Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"There are some risk that bond investor must faced in bond investment, such as interest rate risk and reinvestment risk. Both risks are caused by interest rate changes...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fakih Ijtihadi
"Tesis ini membahas pengukuran Value-at-Risk pada sukuk dan obligasi. Pengukuran VaR dilakukan dengan cara mengelompokkan arus kas nilai sekarang (present value) dari kupon dan nilai par suatu obligasi ke dalam vertices standar RiskMetrics. VaR dari hasil pengelompokan vertices tersebut akan dikalikan dengan matriks korelasi antar vertces tersebut. Dengan demikian akan diperoleh VaR yang telah terdiversifikasi sesuai dengan vertices standar RiskMetrics. Hasil pengukuran VaR tersebut akan dibandingkan dengan pengukuran duration dan convexity untuk masing-masing obligasi yang digunakan pada penelitian ini.

The focus of this study is about Value-at-Risk measurement on Sukuk and Bond. VaR measurement is being conducted by grouping the present value of cash flow from the coupon and par value of a bond into vertices standardized by RiskMetrics. VaR from the vertices grouping will be multiplied with correlation matrix between those vertices. Diversified VaR will be obtained according to vertices standardized by RiskMetrics. The result from VaR measurement will be compared with duration and convexity measurement for each bond in this research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28224
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmiati
"Pemberian Air Susu Ibu (ASI) dapat menurunkan risiko kematian bayi. Namun, belum diketahui pengaruh durasi
pemberian ASI terhadap ketahanan hidup bayi setelah dikontrol oleh faktor determinan lainnya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh durasi pemberian ASI terhadap ketahanan hidup bayi di Indonesia setelah dikontrol faktor
ibu, faktor bayi, dan lingkungan tempat tinggal. Penelitian ini menggunakan data sekunder SDKI 2002-2003. Analisis
dilakukan dengan menggunakan regresi cox ganda. Hasil penelitian ini menemukan bahwa durasi pemberian ASI sangat
mempengaruhi ketahanan hidup bayi di Indonesia. Bayi yang disusui dengan durasi 6 bulan atau lebih memiliki
ketahanan hidup 33,3 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4 bulan, dan bayi yang disusui dengan
durasi 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 2,6 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4 bulan, setelah
dikontrol dengan jumlah balita dalam keluarga dan tempat tinggal. Faktor lain yang berpengaruh terhadap ketahanan
hidup bayi di Indonesia adalah jumlah balita dalam keluarga dan tempat tinggal. Oleh karena itu, semua pihak
diharapkan mendukung kebijakan yang telah dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan untuk terus meningkatkan lama
pemberian ASI bahkan sampai 24 bulan.
Breastfeeding can decrease risk of infant
death. But, it is not clear yet the effect of breastfeeding duration to the infant survival after controlled for the other
determinant factors. This research is aimed to know the effect of duration of breastfeeding to infant survival in
Indonesia after controlled for mother, infant, and environment factors. Data was analyzed by using multiple cox
regression models. The result showed that duration of breastfeeding had a significant effect to infant survival in
Indonesia. Infant who breastfeed for 6 months or more had 33.3 better survival than those who breastfeed less than 4
months. Infant who breastfeed for 4-5 months had 2.6 time better survival than those who breastfeed less than 4 months.
Others determinant of infant survival in Indonesia are the number of under five year children in family and their
residence. Its recommended to all party were expected to support the policy conducted by Department of Health to
improve the duration of breastfeeding up to 24 months"
[Provinsi Aceh. Dinas Kesehatan ; Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat;Dinas Kesehatan, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Dinas Kesehatan, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam], 2008
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iswardi
"Dalam Karya Akhir ini akan dibahas bagaimana suatu portofolio investasi dan kewajiban dari Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) ABC akan diimunisasi sehingga akan terproteksi dari adanya perubahan tingkat suku bunga. Untuk tercapainya aset dan kewajiban yang terimunisasi, nilai wajar dari aset investasi harus sama atau lebih besar dari nilai sekarang kewajiban, durasi aset (DA) = durasi kewajiban (DL) dan dispersi aset investasi lebih besar dari dispersi kewajiban. Aset investasi yang terimunisasi mempunyai potensi imbal hasil yang lebih tinggi dibanding dengan aset investasi yang tidak terimunisasi.

