Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Willyam
Abstrak :
Gabungan sektor bangunan dan konstruksi menyumbang lebih dari sepertiga konsumsi energi final global dan hampir 40% dari total emisi CO2 langsung dan tidak langsung. Di antara semua jenis bangunan komersial, intensitas penggunaan energi bangunan hotel adalah yang paling tinggi di antara jenis bangunan komersial lainnya. Dan di antara berbagai tahapan siklus hidup bangunan, tahapan operasi menyumbang sebagian besar konsumsi energi. Sayangnya, seringkali sebagian besar energi yang digunakan disebabkan oleh pemborosan yang tidak perlu dan penggunaan yang tidak terkontrol. Pendekatan bisnis-seperti-biasa dalam melacak penggunaan energi melalui tagihan bulanan biasanya terlambat (post-facto) dan terlalu kasar (berada di tingkat bangunan secara keseluruhan) untuk mengidentifikasi penyebab pemborosan. Dan jika masalah tetap tidak terdeteksi untuk waktu yang lama, dapat menyebabkan sekitar 15 hingga 30 persen energi terbuang percuma di gedung komersial. Hal ini akan berdampak pada pengeluaran rutin hotel yang pada akhirnya akan mengurangi keuntungan bulanan. Oleh karena itu, perlu dicari cara atau sistem untuk meningkatkan kinerja operasional agar lebih efisien dalam penggunaan energi tanpa mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan pengguna bangunan, khususnya tamu hotel. Dalam upaya mencari jawabannya dilakukan studi pustaka, kuesioner dan wawancara terstruktur terhadap objek studi PT. Archipelago International Indonesia (PT. AII). Perusahaan ini merupakan operator hotel swasta dan independen terbesar di Indonesia, namun sayangnya implementasi efisiensi energi dalam kegiatan operasional masih dilakukan secara manual dan dalam skala kecil. PT. AII memiliki banyak portofolio sehingga cocok untuk dijadikan objek penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpotensi dalam penghematan energi, dan seberapa besar peningkatan efisiensi energi yang dapat dicapai dalam kegiatan operasional hotel PT. AII, sehingga dapat mengurangi biaya rutin bulanan hotel dan pada akhirnya meningkatkan keuntungan. Untuk menguji pengaruh variabel-variabel independen tersebut terhadap variabel dependen, dilakukan survey kuantitatif kepada profesional operasional hotel, yang kemudian akan diolah dan dianalisis dengan metode Structural Equation Modeling Partial Least Square (SEMPLS). Hasil studi menunjukkan bahwa di antara keempat variabel, tantangan dalam penerapan efisiensi energi adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap peningkatan efisiensi energi pada kegiatan operasional hotel PT. AII. ......The building and construction sectors combined account for more than a third of global final energy consumption and nearly 40% of total direct and indirect CO2 emissions. Among all types of commercial buildings, the energy use intensity of hotel buildings is the highest among other types of commercial buildings. And between the various stages of the building's life cycle, the operation stages account for the majority of energy consumption. Unfortunately, often most of the energy used is caused by unnecessary waste and uncontrolled use. The business-as-usual approach of tracking energy use through monthly bills is usually late (post-facto) and too abrasive (at the level of the building as a whole) to identify the causes of waste. And if the problem remains undetected for a long time, it can cause about 15 to 30 percent of energy wasted in a commercial building. This will have an impact on routine hotel expenses which in turn will reduce monthly profits. Therefore, it is necessary to look for ways or systems to improve operational performance in order to be more efficient in energy use without affecting the health and comfort of building users, especially hotel guests. In an effort to find the answers, literature studies, questionnaires and structured interviews were carried out on the study object of PT. Archipelago International Indonesia (PT. AII). This company is the largest private and independent hotel operator in Indonesia, but unfortunately the implementation of energy efficiency in operational activities is still done manually and on a small scale. PT. AII has many portfolios so that they are suitable as objects of research. The purpose of this study was to determine the factors that have the potential to save energy, and how much energy efficiency improvements can be achieved in the operational activities of PT. AII, so as to reduce the routine monthly hotel costs and ultimately increase profits. To test the effect of these independent variables on the dependent variable, a quantitative survey was conducted to hotel operational professionals, which would then be processed and analyzed using the Structural Equation Modeling Partial Least Square (SEM-PLS) method. The results of the study show that among the four variables, challenges in the application of energy efficiency are the most influential factors in increasing energy efficiency in the operational activities of PT. AII.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Petrus Mursanto
