Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putu Wuri Handayani
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
PGB 0622
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Jeni Achmat Rinaldi
"ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk yang tinggal di kota semakin tinggi disertai meningkatnya urbanisasi. Menurut United Nations Population Fund (UNPFA), 2011 menyatakan bahwa saat ini terdapat lebih dari 50% (3,3 miliar) populasi dunia hidup di daerah perkotaan, dan diperkirakan akan bertambah menjadi 5 miliar penduduk pada tahun 2030.
Dalam penelitian ini dirancang sebuah Pengembangan Model E-health di Indonesia menggunakan framework yang terdiri dari 6 layer yaitu layer hard infrastructure, layer city system, layer soft infrastructure, layer ecosystem, layer people dan layer goal. Model ini diharapkan menjadi model dalam pengembangan konsep e-health di Kabupaten Bogor, sehingga proses pembangunan tidak serta merta mengambil model di negara lain
Tesis ini juga melakukan analisis Cost Net Benefit dengan memperhitungkan layer hard infrastucture dan menggunakan 3 skenario yaitu skenario 1 implementasi e-health menggunakan dana APBD menghasilkan nilai NVP ≤ 0 ( -Rp. 3.868 milyar untuk wireline dan ?Rp. 2.194 milyar untuk wireless), IRR (-24% untuk wireline dan -9% untuk wireless) < MARR dan CBA < 1, skenario 2 implementasi e-health menggunakan dana APBD dengan memperhitungkan jumlah UPK menghasilkan bahwa jumlah UPK yang dapat di implementasi yaitu untuk wireline 106 UPK dan wireless 139 UPK, skenario 3 implementasi e-health menggunakan dana APBD dan jika ada bantuan menghasilkan bahwa dana bantuan minimal sebesar Rp. 938 juta untuk wireline dan Rp. 532 juta untuk wireless.

ABSTRACT
Population growth in urban area increasing as well as urbanization. According to the United Nations Population Fund (UNPFA) 2011 states that there are currently more than 50% (3.3 billion) the world's population live in urban areas, and is expected to increase to 5 billion people by 2030
This study propose e-health development model using a framework consists of six layers, that is layer of hard infrastructure, city system layer, layer soft infrastructure, ecosystem layer, layer and layer people goal. This model is expected to be a model in the development of the concept of e-health in Bogor regency, so that the development process using model from another country as reference but adjusted with condition in Indonesia especially Bogor regency
This thesis also conducts Net Benefit Cost analysis taking into account the layer of hard infrastructure and use 3 scenarios that is scenario 1 implementation of e-health use APBD, the result NVP ≤ 0 (-Rp. 3,868 billion for wireline and -Rp. 2,194 billion for wireless), IRR (-24% to -9% for wireline and wireless) < MARR and CBA < 1, scenario 2 the implementation of e-health use APBD and calculating the amount of UPK, the result that amount of UPK can be implementation that is 106 UPK for wireline and 139 UPK for wireless, scenario 3 the implementation of e-health use APBD and if there is help generate that funding of at least Rp. 938 million for wireline and Rp. 532 million for wireless."
2016
T45819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Rajawali Pers, 2019
610.285 KON
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiskus David Yudaputra
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang solusi desain aplikasi teledermatologi klinik DermaXYZ dengan menggunakan pendekatan user-centered design (UCD) dan Shneiderman’s Eight Golden Rules untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan kulit, terutama di daerah terpencil. Iterasi pertama menghasilkan skor System Usability Scale (SUS) sebesar 52,10 dari 46 responden, dengan predikat marginal low. Pada iterasi kedua, dilakukan evaluasi kualitatif melalui usability testing dengan 7 partisipan (5 pengguna dan 2 dokter) serta evaluasi kuantitatif yang menghasilkan skor SUS 71,67 dari 102 responden, dengan predikat acceptable. Iterasi ketiga menghasilkan skor SUS 72,55 dari 107 responden, dengan predikat acceptable, serta skor rata-rata PSSUQ sebesar 2,239, menunjukkan bahwa aplikasi memiliki tingkat usability yang baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pengembang aplikasi teledermatologi untuk meningkatkan kualitas layanannya.

