Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riyatno
"Penelitian ini mencoba memberikan bukti empiris mengenai pengaruh ukuran kantor akuntan publik (KAP) yang merupakan proksi dari kualitas audit terhadap Earnings Response Coefficients (ERC). ERC sendiri adalah ukuran besaran perubahan return saham akibat adanya informasi laba kejutan. Informasi mengenai laba yang dicapai perusahaan merupakan hal panting yang menjadi salah satu alat evaluasi investor dalam melakukan penilaian saham perusahaan tersebut. Bila laporan keuangan perusahaan diaudit oleh KAP yang berkualitas yang dalam hal ini adalah KAP berukuran besar maka informasi laba tersebut diharapkan menjadi lebih kredibel, karena KAP besar memiliki sumber daya dan motivasi untuk mempertahankan reputasi sehingga melakukan audit dengan lebih berhati-hati. Dengan demikian investor yang menggunakan informasi laba tersebut menjadi lebih yakin dalam mengambil keputusan investasi.
Penelitian ini menggunakan sampel penelitian perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada periode tahun 1999 dan 2000 sebanyak 64 emiten. Dengan menggunakan model regresi, berhasil dibuktikan bahwa ukuran KAP mempunyai pengaruh terhadap ERC suatu perusahaan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran KAP menambah kredibilitas terhadap informasi laba yang disampaikan perusahaan. Namun yang menarik, dengan menggunakan uji beda rata-rata diungkapkan bahwa walaupun ERC perusahaan yang diaudit KAP besar memiliki ERC yang lebih tinggi dari pada perusahaan yang diaudit KAP kecil, perbedaan tersebut tidaklah signifikan.

This research is trying to give an empirical evident whether audit firm size as a proxy of audit quality does have influence to the Earnings Response Coefficients (ERC). ERC itself is a measure of how much stock return changed caused by unexpected earnings announcement. Earnings announcement is important for investors to make investment decision. If firm?s financial statements audited by a good quality audit firm, in this context is a big audit firm size then earnings information is expected to be more credible. The reason is big audit firms size have more resources and motivation to keep their reputation and so they 1vill do their job more carefully.
Using 64 samples of public companies listed in BEJ, this research found that audit firm size does influence the firm ERC, so audit firm size adds credibility to the earnings information provided by company. Interestingly, there is no significant difference of ERC between firms audited by big audit firm size with firms audited by small audit firm size using mean difference test.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T14783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Adhariani
"Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui karakteristik spesifik perusahaan yang mempengaruhi hubungan antara laba dan imbal hasil saham. Dengan menggunakan data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, penelitian ini menguji pengaruh karakteristik perusahaan berupa tingkat pengungkapan sukarela pada laporan tahunan terhadap hubungan tersebut. Secara khusus, penelitian ini menguji pengaruh variasi tingkat pengungkapan di laporan tahunan terhadap relevansi nilai dari informasi laba yang tercermin dalam current stock returns.
Penelitian ini menggabungkan dua topik penelitian yang sebelumnya diuji secara terpisah pada penelitian-penelitian terdahulu: koefisien respon laba (earnings response coefficients-ERC) dan pengungkapan sukarela yang diberikan perusahaan. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan bukti tambahan mengenai perbedaan yang bersifat cross-sectional dalam current ERC akibat adanya pengungkapan sukarela perusahaan yang terdapat pada laporan tahunan.
Penelitian ini mengembangkan hipotesis bahwa keinformatifan laba dan pengungkapan sukarela bersifat komplementer. Hipotesis ini secara implisit menganggap bahwa investor akan menggunakan informasi yang diberikan pada pengungkapan di laporan tahunan bersama-sama dengan informasi laba sebagai salah satu pedoman berinvestasi. Untuk menguji hipotesis tersebut, current stock returns diregresikan dengan perubahan current earnings. Sampel penelitian terdiri dari 90 laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakrata per 31 Desember 1998.
Tingkat pengungkapan di laporan tahunan diukur dari butir-butir pengungkapan dan skor terbobot yang telah dikembangkan oleh Botosan (1997), Sitanggang (2002), dan Suripto (1999). Sebelum skor terbobot digunakan, terlebih dahulu diuji perbedaan antara skor terbobot dan skor tanpa bobot. Hasil uji beda mendukung hipotesis bahwa dua jenis pengukuran tersebut berbeda secara statistik, artinya investor memberikan tingkat kepentingan atau penilaian yang berbeda untuk tiap-tiap butir pengungkapan.
Hasil uji regresi mendukung hipotesis adanya hubungan yang komplementer antara informasi laba dan pengungkapan sukarela. Hasil ini tetap konsisten setelah ditambahkan faktor-faktor pengendali lainnya yang diduga ikut mempengaruhi ERC, yang telah diteliti pada penelitian-penelitian terdahulu. Hasil penelitian juga cenderung kuat pada holding period return yang berbeda dan pengukuran laba yang berbeda.

