Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sebayang, Tino Rila
Abstrak :
ABSTRAK Tesis ini membahas upaya Indonesia sebagai aktor internasional dalam dinamika hubungan internasional. Peran Indonesia sebagai aktor internasional dijelaskan melalui optimalisasi perdagangan kakao Indonesia, baik di ranah domestik maupun internasional. Optimalisasi perdagangan kakao Indonesia dilihat berdasarkan konsep kebijakan ekonomi luar negeri melalui strategi kebijakan domestik dan praktik diplomasi ekonomi. Pemaparan terkait optimaliasasi tersebut menggunakan metode penelitian kualitatif. Kebijakan ekonomi luar negeri sebuah negera secara umum dipengaruhi oleh refleksi domestik dan tingkah laku negara tersebut di tatanan internasional. Terkait perkakaoan Indonesia, optimalisasi yang dilakukan oleh Pemerintah dalam memanfaatkan potensi dan peluang pasar kakao global diimplementasikan melalui kebijakan on farm dan off farm. Kebijakan on farm di sektor perkebunan kakao diupayakan melalui program Gerakan Nasional Kakao Indonesia (Gernas). Sedangkan di aspek off farm, Pemerintah Indonesia mengupayakan optimalisasi perdagangan kakao melalui kebijakan Bea Keluar dan stimulus industri hilir. Selain optimalisasi di ranah domestik, Pemerintah Indonesia juga memanfaatkan Organisasi Internasional sebagai wadah untuk mencapai kepentingan nasional melalui sektor perdagangan. Organisasi Internasional yang dianggap mampu memobilisasi kepentingan Indonesia di sektor perdagangan kakao adalah International Cocoa Organization (ICCO). Keanggotaan Indonesia di ICCO merupakan sebuah strategi diplomasi ekonomi di level multilateral. Motivasi Indonesia untuk bergabung menjadi anggota ICCO pada tahun 2012 merupakan sebuah upaya untuk memperluas akses pasar kakao di tatanan global. Potensi perdagangan kakao yang terlihat dari tingginya tingkat permintaan menjadi sebuah peluang bagi Indonesia. Memanfaatkan potensi dan peluang secara optimal mengharuskan Indonesia melakukan strategi kebijakan, baik di ranah domestik maupun internasional. Optimalisasi perdagangan kakao dan posisi Indonesia di pasar kakao global akan menjadi fokus penelitian tesis ini.
ABSTRACT The thesis discusses the efforts of Indonesia as an international actor in the dynamics of international relations. Indonesia's role as an international actor explained through optimization of Indonesian cocoa trade, both domestic and international aspects. Optimization of Indonesian cocoa trade visits based on the concept of foreign economic policy through a strategy of domestic policies and practices of economic diplomacy. The optimization of Indonesian cocoa trade explained by qualitative research methods. Economic foreign policy of a country is generally influenced by domestic reflection and behavior of the country in the international order. Related cocoa in Indonesia, the optimization performed by the government in utilizing the potential and opportunities of the global cocoa market is implemented through on farm and off farm policies. On farm policy in cocoa plantations sector pursued through a program named Gerakan Nasional Kakao Indonesia (Gernas). While in the off-farm aspects, the Government of Indonesia optimizes the cocoa trade through export tariff policy to encourage domestic cocoa industrial. In addition to the optimization in the domestic aspect, the Government of Indonesia also takes advantage of the International Organization as a forum for achieving national interests through trade sector. International organizations that are considered capable to mobilizing the Indonesian interest in the cocoa trade sector mentioned the International Cocoa Organization (ICCO). Indonesia's membership in the ICCO is a strategy of economic diplomacy at the multilateral level. Indonesia motivation to join the ICCO in 2012 was an attempt to expand the cocoa market access in the global order. Cocoa trade potential as seen from the high level of demand becomes an opportunity for Indonesia. Utilizing of the potential and opportunities by optimal must be needed the policy strategy, both in the domestic and international aspects. Optimizing the cocoa trade and Indonesia's position in the global cocoa market will be the focus of this thesis.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S7803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Junisaf Ahmad
Abstrak :
ABSTRAK Skripsi ini meneliti pelaksanaan kebijakan ekonomi luar negeri Jepang dalam sektor perkeretaapian Indonesia dengan periode tahun 2014-2017 sebagai fokus penelitian. Periode tahun tersebut dipilih dengan mempertimbangkan perubahan rezim yang terjadi di Indonesia yang berdampak kepada perubahan terhadap kebijakan yang dilaksanakan dalam sektor perkeretaapian. Perubahan ini berdampak kepada adanya keterbukaan terhadap investor asing yang berpotensi sebagai kompetitor Jepang di sektor ini. Di sisi lain, pelaksanaan kebijakan ekonomi luar negeri di sektor perkeretaapian Indonesia merupakan bagian dari paket kebijakan ekonomi Abenomics yang ditujukan untuk merevitalisasi perekonomian Jepang. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Jepang melakukan dua strategi yang beriringan guna mempertahankan kepentingannya dalam sektor perkeretaapian Indonesia. Dua strategi tersebut mencakup strategi jangka pendek yang ditujukan untuk memberikan insentif agar Indonesia tertarik untuk memilih Jepang sebagai mitra pembangunannya, dan strategi jangka panjang yang ditujukan untuk memunculkan kebutuhan teknologi Jepang dalam perkeretaapian Indonesia.
