Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Auliadini
"Penelitian ini merupakan analisis deskriptif mengenai Effective Tax Rates dan Book-Tax Difference perusahaan berdasarkan sektor industry yang terdaftar di BEI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana TPE perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 berdasarkan sektor industrinya untuk mengetahui komponen yang dapat mempengaruhi perbedaan antara pajak dan akuntansi. Penelitian ini dilakukan dengan metode statistic deskriptif dimana menggunakan table, grafik, gambar, mean, dan median dengan sampel sebanyak 149 untuk ETR dan BTD sebanyak 226 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa setiap sektor industry memiliki perbedaan pergerakan ETR masingmasing. Salah satunya sektor pertanian dimana nilai ETR semakin menurun pada tahun 2011. Penyebab hal tersebut dikatakan karena adanya insentif pajak dari pemerintah terhadap sektor pertanian yang bertujuan mendorong sektor tersebut. Sedangkan analisis deskriptif atas total BTD menunjukkan bahwa perbedaan temporer yang paling mempengaruhi komponen BTD berasal dari koreksi positif biaya amortisasi dan koreksi negatif penyusutan serta perbedaan permanen terdiri dari koreksi positif non-deductible/nontaxable income dan negatif atas pendapatan yang dikenakan PPh Final."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S53063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Rona Penata
"Penelitian ini mencoba menganalisis bagaimana pengaruh audit/pemeriksaan pajak di masa sebelum Wajib Pajak Badan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Lebih Bayar SPTLB terhadap Tax Aggressiveness dari Wajib Pajak Badan dimaksud. Pengukuran Tax Aggressiveness menggunakan Delta Effective Tax Rate DETR yang diperoleh dari data Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Wajib Pajak dari tahun 2011-2016. Dengan menggunakan metode multinomial logit regession, didapatkan hasil bahwa pengalaman audit/pemeriksaan pajak dan temuan audit lebih memilih tingkat DETR yang positif.

This study aims to analyze the effect of previous tax audit on tax aggressiveness of a firm taxpayer who submit Overpayment Annual Tax Return SPTLB. The degree of Tax Aggressiveness itself uses Delta Effective Tax Rate DETR as a proxy, generated from Annual Tax Return data since 2011 to 2016. Using multinomial logit regession as a method, this study found that previous Tax Audit and tax audit findings made a firm prefer to choose a positive DETR."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Romadhoni
"ABSTRAK
Pemerintah mengeluarkan kebijakan presumptive tax yaitu PP 46 Tahun 2013 yang berlaku bagi sektor UMKM dengan peredaran bruto tidak lebih dari 4,8 Miliar Rupiah dalam satu tahun, dengan ketentuan tarif pajak penghasilan sebesar 1 persen dari omset. Di sisi lain, sektor UMKM menyerap sebagian besar tenaga kerja di Indonesia. Penelitian ini mengestimasi apakah kebijakan PP46 Tahun 2013 di Indonesia berpengaruh terhadap penciptaan lapangan kerja job creation pada perusahaan sektor kecil dan menengah dengan peredaran bruto tidak lebih dari 4,8 Miliar Rupiah. Pengukuran Job Creation dan tarif efektif pajak penghasilan perusahaan menggunakan laporan SPT Wajib Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak DJP selama kurun waktu 7 tahun 2010 ndash; 2016 . Estimasi dampak dilakukan dengan metode Ordinary Least Square dengan memanfaatkan variabel dummy bagi perusahaan yang menggunakan tarif pajak PP46 serta interaksi antara variabel dummy kebijakan dan variabel tarif efektif pajak penghasilan perusahaan. Dari hasil estimasi ditunjukkan bahwa kebijakan PP 46 memiliki dampak positif signifikan pada penciptaan lapangan kerja pada perusahaan berskala kecil dan menengah.


