Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evita Wisnuwardhani
"Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) adalah instansi pemerintah yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang energi dan sumber daya mineral untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Salah satu pendukung dalam penyelenggaraan tugas KESDM adalah keberadaaan aset sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI). Namun selama ini di KESDM belum ada panduan dalam merencanakan maupun mengimplementasikan suatu solusi TI, sehingga masing-masing unit memikirkan sendiri solusi TI yang diperlukan. Hal ini berakibat pada keberagaman aplikasi, kerangka kerja, bahasa pemrograman, desain, dan tersebarnya ruang server dan basis data.
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kondisi arsitektur KESDM saat ini dan merekomendasikan rancangan arsitektur yang tepat untuk KESDM. Kerangka kerja yang digunakan adalah The Open Group of Architecture Framework (TOGAF). Data dikumpulkan melalui dokumen KESDM dan wawancara serta Focus Group Discussion (FGD) ke unit-unit di lingkungan KESDM.
Hasil dari penelitian ini di antaranya prinsip arsitektur KESDM yang meliputi prinsip bisnis, prinsip aplikasi, prinsip data, dan prinsip teknologi, serta pola solusi dan roadmap berdasarkan prinsip arsitektur dimaksud.

The Ministry of Energy and Mineral Resources (MEMR) is a government institution that has the task of conducting affairs in the field of energy and mineral resources to assist the President in running the state government. One of the supporters of the task is the existence of information systems/information technology (IS/IT) assets. However, KESDM has no guidance to plan and implement an IT solution, so that each unit thinks IT solutions that are required by themselves. It causes variety in application, framework, programming languange, design, and dissemination of server room and database.
This study aims to map the architecture of MEMR now and recommend the architecture design that fit to MEMR. The framework used is The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Data were collected through documents of KESDM and also interviews and Focus Group Discussion (FGD) to units in the MEMR.
The results of the study are the architecture principles of KESDM that include business principles, application principles, data principles, and technology principles, as well as patterns of solutions and roadmaps based on architecture principles said.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Fauzi Firdaus A.S.
"Teknologi informasi (TI) saat ini tidak sekedar berperan sebagai perangkat pendukung kegiatan organisasi, namun telah menjadi bagian dari strategi suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Namun yang masih menjadi tantangan saat ini adalah bagaimana memastikan bahwa strategi TI selaras dengan strategi bisnis organisasi. Oleh karena itu untuk menjawab tantangan tersebut, organisasi harus merencanakan arsitektur TI atau dalam konteks lebih luas yaitu Enterprise Architecture (EA). Dengan memiliki arsitektur maka suatu organisasi akan memiliki cetak biru dalam pembuatan keputusan TI jangka panjang yang tepat dengan mempertimbangkan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
PT XYZ yang dijadikan sebagai studi kasus dalam penelitian ini merupakan perusahaan penyedia solusi produk dan jasa TI yang memiliki permasalahan pada implementasi sistem ERP. Permasalahan tersebut disebabkan karena tidak adanya standar yang dapat dijadikan pedoman dalam memilih dan mengimplementasikan sistem yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bisnis perusahaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dalam penelitian ini didekati dengan merancang model EA sedemikian hingga rancangan arsitektur SI/TI yang dihasilkan selaras dengan strategi dan proses bisnis PT XYZ.
Dalam usaha mengembangkan model EA, penulis membandingkan beberapa metodologi perancangan EA mencakup Zachman Framework, EAP, TOGAF, FEAF, dan Gartner. Penulis memilih TOGAF dengan metodologi ADM dalam perancangan EA untuk studi kasus PT XYZ ini karena beberapa alasan berdasarkan hasil studi literatur. Metodologi TOGAF ADM kemudian disesuaikan agar bisa digunakan secara relevan dengan kondisi dan permasalahan arsitektur di PT XYZ.
Hasil akhir dari perancangan EA ini diharapkan dapat mengoptimalkan seluruh sumber daya SI/TI yang dimiliki perusahaan, terutama dari sisi infrastruktur dan layanan yang dimiliki perusahaan untuk mendukung aktifitas bisnis, sehingga bisa menciptakan kepuasan pelanggan seperti yang tertuang dalam visi, misi, dan strategi PT XYZ.

