Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nji Raden Poespawati
Abstrak :
ABSTRAK
Pembuatan logam untuk alat-alat rumah tangga yang sederhana tidak memerlukan komposisi unsur yang khusus, cukup dengan perhitungan kimia biasa. Tetapi misalnya pada pembuatan perlengkapan otomotif atau kabel tembaga, diperlukan suatu komposisi unsur yang tertentu supaya memenuhi kualitas standar yang diinginkan. Spektrometer Emisi Optik merupakan salah satu alat yang diperlukan untuk mengetahui komposisi unsur suatu logam dengan cepat dan hasil yang akurat. Alat ini bekerja dengan memberikan tegangan tinggi pada jenis logam (sampel) sehingga dari sampel mengeluarkan spectrum cahaya berdasarkan unsur yang dikandungnya. Tiap unsure mempunyai panjang gelombang sendiri yang berbeda denganunsur lainnya. Besar intensitas spectrum cahaya dari suatu unsure bergantung dari kandungan unsure tersebut. Semakin besar kandungannya semakin besar intensitas spectrum yang dihasilkan. Proses pemberian tegangan tinggi ke sampel disebut dengan proses eksitasi. Dalam penelitian ini akan dibahas bagian source yang terdiri dari rangkaian pembangkit tegangan tinggi dan rangkaian kontrolnya untuk proses eksitasi. Pada bagian tegangan tinggi {source) digunakan komponen kapasitor dan koil. Tegangan tinggi yang dihasilkan dikendalikan oleh bagian kontrol yang terdiri dari rangkaian pembangkit pulsa, rangkaian seleksi kondisi dan pengaman, rangkaian kontrol logic. Saat tegangan tinggi dihasilkan maka perlu ditentukan berapa besar tegangan yang dibutuhkan, berapa besar frekuensi untuk proses eksitasi, berapa besar tegangan yang boleh dihasilkan, ini semua diatur oleh bagian kontrol. Lamanya proses eksitasi ditentukan oleh operator melalui komputer biasanya berkisar antara 20 sampai 30 detik bergantung pada sampel.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
03 Poe s-3
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Safrial Dwiky Darmawan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh variasi frekuensi dan bentuk gelombang pada pembentukan cincin vorteks oleh aktuator jet sintetik. Variasi frekuensi yang digunakan dalam percobaan yaitu 80 Hz sampai dengan 200 Hz, sedangkan variasi bentuk gelombangnya adalah bentuk gelombang sinusoidal, square, dan triangle. Bentuk cavity dari aktuator adalah kerucut dengan diameter orifis 3mm, 5mm, dan 8mm. Kriteria pembentukan cincin vorteks yang digunakan dalam penelitian ini adalah kriteria yang dipublikasikan oleh Ryan Holman dkk untuk jet sintetik 2 dimensi yaitu 1⁄𝑆𝑟 = 𝑅𝑒⁄𝑆2 > 1. Pengambilan data eksperimen dilakukan pada mulut orifis (𝑥⁄𝐷 = 0 dan 𝑦⁄𝐷 ≈ 0) dengan menggunakan Constant Temperature Anemometer (CTA) dengan data rate 60,000 data dalam 2 detik. Sedangkan data simulasi diperoleh dengan menggunakan software Fluent 6.2.36 dengan menggunakan model turbulensi Reynolds Stress Model. Dari data yang diperoleh kemudian diolah untuk dimasukkan dalam kriteria pembentukan cincin vorteks. Dari hasil pengolahan data, diddaptkan rentang frekuensi optimum serta bentuk gelombang yang paling baik untuk aktutor jet sintetik dalam pembentukan cincin vorteks.