ABSTRACT
The government of Indonesia issues presumptive tax policy by PP 46 Year 2013 for Small and Medium Enterprises SME sector whose turnover is not more than 4,8 Billions Rupiah per year. The rule that policy is 1 percent of income tax rate on annual turnover, not on net income. This policy can be incentive or dicinentive for SME sector. On the other hand, most employment Indonesia is in micro small and medium sized enterprises. This study aims to examine the effect of implementation of PP46 Year 2013on the job creation in small and medium firm whose annual turnover is not more than 4.8 Billion Rupiahs. This study use Ordinary Least Square OLS method by utilizing dummy variable for company using PP46 tax rate and interaction between policy dummy variable and variable of effective rate of corporate income tax. From the estimation results it is shown that PP 46 policy has a significant positive impact on job creation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariocto
"Penelitian ini membahas effective tax rate dan book-tax differences atas perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian berjumlah 15 perusahaan yang telah terdaftar di BEI pada akhir tahun 2012. Dalam peneltian ini dibahas ketentuan khusus perpajakan (policy) sektor pertambangan batubara dan dampaknya terhadap beban pajak perusahaan yang diproksikan melalui ETR. Selain itu, diteliti pula hubungan ukuran perusahaan (size), leverage dan capital intencity terhadap beban pajak perusahaan. Setelah itu, dilakukan analisis terhadap book-tax differences yang terjadi pada perusahaan-perusahaan sampel untuk menemukan adanya indikasi agressive tax planning.
Hasil penelitian menemukan faktor policy sangat mempengaruhi beban pajak dalam sektor usaha pertambangan batubara. Faktor size memiliki hubungan positif dengan ETR pada perusahaan yang memiliki policy yang sama. Leverage dan capital intensity memiliki hubungan negatif dengan ETR. Sementara, analisis terhadap book-tax differences menemukan adanya indikasi aktivitas agressive tax planning yang dilakukan oleh BUMI pada periode 2007-2008.

This research focuses on the effective tax rate dan book-tax differences of coal mining company listed in Indonesia Stock Exchange. Sample consisted of 15 company listed in Indonesia Stock Exchange on the end of 2012. This research discuss about policy in coal mining sector and its impact on tax burden proxied by ETR. Besides that, size, leverage and capital intensity also being researched. After that, book-tax differences also being analyze to discover any indication of agressive tax planning conducted by sample company.
The result shows that policy play an important role in affecting company?s tax burden. Size have positive corelation with company?s ETR in the same policy, while leverage dan capital intensity have negative corelation with ETR. Meanwhile, analysis on book-tax differences discover an indication of agressive tax planning conducted by BUMI in 2007-2008.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Hidayati
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh moderasi koneksi politik terhadap kepemilikan keluarga dan agresivitas pajak. Objek penelitian meliputi seluruh perusahaan publik non-financial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 sampai 2013 dengan metode purposive sampling dan pengolahan data menggunakan metode regresi. Agresivitas pajak dalam penelitian ini diukur melalui ETR dan CETR.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak dan efek moderasi koneksi politik akan memperlemah pengaruh negatif dari kepemilikan keluarga terhadap agresivitas pajak perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa Direktorat Jenderal Pajak dapat menggunakan karakteristik kepemilikan dan koneksi politik perusahaan dalam menentukan risiko perusahaan terlibat kegiatan manajemen pajak agresif.

The study aims to prove moderating effect of political connection to family ownership and how it affects corporate tax aggressiveness. This research contain all non-financial listed companies on Indonesia Stock Exchange from 2010 to 2013 by using purposive sampling method and regression for data analysis. Tax aggressiveness is measured through ETR and CETR.
