Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asih Widiastuti
Abstrak :
Ekosistem lamun menyediakan produk dan jasa lingkungan bagi manusia. Produk dan jasa lingkungan dari ekosistem ini memiliki nilai ekonomi yang berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi masyarakat pesisir. Oleh karena itu ingin mengetahui nilai ekonomi produk dan jasa ekosistem lamun sebagai pertimbangan untuk mendorong kegiatan lanjutan pasca program pengelolaan ekosistem lamun di Desa Teluk Bakau dan Malang Rapat. Hasil Kajian nilai ekonomi produk dan jasa ekosistem lamun di desa Teluk bakau dan Malang Rapat untuk tahun 2010 didapatkan sebesar Rp 324.615.714.497. Capaian program Trismades menunjukkan bahwa program tersebut berhasil untuk meningkatkan pengelolaan ekosistem lamun dan meningkatkan kesadaran masyarakat pada pengelolaan ekosistem lamun, namun kurang berhasil meningkatkan kegiatan ekonomi lokal yang ramah lingkungan. Rencana kegiatan untuk keberlanjutan program pengelolaan pasca program Trismades adalah mempertahankan capaian program, diantaranya: pengelolaan dan perawatan DPPL, pengelolaan Pondok Informasi, lanjutan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta lanjutan pelatihan mata pencaharian alternatif.;Seagrass ecosystems to provide environmental products and services for humans. ......Environmental products and services from these ecosystems have economic value that contribute to the economic well-being of coastal communities. Therefore theresearch aim to study the economic value of seagrass ecosystem of products and services as a consideration to encourage post-program follow-up activities ecosystem management of seagrasses in the Teluk Bakau and Malang Rapat Village. Results Assessment of economic value of ecosystem products and services seagrasses and mangroves in the Gulf of Malang village meeting for the year 2010 amounting to IDR 324.615.714.497 obtained. Trismades program achievements. indicates that the program successfully to improve the management of seagrass ecosystems and raise public awareness on the management of seagrass ecosystems, but less successful in increasing local economic activity is environmentally friendly. Action plans for the sustainability of post-program Trismades management program is to maintain the achievements of the program, including: management and maintenance of seagrass sanctuary and Community Information and Training Center, advanced training to increase public awareness as well as the advanced training of alternative income generation.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30243
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Satya Damayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Ancaman degradasi yang terus tetjadi pada ekosistem lmnun di pesisir Kabupaten Bintan menjadi dasar dilakukannya pengelolaan ekosistem lamun di dua dasa di pesisir Timor Bintan yaitu Desa Maiang Rapat dan Desa Teluk Bakau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengelolaan ekosistem lamun berdasarkan pola konektivitas sistem sosial ekologi yang diukur dengan indikator ekologi, sosial ekonomi, kelembagaan. Penelitian dilakukan dengan metode survei selama bulan Agustus-September 2010 dengan jumlah responden 120 nelayan. lndikator ekologi memperlihatkan fluktuasi persentase tutupan lamun Bintan dari bulan Maret-Juni 2010 dan didominasi oleh spesies Enhalus acoroldes. Kondisi sosial ekonomi masyarakat umumnya adalah nelayan dengan alat tangkap jaring yang masih membutuhkan mata pencaharian altematif untuk menambah pendapatan. Karakteristik kelembagaan nelayan terlihat darl adanya kelompok nelayan di kedua desa namun sebegian besar nelayan tidak aktif di dalam kelompok tersebut.
ABSTRACT
The threat of degradation that continues to occur in sea grass ecosystems in the coastal of Bintan Regency became the basis sea grass ecosystem management in two villages on the eastern coast of Malang Rapat Vlllage and Teluk Bukau Village. This study aims to determine the effectiveness of seagrass ecosystem management based on connectivity patterns of socio-eoological sysrem as measured by indicators of ecological, socio-economic, end institutional. Research conducted by survey during August-September 2010 with the number of respondents 120 fishermen. Ecological indicator shows the percentage fluctuations in sea grass cover from March-1une 2010 and is dominated by species Enhalus acoroides. Socio-economic condition of community generally is fishing with nets fishing gear that still need alternative livelihoods to increase income. Institutional characteristics of fishermen can be seen from the group of fishermen in both villages but most fishermen are not active in the group.