ABSTRACT This study examines the implementation of Japan's foreign economic policy strategy in the Indonesian railway sector with the period 2014-2017 as the focus of the research. This period was chosen to take into account the regime changes that occurred in Indonesia which had an impact on changes to the policies implemented in the railway sector. These changes have an impact on the openness of foreign investors who have the potential to be Japanese competitors in this sector. On the other hand, the implementation of foreign economic policies in the Indonesian railway sector is part of the Abenomics economic policy package aimed at revitalizing the Japanese economy. The results of this study found that Japan carried out two concurrent strategies to maintain its interest in the Indonesian railway sector. The two strategies include a short-term strategy aimed at providing incentives so that Indonesia is interested in choosing Japan as its development partner, as well as a long-term strategy aimed at raising Japan's technological needs in Indonesian railways.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dizza Aliftsa Agus
Abstrak :
Tiongkok merupakan salah satu perekonomian terbesar di dunia pada saat ini, disebabkan oleh pertumbuhan ekonominya yang pesat dan konsisten selama tiga dekade terakhir. Sebagai emerging economic power, investasi keluar menjadi salah satu prioritas untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunannya. Pada tahun 2007, Tiongkok mendirikan Sovereign Wealth Fund bernama China Investment Corporation (CIC) untuk mengelola dan menginvestasikan dana negaranya. Seiring waktu, CIC menjadi kendaraan investasi yang diandalkan untuk menghasilkan keuntungan. Untuk itu, CIC pun mengeksplorasi berbagai instrumen dan model berinvestasi, salah satunya dalam bentuk investasi co-investment yang dilakukan dalam kerja sama dengan pihak swasta. Namun, iklim ketegangan dan kompetisi dagang dan investasi antara Tiongkok dan Amerika Serikat menuai pertanyaan dan kekhawatiran tentang motif politik dan strategis di balik strategi investasi CIC. Oleh karena itu, penulis menggunakan kerangka analisis Macro-Framework of Foreign Economic Policy untuk memahami faktor-faktor pendorong di balik investasi CIC dan kerja samanya di China-US Industrial Cooperation Fund. Pada umumnya, kerangka ini menjelaskan bahwa terdapat tiga variabel utama yang mendorong Tiongkok, melalui CIC, untuk memanfaatkan kerja sama dan kemitraan adaptif demi mencapai kepentingan tertentu. Melalui penelitian ini, penulis menemukan bahwa CIC memanfaatkan kerja sama China-US Industrial Cooperation Fund untuk mengamankan akses investasi ke pasar AS dan menghindari rezim pengawasan investasi asing di AS. ......China is one of the largest economies in the world due to its rapid and consistent economic growth over the past three decades. As an emerging economic power, outbound investments has been a priority of the government to maintain economic growth and development. In 2007, China established a Sovereign Wealth Fund named China Investment Corporation (CIC) to manage and invest its state funds. Over time, CIC has become a reliable investment vehicle to generate profit for its shareholder, the Chinese state. For this reason, CIC has also explored various investment instruments and models, one of which is in the form of co-investment carried out in collaboration with the private sector. However, the recent backdrop of a strained trade and investment relationship between China and the United States has raised concerns about the political motives and orientation behind CIC’s investment strategy. The author uses the Macro-Framework of Foreign Economic Policy analytical framework to understand the driving factors behind CIC’s investment and its cooperation in the China-US Industrial Cooperation Fund. In general, this framework hypothesizes that there are three main variables that drive China, through the CIC, to utilise this ‘adaptive partnership’ to achieve its national interest. In this study, the author finds that CIC uses China-US Industrial Cooperation Fund to secure market access for its investments in the US market while avoiding scrutiny and blockade from the foreign investments committee in the US.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Yaumi
Abstrak :
Kebijakan perluasan perdagangan dan kerjasama energi Rusia dengan China, merupakan langkah baru bagi pemerintahan Putin yang selama ini menjadikan Barat (Uni Eropa) menjadi mitra utama. Dengan menggunakan energi sebagai alat kebijakan ekonomi luar negerinya, Putin merancang ulang langkah kepentingan dan tujuan negara yang hendak dicapai Rusia. Isu-isu dalam ekonomi, politik, hingga keamanan turut mempengaruhi terwujudnya peningkatan kemitraan Rusia dengan China dimasa kini. Sementara itu hubungan Rusia dengan UE tidak dapat disampingkan begitu saja karena hubungan interdependensi keduanya masih cukup kuat. Walaupun demikian pilihan strategis yang diambil Rusia saat ini menunjukan peningkatan hubungan dengan China dalam bidang energi. ...... Russia's trade expansion and energy cooperation policies with China are considered as novel steps in Putin's government which has thus far rendered the West (European Union) as key partner. By employing energy as means in its economic foreign policy, Putin renovates the state's interest and objective aimed to be attained. Economic, politic, as well as security issues also influence the realization of enhanced Russia's partnership with China. Meanwhile Russia's relation with EU cannot be disregarded as the interdependency between the two entities is still intense. Nevertheless, Russia's current strategic decision enhances its relation with China in the sphere of energy.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library