Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vidiah Vebrinasari
"ABSTRAK
Kebiasaan konsumen dalam mencari informasi produk secara online sebelum berbelanja dan membagi informasi setelah menggunakan produk, telah menempatkan e-word of mouth e-WOM sebagai fokus strategi pemasaran produk. Salah satu produk yang mengandalkan e-WOM dalam memasarkan produknya adalah Purbasari Lipstick ColorMatte, yang menggunakan review beauty blogger sebagai media pemasaran. Tujuan dari jurnal ini adalah mencari tahu peran review beauty blogger terhadap brand awareness dan brand image dengan menganalisis respons calon konsumen dan konsumen di kolom komentar beberapa blogg beauty blogger. Berdasarkan hasil analisis, review beauty blogger tidak hanya mempengaruhi brand awareness dan brand image, tetapi juga menempatkan beauty blogger sebagai public relations yang menciptakan dan menjaga image produk Purbasari Lipstick Color Matte. Dengan adanya e-WOM, Purbasari secara tidak langsung telah mendapatkan konten pemasaran secara gratis dari beauty blogger, yang tentunya memiliki peranan besar pada popularitas produk Purbasari Lipstick ColorMatte saat ini.

ABSTRACT
Consumer behaviour in seeking online information about product before purchasing and sharing information after using the product, has put e word of mouth e WOM as the focus of product marketing strategy. One product that use e WOM on its marketing is Purbasari ColorMatteLipstick, which use beauty blogger 39 s review as a marketing channel. The purpose of this paper is to find out the role of beauty blogger 39 s review on brand awareness and brand image by analyzing responses from prospective customers and consumers at comment section in several beauty blogger 39 s blog. Based on the analysis, beauty blogger 39 s review not just affect brand awareness and brand image, but also put a beauty blogger in a position as public relations that create and maintain the image of Purbasari ColorMatteLipstick product. With e WOM Purbasari indirectly obtain marketing content for free from beauty bloggers, who certainly has a major role in the popularity of the Purbasari ColorMatteLipstick product now days."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Farhana Soebroto
"Studi ini menguji brand loyalty terhadap brand kecantikan yang dimiliki oleh selebriti dan peran brand love. Brand yang dimiliki oleh selebriti telah populer karena konsumen mengaitkannya dengan selebriti favoritnya. Namun, masih sedikit yang diketahui tentang faktor-faktor yang mendukung brand loyalty dan mekanisme brand love. Untuk mengatasi kesenjangan penelitian ini, studi ini menggunakan metode deskriptif dan survei kuantitatif, dengan 279 responden, untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu brand loyalty terhadap brand kecantikan yang dimiliki oleh selebriti. Studi ini mengeksplorasi pengaruh dukungan selebriti dan kualitas yang dirasakan terhadap brand loyalty, serta memeriksa peran mediasi brand love. Temuan studi ini menunjukkan bahwa brand love berperan signifikan sebagai mediator antara dukungan selebriti, kualitas yang dirasakan, brand loyalty, dan e-word of mouth. Penelitian ini memiliki implikasi bagi dunia akademik dan industri kecantikan, memberikan wawasan bagi para sarjana dan pemasar untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif dan memupuk brand loyalty jangka panjang melalui hubungan emosional dengan konsumen.

This study examines brand loyalty towards celebrity-owned beauty brands and the role of brand love. Celebrity-owned brands have gained popularity as consumers associate them with their favorite celebrities. However, little is known about the factors supporting brand loyalty and the mechanism of brand love. To address this research gap, this study used a descriptive method and quantitative survey, gathering 279 valid respondents, to identify determinants of brand loyalty towards celebrity-owned beauty brands. It explores the impact of celebrity endorsement and perceived quality on brand loyalty, and examines the mediating role of brand love. The findings indicate that brand love acts as a significant mediator between celebrity endorsement, perceived quality, brand loyalty, and e-word of mouth. This research has implications for academia and the beauty industry, providing insights for scholars and marketers to develop effective marketing strategies and foster long-term brand loyalty through emotional connections with consumers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurnajah Krishnadewi
"Penelitian ini meneliti pengaruh kualitas informasi dan kredibilitas sumber eWOM terkait produk kecantikan pada social networking services terhadap niat pembelian. Penelitian ini menggunakan teori Information Adoption Model (IAM). Desain penelitian ini adalah desain metode kuantitatif dan pendekatan konklusif deskriptif cross-sectional. Data primer dikumpulkan melalui metode survei dengan kuesioner daring yang dibagikan kepada 190 responden yang diambil dengan metode non-probability sampling purposive dengan memenuhi kriteria: WNI berumur 18 tahun ke atas, pernah mengakses konten produk kecantikan di TikTok/Instagram, dan membeli produk kecantikan dalam setahun terakhir. Analisis data dilakukan dengan metode SEM-PLS yang mencakup analisis model pengukuran dan analisis model struktural. Berdasarkan hasil pengujian data, ditemukan bahwa kualitas informasi dan kredibilitas sumber berpengaruh positif terhadap persepsi manfaat informasi eWOM, yang kemudian berpengaruh positif terhadap adopsi informasi dan niat pembelian produk kecantikan. Temuan ini diharapkan menjadi panduan dalam aktivitas pemasaran industri kecantikan yang melibatkan eWOM dan influencer marketing.

