Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Aulia Annaisabiru Ermadi
Abstrak :
Tugas karya akhir ini membahas tentang perpindahan lintas batas limbah B3 ilegal yang terjadi dari negara maju ke negara berkembang, termasuk Indonesia. Dalam penelitian penulis menggunakan studi pustaka sebagai metode penelitian dan teori anomi global untuk menjelaskan fenomena ini dengan kerangka analisis eco-global criminology. Indonesia adalah salah satu negara tujuan tempat perpindahan lintas batas limbah B3 secara ilegal dari negara maju. Meskipun Indonesia telah meratifikasi Konvensi Basel pada tahun 1989, yaitu konvensi yang menentang perpindahan lintas batas limbah B3 antara negara maju dengan negara berkembang, pada praktiknya perpindahan lintas batas limbah B3 ilegal ini masih berlangsung. Kecenderungan yang terjadi adalah negara penerima biasanya merupakan negara yang memiliki nilai tawar yang lebih rendah dibidang ekonomi, hukum, politik dan budaya dibanding negara maju. Negara tersebut memiliki regulasi lemah dan pengetahuan yang kurang memadai perihal barang yang masuk di negaranya. Sehingga mereka tidak mengetahui cara memproses limbah B3 yang aman. Disisi lain, limbah B3 diketahui merupakan limbah yang sangat berbahaya dan berpotensi merusak lingkungan secara global. Penelitian ini juga menunjukan bahwa perpindahan lintas batas limbah B3 merupakan transnational environmental crime yang dilakukan oleh transnational organized crime.
......This research focus on illegal transboundary movement of hazardous wastes from developed countries to developing countries where Indonesia is included. The author uses literature studies as the research method and Global Anomie Theory to explain this phenomenon with Eco global Criminology as the analytical framework. Indonesia is one of the destination countries where hazardous wastes from developed countries is illegally transferred of. Although Indonesia has ratified the Basel Convention in 1989, the convention against trade of hazardous wastes between developed to developing countries, the illegal transboundary movement of hazardous waste is still going. In fact, most of the recipient countries have lower bargaining power in economic, legal, political, and culture than developed countries. Those countries have weak regulation and inadequate knowledge about goods that enter the countries. As the result, they do not know how to manage hazardous waste in safely. In the other hand, the hazardous waste is known as a dangerous waste that potentially damage the global environment. This research also shows that illegal transboundary movement of hazardous wastes from developed countries to developing countries is transnational environmental crime conducted by transnational organized crime.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Josua Kristianto
Abstrak :
Tugas karya akhir ini membahas mengenai bagaimana Eco-Global Criminology, sebuah kerangka analisis yang menggabungkan orientasi terhadap ekologi dan keadilan dengan studi global, melihat fenomena perburuan dan perdagangan pada satwa langka yang semakin terancam keberadaannya, yaitu Harimau Sumatera Phantera tigris sumatrae . Dengan menggunakan studi literatur sebagai metode penulisan, artikel ini membahas bagaimana ide-ide pokok dari Eco-Global Criminology menjelaskan fenomena perburuan dan perdagangan Harimau Sumatera menjadi salah satu ancaman terhadap keanekaragaman hayati. Hilangnya keanekaragaman hayati akan berdampak pada kesejahteraan hidup manusia. Fenomena perburuan dan perdagangan Harimau Sumatera merupakan masalah lingkungan yang semakin serius dan berkembang. Melalui artikel ini, penulis akan menerapkan beberapa pemahaman dari Eco-Global Criminology dalam menjelaskan masalah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan manusia baik kegiatan yang dianggap legal seperti penebangan hutan yang menyebabkan hilangnya habitat pada Harimau Sumatera, maupun kegiatan ilegal seperti perburuan dan perdagangan Harimau Sumatera.
This article explores how Eco-Global Criminology, an analytical framework that combines ecology and justice orientation with global studies, sees the phenomenon of poaching and trading in endangered species that are increasingly threatened its existence, the Sumatran Tiger Phantera tigris sumatrae. Using the literature study as the methodology, this article discusses how the main ideas of eco-global criminology explain the phenomenon of poaching and trading of the Sumatran Tiger into one of the threats to biodiversity. The loss of biodiversity will affect the welfare of human life. The phenomenon of poaching and trading of Sumatran Tiger is an increasingly serious and growing environmental problem. Through this article, the authors will apply some understanding of Eco-Global Criminology in explaining environmental damage caused by human activities such as legal activities like deforestation causing habitat loss in Sumatran tigers, as well as illegal activities such as the poaching and trade of Sumatran tigers.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library