In this final task, will show how the investment portfolio and the liability of DPPK ABC will immune so that will protected from the changing of interest rate. In order to immunize asset and liability, market value of assets is greater than or equal to present
value of liability, assets duration (DA) = liability duration (DL) and assets dispersion is greater than liability dispersion. Immunized assets have potensial return, where this potensial return will be higher than not immunize assets."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25753
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa Hendri
"Perkembangan pasar modal khususnya obligasi sangat pesat. Obligasi sebagai instrumen investasi menjadi pilihan banyak pihak dalam berinvestasi diantaranya perusahaan asuransi, bank, perusahaan pengelola reksadana, hedge jimd dan bahkan dana pensiun. Jenis obligasi yang diperdagangkan juga sangat beragam dengan tingkat resiko yang berbeda-beda. Salah satu resiko utama dalam berinYestasi pada obligasi adalah resiko perubahan sukubunga. Perubahan sukubunga akan mengakibatkan perubahan harga obligasi, jika sukubunga turun maka harga obligasi akan naik dan jika sukubunga naik maka harga obligasi akan turun. Jika investor memiliki strategi pasif dimana obligasi akan disimpan sampai jatuh tempo maka perubahan ini tidak akan terlalu menjadi masalah. Tetapi apabila pengelola portfolio melakukan strategi aktif maka perubahan suku bunga adalah hal yang penting diperhatikan karena dapat berimplikasi dua hal yaitu resiko penurunan harga atau kesempatan untuk profit taking karena kenaikan harga.
Sensitifitas harga obligasi tersebut secm·a teoritis dapat diukur melalui pendekatan duration dan convexity. Duration dapat digunakan untuk melihat perubahan harga obligasi yane dapat te1jadi akibat adanya perubahan kecil pada tingkat suku bunga. Sebagai turunan pertama dari harga obligasi maka kurva duration adalah berbentuk garis lurus sehingga perubahan harga akibat terjadinya perubahan besar suku bunga tidak tergambarkan dengan baik. Sebagai TOols tambahan maka dapat digunakan convexity yang merupakan turunan kedua dari harga. Convexity ini memperkirakan kecembungan kurva harga terhadap perubahan sukubunga. Dengan menggunakan duration dan convexity secara bersama-sama maka sensitifitas harga obligasi dapat diperkirakan dengan lebih baik.
Dalam tulisan ini yang akan dibahas oleh penulis adalah sensitifitas darl duration dan convexity itu sendiri. Tidak hanya harga obligasi yang akan berubah-rubah, tetapi duration dan convexicity itu sendiri juga akan berubah-ubah setiap saat Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan berubahnya duration dan convexity namun yang paling utama adalah perubahan tingkat suku bunga yang berlaku. Secara lebih spesifik dikatakan bahwa duration dan convexity dapat berubah akibat terjadinya perubahan term structure interest rate atau perubahan yield curve. Perubahan yield curve dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu perubahan yield curve secm·a paralel dan perubahan yield secara non paralel. Penulis tidak akan membahas sensitifitas duration dan convexity akibat perubahan yield curve secara paralel karena perubahan tersebut akan sangat mudah dipahami setelah dilakukan pembahasan perubahan yield curve secara non paralel. Perubahan yield curve secara non paralel tersebut terutama disebabkan oleh perubahan level, slope dan curvature dari yield curve...

