Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panji Tri Nugroho
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S9806
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan
Abstrak :
Penyebab efektivitas organisasi antara lain adalah struktur dan proses organisasi. Hasil penelitian terdahulu membuktikan terdapat korelasi positif antara struktur organisasi dan efektititas organisasi. Beberapa komponen struktur yang dapat mempengaruhi efektivitas organisasi adalah sentrailsasi-desentralisasi kewenangan dan kekuasaan. Efektivitas organisasi juga dapat diukur dari kapabilitas dan kepemilikan; efektivitas operasional; sirategi dan kepemimpinan; serta kepercayaan dan motivasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan hubungan proses organisasi dengan efektivitas organisasi dalam pelayanan keperawatan pada struktur organisasi dengan pendekatan sentralisasi dan desentralisasi di RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Disain penelitian adalah deskriptif komparatif yaitu mencari hubungan antara proses organisasi (komunikasi; pengambilan keputusan; sosialisasi karir dan jenjang karir) dengan efektivitas organisasi pada pendekatan sentralisasi dan desentralisasi, kemudian hasilnya dibandingkan. Kuesioner disebarkan kepada 104 responden yang merupakan total sampel, yaitu perawat pelaksana yang diplih berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Uji hubungan antara variabel independen dan dependen serta uji beda untuk setiap variabel pada pendekatan sentralisasi dan desentralisasi menggunakan analisis Chi-square. Analisis multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik prediksi. Hasil analisis dengan a = 0.05 menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara proses organisasi dengan efektivitas organisasi, baik pada pendekatan sentralisasi maupun desentralisasi. Hasil penelitian juga menunjukkan efektivitas organisasi pada pendekatan sentralisasi sebesar 31,7 %, sedangkan pada pendekatan desentralisasi sebesar 42,3 %. Hasil uji beda menunjukkan ada perbedaan proporsi antara pengambilan keputusan dan sosialisasi karir dan jenjang karir, namun tidak ada perbedaan proporsi pada komunikasi dan efektivitas organisasi pada pendekatan sentralisasi dan desentralisasi. Hal ini dapat terjadi karena kurang efektifnya proses organisasi dan kurangnya sumber daya manusia manajerial. Untuk ini pihak manajemen RSUD Dr. Socdarso Pontianak perlu melakukan evalusi struktur organisasi pelayanan keperawatan, mengembangkan instrumen pengambilan keputusan dan memrumuskan sosialisasi karir dan jenjang karir yang jelas dan objektif demi peningkatan efektivitas rumah sakit sebagai sebuah organisasi pelayanan publik.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
T22856
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ugrawan Raudi Timur
Abstrak :
Fenomena terkait budaya organisasi dan efektivitas organisasi sudah beredar di dalam dunia organisasi, dimana ada beberapa penemuan bahwa budaya organisasi mempengaruhi kinerja dari organisasi tersebut, dan kemudian dari penelitian yang berhubungan dengan efektivitas organisasi, ada beberapa penelitian yang memiliki kesimpulan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi adalah budaya organisasi. Permasalahan yang dialami oleh sucofindo pada saat ini adalah dituntut nya peningkatan kinerja dari sucofindo dan serta adanya permasalahan terhadap budaya regulasi yang dibentuk oleh sucofindo sendiri, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan apakah adanya hubungan budaya organisasi terhadap efektivitas organisasi, dan temuan sementara ini yang dapat dipaparkan adalah penerapan budaya organisasi di sucofindo tinggi, dan efektivitas organisasi sucofindo juga tinggi, tetapi hubungan antara kedua variabel ini tidak ada. ......Phenomena related to organizational culture and organizational effectiveness are already circulating in the organizational world, where there are several findings that organizational culture affects the performance of the organization, and then from research related to organizational effectiveness, there are several studies that have concluded that one of the factors influencing an effectiveness organization is organizational culture. The problems experienced by sucofindo at the moment are the demands to improve the performance of sucofindo and the problems with the regulatory culture formed by sucofindo itself, the purpose of this study is to find out whether there is an organizational culture relationship to organizational effectiveness, and this interim findings can be explained that the application of organizational culture in sucofindo is high, and the effectiveness of sucofindo organizations is also high, but the relationship between these two variables does not exist.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thompson, Leigh L.
