Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indradjati Rachmatullah
Abstrak :
Indonesia merupakan kawasan rawan gempa, struktur bangunan yang dibutuhkan harus memiliki kekuatan dan daktalitas yang memadai sesuai dengan aturan yang berlaku. Struktur bangunan dengan konfigurasi D-EBF merupakan salah satu solusi untuk struktur tahan gempa. Penggunaan material dan sambungan yang digunakan sangat mempengaruhi perilaku bangunan. Untuk mengetahui perilaku bangunan bisa menggunakan banyak metode dan salah satunya adalah pushover analysis. Penelitian dilakukan dengan 2 buah aplikasi komputer yaitu ETABS sebagai pengecekan bangunan sesuai SNI dan Drain-2DX untuk melakukan analisis. Variasi material menggunakan baja WF dan komposit CFST membuktikan bahwa bangunan baja WF dengan luasan baja 2 kali lipat dari CFST lebih daktail tetapi tidak lebih kuat dan kaku dibandingkan CFST. Dengan rigiditas sambungan yang tinggi maka bangunan akan semakin kuat dan kaku tetapi daktalitas dari bangunan akan berkurang. Kekuatan dan kekakuan berbanding terbalik terhadap daktalitas. Pengaruh rigiditas sambungan untuk material baja WF dan CFST adalah sama. ......Indonesia earthquake prone areas, building structures that are needed must have adequate strength and ductility in accordance with the applicable rules. Building structures with the configuration of D EBF is one solution for earthquake resistant structures. The use of materials and the connection that was used greatly influences the behaviour of the building. To know the behavior of the building could use a lot of mehtod and one of them was pushover analysis. Research done with two fruity computer applications i.e ETABS as building appropriate checking rules and DRAIN 2DX to do anlysis. Variation of materials use WF steel and Composite CFST proves that steel buildings extents with WF steel two times of CFST more ductile but not stronger and stiffer than CFST. With the rigidity connection that high then the building will be more strong and stiff but ductility of the building wil be reduced. Strength and rigidity is inversely proportional against ductility. The influence of rigidity connection for materials WF Steel and CFST is the same.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indradjati Rachmatullah
Abstrak :
Indonesia merupakan kawasan rawan gempa, struktur bangunan yang dibutuhkan harus memiliki kekuatan dan daktalitas yang memadai sesuai dengan aturan yang berlaku. Struktur bangunan dengan konfigurasi D-EBF merupakan salah satu solusi untuk struktur tahan gempa. Penggunaan material dan sambungan yang digunakan sangat mempengaruhi perilaku bangunan. Untuk mengetahui perilaku bangunan bisa menggunakan banyak metode dan salah satunya adalah pushover analysis. Penelitian dilakukan dengan 2 buah aplikasi komputer yaitu ETABS sebagai pengecekan bangunan sesuai SNI dan Drain-2DX untuk melakukan analisis. Variasi material menggunakan baja WF dan komposit CFST membuktikan bahwa bangunan baja WF dengan luasan baja 2 kali lipat dari CFST lebih daktail tetapi tidak lebih kuat dan kaku dibandingkan CFST. Dengan rigiditas sambungan yang tinggi maka bangunan akan semakin kuat dan kaku tetapi daktalitas dari bangunan akan berkurang. Kekuatan dan kekakuan berbanding terbalik terhadap daktalitas. Pengaruh rigiditas sambungan untuk material baja WF dan CFST adalah sama. ......Indonesia earthquake prone areas, building structures that are needed must have adequate strength and ductility in accordance with the applicable rules. Building structures with the configuration of D EBF is one solution for earthquake resistant structures. The use of materials and the connection that was used greatly influences the behaviour of the building. To know the behavior of the building could use a lot of mehtod and one of them was pushover analysis. Research done with two fruity computer applications i.e ETABS as building appropriate checking rules and DRAIN 2DX to do anlysis. Variation of materials use WF steel and Composite CFST proves that steel buildings extents with WF steel two times of CFST more ductile but not stronger and stiffer than CFST. With the rigidity connection that high then the building will be more strong and stiff but ductility of the building wil be reduced. Strength and rigidity is inversely proportional against ductility. The influence of rigidity connection for materials WF Steel and CFST is the same.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadeak, Parlin Aprijal Immanuel
Abstrak :
Indonesia merupakan daerah rawan gempa, oleh karena itu dibutuhkan bangunan yang memiliki kekakuan, kekuatan, dan daktilitas yang sesuai dengan peraturan yang ada. Struktur konfigurasi bresing kosentrik khususnya K-EBF merupakan salah satu bangunan tahan gempa dimana ada elemen link yang menyerap energi gempa. Untuk mengetahui sifat suatu bangunan hingga inelastis dilakukan analisis pushover. Penelitian menggunakan ETABS untuk pengecekan struktur terhadap beban gravitasi dan beban gempa dan program DRAIN-2DX untuk analisa pushover. Variasi profil yang digunakan adalah Baja WF dan HSS CFST dimana kekakuan Baja WF lebih besar dibandingkan HSS CFST dan daktilitas HSS CFST lebih tinggi dibandingkan Baja WF. Pengaruh rigiditas sambungan adalah semakin rigid sambungan maka semakin kaku bangunan tersebut. Kekakuan dan daktilitas suatu struktur adalah berbanding terbalik. ...... Indonesia is an area prone to earthquakes, therefore it requires buildings that have rigidity, strength, and ductility in accordance with existing regulations. Eccentric bresing configuration structure especially K EBF is one of earthquake resistant building where there is link element that absorbs earthquake energy. To know the nature of a building until inelastic done pushover analysis. The study used ETABS for structural checks on gravity loads and earthquake loads and the DRAIN 2DX program for pushover analysis. The profile variations used are WF Steel and HSS CFST where the stiffness of WF Steel is greater than HSS CFST and CFSS HSS ductility is higher than WF Steel. The effect of connection rigidity is the more rigid the connection the more rigid the building. The stiffness and ductility of a structure is inversely proportional.