The results show that family ownership negatively affects corporate tax aggressiveness and moderation of political connections will weaken the negative effects of family ownership. The result of this study proven that ownership characteristics and political connection can be used by Directorate General of Taxation to measure the risk of company involvement in tax aggressive activities.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Marantika
"Penelitian ini memiliki tiga tujuan yaitu menganalisis nilai tarif pajak efektif pada masing-masing klasifikasi industri berdasarkan IDX-IC, menganalisis pengaruh pandemi COVID-19 terhadap laba dan beban pajak perusahaan, serta menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada tarif pajak efektif. Teknik purposive sampling digunakan untuk menentukan sampel pada perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia berdasarkan klasifikasi IDX-IC. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan mixed method. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil rata-rata tarif pajak efektif perusahaan sampel pada tahun 2019 sampai 2021 berturut-turut adalah 26,87%, 24,51% dan 23,83% dengan sektor transportation and logistics memiliki rasio tarif pajak efektif paling tinggi di antara sektor lainnya. Analisis mengenai penurunan laba dan penurunan beban pajak yang dialami perusahaan pada masa pandemi hanya mempertimbangkan faktor pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 memiliki dampak yang bervariasi tergantung pada jenis industrinya. Hanya pada sektor healthcare dan infrastructure yang berkinerja lebih baik dibandingkan sektor lainnya pada masa pandemi COVID-19. Selain variabel pandemi COVID-19, variabel perusahaan grup yang digunakan dalam meneliti faktor yang mempengaruhi tarif pajak efektif. Sementara variabel kontrol ditetapkan berupa laverage, kepemilikan manajerial, capital intensity ratio, inventory intensity ratio, profitabilitas, dan ukuran perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian, variabel pandemi COVID-19 berpengaruh positif terhadap tarif pajak efektif. Sementara itu variabel perusahaan grup berpengaruh negatif terhadap tarif pajak efektif. Untuk variabel kontrol diketahui hanya profitabilitas yang berpengaruh terhadap tarif pajak efektif. Adanya pengaruh rugi perusahaan anak terhadap laba konsolidasi menyebabkan rasio tarif pajak efektif lebih kecil dibandingkan tarif pajak efektif apabila bersumber dari perusahaan induk saja.

The aim of this research is to analyze related to the effective tax rate of companies for each classification sector based on the IDX-IC, to analyze the effect of the COVID-19 pandemic on corporate profits and tax burden, and to determine whether the factors used in this study have an influence on the effective tax rate of companies. A purposive sampling technique was used to determine the research sample, which consisted of companies listed on the Indonesia Stock Exchange classified based on the IDX-IC. The research approach used a mixed-methods approach. Based on the research, it was found that the average effective tax rate of the sample companies in 2019-2021 respectively, 26,87%, 24,51%, and 23,83%, with transportation and logistics sector have highest effective tax rate than other sectors. The analysis regarding the decline in profits and decreased tax burden experienced by companies during the pandemic only considers the COVID-19 pandemic factor. The COVID-19 pandemic has had varying impacts depending on the type of industry. Only the healthcare and infrastructure sector have performed better than other sectors during the COVID-19 pandemic. Apart from the COVID-19 pandemic variable, there are also group company variables used in researching the factors that affect the effective tax rate. While the control variables are defined as leverage, managerial ownership, capital intensity ratio, inventory intensity ratio, profitability, and company size. Based on the research results, the COVID-19 pandemic variable has a positive effect on the effective tax rate. Meanwhile, group company variables have a negative effect on the effective tax rate. For the control variable, it is known that only profitability influences the effective tax rate. The influence of subsidiary company losses on consolidated profits causes the ratio of the effective tax rate to be smaller than the effective tax rate if it comes from the parent company"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Budi Martuama
"Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Effective Tax Rate ETR dan Cash Effective Tax Rate (CETR. Kepemilikan Institusi, Dewan Komisaris Independen, Return On Asset (ROA, Debt to Equity Ratio DER, dan Ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel bebas yang diduga memberikan pengaruh terhadap variabel terikat Effective Tax Rate ETR dan Cash Effective Tax Rate (CETR. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan regresi data panel. Populasi penelitian adalah semua perusahaan pada sektor hotel, parawisata, dan restoran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2014. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling purposive.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kepemilikan Institusi dan Dewan Komisaris Independen tidak berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate ETR, Return on Assets (ROA berpengaruh signifikan negatif terhadap Effective Tax Rate ETR, Debt to Equity Ratio DER tidak berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate ETR, Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap Effective Tax Rate ETR. 2) Kepemilikan Institusi dan Dewan Komisaris Independen tidak berpengaruh signifikan terhadap Cash Effective Tax Rate (CETR, Return on Assets (ROA berpengaruh signifikan negatif  terhadap Cash effective tax rate (CETR), Debt to Equity Ratio DER tidak berpengaruh signifikan terhadap Cash Effective Tax Rate (CETR),  Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap Cash Effective Tax Rate (CETR.