This research addresses the limited availability of dermatologists in Indonesia, particularly in remote areas, by enhancing accessibility through teledermatology applications. Using a user-centered design (UCD) approach and Shneiderman’s Eight Golden Rules, it focuses on improving the DermaXYZ Clinic's teledermatology app. The first iteration resulted in a marginally low System Usability Scale (SUS) score of 52.10. The second iteration involved usability testing with users and dermatologists, leading to an improved SUS score of 71.67, which was rated acceptable. The third iteration further increased the SUS score to 72.55 and achieved a PSSUQ score of 2.239, indicating good usability. These findings can guide teledermatology application developers in improving the quality and user satisfaction of their services."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatima Azzahra Triputra
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang solusi desain aplikasi teledermatologi klinik DermaXYZ dengan menggunakan pendekatan user-centered design (UCD) dan Shneiderman’s Eight Golden Rules untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan kulit, terutama di daerah terpencil. Iterasi pertama menghasilkan skor System Usability Scale (SUS) sebesar 52,10 dari 46 responden, dengan predikat marginal low. Pada iterasi kedua, dilakukan evaluasi kualitatif melalui usability testing dengan 7 partisipan (5 pengguna dan 2 dokter) serta evaluasi kuantitatif yang menghasilkan skor SUS 71,67 dari 102 responden, dengan predikat acceptable. Iterasi ketiga menghasilkan skor SUS 72,55 dari 107 responden, dengan predikat acceptable, serta skor rata-rata PSSUQ sebesar 2,239, menunjukkan bahwa aplikasi memiliki tingkat usability yang baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pengembang aplikasi teledermatologi untuk meningkatkan kualitas layanannya.

This research addresses the limited availability of dermatologists in Indonesia, particularly in remote areas, by enhancing accessibility through teledermatology applications. Using a user-centered design (UCD) approach and Shneiderman’s Eight Golden Rules, it focuses on improving the DermaXYZ Clinic's teledermatology app. The first iteration resulted in a marginally low System Usability Scale (SUS) score of 52.10. The second iteration involved usability testing with users and dermatologists, leading to an improved SUS score of 71.67, which was rated acceptable. The third iteration further increased the SUS score to 72.55 and achieved a PSSUQ score of 2.239, indicating good usability. These findings can guide teledermatology application developers in improving the quality and user satisfaction of their services."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Sari Hikmatul Husna Zaid
"Saat ini telah berkembang context aware system yang memungkinkan para penggunanya untuk tidak terlalu banyak melakukan intervensi terhadap tujuan sistem dan menunjang sisi mobilitas dari pengguna. Sistem tersebut dapat memudahkan pengguna untuk melakukan kegiatannya sehari-hari. Dalam bidang kesehatan juga sangat dimungkinkan untuk menggunakan sistem tersebut. TRuST (Temukan Rumah Sakit Terdekat) E-Health Mobile Context Aware System adalah prototipe sebuah context aware system yang dikembangkan untuk mobile device.
Sistem ini dapat membantu seseorang yang membutuhkan layanan medis, untuk dapat menentukan dan menunjukan rumah sakit (RS) terdekat dari lokasinya saat itu. RS yang ditemukan oleh TRuST diharapkan dapat memberikan pelayanan medis yang paling sesuai dengan penyakit kronis yang diderita oleh pengguna TRuST. Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan teknologi teknologi terbaru yang dikeluarkan oleh Microsoft seperti Windows Mobile 6, Visual Studio 2008, LinQ, dan WCF atau Windows Communication Foundation. TruST juga menggunakan semantic web untuk melakukan reasoning dalam mencari rumah sakit terdekat secara ?cerdas?, sehingga mengurangi intervensi pengguna dengan sistem Laporan ini adalah dokumentasi pengembangan Prototipe TRuST yang mencakup tahap analisis kebutuhan dan ontologi yang digunakan sebagai knowledge base, llalu penjelasan tentang perancangan sistem, proses implementasi dan diakhiri dengan tahap pengujian sistem."
2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kamila Alifia Imanuddin
"Urologi merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari saluran kemih pada pria dan wanita, serta saluran genital pada pria. Dalam kesehariannya, dokter spesialis urologi berhubungan dengan banyak data ketika melakukan konsultasi bersama pasien, seperti data pribadi pasien, data pemeriksaan fisik, surat rujukan, dan resep. Setiap sesi konsultasi perlu dijadwalkan dan disimpan datanya. Permasalahannya adalah data-data tersebut tersebar di beberapa rumah sakit tempat dokter spesialis urologi bertugas. Hal ini menimbulkan kesulitan ketika dokter spesialis urologi ingin melakukan diagnosis dan penelitian. Berangkat dari permasalahan tersebut, dibutuhkan sebuah sistem informasi khusus untuk memfasilitasi kegiatan konsultasi yang dilakukan oleh tim dokter spesialis urologi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tampilan antarmuka Sistem Informasi Urologi menggunakan pendekatan User-Centered Design (UCD) dan mengacu pada Eight Golden Rules of Interface Design. Pengumpulan kebutuhan dilakukan melalui wawancara bersama tiga orang pengguna, yang hasilnya kemudian menjadi dasar untuk merancang desain antarmuka berupa high-fidelity prototype. High-fidelity prototype yang telah dibangun kemudian diuji oleh tiga orang experts dengan mengacu pada heuristics usability principles. Setelah itu, evaluasi berupa usability testing dan Single Ease Questions (SEQ) dilaksanakan bersama lima orang pengguna. Dari evaluasi tersebut, didapatkan nilai 6,8 dari 7,0, yang berarti desain antarmuka mudah digunakan.