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiatmi
Abstrak :
Di Indonesia praktik Inisiasi Menyusui Segera (IMS) dalam 1 jam setelah persalinan masih rendah, yaitu 44%. Praktik menyusui eksklusif selama 6 bulan (EBF) juga rendah yaitu 32%. Karakteristik ayah dan saluran informasi yang digunakan memengaruhi keberhasilan praktik menyusui tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik dan saluran informasi pada ayah terhadap praktik inisiasi menyusui segera dan pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini adalah analisis data sekunder studi 'Peran Ayah dalam Optimalisasi Praktik Pemberian ASI: Sebuah Studi di Daerah Urban Jakarta, 2007' dari SEAMEO-TROPMED RCCN, Universitas Indonesia. Disain penelitian Cross sectional, dilakukan pada 536 ayah dan ibu yang memiliki balita sehat berumur 0-6 bulan di Jakarta Selatan, pada Desember 2006 - Oktober 2007 dalan sebuah wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan proporsi praktik IMS di Jakarta adalah 17.5% dan proporsi EBF adalah 29.1%. Terdapat hubungan antara paritas dan komposisi keluarga dengan praktik EBF dan terdapat hubungan antara keaktifan ayah mencari informasi menyusui/makanan bayi dengan praktik IMS. Tidak terdapat hubungan karakteristik ayah dan sumber infromasi serta frekuensi akses dengan praktik IMS. Demikian pula tidak terdapat hubungan saluran informasi dengan praktik EBF. ...... In Indonesia breastfeeding initiation (BI) within one hour is 44% and exclusive breastfeeding (EBF) practice is 32%. Father?s characteristics and channel information influence successful breastfeeding practice. The purpose of this research was to find out father?s characteristic and channel information that related to breastfeeding initiation and exclusive breastfeeding practiced by the mother. This research used secondary data from the study: Strategic Roles of Fathers in Optimizing Breastfeeding Practices: A Study in Urban Setting of Jakarta, 2007 collected by SEAMEO-TROPMED RCCN, University of Indonesia in December 2006 - October 2007 using questionnaire. Design study was cross sectional with the sample of 536 pairs parents with healthy infant age 0-6 months. Result showed that proportion of BI in Jakarta is 17.5% and EBF 29.1%. There were relationship between parity and family composition with EBF practice, between father being active looking for breastfeeding information with BI. There were no relationship between father?s characteristics, information source and access frequency with BI. There was no relationship between channel information with EBF.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T41266
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffany Wirintia Christie
Abstrak :
Indonesia merupakan kawasan rawan gempa dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Sehingga dibutuhkan struktur bangunan yang mampu menyerap gaya gempa dengan baik, dari segi kekuatan, kekakuan, dan daktilitas. Bangunan dengan rangka Eccentrically Braced Frame merupakan salah satu sistem struktur yang memiliki energi disipasi yang baik dengan adanya elemen link beam dan bracing pada struktur rangkanya. Penggunaan material pada bangunan tahan gempa juga mempengaruhi kinerja struktur. Saat ini banyak bangunan tahan gempa yang memanfaatkan material baja dikarenakan sifatnya yang kuat, daktail, dan mampu menyerap energi. Material komposit Concrete Filled Steel Tube CFST memiliki kekuatan serta kekakuan yang diperkirakan mampu menahan gaya gempa. Analisis pushover digunakan untuk mengetahui kinerja suatu struktur bangunan, dalam hal ini menggunakan program Drain 2dx. Berdasarkan analisis pushover struktur bangunan komposit CFST tidak lebih kuat, kaku, dan daktail dibandingkan dengan bangunan baja WF. Hal itu dikarenakan pengaruh perbedaan luasan baja pada elemen komposit rata-rata hanya 46 dari elemen baja WF. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan modelisasi sambungan balok-kolom mengurangi rigiditas struktur, sehingga berpengaruh pada kekuatan yang lebih kecil, tetapi memiliki daktilitas yang lebih tinggi. ......Indonesia is an earthquake prone area with high population density level. It requires the study of building structures that can absorb earthquake energy, in terms of strength, stiffness, and ductility. Eccentrically Braced frame building is a structure system that has a good dissipation of energy with a bracing and link element that can make it stiffer, stronger, and more ductile. Use of material on the earthquake resistant buildings can also affect the performance of the structure. Currently, many earthquake resistant buildings use steel material because of its strength, ductility, and its ability to absorb energy. Composite material, Concrete Filled Steel Tube CFST, has the strength and the stiffness that is estimated to be able to withstand the quake energy. Based on pushover analysis, buildings with CFST composite material is not stronger, stiffer, and more ductile compared to steel material building. It is due to the difference of the steel area on the composite element is averagely only 46 of the steel area in steel WF element. Based on recent studies, by adding the beam column connection design to the structure, it can reduce the rigidity and strength, though it could increase the ductility.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Yudha Priyadi