Information technology (IT) currently does not merely act as a supporting tools of the organization activities, but has become important part of an organization's strategy to achieve its business objectives. The challenge that still exist today is how to ensure that the IT strategy aligned with the business strategy of the organization. Therefore, to address these challenges, organizations must plan an IT architecture or in a broader context, namely the Enterprise Architecture (EA). By having the architecture, an organization will have a blueprint that can be used as a basis for a creation of long-term IT decisions by considering the interests of the organization as a whole.
PT XYZ which is used as a case study in this research is an IT solution provider company that have problems with the implementation of an ERP system. The problems caused by the absence of a standard that can be used as guidelines in selecting and implementing the system in accordance with the conditions and needs of the company's business. To overcome these problems, an approach employed in this study is by designing an EA model so that the resulting design in line with the strategy and business processeses of PT XYZ.
In an effort to develop a model of the EA, the author compares several methodologies including Zachman Framework, EAP, TOGAF, FEAF, and Gartner. The author chose TOGAF ADM methodology in designing the EA for the case of study PT XYZ for a number of reasons. The TOGAF ADM is then adjusted in order to be relevant with the conditions and problems in PT XYZ.
The end result of the EA design is expected to optimize all IS/IT resources owned by PT XYZ, especially in terms of infrastructure and services to support the company's business activities and finally the company can deliver customer satisfaction as stated in the company's vision, mission, and strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raflian Alvito Radhiza
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana sports-themed video game dimaknai oleh pemain generasi Z. Studi terdahulu cenderung hanya melihat video game sebagai pelarian dari dunia nyata, sehingga kerap mengabaikan konteks di mana video game yang memiliki genre sports dimainkan, yang turut mempengaruhi makna yang dilekatkan pada video game tersebut. Padahal, salah satu karakteristik dari sports-themed video game adalah penggunaan basis data yang otentik dari industri olahraga di dunia nyata. Konteks yang demikian dapat memfasilitasi pemain video game untuk menciptakan narasi kisah karir berolahraga versi mereka sendiri, yang sangat dekat dengan realitas di dunia nyata. Dengan menganalisis kasus pada judul permainan EA Sports FC 24 menggunakan konsep Hiperrealitas dari Baudrillard, penelitian ini menunjukkan bagaimana sports-themed video game dimaknai sebagai wadah untuk merealisasikan aspirasi dan harapan pemain dalam bentuk simulasi. Selain itu, permainan ini juga digunakan oleh para pemain sebagai sumber pengetahuan terkini mengenai sepak bola. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan pengumpulan data melalui wawancara mendalam yang dilakukan terhadap pemain EA Sports FC 24 generasi Z dan observasi digital terhadap video YouTube yang memainkan EA Sports FC 24.

This research aims to explore how Generation Z players perceive sports-themed video games. Previous studies have tended to view video games merely as an escape from reality, often neglecting the context in which sports-themed video games are played, which also influences the meaning attached to these games. In fact, one of the characteristics of sportsthemed video games is the use of authentic databases from the real-world sports industry. This context facilitates video game players in creating their own sports career narratives that are very close to real-life realities. By analyzing the case of EA Sports FC 24 using Baudrillard's concept of Hyperreality, this research demonstrates how sports-themed video games are perceived as platforms for realizing players' aspirations and hopes through simulation. Additionally, these games are used by players as a source of up-to-date knowledge about football. This study employs a qualitative approach by collecting data through in-depth interviews with Generation Z players of EA Sports FC 24 and digital observation of YouTube videos featuring EA Sports FC 24 gameplay"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Adi Widiyanto
"Kebutuhan energi listrik di Indonesia meningkat 2,1 pada tahun 2015. Hal ini disertai dengan meningkatnya nilai aset. Saat ini nilai aset PLN mencapai Rp 1.115 Triliun pada awal tahun 2016. Pemangku kepentingan menyatakan untuk meningkatkan kinerja manajemen aset. Implementasi manajemen aset di unit-unit PLN teridentifikasi bermasalah. Permasalahan tersebut diantaranya integritas data, lamanya proses akuisisi dan penghapusan aset, sistem informasi yang silo-silo. Kehadiran teknologi informasi di Unit Distribusi Jakarta yang tidak cukup memberi dukungan pada strategi bisnis perusahaan. Perancangan enterprise architecture EA sistem manajemen aset merupakan salah satu solusi dalam membantu menyelaraskan antara strategi bisnis dengan strategi teknologi informasi pada unit Distribusi Jakarta. Kerangka kerja TOGAF menjadi pilihan dalam membuat perancangan EA sistem manajemen aset. TOGAF memiliki 2 siklus iteratif Architecture Contect dan Architecture Delivery dan 5 tahap Tahapan awal, tahapan arsitektur visi, tahapan arsitektur bisnis, tahapan arsitektur sistem informasi, tahapan arsitektur teknologi untuk menghasilkan sebuah penelitian studi kasus sebuah rancangan EA.