Abstrak :
Reconfigurable computing (RC) di Indonesia membawa peluang unik untuk mengembangkan solusi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan lokal. Dalam konteks sosial, ekonomi, dan geografisnya yang unik, Indonesia menghadapi tantangan spesifik yang dapat diatasi melalui penerapan solusi berbasis reconfigurable computing. Dengan pendekatan yang terfokus pada permasalahan lokal, kita dapat memastikan bahwa inovasi teknologi yang dikembangkan tidak hanya relevan tetapi juga efektif dalam skala nasional. Penerapan RC yang efisien secara energi, bersinergi dengan strategi solusi lokal, memungkinkan Indonesia untuk memajukan kapasitas komputasinya sambil meminimalkan dampak lingkungan. Inisiatif ini sejalan dengan prinsip-prinsip green computing dan menjadi langkah penting menuju keberlanjutan masa depan. Solusi yang dirancang khusus untuk menangani masalah khas Indonesia akan memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan, mendukung gerakan green computing secara global
Depok: UI Publishing, 2023
PGB-Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Syahril Aditya Ginanjar
Abstrak :
Dalam rangka meningkatkan efisiensi energi, PT. KPI RU II Dumai melaksanakan Proyek Penggantian 2 (dua) Unit Driver Engine Pompa S. Rokan dengan motor listrik serta penambahan Variable Speed Drive (VSD). Dengan perubahan sistem driver tersebut, maka perlu dilakukan penyambungan listrik ke PLN 20 kV. Efisiensi yang berhasil dilakukan setara dengan nilai Rp31.941.504.000 / tahun atau total Rp766.596.096.000 selama 24 tahun dari usia proyek yang direncanakan. Berdasarkan Cost Benefit Analysis (CBA), proyek ini sangat layak dengan nilai keekonomian berdasarkan NPV sebesar USD 11.497.979 (Positif), IRR 76,51% (IRR>11,03%), PBT hanya dalam waktu 1,5 Tahun dan BCR sebesar 6,37 kali. Penerapan K3L dalam praktik keinsinyuran terdiri dari analisis bahaya dan dampak resiko serta bagaimana mengurangi dampak resiko tersebut. Penerapan kode etik, etika profesi dan profesionalisme dilakukan merujuk kepada Kode Etik Insinyur 2021 yang ditetapkan oleh Sidang Khusus Majelis Kehormatan Etik pada tanggal 18 Desember 2021 di Bali. ......In order to improve energy efficiency, PT. KPI RU II Dumai is carrying out the Replacement of 2 (two) Units of S. Rokan Pump Engine Driver Project with electric motor and the addition of Variable Speed Drive (VSD). By changing the driver system, it is necessary to connect electricity to PLN 20 kV. The efficiency that was successfully carried out is equivalent to a value of IDR 31,941,504,000 / year or a total of IDR 766,596,096,000 for 24 years from the planned project life. Based on the Cost Benefit Analysis (CBA), the project is very feasible with an economic value based on NPV of USD 11,497,979 (Positive), IRR of 76.51% (IRR> 11.03%), PBT only in 1.5 years and BCR of 6.37 times. The application of HSE in engineering practice consists of an analysis of hazards and the impact of risks and how to reduce the impacts of these risks. The application of the code of ethics, professional ethics and professionalism is carried out referring to the 2021 Engineer Code of Ethics which was determined by the Special Assembly of the Ethics Honorary Council on December 18, 2021 in Bali.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agastya Nugraha Putra
Abstrak :
Indonesia memiliki potensi sumber daya energi baru dan terbarukan yang besar, salah satu diantaranya adalah sumber energi surya. Teknologi yang digunakan untuk mengonversi energi surya menjadi listrik adalah sel surya. Pemasangan pembangkit listrik tenaga surya pada atap gedung-gedung diharapkan dapat meningkatkan bauran energi EBT nasional dan dapat meningkatkan efisiensi energi listrik gedung tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik energi surya pada Rest Area km 260B Banjaratma dan mengetahui pengaruh pemasangan pembangkit listrik tenaga surya atap terhadap efisiensi energi listrik. Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan iradiasi matahari pengukuran langsung dengan iradiasi matahari proyeksi perangkat lunak berdasarkan data historis. Perhitungan proyeksi efisiensi energi listrik menggunakan data iradiasi matahari proyeksi perangkat lunak. Hasil pengujian menunjukkan bahwa karakteristik energi surya pada Rest Area km 260B Banjaratma dapat mencapai rata-rata iradiasi matahari sebesar 306 W/m2 pada hari dengan cuaca cerah berawan, namun hanya mencapai rata-rata iradiasi matahari sebesar 188 W/m2 pada hari yang terdapat cuaca hujan. Berdasarkan perhitungan, pemasangan pembangkit listrik tenaga surya dapat meningkatkan efisiensi energi listrik bangunan sebesar 1,2% pada tahun pertama operasi dan terus turun hingga 0,8% pada tahun kelima beroperasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemasangan pembangkit listrik tenaga surya atap dapat meningkatkan efisiensi energi listrik bangunan. ...... To meet the energy demand, Indonesia