Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sentot E. Oktavianus Adiprawatya
Abstrak :
Sentot E. Oktavianus Adiprawatya. Persekutuan Dengan Dunia Ke Tiga Sebagai Strategi Dalam Hubungan Luar Negeri RRC. (Di bawah bimbingan Endi Rukmo, MA). Fakultas Sastra EJniversitas Indonesia, 1995. Keputusan RRC untuk menjalin persekutuan dengan negaranegara Dunia Ke Tiga merupakan kebijakan luar negeri RRC yang sangat penting pada pertengahan periode 1950-an sampai 1960-an. Kebijakan ini bahkan dapat dikatakan sebagai suatu strategi karena melalui persekutuannya dengan Dunia Ke Tiga, RRC berupaya untuk membentuk suatu front persatuan guna melawan dua musuh utamanya dalam waktu yang bersamaan.

Berdasarkan tujuan utama yang hendak dicapai, maka pembentukan persekutuan RRC-Dunia Ke Tiga terutama disebabkan oleh faktor luar negeri yaitu perkembangan situasi internasional di Asia. Munculnya Amerika Serikat sebagai kekuatan blok imperialis yang menjalankan kebijakan pembendungan setelah Perang Korea menjadikan RRC berada dalam posisi defensif. Aktivitas-aktivitas RRC untuk menyebarluaskan pengaruhnya menjadi sangat dibatasi oleh kehadiran Amerika Serikat baik secara politik maupun militer melalui kerjasama dan persekutuan dengan beberapa negara yang strategis di kawasan-kawasan penting di Asia. Oleh karena itu, tujuan jangka pendek yang hendak dicapai RRC melalui persekutuan ini adalah keluar dari posisi defensif yang diciptakan Amerika Serikat sambil menciptakan zona damai di wilayah-wilayah sekitar negaranya guna mencegah kemungkinan ekspansi pihak lawan.

Perselisihan RRC dengan Uni Soviet semakin memperkuat kepentingan RRC terhadap persekutuannya dengan Dunia Ke Tiga. Munculnya Uni Soviet sebagai rival sekaligus lawan yang baru selanjutnya memberikan dorongan kepada RRC untuk menandingi dominasi negara itu dalam blok sosialis. Dominasi Uni Soviet itu hanya dapat ditandingi melalui kepemimpinan RRC atas negara-negara Dunia. Ke Tiga. Oleh karena itu. untuk mempercepat pencapaian tujuan jangka panjang yaitu memperoleh hegemoni atas Dunia Ke Tiga dan memenangkan mereka bagi kepentingan komunisme, maka RRC kembali menekankan dimensi ideologi melalui dukungan kepada gerakan revolusi partai komunis.

Dalam pelaksanan persekutuan, RRC pada mulanya berhasil mempengaruhi negara-negara Dunia Ke Tiga karena upaya-upayanya selalu didasarkan atas persamaan kepentingan untuk melawan musuh yang sama yaitu imperialisme Amerika Serikat. Meskipun mendapat sedikit keberhasilan, tindakan RRC mempertentangkan Dunia Ke Tiga dengan Uni Soviet menjadi tidak relevan karena disamping cara-cara yang digunakan RRC menjadi semakin radikal juga yang terpenting karena mereka tidak memiliki permusuhan dengan Uni Soviet. Situasi inilah yang menjadi latarbelakang kegagalan persekutuan RRC dengan Dunia Ke Tiga sehingga pada tahun 1965 RRC sudah dapat merasakan bagaimana strateginya menjadi bumerang bagi negaranya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Wiono
Abstrak :
Tidak ada batasan yang tetap dan pasti mengenai pembangunan, yang ada hanyalah merupakan saran-saran mengenai apa yang harus ditunjukkan oleh pembangunan dalam konteks tertentu, misalnya ekonomi. Pembangunan sendiri pada dasarnya terkait dengan masalah perubahan, yang mencakup pada masalah-masalah politik, ekonomi maupun sosial. Teori pembangunan berhubungan erat dengan strategi pembangunan, dalam hal perubahan struktur ekonomi dan lembaga-lembaga sosial. Perubahan tersebut berkaitan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh para penentu kebijaksanaan dalam masyarakat. Selain teori dan strategi pembangunan, ideologi pembangunan memegang peranan penting, karena menyangkut pada landasan apa pembangunan itu akan diletakkan. Pembahasan masalah pembangunan ekonomi disini memiliki konteks terhadap realitas ekonomi negara-negara dan kawasan-kawasan, khusuanya di Dunia Ketiga. Hal ini yang kami gunakan sebagai tema skripsi ini. Untuk itu kami menggunakan kerangka-kerangka pemahaman yang sederhana, yang dapat memberikan suatu gambaran karakteristik kehidupan ekonomi dari negara-negara dan kawasan-kawasan di Dunia Ketiga. Skripsi ini kami batasi pada pembahasan teori pembangunan ekonomi seperti yang diutarakan oleh Todaro, dalam kaitannya dengan teori-teori pembangunan yang berkembang sampai sekarang, khususnya analisis yang dibuat oleh Bjorn Hettne. Dalam bab pertama kami babas tentang permasalahan pembangunan ekonomi secara umum, pandangan-pandangan tentang pembangunan, nilai-nilai yang mendasari pembangunan, masalah-masalah yang timbul antara pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan dan kemiskinan, serta alternatif lain yang ditawarkan oleh Todaro. Negara-negara Dunia Ketiga baik di Asia, Afrika maupun Amerika Latin, pada umumnya merupakan negara-negara bekas jajahan bangsa-bangsa Eropa Barat Yang pada era 20-tahun pertama setelah kemerdekaannya, lebih mengkonsolidasikan diri dalam perubahan sosial-ekonomi dan politiknya, daripada pembangunan nasional dalam arti yang sebenarnya. Memang terdapat peningkatan pendapatan balk secara nasional maupun perkapita, tetapi tidak selalu membawa hasil pemerataan yang memuaskan. Sebagian mereka hidup dalam serba kecukupan bahkan sebagian lagi secara berlebihan, di pihak lain hidup serba kekurangan dan kesulitan. Problema-problema pokok tersebut antara lain, masalah-masalah kemiskinan, ketidaksamaan, pengangguran dan stagnasi pedesaan.Masalah-masalah saling ketergantungan ekonomi dunia dalam bidang-bidang pangan, energi, sumber-sumber daya alam, teknologi dan keuangan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganda Upaja
1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seda, Francisia Saveria Sika Ery
Abstrak :
Huhungan antara sumber daya alam dan pembangunan di negara Dunia Ketiga menimbutkan beberapa pertanyaan antara lain tentang hubungan sumber daya alam dengan pembangunan, atau bagaimana sumber daya alam ini mempengaruhi sifat hubungan Indonesia Amerika. Sehubungan dengan hal yang terakhir ini, kependngan geopolitik Amerika Serikat di masa Perang Dingin dan dimasa kini dimana upaya kontra terorisme global marak akan membuat hal-hal tersebut menjadi lebih menonjol peranannya dibandingkan dengan potensi sumber daya alam Indonesia
2005
JSAM-X-1-JanJun2005-55
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library