Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tsanaa Fitri Zhafira
Abstrak :
ABSTRAK
Lumut merupakan tumbuhan tingkat pertama dalam pembentukan ekosistem baru di dalam habitat baru, selain itu lumut juga memegang peranan penting dalam sistem ekologi dunia karena lumut dapat memakan partikel dan zat kimia berbahaya baik di udara maupun air. Saat ini, kenaikan suhu bumi yang cepat akibat tingkat polusi udara yang tidak terkendali menjadi masalah utama yang dihadapi banyak Negara di dunia yang harus cepat diselesaikan. Selain itu tingginya pembangunan tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan yang cukup, hal ini menyebabkan sulitnya mencari lahan untuk menanam dalam rangka menjaga lingkungan dunia. Kemampuan lumut yang dapat hidup dan menjadi perintis dalam sebuah habitat baru termasuk material bangunan konvensional menjadi objek kajian dalam project ini. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan lumut dapat tumbuh dan berkembang biak dalam suatu material, diantaranya kelembaban, ketersediaan air, intensitas matahari, intervensi manusia, densitas material, serta bentuk permukaan. Dalam project ini, Lumut diprogram untuk tumbuh dan berkembang di atas material bangunan berdasarkan storyline dengan menggunakan metode kering dan basah. Munculnya lumut diatas material bangunan diharapkan mampu menjawab permasalahan ekologi yang sedang di hadapi oleh dunia, terutama mengenai tingginya tingkat polusi udara saat ini dalam lahan yang terbatas.
ABSTRACT
Moss is the pioneer of the new ecosystem. Moreover, moss also plays an important role to preserve world rsquo s ecological system, such as consuming harmful particle in the air and water. Nowadays, world rsquo s temperature rapidly increase because of the enhancement of air pollution, this problem makes a headline in most countries in the world. Meanwhile, the high interest of city development is not compensated with the availability of land, this matter is also giving the difficulties to find another land for cultivating to preserve world rsquo s environment. The ability of moss that can live easily on the new habitat including building rsquo s conventional material would be a further object of study for the project. There are 6 factors that cause the moss can inhabit and multiply on material, they are humidity, water intensity, sun intensity, human intervention, density of material, and material surface. In this project, moss is programmed to grow on the material based on the storyline by using wet and dry method. The Appearance of moss on the building material is expected to answer the ecological problems faced by many countries, particularly regarding on today rsquo s pollution level on limited land.
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Syakila
Abstrak :
Perhutanan Sosial (PS) adalah salah satu program nasional yang dimaksudkan untuk menurunkan kemiskinan, mengelola hutan lestari dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam mengelola hutan. Semua maksud PS tersebut harus berjalan seimbang sehingga pengelolaan hutan dapat berlangsung secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan stok karbon dan menyusun model PS berkelanjutan di HKm Mandiri, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Penentuan stok karbon dilakukan dengan mengukur Diameter Breast Height (DBH) yang dikorelasikan dengan penginderaan jauh berdasarkan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dan Forest Cover Density (FCD). Hasil pengukuran menunjukkan telah terjadi peningkatan tutupan hutan dan stok karbon sesudah berjalannya PS. Model PS berkelanjutan disusun berdasarkan tiga aspek yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial, yang diuji dengan metode Causal Mediation Analysis (CMA). Hasil uji ketiga aspek tersebut mempunyai korelasi yang signifikan pada kondisi sesudah PS. Korelasi tersebut membentuk interdependensi (saling kebergantungan), saling terkait dan terintegrasi secara kohesif, sehingga PS dikatakan sebagai socio-ecological system (SES) dengan arah korelasi aspek sosial dan ekonomi berbanding terbalik dengan aspek lingkungan. ......Social Forestry (SF) is one of the national programs with the goals to reduce poverty, to manage forest condition sustainably, and to improve community participation in managing the forest. Those three objectives have not been achieved, resulted the forest managed unsustainably. This study aims to analyze changes in carbon stocks and develop sustainable SF model in the HKm Mandiri, Kulon Progo Regency, DI Yogyakarta. Estimating carbon stocks done by measuring Diameter Breast Height (DBH) which is correlated with remote sensing data through the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) and Forest Cover Density (FCD) shows an increase in the condition of forest cover and carbon stocks after the application of SF. The sustainable SF model is developed based on environment, economic and social aspects and is tested through Causal Mediation Analysis (CMA). Significant correlation was obtained among variables in the period after the implementation of SF. Those correlation forms interdependence, interrelated and cohesively integrated, so that SF is said to be a socio-ecological system (SES) and the correlation of social and economic aspects is inversely proportional to environmental aspects.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library