Perancangan dibangun menggunakan instrumen data perusahaan. Data tersebut menghasilkan 3 lapisan yakni bisnis, informasi data-sistem dan teknologi. Keluaran dari 5 tahapan TOGAF berupa dokumentasi EA seperti 6 text Prinsip arsitektur, tujuan arsitektur, visi misi, prinsip data, prinsip aplikasi, prinsip teknologi , 5 matrik matrik pemangku kepentingan, matrik interaksi bisnis, matrik fungsi data, matrik data aplikasi, matrik teknologi aplikasi , 2 katalog Katalog data dan katalog sistem informasi dan 6 diagram Diagram value chain, diagram model bisnis, diagram konsep solusi, diagram dekomposisi organisasi, diagram logika data, diagram use case . Perancangan EA sistem manajemen aset dapat memberikan dukungan dalam keselarasan antara strategi bisnis dan strategi teknologi informasi yang pada akhirnya memberi kontribusi berupa tercapainya target perusahaan seperti kepuasan pelanggan, peningkatan penjualan dan lain sebagainya.

Electricity demand in Indonesia increased 2.1 in 2015. This is accompanied by an increase in asset value. Currently, PLN 39 s asset value reaches 1,115 Trillion IDR at the beginning of 2016. Stakeholders stated to improve asset management performance. Implementation of asset management in PLN units identified problematic. These problems include data integrity, length of the acquisition process and asset removal, silo information system. The presence of information technology in the Jakarta Distribution Unit is not enough to support the company 39 s business strategy. The design of enterprise architecture EA asset management system is one solution in helping to align business strategy with information technology strategy at Jakarta Distribution unit. The TOGAF framework becomes an option in making the EA asset management system design. TOGAF has 2 iterative cycles Architecture Content and Architecture Delivery and 5 stages initial stages, phases of vision architecture, business architecture stages, information system architecture stages, technology architecture stages to produce a case study of an EA design.
The design is built using corporate data instruments. The data generate 3 layers of business, information data systems and technology. The output of the 5 TOGAF stages is EA documentation such as 6 text Architecture Principle, architectural purpose, mission vision, data principle, application principle, technology principle , 5 matrices matrix stakeholders, business interaction matrix, data function matrix, application data matrix, Matrix of application technology , 2 catalogs Catalog data and information system catalog and 6 diagrams Value chain diagram, business model diagram, concept concept diagram, organizational decomposition diagram, data logic diagram, use case diagram . EA 39 s asset management system design can provide support in alignment between business strategy and information technology strategy that ultimately contributes to the achievement of corporate targets such as customer satisfaction, sales increase etc.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Rizky Herdika
"Seiring dengan kemajuan teknologi, pemerintah saat ini dihadapkan pada transisi yang masif dan belum pernah terjadi sebelumnya. Salah satu solusi yang dapat digunakan pemerintah untuk bertahan seiring dengan kemajuan teknologi adalah transformasi digital. Studi ini bertujuan untuk mempelajari dan mempromosikan salah satu pendekatan arsitektur perusahaan untuk digunakan pada pelayanan publik dalam menghadapi transformasi digital. Secara umum, studi ini memiliki pertanyaan riset berupa “Bagaimana penerapan Arsitektur Pace-Layered dalam pelayanan publik menghadapi transformasi digital?”, dimana pemerintah perlu memiliki kapabilitas untuk mengelola aplikasi dengan perubahan yang cepat demi memenuhi kebutuhan inovasi yang ditekankan oleh masyarakat. Penelitian ini dimulai dengan tinjauan pustaka mengenai arsitektur perusahaan dan Arsitektur Pace-Layered, yang kemudian dikorelasikan dengan kasus pemerintah yang sebenarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak dan keuntungan dari arsitektur Pace-Layered dapat bermanfaat bagi pemerintah karena akan mendukung strategi Teknologi Informasi (TI) pada pemerintahan. Metodologi ini akan memaksimalkan penciptaan nilai dan ruang inovasi bagi pelayanan publik untuk menghadapi transformasi digital.

