Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akmal Malik
"Sebagai daerah otonom yang belum lama menjalankan kewenangan otonomi luasnya, Daerah Kabupaten Sawahlunto Sijunjung ditantang untuk memaksimalkan pengelolaan potensi sumber daya ekonomi daerah secara efisien. Namun karena keterbatasan pengalaman dan kualitas aparatur pada Pemerintah Kabupaten Sawahlunto Sijunjung, tampaknya maksud tersebut masih sulit tcrcapai.
Hal ini terlihat dari Program Pembangunan Daerah (Propeda) Tahun 2001 - 2005, yang belum secara tepat merumuskan kebijakan pembangunan ekonominya. Untuk itu, perlu dilakukan studi guna merumuskan kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sawahlunto Sijunjung, agar dapat mempercepat pembangunan perekonomian di daerah tersebut.
Berdasarkan studi terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi daerah, kontribusi sektoral daerah, basis ekonomi sektor-sektor PDRB, keunggulan industri dan lokasional masing-masing sektor PDRB serta multiplier efek masing-masing sektor PDRB, akhirnya diketahui bahwa kebijakan pengembangan sektor-sektor unggulan dalam struktur perekonomian Kabupaten Sawahlunto Sijunjung terhadap perekonomian Propinsi Sumatera Barat maupun terhadap perekonomian Nasional, diarahkan pada pengembangan Sektor Unggulan Tanaman Pangan sebagai prioritas pertama, Sektor Unggulan Kehutanan sebagai prioritas kedua dan Sektor Unggulan Penggalian sebagai prioritas ketiga.
Melalui analisis SWOT dilakukan perencanaan strategis terhadap strategi jangka pendek serta strategi jangka panjang yang perlu diambil oleh Kantor Bappeda Kabupaten Sawahlunto Sijunjung, dan merekomendasikan strategi jangka pendek yang dapat dipakai adalah "untuk mengoptimalkan pemanfaatan ketersediaan lahan yang cukup luas bagi pengembangan potensi unggulan (usaha perkebunan, kehutanan dan penggalian) di Kabupaten Sawahlunto Sijunjung. Dan selanjutnya, untuk strategi jangka panjang yang direkomendasikan adalah untuk "mengoptimalkan pemanfaatan posisi wilayah Daerah Kabupaten Sawahlunto Sijunjung yang strategis, untuk pengembangan potensi unggulan Daerah Kabupaten Sawahlunto Sijunjung"."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T4278
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ria Sartika Azahari
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bonang Ananta Sakti
"Bandar udara atau yang biasa disebut aerodrome adalah suatu kawasan tertentu di darat atau di air (termasuk bangunan, instalasi, dan peralatan) yang diperuntukkan baik seluruhnya atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan, dan pergerakan pesawat udara. Dalam menjalankan operasinya, sebuah bandar udara membutuhkan konsumsi listrik untuk mengaliri beberapa fasilitas wajib yang menunjang kegiatan penerbangan. Bandara juga merupakan salah satu konsumen energi terbesar. Energi listrik dan panas harian yang dikonsumsi oleh bandara setara dengan kota berpenduduk 100.000 jiwa dan merupakan salah satu pusat konsumsi energi terbesar dalam masyarakat modern. Bandara Internasional Soekarno Hatta sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia, khususnya di Asia, mengkonsumsi energi listrik yang cukup besar untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Tingginya konsumsi listrik secara langsung berdampak pada meningkatnya biaya langganan listrik. Sehubungan dengan tingginya konsumsi listrik di PT Angkasa Pura II, maka perlu dilakukan pengelolaan energi secara spesifik, khususnya di Gedung Terminal yang merupakan konsumen energi terbesar di Bandara Internasional Soekarno Hatta (74%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi peralatan di terminal yang mengkonsumsi listrik dalam jumlah besar dan memberikan analisis ekonomi investasi yang dapat dilakukan untuk menghemat energi.

