Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miftahul Jannah
Abstrak :
Tulisan ini merupakan kajian terhadap Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) dalam kerangka pemikiran Karl Polanyi berjudul The Great Transformation: The Political and Economic Origins of Our Time. Polanyi secara khusus mengkritik kesesatan ekonomistik pasar bebas yang mengakibatkan tercerabutnya sistem ekonomi dari relasi manusia. Konsekuensi yang ditimbulkan adalah pereduksian makna hidup manusia pada aspek ekonomis semata. Terisolasinya kegiatan ekonomi akibat aturan-aturan logis dan otonom menyampingkan pertimbangan-pertimbangan subjektif dari kehendak masyarakat. PEL menjadi pendekatan alternatif atas sistem ekonomi berbasis pada pemeliharaan nilai-nilai yang menjadi kekayaan sosial masyarakat. Pendekatan dalam ekonomi lokal memperluas pemaknaan sistem ekonomi sebagai upaya reflektif atas kesadaran moral natural kolektif untuk mengemban tanggung jawab sosial. Penelitian dilakukan dengan metode kepustakaan sebagai upaya refleksi kritis terhadap penilaian etis atas proses PEL. Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa PEL menjadi rekonstruksi sistem ekonomi berbasis moralitas yang memungkinkan terbentuknya sistem ekonomi yang lebih partisipatoris dan terkoordinasi. ......This writing is a study about the Local Economic Development (LED) in the framework of Karl Polanyi’s Book The Great Transformation: The Political and Economic Origins of Our Time. Polanyi specifically criticizes the economists digression in the free market that resulted in the uprooting of the economic system of human relations. The consequence is the reduction of the meaning of human life to the purely economic aspect. The isolated economic activities caused by logical and autonomic law that disregards the subjective considerations of the will of society. LED has become an alternative approach to the economic system based on maintaining the values that become the social wealth of society. The approach of local economy widens the meaning of economic systems as a reflective effort on collective natural moral awareness to assume social responsibility. This study was conducted using the library method as an effort to critically reflect on the ethical assessment of the LED process. In the end, it can be concluded that LED is the reconstruction of a morality-based economic system that enables the formation of a more participatory and coordinated economic system.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Apriana Susaei
Abstrak :
[ABSTRAK
Tujuan tesis ini dilakukan untuk mengevaluasi kebijakan P2KPDT di Kabupaten Barru. Penelitian dilaksanakan dengan metode kuantitatif dengan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP). Penelitian dilaksanakan dengan cara menyebar kuisioner kepada para ?expert? sebanyak 32 responden yang terdiri dari pelaksana kebijakan dan dianggap paling tahu permasalahan kegiatan P2KPDT di Kabupaten Barru.

Fokus penelitian ini adalah memberikan penilaian pada bobot fokus dan kriteria kegiatan yang disusun secara sistematis dalam suatu hirarki melalui skala perbandingan. Fokus kegiatan yang diberikan bobot terdiri dari : peningkatan kandungan lokal, pelibatan stakeholders secara substansial dalam suatu kemitraan strategis, peningkatan ketahanan dan kemandirian ekonomi, pembangunan berkelanjutan, Pemanfaatan hasil pembangunan oleh sebagian besar masyarakat lokal, pengembangan usaha kecil dan menengah, penguatan kapasitas dan peningkatan kualitas SDM. Sedangkan kriteria kegiatan yang diberikan bobot terdiri dari : Efektifitas, Efisiensi, Kecukupan, Responsifitas dan Ketepatan. Alternatif kebijakan yang dipilih adalah : Status quo, Kegiatan dialihkan dengan modifikasi dan Kegiatan dihentikan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan P2KPDT di Kabupaten Barru lebih menonjol pada sisi peningkatan kandungan lokal, hal tersebut ditunjukan dengan bobot prioritas tertinggi dalam analisis (0,337) dibandingkan dengan 6 fokus pelaksanaan kegiatan yang lain. Secara umum pada setiap fokus kegiatan kritera efektifitas merupakan kriteria yang paling penting dalam pelaksanaan kegiatan. Bobot tertinggi (0,451) adalah pada fokus Penguatan kapasitas dan peningkatan kualitas SDM. Hasil sintesa hirarki dan analisis keseluruhan menujukan bahwa rekomendasi alternatif kebijakan yang disarankan di masa yang akan datang adalah kegiatan dihentikan dengan bobot tertinggi sebanyak 0,498.