ABSTRACT
This study will discuss the influence of variations in frequency and waveform on the formation of vortex rings by synthetic jet actuators. Excitation frequency variation used in the experiment is 20 Hz to 200 Hz, with a variation of the waveform is sinusoidal, square, and triangle. The shape of the actuator?s cavity is conical with orifice diameter of 3mm, 5mm and 8mm. Criteria for the formation of vortex rings used in this study are the criteria published by Ryan Holman et al for 2 dimensional synthetic jet 1/Sr = Re/S ^ 2> 1. The study was conducted premises using experimental and computational methods. Experimental data is capured on the mouth of the orifice (x/D = 0 and y/D≈0) using the Constant Temperature Anemometer (CTA) with a data rate of 60,000 data in 2 seconds. While the simulation data obtained using Fluent software 2.6.36 by using Reynolds Stress Model as the turbulence model. Data which have obtained is then processed for inclusion in the criteria for the formation of vortex rings. From the data processing, obtained optimum frequency range and waveform for the synthetic jet actuator in the formation of vortex rings.;;
2016
S65426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widy Gunawan
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem yang sangat kompleks dan nonlinier atau dengan sistem yang tidak dapat diketahui fungsi alihnya memiliki unsur ketidakpastian dengan daerah kerja yang berubah-ubah. Melode pengendalian konvensional (seperti PID, PI) memiliki keterbatasan dalam merepresentasikan unsur ketidakpastian pada data yang dihasilkan dari sislem yang kompleks untuk diterapkan dalam sistem kendali yang menggunakan kompuler dengan logika Boolean. Logika Fuzzy menggunakan variabel linguistik dan bekerja pada variabel-variabel yang memiliki derajat ketidakpastian yang berbeda-heda. Dengan menggunakan pengendali logika fuzzy, tidak memerlukan perumusan matematis yang akurat, dan metodenya merupakan pendekatan cara berpikir manusia .

Salah satu aplikasi pengendali eksitasi berbasiskan logika fuzzy adalah untuk mengatur nilai daya reaktif yang dihasilkan generator sinkron berotor silinder dalam kondisi terhubung dengan jala-jala. Dengan kondisi bahwa nilai daya aktif yang dihasilkan generator mengikuti nilai beban yang ada, perubahan Jaya aktif generator menyebabkan perubahan pada nilai daya reaktif sebelum adanya pengaluran eksitasi. Nilai arus eksitasi diatur untuk mengatur suplai daya reaktif pads nilai yang diinginkan dengan cara mengatasi perubahan daya reaktif yang disuplai oleh generator akibat perubahan suplai daya aktif tersebut.

Perancangan Pengendali Eksitasi Fuzzy (Fuzzy Excitation Controller/FEC) didasarkan pengetahuan mengenai teknik-teknik kendali, dan pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki oleh penulis berdasarkan konsep dan data sislem yang didapatkan dari studi kasus pada perangkat Power System Simulator NE9070. Keberhasilan perancangan Pengendali Eksitasi Fuzzy dilihat berdasarkan, kesamaan keluaran perubahan nilai anus penguat medan yang dihasilkan pengendali, dengan data percobaan yang didapatkan dari perangkat Power System Simulator NE9070, yang diperlukan untuk mengatur suplai daya reaktif pada nilai yang diinginkan dalam kondisi terjadi perubahan suplai daya aktif generator sinkron.
2000
S39700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riansyah Putra
Abstrak :
Material La0.5Ba0.5Mn1-xTixO3 (x= 0; 0.05; 0.10; 0.15) berfasa tunggal dengan sistem kristal monoklinik dibuat dengan metode penggerusan mekanik selama 25 jam dan perlakuan sintering pada temperatur 1200o C selama 12 jam. Karakterisasi yang diberikan meliputi pengolahan ulang hasil pengujian ESR (Electron Spin Resonance) untuk mengetahui sifat penyerapan gelombang mikro pada pengaruh medan magnet eksternal secara lebih lengkap dan karakterisasi VNA (Vector Network Analyzer) untuk mengetahui sifat penyerapan gelombang mikro tanpa adanya pengaruh medan magnet eksternal. Diketahui bahwa sifat paramagnetik Ti menurunkan sifat penyerapan senyawa La0.5Ba0.5Mn1-xTixO3 (x= 0; 0.05; 0.10; 0.15) seiring dengan bertambahnya komposisi x pada pengujian ESR. Senyawa dengan sifat penyerapan terbaik dengan pengaruh medan eksternal ditunjukkan oleh senyawa La0.5Ba0.5MnO3 dengan luas kurva penyerapan 4280,19 mT (a.u). Berdasarkan hasil karakterisasi VNA terhadap sampel dengan diameter 25 mm dan ketebalan ±2 mm didapatkan bahwa keseluruhan material La0.5Ba0.5Mn1-xTixO3 (x= 0; 0.05; 0.10; 0.15) memiliki kemampuan menyerap gelombang mikro pada jangkau frekuensi 6-12 GHz. Didapatkan bahwa sampel