Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amalia Dwi Puspita
"Penelitian ini menganalisis apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat ekspor CPO Indonesia ke dunia, termasuk ke negara- negara yang menjadi tujuan utama ekspor CPO Indonesia itu sendiri. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan OLS dengan data time series selama sepuluh tahun yaitu tahun 2002 sampai dengan 2011. Penelitian ini juga memasukkan indeks perhitungan RCA sebagai salah satu variabel dalam model, dengan tujuan dapat menangkap unsur keunggulan komparatif yang penting dalam perdagangan. Pada hasil penelitian kemudian ditemukan bahwa faktor seperti harga CPO dunia, harga ekspor komoditas CPO Indonesia, tarif dan efisiensi dalam produksi yang digambarkan dengan keunggulan komparatif, memiliki pengaruh terhadap ekspor CPO Indonesia tapi tidak dengan nilai tukar riil rupiah terhadap dolar.

The focus of this study is to analyze determinants of Indonesia`s export on commodities, specifically Crude Palm Oil and to figure out influences that affect Indonesia`s export to world market and its partner countries. The approach that used in this study is time series regression using Ordinary Least Square estimation and the period of observation is 2002 to 2011. This study also included RCA index as one of the variable in the model in order to capture the role of comparative advantage, which is important, in trade between countries. This study later on, found out that factors such as CPO`s price in world market, Indonesia`s export price on CPO, tariff rate in partner countries and comparative advantage which represents efficiency in production, affect Indonesia`s export of CPO. Meanwhile, real exchange rate is found to be not significant in affecting Indonesia`s export of CPO.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Fabriyana
"Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh dari penerapan suatu kebijakan liberalisasi perdagangan terhadap ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia. Maksud dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel harga, pendapatan dunia, nilai tukar rill, harga minyak dunia, pungutan ekspor dan kebijakan liberalisasi perdagangan terhadap ekspor CPO Indonesia. Kebijakan liberalisasi perdagangan di ukur dengan menggunakan variabel dummy yang menandakan perrnulaan dilaksanakannya kebijakan tersebut.
Data yang akan dipakal dalam penelitian ini ad.alah data runtun waktu (time series) kuartalan sekunder. Periode penelit[an mulai dari tahun 1990 triwulan pertama sampai tahun 2007 triwulrm keempat Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kointegrasl dan model koreksi kesalahan errror correction model (ECM). Estimasi dilakukan terhadap hubungan jangka panjang dan jangka pendek antara varlbel terikat dan varibel bebas. Untuk estimasi jangka panjang dipakai metode johansen multivariate cointegmtion dan estimasi jangka pendek menggunakan modelkoreksi kesalahan Engle-Granger.
Dari hasil uji kointegrasi bahwa pada jangka panjang kebijakan liberalisasi memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan ekspor CPO Indonesia. Sedangkan dalam jangka pendek, pungutan ekspor dan kebijakan !iberalisasi tidak memberikan berpengaruh terhadap ekspor CPO Indonesia. Koefisien ECM menunjukkan nilai yang negatif dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan jangka panjang dan jaogka pendek atau ada kemampuan untuk mengoreksi ketidakseimbangan untuk menuju kondisi keseimbangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T32486
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Alexander Marisi
"Minyak sawit (Crude Palm Oil - CPO ) dapat dikatakan sebagai salah satu "ujung tombak" perolehan devisa ekspor natural base tersebut. Hal ini dimungkinkan dari tiga kondisi : (1) secara komparatif ketersediaan lahan memungkinkan untuk perluasan produksi; (2) secara kompetitif minimnya pesaing menjadi alasan tersendiri; (3) sebagai bahan baku dari banyak industri, permintaan akan komoditi ini akan terus meningkat seiring dengan tumbuhnya industri-industri tersebut. Akan tetapi kinerja ekspor CPO Indonesia ternyata belum optimal memanfaatkan ketiga kondisi ini.
Tesis ini mencoba mencari aspek-aspek yang paling menentukan keberhasilan/kegagalan kinerja ekspor dalam mempertahankan/memperluas pangsa pasar CPO Indonesia di pasar internasional. Metoda pengukuran yang digunakan adalah konstanta pangsa pasar (Constant Market Share Analysis - CMSA) yang telah disempurnakan oleh Fagerberg dan Softie (1987). Intuisi dalam pendekatan menggunakan metode ini adalah bahwa pertumbuhan ekspor merupakan efek dari : fluktuasi total impor negara tujuan, permintaan terhadap komoditi bersangkutan; dan efek daya saing yang merupakan selisih ekspor aktual dan hipotetik bila suatu negara ingin mempertahankan pangsa pasar.
Berdasarkan analisis CMSA periode 1994-1998, tidak memuaskannya prestasi kinerja ekspor Indonesia yang dalam mempertahankan/memperluas pangsa nilai ternyata lebih diakibatkan oleh kondisi daya saing atau kekuatan penawaran dari dalam negeri. Hal tersebut dicerminkan dengan dominasi efek daya saing yang menunjukkan angka negatip -54,64% periode 1995-1996 dan -76,24% periode 1997-1998 di pasar UE; -53,42% periode 1994-1995 dan -39,95% periode 1997-1998 di pasar India; dan -92% periode 1997-1998 di pasar Cina. Selain itu didapati hubungan negatif antara proporsi efek daya saing dengan besarnya pajak ekspor CPO Indonesia dimana pada proporsi negatip efek daya saing diatas, terjadi pada saat tingginya pajak ekspor Indonesia.
Dengan demikian kebijakan pengekangan ekspor pemerintah Indonesia adalah aspek daya saing yang paling signifikan. Dalam jangka pendek disarankan kepada pemerintah Indonesia untuk menurunkan pajak ekspor serendah mungkin untuk menyehatkan kembali persawitan nasional.
Berdasarkan angka indeks spesialisasi perdagangan (ISP), CPO Indonesia sudah berada dalam tahap kematangan. Kondisi ini sangat rentan terhadap penurunan daya saing karena sebagai komoditi primer, bargaining power pembeli sudah sangat kuat karena terus-menerus melakukan efisiensi di segala aspek (continues improvements). Dengan demikian, bersama para pengusaha sawit nasional pemerintah Indonesia disarankan untuk sedini mungkin mengembangkan industri derivatif. Dengan kata lain untuk mengoptimalkan keunggulan komparatif dari CPO, spesialisasi harus dilakukan melalui industri hilir.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library