ABSTRACT
The aim of thesis is to evaluate the policy of P2KPDT in Barru Regency. The research approach with quantitative method and Analytical Hierarchy Process (AHP). This Research was conducted by spread questionnaire to 32 respondents as expert which consisted of policy implementer and respondent that considered know the problem in P2KPDTproject at Barru Regency.

This research focused on assess project focus and criteria which sistematically arranged in a hierarchy with pairwise comparison. Project focus based on : increasing endogenous value; Involving stakeholders substantially in a strategic partnership; increasing an economic security and independence, suistanable development, Utilize results of development by most local community, Developmet of small enterprise; Human resources capacity building. While project criteria consist of efectivity, efficiency, adequacy, responsiveness and accuracy and policy alternative consist of: status quo, project modification, and discontinued project.

The Results showed that P2KPDT project in Barru Regency more prominent in increasing endogenous value as the highest priority in analisys (0,337) compared to the other 6 project focus. In general, the effectiveness criteria is the most important criteria for each project focus. The highest value (0,451) is on effectiveness of human resources capacity building focus. The Results of hierarchy synthesis and overall analysis shows that the reccomendation is discontinued project (0,498) , The aim of thesis is to evaluate the policy of P2KPDT in Barru Regency. The research approach with quantitative method and Analytical Hierarchy Process (AHP). This Research was conducted by spread questionnaire to 32 respondents as expert which consisted of policy implementer and respondent that considered know the problem in P2KPDTproject at Barru Regency. This research focused on assess project focus and criteria which sistematically arranged in a hierarchy with pairwise comparison. Project focus based on : increasing endogenous value; Involving stakeholders substantially in a strategic partnership; increasing an economic security and independence, suistanable development, Utilize results of development by most local community, Developmet of small enterprise; Human resources capacity building. While project criteria consist of efectivity, efficiency, adequacy, responsiveness and accuracy and policy alternative consist of: status quo, project modification, and discontinued project. The Results showed that P2KPDT project in Barru Regency more prominent in increasing endogenous value as the highest priority in analisys (0,337) compared to the other 6 project focus. In general, the effectiveness criteria is the most important criteria for each project focus. The highest value (0,451) is on effectiveness of human resources capacity building focus. The Results of hierarchy synthesis and overall analysis shows that the reccomendation is discontinued project (0,498) ]
2011
T43927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosefa Putri Tanjungsari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada masalah upaya prefektur kecil di Jepang yaitu Kochi dalam menyiasati fenomena penurunan angka kelahiran, peningkatan populasi lansia, dan berkurangnya jumlah penduduk dan tenaga kerja?karena pindah ke prefektur besar. Menyoroti pelaksanaan, kendala serta hasil program revitalisasi regional bernama ldquo;Machi Hito Shigoto rdquo; menggunakan sektor pariwisata untuk menarik tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian lokal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesebelas kota di Prefektur Kochi melakukan promosi jenis pariwisata berbasis pengalaman yang memanfaatkan alam, meningkatkan jumlah turis asing dengan memperluas jangkauan informasi pariwisata khususnya menjelang Olimpiade Tokyo 2020 serta mengembangkan area baru untuk menambah destinasi wisatawan. Kurangnya jumlah tenaga kerja, fasilitas wisata, infrastruktur, dan cuaca buruk menjadi kendala dalam pelaksanaan revitalisasi regional. Sedangkan hasil dari program ini adalah terdapat peningkatan jumlah pengunjung dalam dua tahun terakhir meski belum signifikan.
