20 b/v, 20% b/v dan 10% b/v. Karena pada formula-formula tersebut terdapat bagian dari Ekstrak Hati yang tidak larut. Formula dengan konsentrasi Ekstrak Hati 5% b/v, 2,5 9. b/v dan 1% b/v memberikan hasil obat suntik yang jernih, Sehingga memenuhi persyaratan sebagai sediaan obat suntik ditinjau dari aspek kejernihan. Sedang pada formula dengan konsentrasi Ekstrak Hati 10% v/v dan 20% v/v tidak dijumpai permasalahan rnengenai aspek kejernihan karena digunakan bahan baku Ekstrak Hati cair. Dari pemeriksaan pH formula-formula Injeksi Ekstrak Hati yang dibuat dapat diketahui bahwa untuk mencapai pH Isohidri harus dilakukan pengaturan pH dengan penambahan zat zat lain, dalam formula yang dibuat pengaturan pH dilakukan dengan penarnbahan NaOH 0,1N. pH yang dihasilkan antara 5,5 - 6,0 dan stabil terhadap waktu setelah dilakukan pemeriksaan sampai minggu ke XXIV. Sedang untuk formula yang hanya menggunakan bahan baku Ekstrak Hati semata-mata memberikan pH yang berkisar antara 4,5 - 5,0. Pada pemeriksaan sterilita ternyata larutan Injeksi Ekstrak Hati yang dibuat mernberikan hasil steril setelah pemeriksaan berminggu-minggu. Adanya asam amino pada baku Ekstrak Hati ternyata juga da pat terdeteksi dalam larutan. Injeksi baik yang hanya nng gunakan bahan baku Ekstrak Hati semata-mata maupun yang dikornbinasikan dengan vitamin B12.
ABSTRACT
Liver Extract Injection is an essential medecine. (remedy) very much used. The Indonesian Pharmacopeae ed. III and the National Formularium 1978 only mentioned the content equivalent requirements to Vitamin B12 which is 1 - 2 mcg per ml of Liver Extract Injection. The Liver Extract Injection preparation available in Indonesia has a varied and bigger Vitamin B12 between 6.65 mcg to 20 mcg per ml of Injectables solution, which is - more than required. Since the requirements are merely based on Vitamin B 12 found in Liver Extract Injection circulated in Indonesia oroginated from the raw material of Extract itself or from pure Vitamin B added to it. For this particular purpose an effort has been made to standarize the Liver Ectract Injection based on pH aspects and clearity of solution. From the result of experiments is known that some formulas do not comply to the requirements of an Injectables solution seen from the clearity aspects. This Phenomena is found in Formula with the concentration of Liver Extract 100% b/v 1 50% b/v 1 40% b/v 1 20% b/v and 10% b/v 1 since unsolvable particles of Liver Extract are found in those Formulas. Formula with the consentration of Liver Extract 5% b/v1 2,5 % b/v and 1% b/v 1 give a clear Injectable solution seen from the aspects of clearity.. While in Formula with concentration of Liver Extract 20% v/v and 10% v/v no problem of clearity are found since a Liquid Liver Extract has been used as based material. From the result of research on pH Liver Extract Injection formulas is found that to achieve pH Isohidry the pH sould be regulated by adding some subtances. In the formula which is used, the regulating of pH is done adding Na OH 0.1 N. The obtained pH is bet een 5.5 to 6.0 and is not affected by time after an examination has been made up to the 24 thweek. The Formula which only use Liver Extract as base material gives a pH varying from 4.5 to 5.0. The sterility test proved that the prepared Liver Extract Injection solution has given a sterile result after weeks of examinations. The Existence of Amino Acid found in Liver Extract base material turnedout to be also detectable in the Injectables solution either only using the Liver Extract as a base material or the one combined with Vitamin B12."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Tamsiah Yulianti
"Penelitian laboratorium telah dilaksanakan. untuk meme
riksa 12 tanaman obat, yang diduga masing-masiig mengandung
zat bakteriostatjk atau bakterisid.
Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk menipelajar
secara kualitatif aktifitas antibakteni in vitro dan
tanaman terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa
dan Staphylococcus aureus.
Pilihan untuk mengambil Escherichia coli, Pseudomonas
aeruginosa dan Staphylococcus aureus sebagai kuman percoba
an didasarkan atas kenyataan, bahwa inikroorganisma tersebut
dianggap merupakan kuman patogen yang paling sening ditemu
kan pada infeksi manusia, terutama pada. infeksi genitourina
rius;. mikroorganisma tersebut pada .umumnya adalah resisten
terhadap banyak antibiotik.