Airport or commonly known as an aerodrome is a specific area on land or water (including buildings, installations, and equipment) designated either wholly or partly for the arrival, departure, and movement of aircraft. In carrying out its operations, an airport requires electricity consumption to power several mandatory facilities that support aviation activities. Airports are also one of the largest energy consumers. The daily electricity and heat energy consumed by an airport are equivalent to a city with a population of 100,000 and are one of the largest energy consumption centers in modern society. Soekarno Hatta International Airport, as one of the busiest airports in the world, particularly in Asia, consumes a considerable amount of electricity to support its operational activities. The high consumption of electricity directly affects the increased cost of electricity subscriptions. Due to the high consumption of electricity at PT Angkasa Pura II, specific energy management needs to be carried out, particularly at the Terminal Building, as it is the largest energy consumer at Soekarno Hatta International Airport (74%). The purpose of this research is to evaluate the equipment in the terminal that consumes massive amounts of electricity and to provide an economic analysis of investments that can be made to save energy."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anondho Wijanarko
"Minyak jarak adalah komoditi yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia; demikian juga polyurethane, dimana pasar produk polyurethane berkembang pesat tanpa diiringi perkembangan industri dalam negeri. Polyurethane berbasis minyak jarak mempunyai banyak kelebihan dibandingkan yang ada umumnya. Dari analisis pasar, diketahui bahwa kapasitas pabrik yang sesuai untuk dibangun di Indonesia adalah 8.300 ton/tahun. Modifikasi minyak jarak dengan anhidrida suksinat dan neopentil glikol menghasilkan poliol poliester dengan reaktivitas tinggi, yang terutama sesuai digunakan sebagai komponen resin poliurethane untuk aplikasi coating, adhesive dan binder. Peralatan utama yang dibutuhkan di pabrik adalah: dua reaktor, sebuah mixer, empat pompa, sebuah kondenser, dan sebuah tangki. Hasil simulasi dengan bantuan CHEMCAD 5.2 menunjukkan efisiensi karbon sebesar 83,57% dan efisiensi energi sebesar 93,83%. Besarnya investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik ini adalah Rp 21 miliar. Untuk setiap ton produk membutuhkan biaya manufaktur sebesar US$ 1,928 dimana harga jualproduk diasumsiknn sebesar USS 3,000. Analisis kelayakan ekonomi mendapatkan nilai: Net Present Value (NPV) sebesar USS 22.5 juta, Internal Rate of Return (IRR) 40,3%, dan Payout Period 2,03 tahun. Faktor yang paling sensitifyang dapat mempengaruhi kelayakan proyek ini adalah harga jual produk dan volume produksi. Berdasarkan analisayang dilakukan, pabrik layak untuk dibangun.

Castor oil is a potential commodity to be developed in Indonesia; polyurethane is also a potential one since its market grows rapidly without being accompanied by local industry's capability to fulfill. Polyurethane based on castor oil is superior in many properties to currently available polyurethane. According to market analysis, the suitable capacity to be applied is 8,300 tons/year. Modification of castor oil with succinic anhydride and neopentyl yields high reactivity polyester polyol suitable to be used as component of polyurethane resin for coating, adhesive and binder applications. Main equipments needed in the plant are: two reactors, one mixer, four pumps, one condenser, and one tank. Simulation with the aid of CHEMCAD 5.2 resulted in carbon efficiency of 83.57% and energy efficiency of 93.83%. Total investment required to construct this plant is about Rp 21 billion. Assuming product price of USS 3,000/ton, manufacturing cost will be US$ 1,928/ton-product. Economic feasibility analysis yielded values: Net Present Value (NPV) of USS 22.5 million, Internal Rate of Return (IRR) of 40.3%, and Payout Period of 2.03 operating-years. The most significant factors influencing the feasibility are product price and production volume. Based on the analysis that has been done, the plant is feasible to build."
Jurnal Teknologi, 2004
JUTE-XVIII-2-Jun2004-109
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bobby Hamzar Rafinus
"Perekonomian Indonesia selama paruh pertama 2003 ditandai dengan stabilitas yang mantap, Rupiah terus menguat, suku bunga SB1 terns menurun, dan inflasi yang rcndah. Hal mi mengmdikasikan potensi gejolak ekonomi dan sosial yang mungkin timbul dari kejadian born Bali, perang Irak dengan Amerika Serikat, dan wabah SARS telah dapat dikendalikan, Kerentanan perekonomian Indonesia terhadap gejolak dari luar (external shock) tampak sernakin berkurang. Kemantapan ini telah menjadi faktor penting masuknya arus portofolio asing dalam beberapa bulan terakhir"
2003
EFIN-51-2-Juni2003-159
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Redifa Sutandifasta
"ABSTRAK
Dimethyl ether products (DME) can be used as alternative energy sources that are more environmentally friendly and sustainable. In this DME purification plant, the feed with DME, methanol and water composition will be separated so that pure DME is obtained with a concentration of 99. In this study, Multivariable Model Predictive Control is used to control the process of DME purification plant. The performance of MMPC in both DME and methanol purification process has been conducted in previous research with separate system. This research is proposed towards the stability of both system when combined and its economic analysis when compared with standard MPC and PID Controller. The consideration when combining DME purification process and methanol purification process is the bottom product of DME purification column where it also acts as methanol purification column feed. Valve conductance needs to be adjusted accordingly to satisfy both systems. Retuning MMPC parameters is based on Wahid-Utomo (2019) and Wahid-Brillianto (2019) tuning parameters. The results of retuning yield a better control performance throughout the entire purification process. The retuning parameters value for T, P, and M are 10, 40, and 50 for DME purification process and 1, 40, and 50 for methanol purification process. The improvement on IAE are from 35.31% to 56.24% for DME purification and 20.06% to 94.91% for methanol purification process. Furthermore, installing MMPC proved to be economically feasible with a positive NPV of Rp 10,216,077 when compared to PI controller.