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam perencanaan struktur tahan gempa, baja dinilai memiliki ketahanan berupa daktilitas serta disipasi energi yang baik. Salah satu sistem struktur yang memiliki karakteristik kekakuan tinggi adalah sistem bresing eksentris EBF. Sistem struktur ini merupakan gabungan portal baja serta sistem bresing konstentrik. Di samping itu, proses perencanaan struktur baja memuat metode analisis stabilitas. Metode analisis stabilitas diantaranya adalah Advanced Analysis atau analisis second order inelastic, Direct Analysis Method DAM, dan Effective Length Method ELM. Masing-masing metode tersebut memiliki batasan pada penggunaannya, terutama pada ELM karena analisisnya dibatasi pada batas linier orde pertama. Stress ratio hasil validasi struktur EBF satu tingkat dengan link geser memberikan nilai yang rendah akibat pembebanan gempa statik ketiga parameter, maka struktur EBF satu tingkat jika dilihat stress ratio nya lebih efisien menggunakan link lentur. Stress ratio pada struktur EBF tiga tingkat dengan link geser menunjukkan hasil yang efektif pada gempa besar untuk keempat metode analisisnya. Nilai yang paling mendekati advanced analysis dari struktur EBF satu tingkat link geser adalah DAM, sedangkan struktur EBF satu tingkat link lentur yang mendekati adalah ELM dengan orde pertama, pada struktur EBF tiga tingkat dengan link geser adalah ELM orde pertama, dan pada struktur EBF empat tingkat adalah ELM orde kedua dan DAM yang memiliki nilai identik sama besar.
ABSTRACT
In the design of earthquake resistant structures, steel is considered to have the resilience of ductility and good energy dissipation. One of the structural systems having high stiffness characteristics is eccentrically braced frames system EBF . This structure system is a combination of moment resisting frames and concentrically braced frames. In addition, the steel structure planning process contains stability analysis methods. There are various stability analysis methods, including Advanced Analysis which is an inelastic second order analysis, Direct Analysis Method DAM, and Effective Length Method ELM. Each of these methods has limits on their use, especially in the ELM because the analysis is limited to first order linear boundaries.Stress ratio of one storey EBF validation structure with shear link gives low value due to static earthquake loading of three parameters, then the structure of one storey EBF if seen the stress ratio more efficient using flexural link. Stress ratios on three storey EBF with shear links show effective results in large earthquakes for all four methods of analysis. The closest approximation value of the one storey EBF with shear link is DAM, while the one storey EBF with shear flexural is first order ELM, in a three storey EBF with shear link being first order ELM, and on a four storey EBF with shear link is a second order ELM and a DAM that has identically identical values.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audi Amalia Rahmawati
Abstrak :
Jaundice merupakan kondisi klinis yang sering ditemui pada bayi. Gangguan dalam proses menyusui dapat meningkatkan kejadian jaundice pada bayi. Fenomena ini berhubungan dengan ketidakefektifan proses menyusui. Kurang optimalnya proses menyusui dapat mempengaruhi pembangunan bonding ibu dan bayi yang berdampak pada tidak tercapainya peran maternal ibu. Karya ilmiah ini disusun untuk melaporkan asuhan keperawatan pada klien dengan ketidakefektifan proses menyusui dari periode antenatal hingga postnatal. Klien Ny T dengan masalah ketidakefektifan proses menyusui dan bayi dengan jaundice. Implementasi yang dilakukan adalah edukasi menyusui dan pemantauan kondisi bayi. Evaluasi dari tindakan adalah kemampuan menyusui klien meningkat dan kuning pada bayi berkurang pada hari ke dua puluh delapan. ......Neonatal jaundice is a common physiological occurrence in newborns. Disruption in breastfeeding can increase risk of neonatal jaundice. This phenomenon is related to ineffective breastfeeding. Furthermore, ineffective breastfeeding can affect maternal-infant bonding development that contribute to unsuccessful maternal-role attainment. This report aimed to analyze nursing care to client with ineffective breastfeeding from antenatal to postnatal period. Client is Mrs T 29 y.o with ineffective breastfeeding and neonatal jaundice. Implementation that was given are breastfeeding education and monitoring of baby rsquo;s condition. Evaluation obtained that client rsquo;s ability of proper breastfeeding was increased and yellow discoloration of the baby rsquo;s skin was reduced on the twenty-eighth day.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library