As technology advances, the government is currently confronted with a disruptive transition. One of the solutions that the government can use to embrace and incorporate the advent of technology is digital transformation. This study aims to acknowledge one of the enterprise architectures approaches in the government. Specifically, examines whether the Pace- Layered architecture can help public service encounter digital transformation which requires applications to change and built-in fast-paced. This research started with the overview of Enterprise Architecture (EA) and Pace-Layered literature, which was then correlated with the actual government case. The results showed that the impact and advantages of Pace- Layered could be beneficial to the government as it will increase and enhance its current Information Technology (IT) strategy. This foundation will maximize the value creation and room for innovation for public service to face the digital transformation."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Hartono
"Laju penguapan tetesan (droplet) bahan bakar yang disemprotkan pada ruang bakar penting untuk diketahui pada proses pembakaran. Banyak penelitian dilakukan untuk melakukan simulasi pada ruang bakar dengan menggunakan software DNS atau OpenFoam. Simulasi pada software DNS dan OpenFoam menerapkan analogi Ranz-Marshall dengan pendekatan Stagnan Film untuk mendapatkan laju penguapan bahan bakar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model analogi ini dapat digunakan pada tetesan premium yang memiliki bilangan Lewis 3,6 ? 3,9 dan membandingkan dengan model modifikasi E.A. Kosasih.
Metode penelitian ini menggunakan jarum suntik untuk membuat tetesan bahan bakar yang diletakkan pada termokopel. Kemudian dialirkan udara dengan variasi kecepatan pada temperatur 50 oC, 75 oC dan 100 oC. Setelah dianalisa akan didapat hubungan antara bilangan Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) dan bilangan Sherwood (Sh). Model Modifikasi oleh E.A. Kosasih ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model Stagnan Film.

Fuel droplet evaporation rate sprayed in combustion chamber is important to know for combustion process. The simulation in combustion chamber in many research use DNS or Open Foam software. The simulation using DNS and OpenFoam apply analogy of Ranz-Marshall with model of stagnant film approach as basis for calculating fuel evaporation rate. This study aimed to see whether the analogy model can be used on premium which has Lewis numbers 3,6 ? 3,9 and compare with model modification (E.A. Kosasih).
This research is using a nozzle to results fuel droplet on thermocouple. Afterward the air is given with variations of velocity at temperature range 50 oC, 75 oC and 100 oC. After being analized, the relations between Reynold number (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) and Sherwood number (Sh) will be found. The value of Sherwood and Nusselt number with modification model has stronger correlation than stagnant film model.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42049
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M.N.Shah Zainudin
"Wearable sensor technology is evolving in parallel with the demand for human activity monitoring applications. According to World Health Organization (WHO), the percentage of health problems occurring in the world population, such as diabetes, heart problem, and high blood pressure rapidly increases from year-to-year. Hence, regular exercise, at least twice a week, is encouraged for everyone, especially for adults and the elderly. An accelerometer sensor is preferable, due to privacy concerns and the low cost of installation. It is embedded within smartphones to monitor the amount of physical activity performed. One of the limitations of the various classifications is to deal with the large dimension of the feature space. Practically speaking, a large amount of memory space is demanded along with high processor performance to process a large number of features. Hence, the dimension of the features is required to be minimized by selecting the most relevant feature before it is classified. In order to tackle this issue, the hybrid feature selection using Relief-f and differential evolution is proposed. The public domain activity dataset from Physical Activity for Ageing People (PAMAP2) is used in the experimentation to identify the quality of the proposed method. Our experimental results show outstanding performance to recognize different types of physical activities with a minimum number of features. Subsequently, our findings indicate that the wrist is the best sensor placement to recognize the different types of human activity. The performance of our work also been compared with several state-of-the-art of features for selection algorithms."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:5 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Arryani Sari
"Arsitektur enterprise merupakan suatu landasan organisasi yang terdiri dari komponen-komponen, hubungan antar komponen tersebut, hubungan antar komponen dengan lingkungan dan prinsip-prinsip yang digunakan dalam mengelola perancangan sistem tersebut dan evolusinya. Perkembangan arsitektur enterprise yang pesat dan pentingnya arsitektur enterprise membuat banyak perusahaan di seluruh dunia memutuskan untuk menerapkan arsitektur enterprise untuk mendukung proses bisnis yang dijalankannya. Namun tidak semua organisasi mendapatkan manfaat yang dijanjikannya, karena bergantung pada manajemen arsitektur enterprise yang dijalankan oleh organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keterkaitan antara komponen manajemen arsitektur enterprise atau enterprise architecture management (EAM) dan dampaknya terhadap manfaat TI maupun manfaat bisnis. Terdapat 4 manfaat TI yang diamati yaitu efisiensi TI, fleksibilitas TI, ketersediaan informasi, keselarasan strategis dan 4 manfaat bisnis yang diamati yaitu keunggulan operasional, kedekatan konsumen, kepemimpinan produk dan kecerdasan strategis. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan melibatkan 92 sampel yang terdiri dari perusahaan BUMN dan BUMS yang diolah dengan menggunakan pendekatan partial least square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa EAM terbukti memberikan pengaruh positif terhadap manfaat terkait teknologi terutama pada  efisiensi dan keselarasan strategis, manfaat terkait teknologi terbukti pengaruh positif terhadap manfaat terkait bisnis terutama ketesediaan informasi terhadap kedekatan konsumen dan kepemimpinan produk, serta EAM terbukti memberikan pengaruh positif terhadap manfaat bisnis melalui manfaat TI terutama dalam keunggulan operasional dan kecerdasan strategis. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa manajemen arsitektur enterprise mampu meningkatkan kinerja bisnis melalui peningkatan kinerja TI.