ABSTRACT
Produk Dimethyl ether (DME) dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Di pabrik pemurnian DME ini, umpan dengan komposisi DME, metanol, dan air akan dipisahkan sehingga DME murni diperoleh dengan konsentrasi 99. Dalam penelitian ini, Multivariable Model Predictive Control digunakan untuk mengontrol proses pabrik pemurnian DME. Kinerja MMPC dalam proses pemurnian DME dan metanol telah dilakukan dalam penelitian sebelumnya dengan sistem terpisah. Penelitian ini diusulkan terhadap stabilitas kedua sistem ketika dikombinasikan dan analisis ekonominya bila dibandingkan dengan MPC dan PID controller. Pertimbangan saat menggabungkan proses pemurnian DME dan proses pemurnian metanol adalah produk dasar kolom pemurnian DME di mana juga bertindak sebagai umpan kolom pemurnian metanol. Valve conductance perlu disesuaikan untuk memenuhi kedua sistem. Retuning parameter MMPC didasarkan pada parameter tuning Wahid-Utomo (2019) dan Wahid-Brillianto (2019). Hasil retuning menghasilkan kinerja kontrol yang lebih baik di seluruh proses pemurnian. Nilai parameter retuning untuk T, P, dan M adalah 10, 40, dan 50 untuk proses pemurnian DME dan 1, 40, dan 50 untuk proses pemurnian metanol. Peningkatan IAE adalah dari 35,31% menjadi 56,24% untuk pemurnian DME dan 20,06% menjadi 94,91% untuk proses pemurnian metanol. Selain itu, menginstal MMPC terbukti layak secara ekonomi dengan NPV positif sebesar Rp 10.216.077 jika dibandingkan dengan pengontrol PI.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Prima Kurniastuti
"Rencana Pitalebar Indonesia (RPI) merupakan perpres no 96 tahun 2014 yang dibuat untuk memeratakan koneksi internet di seluruh Indonesia. Target yang diinginkan adalah 100% populasi urban dan 52% populasi rural bisa merasakan internet dengan kecepatan rata-rata 1 Mbps. Dari target dan latar belakang tersebut daerah perbatasan menjadi lokasi prioritas. Lokasi perbatasan menjadi prioritas karena merupakan gambaran Indonesia di mata negara tetangga. Target meratanya koneksi internet di seluruh Indonesia dibatasi oleh waktu dan tentunya efisiensi biaya.
Pada penelitian ini dikaji mengenai analisis keekonomian untuk teknologi apa saja yang mampu menunjang percepatan program RPI ini sehingga dana yang dikeluarkan lebih efisien dan tidak merugi. Meskipun demikian, daerah LOKPRI merupakan daerah yang selalu dikatakan sebagai daerah tidak layak investasi, dengan demikian harus ada subsidi dari pemerintah agar tujuan dari RPI ini bisa terealisasi.
Analisis implementasi model teknologi ini menunjukkan bahwa semua teknologi yang ditawarkan, yaitu BTS, VSAT, dan PLC bisa diimplementasikan di tiga daerah LOKPRI perbatasan (Paloh, Entikong, dan Badau) hanya saja tidak layak secara ekonomi. Dengan demikian pemerintah harus memberikan subsidi agar target RPI ini terlaksana. Subsidi diberikan pada komponen biaya yang digunakan bersama-sama yaitu biaya sewa transmisi

Indonesia Broadband Plan (IBP) is the Presidential Regulation No.96 of 2014 that made to equalize the internet connection throughtout Indonesia. Target IBP are 100% urban population and 52% rural population can feel internet with average speed 1 Mbps. From this target and background the border area become priority area.It is become priority because border area is picture of the country itself. IBP are limited with time and of course implementation cost.