Urology is a branch of medicine that studies the urinary tract in men and women and the genital tract in men. In their daily life, urology specialists deal with many data when consulting with patients, such as patient personal data, physical examination data, referral letters, and prescriptions. Each consultation session needs to be scheduled and all data stored. The problem is that these data are scattered in several hospitals where urology specialists work. This creates difficulties when a urologist wants to diagnose patients and do research. Based on these problems, a particular information system is needed to facilitate consultation activities by urology specialist and their team. This study aims to design an interface for Urology Information Systems using a User-Centered Design (UCD) approach and refers to the Eight Golden Rules of Interface Design. Requirements were collected through interviews with three users, the results of which became the basis for designing an interface design in the form of a high-fidelity prototype. Three experts then test the high-fidelity prototype built regarding heuristics usability principles. After that, usability testing and Single Ease Questions (SEQ) were carried out with five users. From the evaluation, we obtained a 6.8 out of 7.0, which means the interface design is easy to use."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamila Alifia Imanuddin
"Urologi merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari saluran kemih pada pria dan wanita, serta saluran genital pada pria. Dalam kesehariannya, dokter spesialis urologi berhubungan dengan banyak data ketika melakukan konsultasi bersama pasien, seperti data pribadi pasien, data pemeriksaan fisik, surat rujukan, dan resep. Setiap sesi konsultasi perlu dijadwalkan dan disimpan datanya. Permasalahannya adalah data-data tersebut tersebar di beberapa rumah sakit tempat dokter spesialis urologi bertugas. Hal ini menimbulkan kesulitan ketika dokter spesialis urologi ingin melakukan diagnosis dan penelitian. Berangkat dari permasalahan tersebut, dibutuhkan sebuah sistem informasi khusus untuk memfasilitasi kegiatan konsultasi yang dilakukan oleh tim dokter spesialis urologi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tampilan antarmuka Sistem Informasi Urologi menggunakan pendekatan User-Centered Design(UCD) dan mengacu pada Eight Golden Rules of Interface Design. Pengumpulan kebutuhan dilakukan melalui wawancara bersama tiga orang pengguna, yang hasilnya kemudian menjadi dasar untuk merancang desain antarmuka berupa high-fidelity prototype. High-fidelity prototype yang telah dibangun kemudian diuji oleh tiga orang experts dengan mengacu pada heuristics usability principles. Setelah itu, evaluasi berupa usability testing dan Single Ease Questions (SEQ) dilaksanakan bersama lima orang pengguna. Dari evaluasi tersebut, didapatkan nilai 6,8 dari 7,0, yang berarti desain antarmuka mudah digunakan.

Urology is a branch of medicine that studies the urinary tract in men and women and the genital tract in men. In their daily life, urology specialists deal with many data when consulting with patients, such as patient personal data, physical examination data, referral letters, and prescriptions. Each consultation session needs to be scheduled and all data stored. The problem is that these data are scattered in several hospitals where urology specialists work. This creates difficulties when a urologist wants to diagnose patients and do research. Based on these problems, a particular information system is needed to facilitate consultation activities by urology specialist and their team. This study aims to design an interface for Urology Information Systems using a User-Centered Design (UCD) approach and refers to the Eight Golden Rules of Interface Design. Requirements were collected through interviews with three users, the results of which became the basis for designing an interface design in the form of a high-fidelity prototype. Three experts then test the high-fidelity prototype built regarding heuristics usability principles. After that, usability testing and Single Ease Questions (SEQ) were carried out with five users. From the evaluation, we obtained a 6.8 out of 7.0, which means the interface design is easy to use."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tasyah Syahriyah Ningsih
"Digitalisasi layanan publik menjadi bentuk konsep inovatif yang diambil pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan publik di Indonesia. Terkhusus dalam bidang kesehatan, pemerintah mencoba menghadirkan e-Health. RSCM sebagai salah satu rumah sakit umum pusat yang memiliki garis vertikal di bawah Kemenkes RI menghadirkan aplikasi RSCMKu sebagai system center layanan kesehatan. Namun, implementasi ini masih menimbulkan beberapa kendala dalam penggunanya, seperti error system, fitur yang belum optimal, masalah integrasi data, dan lain sebagainya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kualitas aplikasi RSCMKu dengan menggunakan perspektif pengguna. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan deskriptif melalui teknik pengumpulan data survei, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan teori dasar E-Government Quality Theory dengan dasar lima dimensi, yakni ease of use, trust, reliability, content and appearance of information, dan citizen support. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas e-Health pada aplikasi RSCMKu sudah menunjukkan indikator yang baik. Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa dari kelima dimensi tersebut, dimensi reliability dan citizen support menjadi dimensi yang mendapatkan penilaian terendah.