2011
T33709
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Dwi Lestari
Abstrak :
Kajian ini merupakan karya akhir dari disiplin ilmu Kesejahteraan Sosial, yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai topik jasa ekosistem khususnya ekosistem lamun yang mempunyai peran dalam kesejahteraan masyarakat pesisir. Ekosistem lamun adalah salah satu dari tiga ekosistem yang mempunyai peran penting di pesisir, selain terumbu karang dan mangrove. Indonesia adalah negara yang mempunyai jumlah lamun tertinggi di Asia Tenggara, akan tetapi masih belum banyak penelitian yang membahas mengenai ekosistem ini, terlebih dalam kaitannya dengan aspek kesejahteraan sosial. Metode penulisan yang digunakan dalam kajian literatur ini adalah tinjauan naratif dengan menggunakan data-data sekunder yang ditelusuri pada November-Desember 2022 melalui Google Scholar, Connected Papers, dan Open Knowledge Maps dengan kata kunci “ekosistem lamun”, “jasa ekosistem lamun”, “ekosistem lamun dan masyarakat pesisir”, “seagrass dan coastal people”, dan “seagrass fisheries Indonesia” untuk mendapatkan informasi mengenai ekosistem lamun, jasa ekosistem yang diberikan, dan juga kesejahteraan masyarakat sekitarnya yang akan digunakan untuk menunjang kajian ini. Selanjutnya bahan-bahan yang berisi tentang tema jasa ekosistem dan kaitannya dengan kesejahteraan manusia tersebut akan dianalisis untuk menjawab tujuan kajian ini. Lamun sebagai sebuah ekosistem memberikan jasa ekosistem yang dapat dimanfaatkan oleh manusia yang tinggal di sekitar ekosistem tersebut, yaitu masyarakat pesisir. Dari hasil kajian, diketahui bahwa ekosistem lamun memberikan manfaat untuk masyarakat pesisir melalui adanya perikanan yang dapat bermanfaat untuk mata pencaharian dan juga menyediakan rasa aman pangan, di mana keduanya akan berkontribusi terhadap kondisi kesejahteraan. Selain itu, ekosistem lamun juga berperan dalam penyerapan karbon yang nantinya akan berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim. Adanya pemahaman mengenai jasa ekosistem yang diberikan oleh lamun dapat menjadi informasi penting bagi para pemangku kepentingan dalam merumuskan upaya pengelolaan lamun secara tepat, baik melalui rehabilitasi maupun konservasi. ......This study is the final work of the Social Welfare discipline, which aims to provide an overview of ecosystem services, especially seagrass ecosystems that have a role in the welfare of coastal communities. The Seagrass ecosystem is one of three ecosystems that have an essential part in the coast, besides coral reefs and mangroves. Indonesia is a country that has the highest number of seagrasses in Southeast Asia. However, there are still not many studies discussing this ecosystem, especially about social welfare aspects. The writing method used in this literature review is a narrative review using secondary data traced in November-December 2022 through Google Scholar, Connected Papers, and Open Knowledge Maps with the keywords “ekosistem lamun”, “jasa ekosistem lamun”, “ekosistem lamun DAN masyarakat pesisir”, “seagrass AND coastal people”, and “seagrass fisheries Indonesia” to obtain information about seagrass ecosystems, the ecosystem services provided, and also the welfare of the surrounding communities which will be used to support this study. Furthermore, the materials containing the theme of ecosystem services and their relation to human welfare will be analyzed to answer the objectives of this study. Seagrass as an ecosystem provides ecosystem services that can be utilized by humans who live around the ecosystem, namely coastal communities. From the results of the study, it is known that seagrass ecosystems benefit coastal communities through the existence of fisheries that can be beneficial for livelihoods and provide a sense of food security, both of which will contribute to welfare conditions. In addition, seagrass ecosystems also play a role in carbon sequestration, which will later contribute to climate change mitigation. Understanding the ecosystem services of seagrass can be important information for stakeholders in formulating appropriate seagrass management efforts through rehabilitation and conservation.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library