New Jersey: Pearson/Prentice Hall, 2004
658.402 THO m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stacey Ralph D.
San Francisco: Jossey-Bass, 1992
658.4 STA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Skarzynski, Peter
Boston: Havard Business Press, 2008
658.406 3 SKA i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Des Maharani Prasetyadewi
Abstrak :
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat akan peranan dan pentingnya hak kekayaan intelektual guna memacu pertumbuhan ekonomi, maka Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual secara berkesinambungan telah melaksanakan kegiatan sosialisasi atau publikasi baik dalam bentuk media elektronik maupun media cetak. Penelitian yang dipergunakan adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah para pelaksana sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual yang sering melaksanakan sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, metode observasi dan melalui studi kepustakaan (library research). Dari hasil analisis terhadap hasil wawancara, disimpulkan bahwa sosialisasi Hak Cipta yang selama ini dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual tidak efektif hal ini bisa dilihat dari tujuan sosialisasi, sasaran sosialisasi, lokasi pelaksanaan dan kendala yang dihadapi. Tujuan sosialisasi belum tercapai karena masih banyaknya masyarakat yang belum memahami dan mengetahui pentingnya Hak Cipta, yang mengakibatkan menurunnya permohonan pendaftaran dan meningkatnya tingkat pelanggaran Hak Cipta. Sasaran sosialisasi belum tercapai karena masih ada kesimpangsiuran penentuan sasaran yang akan dituju untuk sosialisasi. Penentuan lokasi pelaksanaan juga belum tepat, karena tidak disesuaikan dengan tema dan sasaran sosialisasi. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program adalah, alokasi dana yang kurang, koordinasi dalam pelaksanaan untuk kegiatan keijasama dengan instansi lain, dan jumlah peserta yang sulit dicapai oleh pelaksana. Melihat kendala-kendala yang ada, maka seharusnya pelaksanaan sosialisasi Hak Cipta itu sebaiknya mengutamakan orang-orang yang benar-benar membutuhkan informasi tentang HKI beserta instansi yang terkait, melaksanakan evaluasi pelaksanaan sosialisasi baik dari segi pelaksana juga dari segi peserta (saran dan pendapat), menentukan lokasi pelaksanaan sesuai dengan tema dan sasaran, dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam berbagai kegiatan sosialisasi HKI diharapkan mengikutsertakan klinik konsultasi HKI. ......In order to increase knowledge, understanding and awareness of the role and importance of intellectual property rights in order to spur economic growth, the Directorate General of Intellectual Property has been conducting socialization activities or publicity in the form of electronic media and print media. The study used a descriptive approach using qualitative methods. Source of data used in this study is the implementation of Intellectual Property Rights of socialization are the managers of socialization of Intellectual Property Rights in the Directorate General of Intellectual Property Rights. The data was collected through interviews, observation methods and literature study (library research). Interview’s result analysis gives some conclusions that the Copyright socialization was held by the Directorate General of Intellectual Property Rights is not effective it reflects from the purpose of socialization, socialization goals, location and obstacles faced. The puipose of socialization is not reached because many people stil don’t understand and know the importance of Copyright, which resulted in a decreased application for registration and the increased level of Copyright violations. Socialization target is not reached because there was confusion selection of target socialize. Determining the location of the implementation is also not appropriate, because it is not adapted to the theme and goals of socialization. Constraints encountered in implementation of the program, lack of funding allocation, coordination in the implementation of cooperation activities with other agencies, and participants is difficult to achieve by the managers. Looking at the constraints exist, the Copyright socialization should put the people who really need information on IPR and related agencies, carry out evaluation of the implementation both socialization also implementing participants (suggestions and opinions), determine the location of the implementation in accordance with the themes and objectives, and to get maximuin results in a variety of activities are expected to include socialization IPR IPR consultation clinic.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26865