still relies on the use of fossil fuels. The utilization of new and renewable energy is still far from the target even though Indonesia has the potential sources of new and renewable energy, such as solar energy. The technology used to convert solar energy into electricity is a solar cell. The installation of rooftop solar power plant on the buildings hopefully will increase the renewable energy ratio toward national electricity source mix and increase the electrical energy efficiency of the buildings. The objectives of this research is to determine the characteristics of solar energy in the Rest Area km 260B Banjaratma and determine the effect of installing a rooftop solar power plant on building electrical energy efficiency. This research was conducted by comparing direct measurement solar irradiation with software projected solar irradiation based on historical data. Calculation of building electrical energy efficiency projections is using data from software projection solar irradiation. Test results show that the characteristics of solar energy in the Rest Area km 260B Banjaratma can reach an average solar irradiation of 306 W/m2 on day with clear and cloudy weather, but only reach an average solar irradiation of 188 W/m2 on day with rainy weather. Based on calculation, installing a rooftop solar power plant can increase building electrical energy efficiency by 1,2% in the first year of operation and decrease to 0,8% in the fifth year of operation. Thus, it can be concluded that installing rooftop solar power plants can increase building electrical energy efficiency.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Febriani Nurekawati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah efisiensi energi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Isu energi sangat penting karena hubungannya dengan aktivitas manusia dan merupakan cara untuk mewujudkan SDG yang ketujuh. Naiknya harga energi dan semakin menurunnya cadangan energi tidak terbarukan telah mendorong perusahaan untuk mengadopsi strategi ini. Di sisi lain, penelitian ini juga menguji pengaruh moderasi dari modal intelektual terhadap hubungan antara efisiensi energi dengan nilai perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Saham negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina dengan periode 2018-2020. Diperoleh sampel akhir sebanyak 618 perusahaan dan akan diuji dengan regresi data panel. Hasil pengujian menunjukkan bahwa efisiensi energi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dapat diartikan bahwa efisiensi energi telah menjadi bagian penting bagi investor dalam keputusan investasinya. Selanjutnya, modal intelektual selaku sumber daya yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif, membuat implementasi efisiensi energi menjadi berbeda sehingga mampu memperkuat pengaruh positif efisiensi energi terhadap nilai perusahaan. Apabila dilihat dari perspektif pasar, mengintegrasikan aspek keberlanjutan seperti kebijakan energi dapat menciptakan nilai tambah di dalam penilaian investor. Kebijakan fisiensi energi juga dapat meningkatkan produktivitas industri dan akan mengarah pada penciptaan keunggulan kompetitif. Sehingga, temuan ini diharapkan dapat memberikan insentif bagi perusahaan untuk mengevaluasi kembali strategi keberlanjutan mereka yang berfokus pada energi untuk meningkatkan daya saing mereka. ......This study aims to examine whether energy efficiency has an impact on firm value. The issue of energy is very important because of its relationship with human activities and is a way to realize the seventh SDG. Rising energy prices and decreasing non-renewable energy reserves have prompted companies to adopt this strategy. On the other hand, this study also examines the moderating effect of intellectual capital on the relationship between energy efficiency and firm value. The samples used in this study were all companies listed on the Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and Philippines Stock Exchanges for the 2018-2020 period. The final samples were obtained with the amount of 618 companies and will be tested with panel data regression.The test results show that energy efficiency has a positive effect on firm value. It can be interpreted that energy efficiency has become an important part for investors in their investment decisions. Furthermore, intellectual capital as a resource capable of creating competitive advantage creates the implementation of energy efficiency varied so as to strengthen the positive influence of energy efficiency on company value. When viewed from a market perspective, integrating sustainability aspects such as energy policy can create added value in investor assessments. Energy efficiency policies can also increase industrial productivity and will lead to the creation of competitive advantages. Thus, this finding is expected to provide incentives for companies to re-evaluate their energy-focused sustainability strategies to increase their competitiveness.