The development of the financial market especially the bonds was very fast. The bonds as the instrument of investment became the choice of many sides in investing among them the insurance company, the bank, asset management company such as reksadana, hedge fund and even the pension fund. There are many type of bonds with the level of the different risk .. One of the main risks in investing to the bonds was the risk of the change in the interest. The change in the interest will result in the change in the price of the bonds, if the interest decrease then the price of the bonds will rise and if the interest increase then the price of the bonds will be cheaper. If the investor had the passive strategy where the bonds will be kept until mature then this change will have no significant effect to the pottfolio. But if the pottfolio manager carried out the active strategy then the change in the interest rate was the impottant matter was paid attention to because of could have implications two matters that is the decline in the price or the opportunity for the profit taking because of the price increase The sensitivity of the bonds price could be theoretically measured through the Duration approach and Convexity. Duration could be ased to see the change in the price of the bonds that could happen resulting from the existence of the small change in the level of the interest. As the first descendants from the price of the bonds then the curve duration was to have the shape of the straight line so as the change in the price resulting from the occurrence of the big change in the interest was not depicted well. As tools in addition then could be used convexity that was the second descendants from the price. Convexity this estimated convexity of the price curve towards the change in the interest. By using Duration and convexity together then the sensitivity of the price of the bonds could be estimated better."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Juanita
"Sebagian besar penyebab kegagalan menyusui berasal dari ketidakpercayadirian ibu. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk membantu keberhasilan menyusui adalah melalui autogenic training untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kepercayaan diri ibu. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa ada pengaruh relaksasi autogenic training terhadap durasi menyusui. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental posttest only non equivalent control group design. Sampel sebanyak 30 diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi, dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan. Intervensi autogenic training dilakukan ibu di rumah selama 3 minggu. Post-test dilakukan home visite pada bulan pertama, ketiga dan keenam. Data dianalisis menggunakan one tailed independen t test dengan α 0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dapat memberikan ASI lebih lama dibandingkan kelompok kontrol (p 0005). Dapat disimpulkan bahwa relaksasi autogenic training berpengaruh terhadap peningkatan durasi pemberian ASI. Penerapan hasil penelitian ini dapat dilakukan untuk membantu ibu untuk keberhasilan menyusui eksklusif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Senator Chandra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penerapan duration based costing terhadap biaya produksi produk kelapa sawit pada PT X. Penelitian ini termasuk kategori studi kasus (case study), yang merupakan tipe penelitian yang digunakan untuk menyelidiki secara mendalam mengenai penerapan duration based costing terhadap biaya produksi produk kelapa sawit pada PT X, yang menjadi subjek yang diteliti, dengan data sekunder dan primer. Hasil analisis dapat diterapkan secara berkelanjutan pada PT X dan dapat menjadi indikator yang baik untuk keputusan manajemen dan langkah strategis pada sisi operasional pengolahan kelapa sawit di kebun maupun dipabrik untuk lebih baik. Pengendalian untuk mengurangkan pola produksi campur perlu dijadikan prioritas karena terlihat bahwa biaya produksi tidak lebih baik dan bahkan cenderung lebih mahal disebabkan harga perolehannnya lebih mahal dari harga seharusnya. Selain itu kita mendapati bahwa kualitas tanaman juga perlu di perhatikan karena hasil terbaik didapatkan PT X melalui kebun rakyat tetapi kebun rakyat hanya memberikan tonase yang minimal dibandingkan dengan sumber lainnya. Ini juga berdampak pada klaim mutu penjualan yang dilakukan pembeli dikarenakan untuk saat ini, mutu hasil produksi PT X masih belum maksimal. Hasil PK juga menunjukkan pengolahan dilapangan masih jauh dari kata berhasil dikarenakan perbedaan hampir 20% atas standar setting mesin.Meski begitu dengan adanya biaya produksi yang telah di analisa maka PT X dapat juga memeriksa profitabilitas yang didapat dari penjualan CPO dan PK untuk masa mendatang.

This research aims to understand and analyze the implementation of duration- based costing on the production costs of palm oil products at PT X. It falls under the category of a case study, which is a research type used to deeply investigate the application of duration-based costing on the production costs of palm oil products at PT X. The subject of this study involves both secondary and primary data collection. The analysis results can be continuously applied at PT X and serve as a valuable indicator for managerial decisions and strategic steps in the operational aspect of palm oil processing, both in the plantation and at the factory, for better efficiency. Controlling and reducing the mixed production patterns should be prioritized since it is evident that the production costs are not improving and, in fact, tend to be more expensive due to higher acquisition prices than the expected costs. Moreover, the quality of the plants also needs attention since PT X achieves the best results through smallholder plantations, although these plantations only contribute minimal tonnage compared to other sources. This also affects the quality claims made by buyers because, at present, the production quality of PT X remains suboptimal. The findings of this study also indicate that field processing is far from successful due to nearly a 20% deviation from the machine setting standards. However, despite the analyzed production costs, PT X can also examine the profitability derived from the sale of CPO (Crude Palm Oil) and PK (Palm Kernel) for future periods.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedah Ningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran rata-rata kadar Hb, prevalensi anemia, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin. Desain penelitian adalah cross sectional, pengambilan sampel menggunakan metode proporsional random sampling, dan total sampel sebanyak 158 siswi. Kadar Hb diukur menggunakan alat Spectrophotometer, dengan metode Cyanmethemoglobin. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar Hb 12,9±1,1 g/dl, (95% CI: 12,7-13,0 g/dl) dan prevalensi anemia 16,5%. Lama haid merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan kadar hemoglobin. Upaya pencegahan anemia dapat dilakukan dengan minum suplemen tablet tambah darah sesuai anjuran, menjaga asupan zat gizi sesuai kebutuhan, dan memperhatikan kombinasi makanan supaya dapat meningkatkan penyerapan zat besi.