Many studies have attempted to identify firm spec f c characteristics that influence the return-earnings relationship. Using companies listed in the Jakarta Stock Exchange, this study examines whether voluntary corporate disclosure level that is published in annual report affects the relationship. Specifically, this study investigates whether the variances in corporate disclosure level published in annual report affects the value-relevance of earnings information reflected in current stock returns.
This study combines two research issues which have been separately investigated in previous studies: the earnings response coefficients and the voluntary disclosures provided by companies. The findings are expected to give additional evidence about cross-sectional differences in current ERC as an effect of voluntary corporate disclosure level published in annual report.
This study hypothesizes that the in formativeness of earnings and voluntary disclosure is complementary to each other. This hypothesis implicitly presumes that investor- will use the information provided in annual report disclosures together with information in earnings as one of the guidance?s in investment decisions. To test the hypothesis, current stock returns are regressed against current earnings changes. The sample consists of 90 annual reports of companies listed on the JSX as of December 31. 1998.
The amount of voluntary disclosure provided in annual reports is measured by disclosure items and weighted scores developed by Botosan (1997), Sitanggang (002), and Suripto (1999). Before deciding to use the weighted score, this study examines first, the differences between weighted scores and the equally weighted ones. The findings of the test of differences support the hypothesis that the two kinds of score measurement is statistically different, meaning that investors place different interests to each disclosure items.
The findings of regression rest support the hypothesis of complementary relationship, which remain consistent after controlling for other factors that have been identified in previous studies influence the earnings response coefficients. The findings are also robust in respect to different holding period returns and different earnings measurement.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyani Widyaningsih
"Skripsi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pengungkapan sukarela terhadap nilai informasi laba yang diwakili oleh earning response coefficient (ERC). Pengaruh pengungkapan diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan metode interaksi dan variabel kontrol price to book value, leverage, dan ukuran perusahaan. Sampel penelitian adalah 120 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011.
Berdasarkan hasil uji empiris, diperoleh kesimpulan bahwa pengungkapan sukarela tidak berpengaruh terhadap ERC. Penelitian lebih lanjut yang membagi pengungkapan sukarela menjadi dua kategori informasi yaitu informasi keuangan dan informasi sosial dan lingkungan, diperoleh kesimpulan bahwa pengungkapan kedua jenis informasi tersebut masing-masing tidak berpengaruh terhadap ERC.

This study aims to study the effect of voluntary disclosure on informativeness of earnings measured by earning response coefficient (ERC). This study used multiple regression analysis with interaction method and control variables price to book value, leverage, and firm size. The sample of this study consist of 120 manufacturing companies listed at the Indonesia Stock Exchange.
The empirical results of this study conclude that voluntary disclosure doesn't have significant effect on earning response coefficient. The extent of the study also gave conclusion that voluntary disclosure divided into financial information and social enviromental information, each category also doesn?t have effect on earning response coefficient.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darwin
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris apakah terdapat perbedaan kualitas audit antara klien KAP Big 4 dan KAP Second-tier. Kualitas audit dalam penelitian ini dinilai dari independensi auditor, manajemen laba perusahaan, dan nilai relevansi dari laba perusahaan. Independensi auditor diproksi dengan menggunakan kecenderungan KAP mengeluarkan opini audit going concern terhadap klien-nya. Kemampuan perusahaan melakukan manajemen laba ditunjukkan oleh nilai akrual diskresioner. Dan nilai relevansi laba menunjukkan bagaimana respon pasar terhadap informasi laba yang terkandung dalam laporan keuangan, diproksi dengan nilai earning response coefficient perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan dari sisi independensi auditor, ternyata tidak didapatkan bukti adanya perbedaan kualitas audit antara kedua jenis KAP. Perbedaan kualitas audit menunjukkan bukti lebih kuat pada kecenderungan perusahaan melakukan manajemen laba dan perspektif investor. Artinya, KAP Big 4 dan KAP Second Tier memiliki perbedaan di dalam kemampuannya membatasi perusahaan melakukan manajemen laba dan juga terdapat perbedaan perspektif investor tentang kualitas audit kedua KAP.

The aims of this research is to give evidence empirically whether there are differences in audit quality between Big 4 audit firms and Second-tier audit firms in Indonesia. Audit quality in this research is measured by the auditor's independency, earning management, and earning relevance. Auditor's independency is proxied by the probabibility auditor issued a going concern opinion to its client. Earning management showed by the value of discretionary accruals, and earning relevance proxied by the firms earning response coefficient.
The results of this research show that in term of auditor's independency, there is no strong evidence that indicate there is difference in audit quality between the two audit firms. But, in term of earning management done by firms and investor's perspective in form of earning relevance, there is evidence, indicated there is difference in audit quality. Big 4 audit firms tend to be have more power to limited their client doing earning manipulation, compare to Second-tier audit firms client's and also difference in investor's perspective.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library