This study aimed to analyze the factors that affect the Effective Tax Rate (ETR) and Cash Effective Tax Rate (CETR). Institutional Ownership, Board of Independent Commissioners, Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), and Firm Size used as independent variables assumed influence on the dependent variable Effective Tax Rate (ETR) and Cash Effective Tax Rate (CETR), The method used is explanatory research with quantitative approach and using panel regresion analysis. The study population is all companies in the hotel, tourism, and restaurant sector listed in Indonesia Stock Exchange period 2009-2014. The sampling technique use purposive sampling techniques.
The results show that: 1) Institutional Ownership and Board of Independent Commissioners has no significant effect on the Effective Tax Rate (ETR), Return on Assets (ROA) has significant negative effect on the Effective Tax Rate (ETR), Debt to Equity Ratio (DER) has no significant effect on Effective Tax Rate (ETR), Firm Size has significant positive effect on the Effective Tax Rate (ETR). 2) Ownership Institutions and Board of Independent Commissioners has no significant effect on Cash Effective Tax Rate (CETR), Return on Assets (ROA) has significant negative effect on cash effective tax rate (CETR), Debt to Equity Ratio (DER) has no significant effect on Cash effective Tax Rate (CETR), Company Size has positive significant effect on Cash effective Tax Rate (CETR)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetta Aurora
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menganalisis implikasi amandemen PKP2B Generasi 3 terhadap beban pajak yang ditanggung Perusahaan (Effective Tax Rate) serta Manajemen Pajak yang harus dilakukan oleh perusahaan pasca amandemen PKP2B tersebut. Amandemen PKP2B merupakan amanat dari terbitnya Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba) yang mengatur bahwa ketentuan-ketentuan di dalam pengusahaan pertambangan yang tercantum dalam PKP2B harus disesuaikan dengan UU Minerba. Salah satu pokok perubahan adalah mengenai peningkatan penerimaan negara dimana ketentuan perpajakan berubah dari ketentuan Undang-undang Tahun 1994 menjadi ketentuan Undang-undang yang berlaku saat ini (prevailing law). Penelitian ini membahas mengenai Manajemen Pajak yang harus dilakukan perusahaan pasca perubahan rezim perpajakan tersebut yang meliputi kepatuhan pajak (tax administration), tax planning dan strategi apabila terdapat pemeriksaan pajak. Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode kualitatif. Unit analisis yang digunakan adalah sebuah perusahaan batubara PKP2B Generasi 3 yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Tengah. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan adanya amandemen PKP2B akan mengakibatkan Effective Tax Rate meningkat. Manajemen Pajak yang dapat dilakukan agar beban pajak menjadi efisien diantaranya adalah Tax Planning dalam PPh Badan seperti pengajuan Penetapan Daerah Tertentu, pengawasan terhadap Debt to Equity Ratio (DER) dan sebagainya. Selain Tax Planning, perusahaan juga harus menerapkan kepatuhan administrasi sesuai dengan Ketentuan Prevailing untuk menghindari sanksi bunga atau denda. Penelitian ini juga dapat menjadi evaluasi kebijakan Amandemen PKP2B yang dilakukan oleh Pemerintah.