This study aimed to obtain the description of average hemoglobin levels, anemia prevalence, and the factors associated with hemoglobin levels. The study design was cross sectional, the sampling done with proportional random sampling method, and the total sample are 158 female students. Hemoglobin levels were measured using a spectrophotometer by Cyanmethemoglobin method. Data analysis included univariate, bivariate, and multivariate analysis.
The results showed the average hemoglobin level was 12.9 ± 1.1 g/dl (95% CI: 12.7 to 13.0 g/dl) and the prevalence of anemia was 16.5%. Duration of menstruation is a dominant factor associated with hemoglobin levels. Anemia prevention can be pursued by taking iron supplement tablet as recommended, keeping the intake of nutrients as needed, and pay attention to the combination of foods that can increase iron absorption.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44212
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwi Hastuti
"Angka kematian bayi dan anak usia dibawah dua tahun (baduta) merupakan indikator kualitas hidup suatu bangsa. Salah satu upaya yang ditetapkan untuk mencegah kematian bayi dan baduta adalah melalui program peningkatan pemberian ASI. Namun tampaknya praktik pemberian ASI belum menunjukkan perubahan yang nyata. Antara lain, inisiasi ASI tidak segera diberikan oleh sebagian besar ibu yang baru melahirkan. Paling tidak 50% dari ibu-ibu yang baru melahirkan tidak segera memberikan ASI kepada bayinya dalam waktu 1 jam setelah persalinan (SDKI 1991, 1994 dan 1997).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara inisiasi ASI dan faktor faktor lainnya di wilayah Jawa Bali dengan menggunakan data SDKI 1997. Populasi penelitian ini adalah baduta yang pernah mendapat ASI. Jumlah sampel yang ada untuk analisis Inisiasi ASI adalah 1979 baduta, sedangkan jumlah sampel yang ada untuk analisis Lama Menyusui adalah 534 baduta. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi square (X 2) sedangkan analisis multivariat menggunakan analisis regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (54,01%) ibu segera menyusui bayinya dalam waktu 1 jam setelah lahir (inisiasi ASI cepat) dan sebesar 45, 99% ibu tidak segera menyusui bayinya (inisiasi ASI lambat). Sebesar 22, 10 % ibu menyusui bayinya cukup lama ³ 2 tahun/24 bulan. Dan 77, 90.% ibu menyusukan bayinya kurang dari 2 tahun/24 bulan.
Dari analisis bivariat variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan inisiasi ASI adalah pekerjaan ibu dan tempat tinggal (rural/urban), sedangkan yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan Lama Menyusui adalah tempat persalinan, penolong persalinan dan tempat tinggal (rural/urban).
Analisis multivariat menunjukkan tiga variabel independen yang menjadi faktor yang mempengaruhi Lama Menyusui adalah tempat persalinan dan pendidikan SLTA, SLTP dan SD. Ibu yang melahirkan di bukan fasilitas kesehatan berpeluang menyusui selama ³ 2 tahun/24 bulan 2,53 kali dibandingkan dengan ibu yang melahirkan di fasilitas kesehatan. Ibu yang berpendidikan SLTA, SLTP dan SD, berturut-turut berpeluang menyusui selama ³ 2 tahun/24 bulan 11 kali, 7 kali dan 8 kali dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan universitas. Sementara itu Inisiasi ASI tidak mempengaruhi Lama Menyusui secara bermakna. Dari ketiganya yang paling dominan adalah faktor pekerjaan. Variabel independen yang mempengaruhi Inisiasi ASI adalah pekerjaan ibu dan umur ibu yang berusia lebih dari 30 tahun. Ibu yang bekerja mempunyai peluang untuk memulai inisiasi ASI dini 0,58 kali dibanding ibu yang tidak bekerja, dipihak lain ibu yang berusia lebih dari 30 tahun mempunyai peluang memulai inisiasi ASI 0,80 kali dibanding ibu yang berumur kurang dari 30 tahun. Faktor yang paling dominan adalah pekerjaan ibu.