Enterprise architecture (EA) is the fundamental organization of a system, embodied in its components, their relationships to each other and the environment, and the principles governing its design and evolution. The rapid development and the importance of EA in business lead companies all over the world to decide implementing EA and use the architecture for supporting their business processes. However, not every company perceived the potential benefits of EA because the benefits gained by the companies depend on how the companies perform the enterprise architecture management (EAM). Therefore, this study aims to identify relations between enterprise architecture management (EAM) and EA benefits perceived by the company, both the information technology (IT) related benefits and the business related benefits. In this study, the IT related benefits observed consist of 4 benefits including IT efficiency, IT flexibility, information availability, and strategic alignment. The business related benefits observed also consist of 4 benefits which are operational excellence, customer intimacy, product leadership, and strategic agility. This research having 92 companies, both private companies and state-owned companies, for research sample and performed using quantitative methods with structural equation modeling- partial least square (SEM-PLS) approach. Result of the research shows that EAM positively related to the IT related benefits perceived by the company, especially to the IT efficiency and strategic alignment, the IT related benefits have positive impacts to the business related benefits perceived by the company particularly on the impacts of information availability that improved companies’ customer intimacy and product leadership, and the EAM  have positive impacts to the business related benefits perceived by the company foremost on companies’ operational excellence and strategic agility. Those reasons prove that EAM can improve the achievement of business related benefit through the attainment of related benefits."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Haudi
"Penelitian laju penguapan pada tetesan bahan bakar sangat penting untuk meningkatkan efisiensi pada proses pembakaran. Pada saat ini perhitungan nilai laju penguapan banyak menggunakan metode analogi Ranz W E & Marshall W R dan analogi Film stagnan. Dan beberapa software simulasi combustion, yaitu Fluent dan DNS juga menggunakan kedua analogi tersebut, dengan menggunakan hubungan perpindahan kalor dan massa dan memanfaatkan hubungan similaritas antara bilangan Sherwood dan bilangan Nusselt. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah model analogi ini dapat digunakan pada tetesan pertamax yang memiliki bilangan lewis 3 ? 4 dan membandingkan dengan model modifikasi (E. A. Kosasih). Metode penelitian ini menggunakan jarum suntik untuk membuat tetesan bahan bakar yang diletakkan pada termokopel. Kemudian dialirkan udara dengan variasi kecepatan pada temperatur 50 oC, 75 oC dan 100 oC. Nilai bilangan sherwood dan Nusselt model Modifikasi oleh E. A. Kosasih ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model film stagnan.

Research of evaporation rate of fuel droplet is very important to improve efficiency of combution process. In this era, calculation of evaporation rate usually use methode of Ranz W E & Marshall W R analogy and stagnant film analogy. And several combustion simulation software like Fluent and DNS use the analogy both of them that using the relation of heat and mass transfer and similarity relation between Sherwood and Nusselt Number. This study aimed to see whether the analogy model can be used on pertamax droplet which has Lewis numbers 3 ? 4 and compare with model modification (E.A Kosasih)[4]. This research is using a nozzle to results fuel droplet on thermocouple. Afterward the air is given with variations of velocity at temperature range 50 oC and 75 oC and 100 oC. The value of Sherwood and Nusselt number with modification model has stronger correlation than stagnant film model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1970
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library