This study examines the influence of information quality and source credibility of eWOM related to beauty products on social networking services on purchase intentions. The research employs the Information Adoption Model (IAM) theory. The research design is a quantitative method design and a conclusive descriptive cross-sectional approach. Primary data was collected through a survey method using an online questionnaire distributed to 190 respondents selected through non-probability purposive sampling, meeting the criteria: Indonesian citizens aged 18 and above, having accessed beauty product content on TikTok/Instagram, and purchased beauty products in the past year. Data analysis was conducted using the SEM-PLS method, which includes measurement model analysis and structural model analysis. Based on the data testing results, it was found that information quality and source credibility positively influence the perceived benefits of eWOM information, which then positively influence information adoption and purchase intentions for beauty products. These findings are expected to guide marketing activities in the beauty industry involving eWOM and influencer marketing.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kussusanti
"Untuk menjelaskan service recovery pada transaksi online, belum banyak ditemukan penelitian yang memasukkan informational justice sebagai dimensi keadilan. Padahal, dalam proses pemulihan layanan, perusahaan harus memberikan informasi yang beralasan, tepat waktu dan jelas kepada pelanggan. Ditambah dengan keterbatasan saluran komunikasi yang digunakan, upaya membangun hubungan dengan pelanggan online menjadi lebih sulit. Penelitian ini akan dimulai dengan menggali persepsi pelanggan online mengenai interactional dan informational justice, kemudian melihat pengaruhnya terhadap post recovery satisfaction, dengan dimoderasi oleh customer assertiveness. Selanjutnya akan diteliti pengaruh post recovery satisfaction terhadap behavioral intention dari pelanggan, yakni repurchase intention dan positive e-word-of-mouth intention yang dimoderasi oleh service failure severity. Dengan metode penelitian kuantitatif, analisa data akan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi ilmu pemasaran, khususnya mengenai service recovery dan justice theory dalam transaksi online. Kontribusi praktis diberikan dalam hal strategi pemulihan layanan yang baik, guna menghasilkan kepuasan pelanggan dan dampak lanjutnya.

To explain service recovery on online transactions, there has not been much research that includes informational justice as a dimension of justice theory. In fact, in the service recovery process, the company is needed to provide reasonable, timely and clear information to the customer. Unfortunately, it becomes a limitation in online communication that makes the effort to build relationships with online customers become more difficult. Therefore, this research starts with exploring online customer perceptions of interactional and informational justice, then looking at its effect on post-recovery satisfaction that will be moderated by customer assertiveness. Furthermore, we will examine the effect of post-recovery satisfaction on customer behavior intention, including repurchase intention and positive e-word-of-mouth intention, and will be moderated by service failure severity. Structural Equation Modeling (SEM) will be used as the quantitative research methods. This research is expected to contribute to marketing science, especially in online transactions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
D2635
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Miarni Umar
"Banyaknya produsen multivitamin dan food supplement yang menawarkan produk dengan value yang hampir sama, dan adanya pengaruh iklan, harga dan bujukan persuasif yang dilakukan oleh produsen multivitamin serta switching cost yang rendah, membuat konsumen dapat mempertimbangkan merek multivitamin apa yang lebih cocok bagi mereka. Hal ini mengakibatkan loyalitas konsumen terhadap multivitamin semakin rendah. Kepuasan terhadap produk/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan juga menjadi faktor yang menentukan untuk menuju loyalitas, di mana hal ini diperkuat dengan adanya suatu hubungan yang asimetris antara loyalitas dan kepuasan (Waddell, 1995; Oliver, 1999 dalam Gommans, et all, 2001). Tetapi kepuasan yang tinggi dari seorang pelanggan terhadap suatu produkljasa tidak selalu menghasilkan loyalitas yang tinggi pula. Seorang pelanggan dapat merasa puns terhadap suatu produkljasa, masih dapat memilih prndukljasa dari kompetitor dengan berbagai alasan seperti harga, citra perusahaan, ketersediaan barang dan switching cast.