dengan sifat penyerapan gelombang mikro terbaik adalah senyawa La0.5Ba0.5Mn0.95Ti0.05O3 dengan ketebalan 1,6 mm yang memiliki nilai return loss (RL) terbesar yaitu -9,83 dB pada frekuensi 11,16 GHz dengan lebar frekuensi 1,62 GHz. ......Lanthanum manganese based materials of La0.5Ba0.5Mn1-xTixO3 (x= 0; 0.05; 0.10; 0.15) with single phase monoclinic crystal system has been made. Each material is prepared through mechanical alloying method for 25 hours and heat treatment through sintering process at 1200 o C for 12 hours. Characterization methods used includes re-calculation of Electron Spin Resonance (ESR) measurement to acquire more detail data to identify microwave absorption properties under external magnetic field and Vector Network Analyzer (VNA) to identify microwave absorption properties without external magnetic field. It was found that Ti paramagnetic properties caused the microwave absorption of La0.5Ba0.5Mn1-xTixO3 (x= 0; 0.05; 0.10; 0.15) to reduced in ESR characterization if more Ti ions substitutes the Mn ions. The ESR characterization showed that La0.5Ba0.5MnO3 (x=0) has the largest absorption curve value of 4280,19 mT (a.u). However, a 25 mm diameter and ±2 mm thickness of La0.5Ba0.5Mn1-xTixO3 (x= 0; 0.05; 0.10; 0.15) samples characterized by VNA showed that the samples are able to absorb microwave in a frequency range of 6-12 GHz. The results also showed that the La0.5Ba0.5Mn0.95Ti0.05O3 with 1,6 mm thick has the largest return loss (RL) value of -9,82 dB at frequency value of 11,16 GHz with bandwidth value of 1,62 GHz.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wowor, Lukas
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai pemodelan dan simulasi rangkaian enkoder pada teknik pengkodean suara VSELP. VSELP merupakan suatu teknik pengkodean suara atau kompresi pada komunikasi selular yang memberikan tingkat kompresi sebesar delapan kilo bit persekon. Bagian Enkoder VSELP melakukan kompresi dengan metode Linear Prediction Coding dan memodelkan nilai eksitasi dengan kode buku adaptif dan kode buku eksitasi.Bagian Enkoder ini akan disimulasikan dan dibuktikan tingkat kompresi suaranya. Simulasi dilakukan dengan secara offline yang berarti suara direkam terlebih dahulu dan kemudian diproses secara terpisah. Simulasi tersebut akan menghasilkan sebuah bentuk dokumen dari data asli yang akan memberikan tingkat kompresi sebesar delapan kilo bit perdetik.
This final project discusses designing and simulating encoder part of VSELP sound compression. Vector Sum Excitation Linear Prediction is one of the technique of sound compression or sound coding on cellular communication that give compression into eight kilo bit per second. VSELP Encoder compressed sound data with linear prediction coding and model the excitation with adaptive codebook and excitation codebook This Encoder part will be simulated to prove the compression level of it. Simulation done in offline condition whereas the data recorded and processed separately. Simulation will give a new file from the origin data that give the eight kilo bit persecond compression.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51478
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zakaria
Abstrak :
ABSTRAK
Pertumbuhan teknologi maritim di Indonesia dewasa ini semakin pesat. Salah satu komponen teknologi maritim adalah transportasi laut. Sepeti kita ketahui, kapal merupakan alat trasportasi utama di laut. Oleh karena itu, penting untuk kita melakukan inovasi dalam membuat kapal dengan desain yang baik. Salah satu inovasi terhadap desain kapal yang sudah dilakukan adalah membuat desain lambung kapal yang tidak membutuhkan proses pembengkokan bending yaitu dengan membentuk lambung dengan menempelkan pelat-pelat yang berukuran lebih kecil dan membentuk sudut-sudut tertentu. Inovasi ini tentunya membutuhkan pengujian dalam berbagai aspek salah satunya adalah Vortex Induced Vibration yaitu getaran yang dihasilkan oleh aliran fluida terhadap lambung kapal pelat datar. Proses pengujian ini diawali dari pembuatan kapal model dengan metode kesamaan kapal berdasarkan kapal pelat datar dengan ukuran asli. Setelah itu, kapal model akan diuji menggunakan Open Channel Flowmeter untuk diberikan aliran air dengan kecepatan tertentu dan diukur getarannya pada titik-titik tertentu. Pengujian ini dilakukan dengan model kapal yang diberikan kekasaran dan yang tidak diberikan kekasaran. Hasil akhir dari pengujian ini adalah untuk menganalisis bagaimana respon dari lambung model kapal pelat datar terhadap Vortex Induced Vibration yang dihasilkan oleh aliran air.