 

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karamina Idzni Rani
Abstrak :
ABSTRACT
Skripsi ini membahas mengenai prinsip-prinsip yang harus diterapkan pada suatu bangunan agar dapat dikatakan green building. Green building sangat identik dengan prinsipnya untuk menggunakan energi secara efisien baik selama proses kontruksi maupun saat bangunan digunakan. Tidak hanya itu, green building sangat memerhatikan pemanfaatan sumber daya material sehingga bangunan serta proses kontruksinya tidak merusak kelestarian lingkungan. Salah satu material yang menunjang green building adalah bambu. Bambu merupakan material alami yang dapat dibudidayakan dan dapat diperharui dengan cepat. Sehingga pemanfaatannya sebagai material bangunan tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Dengan begitu, sebuah bangunan yang menggunakan bambu sebagai material utamanya memilki kualitas green building yang terpenuhi dan berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
ABSTRACT
This thesis discusses the principles that must be applied to a building so that it can be called as a green building. Green building is very related with the principle of using energy efficiently both during the construction and when the building is used. Not only that, green building is very concerned about the use of material resources so that the building and construction does not damage the sustainability of the environment. One of the materials that supports green building is bamboo. Bamboo is a natural material that can be cultivated and can be renewed quickly. So that its use as a building material does not have a negative impact on the environment. That way, buildings that use bamboo as their main material have fulfilled the quality of green building and contributes to conserving the environment.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfadini Annisa
Abstrak :
Emisi gas rumah kaca yang berkontribusi besar terhadap perubahan iklim, sebagian besar berasal dari negara berkembang. Organisasi Kerjasama Islam, sebagai bagian substansial dari negara berkembang, selain memiliki kenaikan emisi gas rumah kaca yang besar (lebih dari 100%) selama periode 1990 sampai dengan 2013 juga memiliki kenaikan tingkat CO2 yang tinggi (7%). Hal tersebut sebagian besar disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Selain itu, negara OKI juga dihadapkan oleh laju pertumbuhan ekonomi yang cepat dan membutuhkan lebih banyak energi untuk kegiatan produksi, pada akhirnya akan menghasilkan emisi yang lebih besar. Namun, profil bauran energi negara OKI masih didominasi oleh bahan bakar fosil (97%). Oleh karena dibutuhkan implimentasi kebijakan untuk mengurangi emisi di negara OKI. Menurut Internasional Energi Agency, perbaikan tingkat energi efisiensi dan pemanfaatan energi terbarukan merupakan solusi untuk memitigasi dan membatasi perubahan iklim akibat pemanasan global. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dan besarnya dampak efisiensi energi dan pemanfaatn energi terbukan untuk mengurangi emisi CO2 di negara OKI menggunakan model STIRPAT dan pendekatan model estimasi random effect dari data tahun 2010 hingga 2017. Hasilnya menunjukkan bahwa efisiensi energi dan energi terbarukan berdampak negatif terhadap CO2 dan implementasi energi terbarukan memiliki dampak yang besar dalam mengurangi emisi CO2 dibandingkan efisiensi energi.