Digitalization of public services has become an innovative concept adopted by the government to enhance the quality of public services in Indonesia. Specifically in the healthcare sector, the government is introducing e-Health. RSCM (Cipto Mangunkusumo Hospital), as one of the central public hospitals under the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, has launched the RSCMKu application as a system center for healthcare services. However, the implementation of this application has encountered several issues for its users, such as system errors, suboptimal features, data integration problems, and others. This research aims to analyze the quality of the RSCMKu application from the user's perspective. This study employs a quantitative approach with a descriptive aim, utilizing data collection techniques such as surveys, in-depth interviews, and literature studies. The research is based on the E-Government Quality Theory, focusing on five dimensions: ease of use, trust, reliability, content and appearance of information, and citizen support. The findings of the study indicate that the quality of e-Health in the RSCMKu application shows good indicators. The research also reveals that among the five dimensions, reliability and citizen support received the lowest ratings."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, DInda Adriani
"Berkembangnya transformasi digital turut mendorong bertumbuhnya nilai transaksi digital. Dengan bertumbuhnya pasar digital, ekspektasi pengguna pun menjadi meningkat. Ketika ekspektasi pengguna tidak dapat terpenuhi oleh penyedia layanan, akan terjadi kegagalan layanan. Kegagalan dalam memenuhi ekspektasi pelanggan dapat mengurangi kepuasan pengguna yang berujung pada keluhan pengguna. Berangkat dari isu tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh aspek-aspek chatbot kepada consumer forgiveness yang kemudian memengaruhi continuous intention pada pemulihan layanan di aplikasi e-health. Untuk meneliti hal tersebut, peneliti menggunakan teori Computers are Social Actors (teori CASA—teori yang menjelaskan bahwa pengguna menggunakan aturan sosial yang sama saat berinteraksi baik dengan komputer maupun manusia), politeness strategy, dan dimension of trustworthiness. Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh secara kuantitatif melalui kuesioner yang diisi oleh 338 responden dan kualitatif melalui wawancara dengan tiga puluh narasumber. Data kuantitatif yang diperoleh diolah dengan CB-SEM, sedangkan data kualitatif diolah menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antropomorfisme dan transparansi berpengaruh terhadap trustworthiness chatbot, yang kemudian dua dimensi dari trustworthiness tersebut (ability dan integrity) berpengaruh terhadap consumer forgiveness. Selain itu, consumer forgiveness juga berpengaruh signifikan terhadap continuous intention dari pengguna. Aspek positive politeness serta dimensi trustworthiness lainnya, yaitu benevolence, tidak berpengaruh signifikan terhadap customer forgiveness. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penyedia layanan e-health, terkhusus pihak pengembangnya, mengenai aspek chatbot apa saja yang harus ada dalam menangani pemulihan layanan.

The development of digital transformation also encourages the growth of digital transaction value. With the development of the digital market, user expectations are increasing. Service failure will occur when the service provider cannot meet user expectations. Failure to meet customer expectations can reduce user satisfaction, resulting in user complaints. Based on this issue, this research aims to study the influence of chatbot aspects on consumer forgiveness, which then influences continuance intentions for service recovery in e-health applications. To study this topic, researchers used Computers are Social Actors theory (CASA theory—The theory that explains that users employ the same social rules when interacting with both computers and humans), politeness strategies, and dimensions of trustworthiness. The data used in this research was obtained quantitatively through questionnaires filled out by 338 respondents and qualitatively through interviews with thirty informants. The quantitative data obtained was processed using CB-SEM, while the qualitative data was processed using the content analysis method. The research results show that anthropomorphism and transparency influence chatbot trustworthiness, and the two dimensions of trustworthiness (ability and integrity) influence consumer forgiveness. In addition, consumer forgiveness also has a significant effect on users’ continuance intentions. Positive politeness and other dimensions of trustworthiness, namely benevolence, do not significantly affect customer forgiveness. The results of this research are expected to provide input for e-health service providers, especially developers, regarding what aspects of chatbots must be present in handling service recovery."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>