ABSTRACT
The growth of maritime technology in Indonesia nowadays is growing rapidly. One of the component in maritime technology is sea transportation. As we know, Ship is the main transportation tools in the sea. Therefore, it is important for us to innovate in making ships with good designs. One of the innovation in design of the hull that does not require a bending process by forming a hull using plates smaller than forming some angles, which called Flat Plate Ship. This innovation certainly requires testing in various aspects, one of them is Vortex Induced Vibration, the vibration generated by the flow of fluid to the flat plate hull. This testing process begins by making the model of ship, which used the ship rsquo s similarity method based on the original size of flat plate ship. After that, the model will be tested using an Open Channel Flowmeter, which has a water with a certain flowrate speed and measured the vibration at certain points. This test is carried out with a ship model that is given roughness and without roughness. The result of this test is to analyze how the response of the flat plate model to Vortex Induced Vibration produced by the flow of water.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Randy Wicaksono
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem pendinginan konvesional dengan menggunakan fan dianggap sudah tidak lagi efektif dan memadai untuk diaplikasikan dewasa ini. Miniaturisasi produk dengan performa kinerja yang semakin canggih menyebabkan diperlukannya sistem pendingin baru yang mempunyai efisiensi termal yang tinggi dan juga hemat energi. Synthetic jet dapat dijadikan sistem pendinginan baru berdasar input massa netto nol tetapi momentum tidak nol.

Dalam penelitian ini dua buah membran jet sintetik dengan tipe aliran impinging akan digetarkan dengan menggunakan variasi gelombang sinusoidal dan square. Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan komputasional dan eksperimental. Pada tahap komputasional penelitian ini menggunakan software CFD Fluent dengan model turbulensi k-w SST dengan elemen meshing Tet/Hybrid tipe Tgrid, sedangkan pada tahap eksperimental menggunakan function generator untuk menggerakkan membran dengan menggunakan fungsi variasi Sinusoidal dan Square serta tiga frekuensi osilasi yaitu 80 hz, 120 hz, dan 160 hz pada amplitudo tetap 1 m/s. Hasil eksperimen menunjukkan adanya pengaruh gelombang dan frekuensi osilasi yang signifikan terhadap laju perpindahan panas yang terjadi. Laju perpindahan panas/pendinginan terbaik terjadi pada frekuensi osilasi yang lebih rendah; dalam penelitian ini pada gelombang Sinusoidal 120 Hz ? Square 80 hz.
ABSTRACT
Nowadays, the conventional fan-based cooling is no longer efective and applicable. Miniaturization with higher performance of electronic products causes the need for a new cooling system that high thermal efficiency and low energy consumption. Synthetic jet is a new cooling system based on zero netto mass input but non zero momentum. An impinging synthetic jet which has two membranes will oscillate using two variation of sinusoidal and square wave. This research was conducted both in computational and also experimental stage. Computational stage was conducted by Fluent CFD Fluent software with turbulence model k-w SST with meshing elements Tet/Hybrid type TGrid, while in the experimental the function generators will used to drive the membranes with the variation of sinusoidal and square wave in three oscillation frequencies: 80 hz, 120 hz, and 160 hz at fixed amplitude of 1 m/s. The experimental results show significant effect of wave and oscillation frequency on the heat transfer rate that occured. The best heat transfer rate / cooling effect occurs at a lower oscillation frequency; in this study at Sinusoidal 120 Hz ? Square 80 hz.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1665
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deandra Niluh Sasadhara
Abstrak :
Dalam penelitian ini telah dilakukan pembuatan film tipis dengan substrat Alumina dan lapisan film tipis Zn dengan metode Physical Vapour Deposition (PVD) dan eksitasi elektron atom Zn. Sampel Alumina dievaporasi dalam metode PVD dan dideposisi dengan lapisan film tipis Zn. Sebelumnya Zn diatomasi yaitu dengan melakukan eksitasi elektronik sehingga diharapkan dapat menghasilkan kualitas Zn yang lebih baik yang disebut dengan Zn excimer. Karakterisasi sampel dilakukan dengan menggunakan alat Xray Diffraction (XRD) untuk menganalisa mikrokristal dengan grafik 2θ dan intensitas. Kemudian, untuk morfologi kristalnya dilakukan karaterisasi dengan alat Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwaperbedaan mikrokristal pada film tipis Zn dengan temperatur substrat 60℃, 80℃, dan 100℃ antara lain pada temperatur 60℃ morfologi kristalnya proporsional dan terlihat pada pinggiran kristal lapisan film tipis. Pada temperatur 80℃, morflogi kristalnya ada yang besar dan