Greenhouse gas emissions, which highly contributes to the climate change, largely come from developing country. Organization of Islamic Cooperation (OIC), as a substantial part developing countries, despites having a significant increase of greenhouse gas emission (over 100%) during 1990 to 2013, also has a high increase in share of CO2 from their total greenhouse gas emissions (7%). This is manily due to combustion of fossil fuel. Moreover, OIC is also faced with a fast growing economy, this means there will a need of more energy input to produce, which in turn lead to larger emissions. However, energy mix of OIC is still dominated by fossil fuel (97%). Therefore, OIC needed to implement a set of policy to reduce their CO2 emissions. According to Internasional Energi Agency, improving energi efficiency and utilzation of renewble energi are solution to mitigate and limitate the global warming. This study aims to examine the impact of implementation of energy efficiency and utilization of renewable energi to reduce CO2 emissions in OIC using STIRPAT model and random effect model of estimation from 2010 to 2017 data. The result show that both energi efficiency and renewable energi have a negative impact on CO2 emissions dan implementation of renewable energy has larger impact than improving energi efficiency.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najwati Sholihah
Abstrak :
Pencahayaan pada bangunan sekolah menjadi salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi kinerja akademik siswa di sekolah yaitu kualitas pencahayaan di sekolah memiliki dampak yang signifikan terhadap konsentrasi belajar peserta didik. Kualitas yang buruk pada sistem pencahayaan dapat mempengaruhi efektivitas dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah yang dapat menimbulkan masalah penglihatan bagi siswa yang dapat mengurangi konsentrasi dalam kegiatan akademik. Untuk meningkatkan efektivitas kinerja akademik siswa, diperlukan tingkat pencahayaan yang optimal untuk keamanan dan kenyamanan secara visual dengan mengatur intensitas cahaya yang ada di gedung SMAN 3 Depok. Dalam rangka meningkatkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi sistem pencahayaan di gedung SMAN 3 Depok terutama untuk memenuhi tingkat pencahayaan (lux) sesuai dengan standar SNI 03-6575-2001 dan SNI 6197-2011 mengenai daya maksimum sistem pencahayaan pada ruangan. Evaluasi sistem pencahayaan dilakukan dengan dua tahap yaitu audit pengukuran dan rekomendasi perbaikan dengan simulasi skenario penggantian sistem pencahayaan menggunakan perangkat lunak DIALuxEvo. Simulasi skenario penggantian sistem pencahayaan dilakukan sebanyak 3 jenis skenario. Skenario Pertama adalah skenario penggantian lampu tanpa mengubah rumah lampu dan titik lampu eksisting. Skenario Kedua adalah skenario penggantian lampu tanpa mengubah titik lampu eksisting. Skenario Ketiga adalah skenario penggantian lampu dengan mengubah titik lampu eksisting. Berdasarkan analisis dari teknis kinerja pencahayaan dan analisis ekonomi, Skenario Kedua menjadi skenario yang paling optimal untuk diimplementasikan. ......The lighting in school buildings is one of the important aspects that can affect student’s academic performance. The quality of lighting in schools has a significant impact on student’s learning concentration. Poor lighting systems can affect the effectiveness of teaching and learning activities in schools, leading to vision problems for students and reducing academic concentration. To improve students' academic performance, optimal lighting levels are required for visual safety and comfort by adjusting the light intensity in the SMAN 3 Depok building. In order to enhance this aspect, this research was conducted to evaluate the lighting system in the SMAN 3 Depok building, especially to meet the lighting levels (lux) according to the standards of SNI 03-6575-2001 and SNI 6197-2011 regarding the maximum power of lighting systems in rooms. The evaluation of the lighting system is carried out in two stages: measurement audit and recommendations for improvements using DIALuxEvo software simulation of lighting system replacement scenarios. Three types of replacement scenarios are simulated. The first scenario is the replacement of lamps without changing the lamp housing and existing lamp points. The second scenario is the replacement of lamps without changing the existing lamp points. The third scenario is the replacement of lamps by changing the existing lamp points. Based on the analysis of lighting technical performance and economic analysis, the second scenario is identified as the most optimal scenario for implementation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyanka Hayuningtias Maharani
Abstrak :
The intensity of lighting needs to be adjusted to produce appropriate light for certain activities or tasks in a room. Health institutions such as clinics and hospitals require different lighting requirements in each room according to the tasks performed in the room, therefore lighting is a very important factor. This thesis discusses the analysis of lighting needs at the University of Indonesia Makara, a clinic located at the University of Indonesia, Depok, West Java, Indonesia, by looking at whether it has complied with SNI (Indonesian National Standard) 6197-2011, the regulations governing lighting standardization. The analysis carried out is in terms of the condition of the existing lights at the UI Makara Satellite Clinic, the proposed replacement of lamps to meet lighting standards using new technology, namely LED, and the comparison of energy consumption between the existing conditions and the proposed replacement of lamps. The study suggests that the proposed lamp replacement will achieve lighting standardization based on SNI 6197-2011, and in addition, consume 40.2% less energy than the existing condition. This lamp replacement proposal enables the fulfillment of lighting standards and benefits the stakeholders of the UI Makara Satellite Clinic in terms of energy efficiency, and ultimately cost savings.