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gretha Melani Towanda
Abstrak :
Unit Khusus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Imigrasi yang memiliki tugas pokok khusus dalam pelayanan penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) untuk Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI). Penempatan TKI ke berbagai negara tujuan penempatan ternyata didominasi dengan pilihan tujuan ke Negara-negara di wilayah Timur Tengah yakni 72,8% dari seluruh jumlah TKI yang ditempatkan bekerja ke luar negeri. Pemberangkatan CTKI sebelum didirikan Unit Khusus TKI ini dilaksanakan tidak hanya oleh Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKJ) yang mcrupakan perusahaan resmi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, tetapi juga diberangkatkan oleh calo/sponsor/maupun agensi bebas. Penempatan oleh orang per orang tersebut dikategorikan sebagai penempatan ilegal karena tidak mengikuti ketentuan perundangan yangberlaku yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia cq. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Mengingat penempatan CTKI tujuan Timur Tengah menyita jumlah yang dominan, dan terdapatnya penempatan secara ilegal, maka dilakukan usaha melokalisasi permasalahan untuk memudahkan pengamanan penempatan dan pemberangkatan TKI ke wilayah Timur Tengah, APJATI mengusulkan dibentuknya unit khusus dengan koordinasi ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans) dan Pemerintah Arab Saudi. Usulan ini disetujui oleh Kemnakertrans dan Pemerintah Arab Saudi, yang kemudian ditindaklanjuti oleh APJATI ke Direktorat Jenderal Imigrasi dan didirikanlah Unit Khusus TKI yang menerbitkan SPRI khusus bagi TKI yang akan bekerja ke wilayah Timur Tengah. Keberadaan Unit Khusus ini dipandang penting karena selain untuk memudahkan pemberian pelayanan, koordinasi, juga sebagai bentuk pengawasan, dan pengarnanan guna menangkal kondisi penempatan TKJ secara ilegal. Dalam pelaksanaan pemberian Surat Perjalanan Republik Indonesia dimaksud, Unit Klmsus TKI telah berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan pengamanmmya. Namun pada praktiknya di lapangan masih banyak ditemukan kendala dan permasalahan mengenai percobaan pemalsuan identitas dan dokumen para TKI dalam usahanya untuk mengajukan permohonan pembuatan SPRI. Berdasarkan data statistik yang ada, jumlah duplikasi identitas SPRI tertinggi seIndonesia terjadi di Unit Khusus TKL Permasalahan duplikasi data SPRI yang dominan terjadi pada data SPRI untuk TKI menandakan bahwa terdapat usaha tmtuk memperoleh SPRI baru dengan menggunakan berbngai cara meskipun TKI tersebut telah memiliki SPRI yang masih berlaku dan sah. Oleh karena itu peneiitian ini bertujuan untuk menemukan rumusan masalah mengenai bagaimana efektifitas Unit Khusus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dalam menangani permasalahan pemaisuan identitas dan dokumen Tenaga Kerja Indonesia dalam upayanya untuk mendapatkan SPRI serta faktor-faktor apa yang menjadi kendala dalam penanganan permasalahdan pemalsuan identitas dan dokumen Tenaga Kega Indonesia dalam upayanya untuk mendapatkan paspor. Untuk mengukur tingkat efektifitas dimaksud, penelitian ini menggunakan metode campuran yang terdiri dari metode kualitatif dan metode kuantitatif, metode kualitatif melalui kegiatan wawancara mendalam dan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner untuk mendukung basil wawancara, T eori yang digunakan oleb penulis dalam penelitian ini adalah teori efektifitas organisasi. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa Unit Khusus Tenaga Kerja Indonesia (TKJ) belum efektif dalam menangani pennasalahan pemalsuan identitas dan dokurncn Tenaga Ketja Indonesia dalam upayanya untuk mendapetkan SPRJ.
