Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Elma Elantia
"Studi ini mengeksplorasi peran modal sosial sebagai strategi untuk meningkatkan ketahanan masyarakat Desa Teletubbies, yang rentan terhadap bencana, khususnya gempa bumi. Penelitian ini menyoroti bagaimana modal sosial memfasilitasi koordinasi selama bencana dan memperkuat pengelolaan pariwisata masyarakat untuk adaptasi ekonomi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, dan diskusi kelompok terfokus. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa modal sosial yang tinggi memungkinkan mobilisasi sumber daya lokal yang efektif, mendorong pemulihan dan ketahanan. Namun, tantangan seperti masalah kepemilikan tanah dan dukungan pemerintah yang terbatas menghambat kesiapan jangka panjang masyarakat. Rekomendasi untuk meningkatkan ketahanan masyarakat melalui praktik modal sosial yang berkelanjutan diberikan.
This study explores the role of social capital as a strategy to enhance the resilience of Teletubbies Village communities, which are vulnerable to disasters, particularly earthquakes. The study highlights how social capital facilitates coordination during disasters and strengthens community tourism management for economic adaptation. Using a qualitative approach, data were collected through interviews, questionnaires, and focus group discussions. The study findings reveal that high social capital enables effective mobilization of local resources, fostering recovery and resilience. However, challenges such as land tenure issues and limited government support hamper the long-term preparedness of communities. Recommendations for enhancing community resilience through sustainable social capital practices are provided."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Clara Sekar Arum Gitarianti
"Cianjur yang merupakan daerah rawan gempa dibuktikan dengan berbagai kejadian gempa yang telah terjadi sebelumnya dan adanya gempabumi yang terjadi pada 21 November 2022, dengan kekuatan gempa sebesar 5,6 magnitudo. Meskipun tergolong gempa yang berkekuatan kecil, posisi gempa yang dangkal di daratan menyebabkan kerusakan parah di berbagai wilayah termasuk di Kecamatan Cugenang. Berdasarkan kondisi geografis serta dampak gempa yang ditimbulkan cukup parah dirasakan oleh masyarakat, membuat masyarakat harus dapat mengembangkan kemampuan untuk bertahan pada situasi bencana dengan melakukan bentuk-bentuk adaptasi. Dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang tiba-tiba seperti terjadinya bencana, peran modal sosial menjadi sangat penting bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modal sosial masyarakat pada wilayah terdampak gempabumi dan keterkaitan antara modal sosial dengan adaptasi masyarakat pasca bencana gempabumi di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan analisis deskriptif kualitatif serta analisis spasial untuk mengetahui keterikatan antara modal sosial dengan bentuk adaptasi masyarakat pasca gempabumi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal sosial yang terbentuk di wilayah dengan tingkat keparahan yang tinggi berupa modal sosial bonding sedangkan dua wilayah lainnya yaitu wilayah dengan tingkat keparahan sedang dan rendah memiliki modal sosial bridging. Selain itu, terdapat hubungan antara modal sosial dengan bentuk adaptasi masyarakat di tiga wilayah dengan keparahan gempa yang berbeda. Modal sosial terbukti berpengaruh pada bentuk adaptasi dan membantu dalam mempercepat proses adaptasi sehingga diperlukan dalam menghadapi berbagai permasalahan pasca bencana.
Cianjur, which is an earthquake-prone area is proven by various earthquakes that have occurred before and the earthquake that occurred on November 21, 2022, with an earthquake strength of 5.6 magnitude. Even though it was classified as a small-magnitude earthquake, the shallow position of the earthquake on land caused severe damage in various areas including in Cugenang District. Based on geographical conditions and the impact of the earthquake that was quite severe felt by the community, the community must be able to develop the ability to survive in disaster situations by carrying out forms of adaptation. In adapting to sudden environmental changes such as disasters, social capital is essential for the community. This study aims to determine the social capital of the community in earthquake-affected areas and the link between social capital and post-earthquake community adaptation in Cugenang District, Cianjur Regency. The analysis used in this study is a qualitative descriptive analysis and spatial analysis to determine the attachment between social capital and the forms of post-earthquake community adaptation. The results of this study indicate that the social capital formed in areas with a high level of severity is in the form of bonding social capital, while the other two regions, namely areas with moderate and low severity levels, have bridging social capital. In addition, there is a relationship between social capital and forms of community adaptation in three regions with different earthquake severity. Social capital has been proven to affect forms of adaptation and helps accelerate the adaptation process so that it is needed in dealing with various post-disaster problems."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library