Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Clarissa Mirafraditya Puspita Anggraini
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa penipisan zona pelusida dengan Laser Assisted Hatching dapat membantu dalam perkembangan dan viabilitas kultur embrio pascavitrifikasi. Embrio uji yang digunakan dalam penelitian yaitu embrio blastokista awal pascavitrifikasi yang dibagi menjadi lima perlakuan KK 1, KK 2, KP 1, KP 2, dan KP 3 dengan lima kali ulangan. KK 1 merupakan kelompok kontrol normal yang divitrifikasi tanpa penipisan zona pelusida dan dikultur selama 72 jam, KK 2 merupakan kelompok kontrol perlakuan tanpa vitrifkasi dengan penipisan zona pelusida dan dikultur selama 72 jam, KP 1, KP 2, dan KP 3 merupakan kelompok perlakuan blastokista awal yang divitrifikasi dan diberikan perlakuan penipisan zona pelusida masing-masing dengan ukuran dari keliling zona pelusida, keliling zona pelusida dan 2/3 keliling zona pelusida secara berurutan. Berdasarkan hasil penelitian persentase viabilitas, hatched embryo, dan degenerasi secara berturut KK 1 68,33 ;13,33 ;31,67 , KK 2 80,00 ;30,00 ;20,00 , KP 1 66,67 ;11,67 ;28,33 , KP 2 78,33 ;23,33 ;21,67 , dan KP 3 65,00 ; 6,67 ;35,00 . Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran penipisan keliling zona pelusida KP 2 merupakan ukuran yang paling efektif untuk membantu meningkatkan perkembangan kultur dan viabilitas blastokista awal karena ukuran tersebut mendekati perkembangan embrio pada KK2.
ABSTRAK
The aim of this study was to find out that the zona thinning of embryo with Laser Assisted Hatching can assist in the development and viability of embryo culture post vitrification. The embryo test used in the study was early blastocyst post vitrification divided into five treatments KK 1, KK 2, KP 1, KP 2, and KP 3 with five replications. KK 1 is a normal control group that is vitrified without thinning of the zona pellucida and cultured for 72 hours, KK 2 is a treatment control group without vitrification with zona thinning of zona pellucida and cultured for 72 hours, KP 1, KP 2, and KP 3 are blastocyst treatment groups A vitrified and thinning of pellucida zone treatment of each of the of the pellucida zone, of the pellucida zone and 2 3 of the pellucida zone in succession. Based on the results of the research, the percentage of viability, hatched embryo, and degeneration are respectively KK 1 68,33 13,33 31,67 , KK 2 80,00 30,00 20,00 , KP 1 66.67 , 11.67 , 28.33 , KP 2 78.33 23.33 21.67 and KP 3 65.00 6, 67 35.00 . The results of this study indicate that the thinning of the zona pellucida KP 2 is the most effective measure to help improve the development of early blastocyst culture and viability as it approximates embryonic development in KK2.
2017
S69651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa Mirafraditya Puspita Anggraini
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa penipisan zona pelusida dengan Laser Assisted Hatching dapat membantu dalam perkembangan dan viabilitas kultur embrio pascavitrifikasi. Embrio uji yang digunakan dalam penelitian yaitu embrio blastokista awal pascavitrifikasi yang dibagi menjadi lima perlakuan KK 1, KK 2, KP 1, KP 2, dan KP 3 dengan lima kali ulangan. KK 1 merupakan kelompok kontrol normal yang divitrifikasi tanpa penipisan zona pelusida dan dikultur selama 72 jam, KK 2 merupakan kelompok kontrol perlakuan tanpa vitrifkasi dengan penipisan zona pelusida dan dikultur selama 72 jam, KP 1, KP 2, dan KP 3 merupakan kelompok perlakuan blastokista awal yang divitrifikasi dan diberikan perlakuan penipisan zona pelusida masing-masing dengan ukuran dari keliling zona pelusida, keliling zona pelusida dan 2/3 keliling zona pelusida secara berurutan. Berdasarkan hasil penelitian persentase viabilitas, hatched embryo, dan degenerasi secara berturut KK 1 68,33 ;13,33 ;31,67 , KK 2 80,00 ;30,00 ;20,00 , KP 1 66,67 ;11,67 ;28,33 , KP 2 78,33 ;23,33 ;21,67 , dan KP 3 65,00 ; 6,67 ;35,00. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran penipisan keliling zona pelusida KP 2 merupakan ukuran yang paling efektif untuk membantu meningkatkan perkembangan kultur dan viabilitas blastokista awal karena ukuran tersebut mendekati perkembangan embrio pada KK2. Kata kunci : Blastokista awal, Laser Assisted Hatching, penipisan zona pelusida, vitrifikasi xiv 102 halaman : 22 gambar; 24 lampiran; 7 tabelBibliografi : 101 1969 ndash; 2016.
ABSTRACT
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Widyawati
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah penambahan glutation dalam medium kultur CZB hasil LAH berpengaruh terhadap perkembangan embrio mencit. Embrio uji yang digunakan yaitu blastokista awal mencit Mus musculus L. galur DDY yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan dan 6 pengulangan. KK1 merupakan kelompok kontrol yang dikultur dalam medium kultur CZB sedangkan kelompok KK2, KP1, KP2, dan KP3 merupakan kelompok yang diberi perlakuan laser dengan penipisan 1/2 ZP dan dikultur dalam medium kultur CZB. Kemudian, KP1, KP2, dan KP3 diberikan penambahan glutation dalam medium kultur CZB dengan dosis 0,75 mM, 1 mM, dan 1,25 mM. Berdasarkan hasil penelitian, persentase viabilitas, hatched, dan degenerasi pada KK1 sebesar 53,33;15,00;46,67 , KK2 78,33;33,33;21,67 , KP1 80,00;40,00;20,00 , KP2 90,00;51,67;10,00 , dan KP3 66,67;26,67;33,33 . Dosis 1 mM merupakan dosis yang optimum berdasarkan uji LSD, karena kelompok tersebut memiliki perbedaan yang nyata dengan semua kelompok perlakuan, atau dengan kata lain dosis 1 mM berpengaruh dalam meningkatkan viabilitas dan perkembangan embrio hingga kultur 72 jam.
ABSTRAK
The objective of this study was to determine the effect of glutation on in vitro culture medium could affect the viability and development of mice embryos. Tested embryo were early blastocyst of female DDY mice Mus musculus L. consisted 5 treatments and 6 replication. KK 1 was a control group that was cultured in CZB medium while KK2, KP1, KP2, and KP3 were groups that were treated with laser assisted hatching zona thinning and were cultured in CZB medium. Then, KP1, KP2, and KP3 were added by glutathion dose of 0,75 mM, 1 mM, and 1,25 mM in CZB medium. Based on the result, the percentage of viability, hatched embryo and death embryo after 72 hour for KK1 were 53,33 15,00 46,67 , KK2 78,33 33,33 21,67 , KP1 80,00 40,00 20,00 , KP2 90,00 51,67 10,00 , and KP3 66,67 26,67 33,33 . Dose of 1 mM is the most optimum dose since based on LSD test, this group could increase the viability and development of early blastocyst.
2017
S68677
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library