In this study assessed about economy analysis for every technology that will implemented, so the cost that expense is more efficient. Nontheless, economic analysis for priority location are always not feasible to be implemented. If it is not feasible, the government must subsidise in order that IBP can be realized.
This technology implementation model shows that all technology given (BTS, VSAT, PLC) can be implemented in border priority area especially in three areas, Paloh, Entikong and Badau. Although it is not feasible, so government must subsidise so that IBP target can be reached. The subsidy is given for transmission cost.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Setiadi
"ABSTRAK
Perkembangan hukum di dalam masyarakat menjadikan hukum memerlukan kajian
ilmu lain terutama ilmu sosial untuk mencari penyelesaian masalah hukum. Hukum
dan Ekonomi yang merupakan kajian sosio-legal memberikan suatu pandangan baru
tentang masalah hukum terkait kebijakan publik dan upaya mengkriminalisasinya.
Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan metode pendekatan analisis ekonomi
hukum terhadap kebijakan publik dan dengan metode itu dicoba untuk memberikan
jawaban mengenai bisa tidaknya kebijakan untuk dikriminalisasi. Tesis ini membahas
mengenai kebijakan yang dikriminalisasi yakni kasus kebijakan bailout Bank
Century. Kebijakan bail-out Bank Century yang beberapa kalangan menilai bahwa
kebijakan tersebut tidak tepat dan kemudian muncul sebuah tren untuk menarik
kebijakan bail-out tersebut kedalam ranah hukum pidana. Penulisan ini menggunakan
metode penelitian normatif hukum dan di dalam pengolahan dan analisis data
menggunakan bahan-bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik
pengumpulan data yakni menggunakan studi kepustakaan dengan mempelajari bukubuku,
dokumen-dokumen, literatur dan lainnya yang sesuai dengan permasalahan
yang diteliti. Hasil penelitian dalam penulisan ini menunjukan bahwa kajian lintas
disiplin, Hukum dan Ekonomi (analisis ekonomi mikro atas hukum) dapat
menjelaskan permasalahan-permasalahan hukum terutama yang memiliki dimensi
ekonomi. Prinsip-prinsip dalam ekonomi mikro digunakan dalam ranah hukum guna
terutama untuk membuat kebijakan yang efisien. Analisis ekonomi atas hukum yang
berfokus pada efisiensi menjadi langkah solusif untuk menghindarkan kriminalisasi
kebijakan. Penelitian pendekatan analisis ekonomi atas hukum ini dilakukan terhadap
kasus bail-out Bank Century. Penulis menyimpulkan bahwa analisis ekonomi atas
hukum mengevaluasi kebijakan bail-out dengan memperhitungkan cost-benefit-nya
dan menunjukan bahwa kebijakan bail-out adalah efisien serta bertujuan untuk
menghindari kerugian lebih besar apabila bail-out tidak diberikan

ABSTRACT
Legal developments in the societies make the law requires studies of other sciences,
especially social sciences to seek the settlement of legal issues. Law and Economics,
which is a socio-legal study, provides a new perspective on legal issues related to
public policy and criminalization efforts. This research aims to describe the method
of approach to the economic analysis of law against public policy and it attempted to
provide an answer regarding whether or not a policy to be criminalized.
In instance,
The case in policy that criminalized in this paper is the Bank Century case. Bail-out
Policy of Bank Century that some people judge that policy is not right and then
emerged a trend to withdraw the bail-out policy into the realm of criminal law. This
writing method is normative legal research and in the processing and analysis of data
using primary, secondary and tertiary legal materials. The data collection technique
uses literature studies by studying books, documents literature and more in
accordance with the problems is studied. The results of this research show that
interdisciplinary studies, Law and Economics (micro-economic analysis of law) can
explain legal issues especially those that have an economic dimension. Principles in
the microeconomics used in the realm of law and order primarily to create efficient
policies. Economic analysis of law that focuses on efficiency becomes solutional
measures to prevent the criminalization on policy. Research economic analysis of law
is done in the case of Bank Century Bail-out policy. The author concludes that the
economic analysis of law is able to evaluate the bail-out policy taking into account its
cost and benefit and showed that the bail-out policy is efficient and aims to avoid
bigger losses if the bail-out was not proposed.
"
2016
T45826
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>