Dalam rangka meningkatkan pemberian ASI perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan mengenai ASI dan cara melakukan penyuluhan atau konseling yang baik, melalui pelatihan penyegaran. Pemantauan terhadap pelaksanaan program peningkatan pemberian ASI dan pembinaan secara intensif terhadap petugas kesehatan perlu dilakukan sebagai bagian dari program peningkatan praktik pemberian ASI.

Mortality rates of infant and under two years old children are indicators of life quality of a nation. Breastfeeding is an effort launched to prevent infant and under two mortalities. Based on SDKI 1991, 1994, and 1997, increased percentage of breastfeeding within the first day was followed by the increase of duration of breastfeeding. This study aimed to know the association between breastfeeding initiation and breastfeeding duration in Jawa and Bali islands and factors related to both practices in the SDKI 1997 data.
This study is secondary data analysis of SDKI 1997 data that was cross-sectional study. The population of the study is under two children who ever breastfeed. Number of sample for breastfeeding initiation is 1979 under two children and number of sample for breastfeeding duration is 534 under two children.
Bivariate analysis was conducted using chi square test, multivariate analysis using logistic regression analysis. The study shows that more than half of the mothers immediately breastfeed their infant (54.01%). Mothers with long breastfeeding duration is 22.10%, and 77.90% breastfeed their infant only for a short duration. Bivariate analyses shows that variables related significantly with breastfeeding initiation are mother's type of work and mother's living area (rural/urban) and variables related significantly with breastfeeding duration are place of delivery, helper of delivery and place of home (rural/urban).
Multivariate analyses showed three independent variables that influenced the duration of breastfeeding, that is mother's status of work, place of delivery, and living area (rural/urban). The most dominant factor for breastfeeding initiation is mother's status of work and for breastfeeding duration is place of delivery.
To improve breastfeeding practices, the health personnel should be trained both in breastfeeding mechanism and in counseling skills. It is also important to intensively monitor the health personnel regarding their practices to encourage mother's breastfeeding practices.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T11480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bramantio
"ABSTRAK
Banyak kasus maloklusi yang memerlukan bantuan elastik karet. Elastik karet digunakan untuk membantu menghasilkan gaya yang diperlukan untuk menggerakkan gigi. Pada penggunaan nya, elastik karet akan mengalami penurunan gaya seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu perlu dilakukan penggantian pada saat tertentu, sehingga efektifitas perawatan tidak terganggu. Disamping itu, gaya elastik karet dipengaruhi juga oleh jarak peregangan. Selama pemakaian, akan terjadi perubahan jarak yang tentu saja akan mengubah gaya elastik karet.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorik yang meneliti pengaruh lama dan jarak peregangan terhadap gaya elastik karet . Dilakukan uji laboratorium beberapa diameter elastik karet yang direndam dalam saliva buatan dan dilakukan pengukuran gaya dengan alat ukur tegangan Correxmeter dalam berbagai lama dan jarak peregangan.
Hasil penelitian dianalisis dengan uji F (Anova) menunjukkan bahwa lama dan jarak peregangan berpengaruh terhadap gaya berbagai diameter elastik karet secara bermakna (P < 0.05). Elastik karet yang diregang pada jarak yang seharusnya (3 kali diameternya) mempunyai gaya yang efektif untuk menggerakkan gigi hanya sampai 4 jam. Elastik karet yang diregang melebihi jarak yang seharusnya mempunyai gaya yang efektif untuk menggerakkan gigi dapat bertahan sampai 48 jam.

ABSTRACT
Many malocclusion cases need the use of rubber elastics to produce the force required for tooth movement. While a rubber elastic is used, it dissipate in force accordance with the length of time. Therefore, at a certain time, it is necessary to replace it to maintain the effectiveness of the treatment. Besides, the rubber elastic force is also influenced by the stretching distance. During its use, distance changes may occur and it will certainly effect the rubber elastic force too.
This descriptive laboratory study examines the influence of stretching duration and distance on the orthodontic rubber elastics force. Several diameter of rubber elastics are soaked in the artificial saliva. The force is measured with a correxmeter tension gauge in various stretching duration and distance.
The result of this study, analyzed with the F (Anova) test, shows that the stretching duration and distance give a significant influence (P < 0,05) on the force of various rubber elastics diameters. The rubber elastic which is stretched at a certain distance (3 times the diameter size) has the effective force to move a tooth for 4 hours only. The rubber elastic which is stretched beyond that distance has the force effectiveness up until 48 hours.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>