Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Ratna Ningsih
"Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting bagi remaja. Karakteristik perubahan awal pada remaja salah satunya mengalami menstruasi, yang dapat menimbulkan dismenore. Dismenore dapat mengganggu aktivitas belajar serta secara tidak langsung juga dapat berdampak pada produktivitas dan kualitas hidup remaja. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi efektifitas paket pereda terhadap intensitas nyeri pada remaja dengan dismenore. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental, dengan posttest only with control group design. Total sampel adalah 64 responden. Hasil penelitian paket pereda efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada remaja dengan dismenore setelah dikontrol oleh kecemasan dan keletihan (OR= 14,339). Paket pereda disarankan untuk digunakan remaja dan sebagai bagian dari intervensi keperawatan untuk mengatasi dismenore.
The Effect of A Reliever (Pereda) Package in Reducing Dysmenorrheal Pain among Adolescents. Reproductive health is an important issue among adolescents. The early characteristic change in the adolescents is having menstruations that might cause dysmenorrhea. Dysmenorrhea could interfere learning activities and might also impact on productivity and quality of life of adolescents indirectly. The aim of this study was to identify the effect of ?reliever (pereda)? package to pain intensity in adolescents with dysmenorrhea. The design was a quasi-experiment posttest only with control group. Total samples were 64 respondents. The result shows that ?reliever (pereda)? package was effective to reduce pain intensity in adolescents with dysmenorrhea after controlled by anxiety and fatigue (OR= 14.339). ?reliever (pereda)? package is suggested to be used by adolescents as part of nursing intervention to reduce dysmenorrhea."
Depok: Poltekkes Kemenkes Bandung ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
610 UI-JKI 16:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ratna Ningsih
"Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting bagi remaja. Perubahan paling awal pada remaja adalah mulai mengalami menstruasi, yang dapat menimbulkan dismenore. Dismenore yang dapat mengganggu aktivitas belajar serta secara tidak langsung juga dapat berdampak pada produktivitas dan kualitas hidup remaja.
Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi efektifitas paket pereda terhadap intensitas nyeri pada remaja dengan dismenore. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental, dengan posttest only with control group design. Total sampel adalah 64 responden.
Hasil penelitian adalah paket pereda efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada remaja dengan dismenore setelah dikontrol oleh kecemasan dan keletihan, dengan OR=14,339. Paket pereda disarankan untuk digunakan remaja dan sebagai bagian dari intervensi keperawatan untuk mengatasi dismenore.
Reproductive health is an important issue for adolescents. The earliest change in the adolescents is begun by having menstruation that may cause dysmenorrhea. Dysmenorrhea can interfere learning activities and may also impact on productivity and quality of life adolescents indirectly. The aim of this study was to identify the effect of 'pereda' package to pain intensity in adolescents with dysmenorrhea. The design was a quasi-experiment posttest only with control group. Total samples were 64 respondents. The result shows that 'pereda' package was effective to reduce pain intensity in adolescents with dysmenorrhea after controlled by anxiety and fatigue, with OR=14,339. 'Pereda' package is suggested to be used by adolescents as part of nursing intervention to recover dysmenorrhea."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Auberta Amadea Puttiwi
"Perbedaan intensitas nyeri pada mahasiswi dengan dismenore menjadi dasar penelitian untuk dikaitkan dengan faktor risiko yang berhubungan. Mahasiswi sebagai penggiat akademik merasakan tekanan yang seringkali menyebabkan stres dan kelelahan, sehingga memilih menyibukkan diri untuk mengikuti banyak kegiatan atau memilih beristirahat saat waktu luang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan stres akademik dan aktivitas fisik terhadap intensitas nyeri dismenore pada mahasiswi jenjang sarjana dan diploma di Universitas Indonesia. Metode yang digunakan berupa penelitian kuantitatif jenis analitik korelatif berdesain cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 435 mahasiswi melalui teknik cluster random sampling. Variabel penelitian diukur dengan kuesioner karakteristik responden, Educational Stress Scale for Adolescents (ESSA), International Physical Activity Questionnaire Short Form (IPAQ-SF), dan Numerical Rating Scale (NRS). Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara stres akademik dan aktivitas fisik terhadap intensitas nyeri dismenore mahasiswi jenjang sarjana dan diploma (p-value<0,001; α=0,05). Direkomendasikan peningkatan layanan preventif berupa konseling, informasi, dan promosi kesehatan mengenai cara mengatasi atau mengurangi dismenore, pengelolaan koping stres akademik, dan pentingnya aktivitas fisik.
The variation in pain intensity among many female students with dysmenorrhea served as the basis for research to explore several related risk factors. Female students as academic activists, often experienced pressure that led to stress and fatigue. Consequently, they might have chosen to stay busy by participating in many activities or opted to rest during their free time. This study aimed to analyze the relationship between academic stress and physical activity with dysmenorrhea pain intensity among undergraduate and diploma female students at the Universitas Indonesia. The method used was quantitative research of the correlative analysis type with a cross sectional design. The research sample consisted of 435 female students selected through the cluster random sampling technique. The research variables were measured using respondent characteristic questionnaires, the Educational Stress Scale for Adolescents (ESSA), the International Physical Activity Questionnaire Short Form (IPAQ-SF), and the Numerical Rating Scale (NRS). The results of the study showed a significant relationship between academic stress and physical activity towards the intensity of dysmenorrhea pain in undergraduate and diploma students (p-value<0.001; α=0.05). It is recommended to improve preventive services in the form of counseling, information, and promote health by emphasizing how to overcome or reduce dysmenorrhea, manage academic stress, and the importance of physical activity."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library