ABSTRACT
This research is aimed to analyze the implications of the 3rd generation CCoW amendment to the company's effective tax rate and tax management that can be applied by the company after the amendment of CCoW. The amendment of the CCoW is a mandate from the issuance of Law No. 4 of 2009 on Mineral and Coal Mining (Minerba Law) that stipulate the provisions in CCoW mining concessions must be amended according to the Minerba Law. One of the main points of change is the increase in state revenues where the taxation provisions change from the 1994 Law to the prevailing law. This research discusses about Tax Management which can be applied by the company after the change of tax regime which covers tax administration, tax planning and strategy if there is tax audit. The study used a case study approach with qualitative method. The unit of analysis used is CCoW 3rd Generation coal company located in East and Central Kalimantan. From this research can be concluded that Amendment of CCoW increase Effective Tax Rate. Tax Management that can be performed is Tax Planning in the Corporate Income Tax therefore the tax expense can be efficient. For instance, submission of Specific Areas, supervision of Debt to Equity Ratio (DER) and so on. In addition to Tax Planning, companies should also apply administrative compliance based on Prevailing Provisions to avoid any interest or penalties. This research may also be an evaluation of the CCoW Amendment policy undertaken by the Government.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novriansyah Zulkarnaen
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh komisaris independen, kompensasi manajemen eksekutif dan investor institusional terhadap manajemen pajak. Variabel independen yang digunakan komisaris independen, kompensasi manajemen eksekutif dan investor institusional. Variabel dependen yang digunakan adalah manajemen pajak. Populasi dalam penelitian adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BElj pada periode 2010-2013. Sampel yang dikumpulkan rpenggunakan metode purposive sampling. Total 86 perusahaan ditentukan sebagai sampel Metode analisis penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa korhisaris independen, kompensasi manajemen eksekutif dan investor institusional memiliki pengaruh secara parsial terhadap manajemen pajak dengan nilai singnifikasi masing- masing sebesar 0,004, 0,046 dan 0,000. Kemudian, komisaris independen, kompensasi manajemen eksekutif dan investor institusional memiliki pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap manajemen pajak, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000."
Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2015
650 ESENSI 5:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ocktarani
"ABSTRAK
Penurunan produksi migas di Indonesia dipicu oleh menurunnya investasi migas dikarenakan harga minyak yang rendah, lokasi cadangan minyak yang sulit dan banyaknya tax dipute atas sektor migas. Dalam rangka meningkatkan infestasi perbandingan dengan negara lain diperlukan. Tarif pajak efektif dan beban pajak merupakan pertimbangan awal investor untuk melakukan infestasi. Secara keseluruhan Malaysia dan Thailand dapat dijadikan perbandingan untuk hal ini. Thailand dengan 2 sistem kontrak migas yaitu sistem konsesi dengan kebijakan pajak yang mudah dan sederhan dan PSC serta sistem fiskal dan insentif pajak Malaysia dengan model PSC yang disesuaikan dengan lokasi eksplorasi migas dengan sistem cost recovery yang berdasarkan gross revenue dapat dijadikan masukan bagi kebijakan pajak dan sistem PSC Indonesia dalam rangka meminimalisir dispute dan menarik investor asing. Koordinasi yang intensif antara pembuat kebijakan atas industri migas sangat diperlukan agar kebijakan yang dibuat satu sama lain saling mendukung.

ABSTRACT
The declining in oil and gas production in Indonesia triggered by a decline in oil and gas investment due to low oil prices, the location of oil reserves that are difficult and many tax dispute in oil and gas sector. In order to improve investment, comparison with other countries is necessary. The effective tax rate and the tax burden is an initial consideration of investors to do investment. Malaysia and Thailand can be used as a comparison for this case as they are the 1st and 2nd rank in oil and gas to attract investment due to RISCO energy 2013 research . Thailand with 2 systems oil and gas contracts: concession system with an easy and and PSC as well as the fiscal system and tax incentives. Malaysia with PSC model tailored to the location of oil and gas exploration with a system of cost recovery ceiling based on gross revenue can be used as input for tax policy and system PSC in Indonesia in order to minimize disputes and attract foreign investors.
"
2016
T45784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>