Perusahaan juga semakin sadar bahwa konsumen adalah bagian terpenting dalam kelangsungan hidup mereka, dimana loyalitas konsumen menjadi faktor penentu masa depan perusahaan. Untuk itu perusahaan berusaha agar konsumen atau pelanggan, loyal terhadap perusahaan. Pelanggan yang memiliki loyalitas yang tinggi akan tetap menjadi loyal jika sikap mereka terhadap suatu merek adalah positif. Dengan kata lain, keinampuan untuk membuat pelanggan yang mudah berpindah (switchers) menjadi pelanggan yang loyal lebih tinggi bila pelanggan tersebut memiliki sikap yang sesuai mcngcnai suatu merek. Hal ini juga dapat didukung dengan membangun awareness konsumen terhadap suatu merek melalui pembangunan citra merek yang kuat, karena dengan adanya citra merek yang kuat akan mampu membangun loyalitas pelanggan.
Melalui penelitian ini ada beberapa pokok masalah yang dibahas, yaitu (1) mengetahui besaran loyalitas yang dimiliki oleh konsumen Hemaviton, Redoxon dan Natur E. (2) mengetahui faktor-faktor yang menentukan loyalitas konsumen Hemaviton, Redoxon dan Natur E.
Pengumpulan data dilakukan selama 2 minggu di lokasi-lokasi kampus, perkantoran dan perumahan di Jakarta dan sekitarnya (Bogor, Tangerang dan Bekasi). Dengan metodologi pengambjlan sampel non probabilistic sampling, didapat kuesioner sejumlah 120 buah. Pada penelitian ini dilakukan kuota terhadap responden berdasarkan merck yang digunakan sehingga terbentuk 3 kelompok responden yaitu : konsumen Hemaviton, konsumen Redoxon dan konsumen Natur E.
Hasil penelitian ini menunjukkan, pertama, konsumen Hemaviton lebih loyal dibanding konsumen Natur E dan Redoxon. Hal ini dikarenakan walaupun nilai loyalitas konsumen Natur E lebih tinggi, konsumen Natur E hanya memiliki keinginan responden untuk menggunakan kembali Natur E di masa mendatang, dan tidak memberikan rekomendasi mengenai Natur E kepada orang lain. Begitu pula dengan konsumen Redoxon yang tidak memiliki keinginan untuk menggunakan kembali Redoxon di masa mendatang, tetapi mereka bersedia untuk menjadi word-of-mouth bagi Redoxon. Sedangkan konsumen Hemaviton memiliki keinginan untuk menggunakan kembali Hemaviton di masa mendatang dan bersedia menjadi word-of-mouth bagi Hemaviton. Kedua, pada Natur E, faktor nilai merek dan kepuasan pelanggan memiliki nilai yang lebih besar dibanding faktor-faktor penentu loyalitas lainnya. Pada Hemaviton, faktor penentu loyalitas yang memiliki nilai mean lebih besar adalah karakteristik pelanggan dan lingkungan pasar. Sedangkan pada Redoxon yang memiliki nilai loyalitas dan kepuasan lebih rendah dibanding Natur E dan Hemaviton, faktor switching barrier dan karakteristik pelanggan memiliki nilai mean loyalitas lebih besar dibanding faktor-faktor penentu loyalitas lainnya, dimana konsumen pengguna Redoxon merasakan adanya suatu hambatan bila mereka berpindah menggunakan merek multivitamin lain yang sejenis. Dan semakin baik nilai merek Redoxon di mata konsumen dan semakin tinggi kepuasan pelanggan maka responden akpn semakin loyal terhadap Redoxon. Penelitian ini memberkan pemahaman tentang pentingnya membangun loyalitas pelanggan dengan memperhatfkan faktor-faktor penentu loyalitas yang dapat membentuk loyalitas konsumen terhadap spatu produk."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T18208
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library