ABSTRACT
This study focused on the problem of small prefectures in Japan called Kochi that using certain tactic for deal with the phenomenon of declining birth rate, an increase in the elderly population, and the decrease in population due to resident and productive worker migration to major prefectures. Highlighting the implementation, obstacles and outcomes of the regional revitalization program called Machi Hito Shigoto using the tourism sector to attract workers and improve the local economy. This research is a qualitative research with data collection technique literature review method and interview. The results of this study indicate that the 11 cities in Kochi Prefecture are promoting an experiential based tourism type that utilizes nature, increasing the number of foreign tourists by extending the reach of tourism information especially towards the Tokyo Olympic 2020 and developing new areas to add tourist destinations. The lack of manpower, facilities, infrastructure and bad weather is an obstacles in the implementation of regional revitalization. While the result of this program is an increase in the number of visitors in the last two years though not so significant.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Srirahayu
Abstrak :
Peningkatan kesejahteraan bagi komunitas lokal seperti komunitas peternak ayam ras petelur (ayam layer) menjadi sebuah hal penting bagi komunitas itu sendiri. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas adalah dengan melakukan pengembangan ekonomi masyarakat di tingkat lokal (Pengembangan Ekonomi Lokal/PEL). PEL merupakan implementasi dari hubungan kemitraan antara Pemerintah Daerah, aktor swasta dan masyarakat lokal dalam melakukan pembangunan berbasis sumber daya lokal. Berdasarkan latar belakang tersebut, pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana proses pengembangan ekonomi lokal oleh komunitas peternak melalui jejaring organisasi global dalam pembinaan usaha peternakan ayam ras petelur dan dampak pengembangan ekonomi lokal tersebut bagi kesejahteraan sosial komunitas peternak dan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data primer melalui observasi dan wawancara mendalam. Informan dipilih secara purposif dan snowball serta menggunakan coding untuk analisis data. Pembahasan terkait proses PEL menggunakan kerangka The Hexagonal of Local Economic Development. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas peternak memiliki kemandirian dan inisiatif untuk memperjuangkan nasib komunitas mereka dan peran konektivitas global terlihat dari kerjasama jaringan organisasi global antara Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) dengan PT. Cargill Indonesia dan USAID APIK dalam proyek “Kandang Percontohan Tanggap Iklim” dan beberapa program pelatihan dari FAO. Implikasi dari PEL oleh komunitas peternak layer dan peran konektivitas global dalam pembinaan usaha peternakan ayam layer telah mampu meningkatkan wawasan para peternak dalam pengembangan usaha peternakan dan bermanfaat untuk pembangunan wilayah maupun ekonomi Kabupaten Blitar serta berdampak positif secara sosial ekonomi bagi komunitas peternak maupun masyarakat sekitar. ......Improving welfare for local communities such as laying hens (layer chicken) breeders is an important thing for the community itself. One approach that can be taken to improve community welfare is to conduct community economic development at the local level (Local Economic Development/LED). LED is the implementation of a partnership between local governments, private actors and local communities in carrying out local resource-based development. Based on this background, the research question is how is the process of LED by the breeders community through a global network of organizations in fostering laying chicken business and the impact of LED on the social welfare of the breeders community and society. This study uses a qualitative approach with a descriptive type of research. Primary data collection through observation and in-depth interviews. Informants were selected purposively and snowballed and used coding for data analysis. The discussion related to the LED process uses the Hexagonal of Local Economic Development framework. The results of the study indicate that the breeders community has the independence and initiative to fight for the fate of their community and the role of global connectivity can be seen from the collaboration of the global network of organizations between the National People's Breeders Association (PPRN) with PT. Cargill Indonesia and USAID APIK in the “Climate Response Pilot Cage” project and several training programs from FAO. The implications of LED by the layer breeder community and the role of global connectivity in fostering layer chicken farming have been able to increase the insight of farmers in developing livestock business and are beneficial for regional and economic development of Blitar Regency as well as having a positive socio-economic impact for the breeder community and the surrounding community.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hania Rahma
Abstrak :
Pada era desentralisasi saat ini tuntutan terhadap daerah untuk menyelenggarakan pembangunana secara tepat dan meningkatkan perekonomian daerah menjadi semakin tepat dan meningkatkan perekonomian daerah menjadi semakin tajam. Kedua isu krisis yaitu krisis ekonomi dan otonomi daerah telah membuka peluang bagi daerah untuk menggunakan pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) sebagai salah satu instrumen pembangunan karena PEL menyediakan pendekatan dan berbagai strategi bagi daerah untuk meningkatkan daya saing, mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan sekaligus meningkatkan daya saing, mendorong pertumbuhan ekonomo, menciptakan lapangan kerja dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu pembahasan mengenai PEL menjadi sangat relevan dan menarik. Tulisan ini mencoba untuk mengupas konsep PEL dan relevansinya dengan kebijakan dan kondisi perekonomian di Indonesia teruatama di era desentralisasi ini. Daerah terutama kabupaten dan kota akan menjadi fokus pada sebagian besar bahasan yang disajikan pada tulisan ini.
2006
JUKE-1-3-Apr2006-303
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library