Unit Khusus Tenaga Kerja Indonesia is a special technical working unit of Directorate General of Immigration which has its main duty in issuing passport specifically for Indonesia labours (TKI). The placement of TKI to destination countries is mainly dominated to countries in Middle East. Before Unit Khusus .TKI was established, the TKI was being sent not only by official company (PJTKI) based on Act No. 39 year of 2004, but also by illegal sponsor/free agent, or person per person. Placement done person per person is categorized as ilegal placement because this placement is not following the regulation defined by Indonesian Government cq. Ministry of Labours and Transmigration. Regarding that the placement to Middle East area is holding lots number of labor, and the occurrence of illegal placement, there was an effort by APJATI to localize problems to organize and secure the placement of TKI to Middle East area by establishing Unit Khusus TKJ. APJATI was giving the proposal of this establishment to the Ministry of Labours and Transmigration; the Government of Saudi Arabian, and Directorate General of Inm1igration. This proposal was approved and then the Unit Khusus TKI was established. Its existence is very important not only for giving excellent service to TKI, but also for doing coordination, monitoring, and securing the placement of TKI In doing its job, Unit Khusus TKI has made some efforts to improve its services and security. However) in practice, there are still obstacles and problems faced regarding to the identity and document frauds. Based on the statistics, the highest number of identity duplication happened in Unit Khusus TKL It means that there are efforts from the TKJ to obtain new passports with many ways even though they already have the valid one. Therefore, this study is aimed to find out how effective is Unit Khusus TKI in preventing the using of fraud identity and document when applying for Indonesian passport and what factors that become obstacles in preventing this identity and document fraud. To measure the said effectiveness, this study is using mixed method of qualitative (by doing depth interview with some informers) and quantitative (by questionnaire) methods. The theory used to explain this matter is Organizational Effectiveness. Based on the analysis, it can be summarized that Unit Khusus TKI is not effective yet in overwhelming the problems of identity and document fraud.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T33708
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Balqis Mira Firdausy
Abstrak :
Perangkat daerah merupakan bukti eksistensi dari otonomi daerah. Keberadaannya juga membuktikan akan kemampuan pemerintah daerah untuk mengatur dan mengelola daerahnya sendiri. Termasuk perihal aset daerah yang dimiliki. Bersamaan dengan keberadaan peraturan perundangan yang jumlahnya tidak sedikit, peran perangkat daerah pada bidang keuangan seperti BKD Kota Depok sangat krusial untuk menata peraturan terkait. Kesesuaian antar peraturan dengan pengelolaan aset menjadi syarat utama agar penyelenggaraannya berjalan optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari peran BKD Kota Depok dalam penataan regulasi pengelolaan aset kota beserta dengan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas peran tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan sebagai data sekunder. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa peran BKD Kota Depok dalam penataan regulasi pengelolaan aset belum sepenuhnya efektif. Berdasarkan konsep efektivitas organisasi beserta dengan faktor-faktor yang mempengaruhi membuktikan bahwa masih terdapat beberapa indikator yang perlu ditingkatkan ke depannya. Hal tersebut terlihat dari konteks pencapaian tujuan, adaptasi, serta integrasi antar pihak yang bersangkutan dalam urusan aset yang belum sepenuhnya diselaraskan dengan peraturan perundangan yang perlu ditata kembali melalui penataan regulasi. ......Regional apparatus is proof of the existence of regional autonomy. Its existence also proves the ability of local governments to regulate and manage their own regions. This includes local assets owned. Along with the existence of many laws and regulations, the role of regional officials in the financial sector such as the BKD Kota Depok is very crucial to organize related regulations. Conformity between regulations and asset management is the main requirement for optimal implementation. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the role of BKD Kota Depok in structuring city asset management regulations along with the factors that influence the effectiveness of that role. This study uses a post-positivist approach. The data used in this study were taken through in-depth interviews and literature study as secondary data. The results of this study prove that the role of the BKD Kota Depok in structuring asset management regulations has not been fully effective. Based on the concept of organizational effectiveness along with the influencing factors, it proves that there are still several indicators that need to be improved in the future. This can be seen from the context of the achievement of objectives, adaptation, and integration between the parties concerned in asset matters which have not been fully harmonized with the laws and regulations that need to be reorganized through regulatory arrangements.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharto Rais
Abstrak :
Dalam rangka mengantisipasi datangnya milenium ketiga serta untuk dapat berpacu mengembangkan perannya sebagai organisasi publik dalam membelikan pelayanan prima kepada masyarakat, maka perlu dilakukan tinjauan efektivitas organisasi melalui analisis falctor-faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi dengan pendekatan The Seveu's Model Mc Kinsey studi kasus pada Seksi Pengelolaan Air Kotor Suku Dinas Kebersihan Kotamadya Jakarta Pusat. Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap ke tujuh faktor-falctor yang diduga mempengaruhi efektiiitas organisasi dan selardutnya dievaluasi sejauh mana peranannya dan keterkaitannya antar faktor dalam mempengaruhi efektivitas organisasi Seksi PAK Sudin' Kebersihan Kotamadya Jakarta Pusat_ Faktor-faktor yang dianalisis dan diduga dominan mempengaruhi efektivitas organisasi adalah stmktur, strategi, sistcm organisasi, gaya kepemimpinan (Style), StaH (SDM), skills (ketrampilanlkemampuan), dan pemilikan nilai (shared value). Mclalui metode penelitian survei total sampling dilakukan analisis eksplanatii cros tabulasi dan analisis korelasi( r) antar dua variabel dari faktor- faktor tersebut. Dari hasil penelitian ditemukan beberapa lccsimpulan sebagai berikut. Profil organisasi Seksi PAK Sudin Kebersihan Wilayah Jakarta Pusat belum menunjukkzm kinelja yang cfcktiii hal ini membcrikan pengaruh bagi rcndahnya produktlvitas kenja organisasi ini Kelemahan ini terlihat dcngan belum optimalnya pencapaian sasaran secara kualitatif yaitu belum terpenuhinya konsep pelayanan prima, dan secara kuantitatif ditunjukkan oleh baru 3,3 % konsumcn yang dapat terlayani. Faktor-faktor ulama yang mempengamhi .kurang efektifnya organisasi adalah struktur yang masih tumpang tindih dengan instansi lainnya serta tidak didukung oleh kemampuan SDM, strategi organisasi yang belum mengacu kepada pencapaian sasaran baik jangka pendek maunun jangka panjang, sistem organisasi yang masih tradisional, gaya kepemimpinan (Sz)/le) yang cenderung berorientasi kepada tugas dan bersifat dari atas ke bawah, tingkat pendidikan Staff (SDM) yang relatif rcndah, kurangnya kesadaran organisasi untuk meningkatkan skills (ketrampilan/kemampuan) pegawai, dan dari scgi falctor pemilikan nilai, belum terbentuk sistem nilai yang tangguh. Orientasi dan komitmen pegawai kepada tugas dan pengabdian organisasi lebih diarahkan oleh nilai-nilai yang bersifat ekonomis yang langsung dirasakan (tangible values), yang berhubungan dengan pemenuhan kcbutuhan dasar (basic needs) dan kesajahteraan hidup karyawan ilu sendiri. Faktor-faktor yang mempenganxhi efektivitas organisasi saling berhubungan, dari analisis korelasi antar dua faktor (variabel) sebagian besar menunjukkan nilai yang sangat signiflkan (r=O,99) dan secara sinergi mempengaruhi efektivitas organisasi Selanjutnya untuk tcrcapainya penumbuhan dan perkcmbangan usaha Serta mémbangun kemandirian organisasi dengan konsep pelayanan prima , perlu dilalmkan perbaikan atau pembenahan pada kctujuh faktor tersebut.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T6467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>