Tes aktifitas antibakteni dilakukan dengan cara cakram
dengan melaksanakan teknik Kirby-Bauer dengan beberapa
modifikasi dan penyesuaian, seperti yang biasa dikerjakan
di Bagian Mikrobiolo.gi Fakultas Kedokteran Universitas Indo
nesia Jakarta.
Hasil tes aktifitas antibakteni adalah sangat baik,
oleh karena 8 dari sejumlah 12 tanaman obat yang dipeniksa
menunjukkan hasil pengaruh antibakteri secara in vitro yang
sangat jelas, seperti yang diperlihatkan berturut-turut oleh Allium sativum L, Psidium guajava L, Punica granatum L
var alba. Areca catechu L, sedangkan Lf tanaman (Averrhoa bi
limbi L, Boesenbergia pandurata (Poxb.) Schlecht, Moringa
oleifera Larnk dan Musa brachycarpa Backer) inemperlihatkan
aktifitas antibakterj yang leinah.
Aktifitas antibakterj terhadap ketiga jenis kuman (Escherichia
coil, Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus)
yang dicoba diperiihatkan oleh tanarnan Ailium sativum L.
Aktifitas antibakteri hanya terhadap kuman Staphylococcus
aureus adaiah tanaman Areca catechu L, Boesenbergia pandura
ta (Poxb.,) Schlecht, Moringa oleifera Lamk, Psidium guaja-.
va L dan Punica granatum L var aiba, sedangkan Averrhoa biiirnbi
L adaiah positif antibakterial hanya terhadap Pseudomonas
aeruginosa; disamping itu Musa brachycarpa Backer agk
nya memperiihatkan a,ktifitas antibakteri yang relatif iemah
terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coil.
Mernpe].ajari hasil yang diperoieh dari penelitian laboratoriurn,
maka dapat diambil kesimpuian sebagai benikut
1. Beberapa tanaman obat yang terbukti mengandung zat anti-.
bakteni, dapat digunakan iangsung sebagai obat untuk men
hiiangkari infeksi kuman, oleh masyarakat yang tinggal di
daerah terpencil.
2. Dari sejumiah 12 tanaman obat yang dipeniksa, Allium sativuin
L yang aktifitas antibakterinya terhadap ke 3 spesies
kuman yang dicoba, dapat dianggap sebagal antibakteri
yang berspektrum lebar.
3. Sernua tanaman obat yang dicoba dan terbukti mengandung
zat antibakteri, sebaiknya dicoba lebih lanjut terhadap
spesies kuman yang jumiahnya lebih besar yang diasingkan
dari pasien (strain liar).
14. Semua tanarnan obat yang dicoba, yang secara kualitatif
menunjukkan aktifitas antibakteri, sebaiknya dicoba le-
: bih lanjut secara kuantitatif.
5. Oleh karena zat antibakteri yang dicoba itu merupakan ba
han kasar (crude) yang diekstraksi dari tanaman, maka Se
baiknya penelitian lanjutan dilakeanakan untuk mengetahui
zat apa yang sesungguhnya mempunyai aktifitas antibakteni.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Sarjani
"ABSTRAK
Penelitiari ini dilakukan dengan menggunakan mencit (Mus musculus) jantan galur Swiss Derived untuk melihat pengaruh pencekokan ekstrak rimpang pacing (Costus speciosus) terhadap persentase spermatozoa motil dan abnormal. Ekstrak rimpang pacing diberikan 8 hari berturut-turut. Mencit jantan berumur 3-4 bulan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Setiap kelompok perlakuan terdapat 5 ekor mencit, yaitu kontrol tanpa perlakuan (K 1 ), kontrol dengan dicekok pensuspensi tween 20% per hari (K2 ) sesuai dengan berat badan mencit, serta 3 kelompok eksperimen yang dicekok dengan 0,5 g; 1 g dan 2 g ekstrak/kg bb/hari (E 1 , E 2 , E3). Hasil uji statistik terhadap jumnlah total spermatozoa tidak menunjukkan penurunan jumlah spermatozoa, tetapi pada persentase spermatozoa motil dan abnormal mennunjukkan perbedaan bermakna antara kontrol dengan dosis 1 g/kg bb/hari dan 2 g/kg bb/hani pada a = 0,05. Penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh pemberian ekstrak rimpang pacing terhadap motilitas dan abnormalitas spermatozoa pada dosis 1 g dan 2 g/kg bb/hari."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafael Adi Agustama
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44094
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>