kecil. Kemudian pada 100℃ kristalnya terdistribusi jarang-jarang karena sebagian besar atom film tipisnya sudah terevaporasi. ......In this research, thin film Zn with Alumina substrate is made byPhysical Vapour Deposition (PVD) methode and the process electron excitation of Zn atom. Alumina sample has been evaporated by PVD methode and is deposited with Zn thin film. Before that, Zn is atomized by applying electronic excitation in order to get a good quality of Zn, called Zn excimer. The carachterization of the samples are being done by X-Ray Diffraction (XRD) equipment to analyze microcrystal with the 2θ graph and intensity. Then, for the morphology of its crystal, the characterization is being done by using Scanning Electron Microscopy (SEM).The result of this research shows that the difference of microcrystal on the Zn thin film with the temperature of 60℃, 80℃, and 100℃. For example on the temperatureof 60℃, the morphology of its crystal is proportional and can be told by seeing the edge of the crystal of Zn thin film. On the temperature of 80℃,the morphology of its crystal is devided by two types which is the big one and a small one. Then, on the temperature of 100℃, the distribution of its crystal is not smooth because most of the atoms of the thin film had already evaporated.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42311
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edbert Sugiharto Wreksoatmodjo
Abstrak :
Myofascial Pain Syndrome (MPS) adalah salah satu keluhan muskuloskeletal terbanyak dalam pelayanan kesehatan. MPS diduga dapat menyebabkan gangguan pada koordinasi otot-otot skapula. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan terhadap kejadian MPS upper trapezius dengan ketidakseimbangan eksitasi otot upper trapezius, otot lower trapezius dan serratus anterior. Penelitian ini adalah studi potong lintang observasional. Sebanyak 34 subjek penelitian yang terdiri dari 17 subjek dengan MPS kronis dan 17 subjek non-MPS berusia 18-59 tahun dikumpulkan. Pengambilan data dilakukan menggunakan alat EMG permukaan Neurotrac MyoplusPro 4. Pengukuran eksitasi otot dilakukan pada otot upper trapezius, lower trapezius, dan serratus anterior. Pengukuran tersebut dilakukan pada saat bahu abduksi 0-180° tanpa beban, 25% beban maksimal, dan 50% beban maksimal. Pengukuran dilakukan tiga kali dan diambil reratanya. Rerata eksitasi diambil rasio perbandingan antara ketiga otot tersebut dan dibandingkan antara populasi MPS dengan populasi non-MPS. Uji statistik yang digunakan adalah uji T tidak berpasangan jika data pada sebaran normal. Jika sebaran tidak normal maka digunakan Mann-Whitney test. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan rasio eksitasi yang bermakna pada otot upper trapezius dengan lower trapezius pada penderita MPS kronis dibandingkan dengan non-MPS pada ketiga tingkatan beban yang dilakukan, ditemukan perbandingan antara kedua kelompok tersebut dengan rata-rata perbedaan 2:1. Sedangkan, tidak terdapat perbedaan bermakna dari rasio otot upper trapezius dengan serratus anterior, dan lower trapezius dengan serratus anterior antara kedua populasi tersebut. ......Myofascial Pain Syndrome (MPS) is one of the most common musculoskeletal complaints in health services. MPS is suggested to cause a discoordination of the scapula muscles. This study aims to prove that there is a relationship between the incidence of upper trapezius MPS and the imbalance of excitation of the upper trapezius, lower trapezius and serratus anterior muscles. This study was an observational cross-sectional study. A total of 34 study subjects consisting of 17 subjects with chronic MPS and 17 non-MPS subjects aged 18-59 years were collected. Data were collected using the Neurotrac MyoplusPro 4 surface EMG device. Muscle excitation was measured on the upper trapezius, lower trapezius, and serratus anterior muscles. These measurements were carried out when the shoulder was abducted 0-180° with no load, 25% of the maximum load, and 50% of the maximum load. Measurements were made three times and the average was taken. The average excitation ratio was taken between the three muscles and compared between the MPS population and the non-MPS population. The statistical test used was the unpaired T test if the data were in a normal distribution. If the distribution is not normal, then the Mann-Whitney test is used. The results of this study found that there was a significant difference in the excitation ratio of the upper trapezius and lower trapezius muscles in patients with chronic MPS compared to non-MPS at the three levels of load carried out, a comparison between the two groups was found with an average ratio of 2:1. Meanwhile, there was no significant difference in the ratio of the upper trapezius muscle to the serratus anterior, and the lower trapezius to the serratus anterior between the two populations.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>