Intensitas pencahayaan perlu disesuaikan untuk menghasilkan cahaya yang sesuai untuk kegiatan atau tugas tertentu dalam suatu ruangan. Institusi kesehatan seperti klinik dan rumah sakit memerlukan kebutuhan pencahayaan yang berbeda di setiap ruangan sesuai dengan tugas yang dilakukan di ruangan tersebut, oleh karena itu pencahayaan merupakan faktor yang sangat penting. Skripsi ini membahas tentang analisis kebutuhan penerangan di Universitas Indonesia Makara, sebuah klinik yang terletak di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia, dengan melihat apakah telah memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia) 6197-2011, peraturan yang mengatur standarisasi pencahayaan. Analisis yang dilakukan adalah dari segi kondisi lampu eksisting di Klinik Satelit UI Makara, usulan penggantian lampu untuk memenuhi standar pencahayaan menggunakan teknologi baru yaitu LED, dan perbandingan konsumsi energi antara kondisi eksisting dengan usulan. penggantian lampu. Studi ini menyarankan bahwa penggantian lampu yang diusulkan akan mencapai standarisasi pencahayaan berdasarkan SNI 6197-2011, dan selain itu, mengkonsumsi energi 40,2% lebih sedikit dari kondisi yang ada. Usulan penggantian lampu ini memungkinkan terpenuhinya standar pencahayaan dan menguntungkan stakeholders Klinik Satelit UI Makara dalam hal efisiensi energi, dan pada akhirnya penghematan biaya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Akbar Nurisra
Abstrak :
Setiap tahunnya konsumsi energi final Indonesia mengalami pertumbuhan. Namun, pertumbuhan yang terjadi masih disertai oleh pemanfaatan energi yang belum efisien serta masih bergantungnya Indonesia terhadap sumber energi yang tidak terbaharukan (Kartiasih et al, 2012). Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi energi adalah intensitas energi. Hingga tahun 2018, kondisi intensitas energi indonesia cenderung mengalami stagnan bahkan pada tahun 2018 menunjukkan cenderung mengalami peningkatan. Hal tersebut masih belum sejalan dengan kebijakan energi nasional yang menargetkan penurunan intensitas energi sebesar 1% di semua sektor setiap tahunnya. Salah satu sektor yang memiliki penggunaan energi yang besar di Indonesia adalah sektor industri manufaktur. Oleh karena itu, tujuan studi ini adalah untuk memberikan gambaran rata-rata intensitas energi perusahaan di sub sektor industri manufaktur serta mengetahui bagaimana pengaruh ekspor terhadap intensitas energi di industri manufaktur Indonesia. Studi ini menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis ekonometrika. Hasil studi menunjukkan bahwa dalam konteks Indonesia, ekspor perusahaan secara signifikan dan konsisten dapat menurunkan intensitas energi (indirect effect) atau dapat memperbaiki tingkat efisiensi energi. Selain itu, hasil studi ini juga menunjukkan bahwa Perusahaan-perusahaan di Industri Barang Galian Bukan Logam (23) merupakan salah satu yang memiliki rata-rata intensitas energi total, gas, dan petroleum yang besar.
Every year Indonesias final energy consumption grows. However, the growth that occurred is still accompanied by inefficient energy utilization and Indonesia's dependence on non-renewable energy sources (Kartiasih et al, 2012). One indicator that can be used to measure the level of energy efficiency is energy intensity. Until 2018, the condition of Indonesia's energy intensity tends to stagnate, even in 2018 showing an increase. This is still not in line with the national energy policy which targets to reduce energy intensity by 1% in all sectors each year. One sector that has a large energy use in Indonesia is the manufacturing industry sector. Therefore, the purpose of this study is to provide an overview of the average energy intensity of companies in the manufacturing industry sub-sector as well as find out how the effect of exports on energy intensity in the Indonesian manufacturing industry. This study uses descriptive analysis and econometric analysis methods. The study results show that in the context of Indonesia, company exports can significantly and consistently reduce energy intensity (indirect effect) or can improve the level of energy efficiency. In addition, the results of this study also show that companies in the Non-Metal Mining Industry Industry (23) are among those who have a large average total energy intensity, gas, and petroleum.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>