Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silvia Adriana Fatika
Abstrak :
Maid café merupakan salah satu destinasi wisata populer di Jepang terutama Akihabara. Maid café pada dasarnya adalah kafe dengan pramusaji yang bermain peran sebagai maid dan melayani pengunjung selayaknya tuan dan putri mereka. Tugas akhir ini membahas aspek simulacra dalam maid café dengan menganalisis konsep dunia fantasi Maidreamin, sebuah maid café di Akihabara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori simulacra oleh Jean Baudrillard (1981) dan teori fantasi oleh J.R.R. Tolkien (1947). Penelitian ini menggunakan metode analisis pragmatik terhadap bahasa yang digunakan di dalam Maidreamin. Hasil analisis menunjukkan bahwa Maidreamin melakukan simulasi dunia fantasi di dalam kafenya. Hasil simulasinya (simulacra) berupa negeri dongeng dengan latar tempat, karakter, bahasa, dan beberapa unsur fantasi yang unik. Simulacra tersebut berfungsi sebagai pemulihan (recovery), pelarian diri (escape) dan hiburan (consolation) bagi pengunjung. ......Maid café is one of the most popular tourist destinations in Japan, especially in Akihabara. Maid cafes are cafes with waiters playing role as maids and treating customers as their master and princess. This paper discusses the aspect of simulacra in maid café by analyzing the concept of fantasy world in Maidreamin, a maid café in Akihabara. This research uses theory of simulacra by Jean Baudrillard (1981) and the fantasy theory by J.R.R. Tolkien (1947). This research uses pragmatic analysis method of the language used in Maidreamin. The analysis shows that Maidreamin simulates a fantasy world within the café manifested in a shape of fairyland consists of unique place, characters, language, and some fantasy elements. The simulacra functions as a recovery, escape and consolation for the visitors.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Resty Nidya Astuti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan kepuasan pengunjung yang berekreasi di Dunia Fantasi PT Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, selain itu penulis berharap agar pembaca lebih dapat mengetahui bagaimana kepuasan pengunjung terhadap layanan rekreasi Dunia Fantasi PT Taman Impian Jaya Ancol Jakarta Utara. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada pengunjung sesuai dengan keadaan subjek yang sebenarnya, metode rentang skala untuk mengetahui kualitas pelayanan dan metode analisis GAP untuk mengetahui kepuasan pengunjung. Setelah penulis mengetahui kepuasan pengunjung terhadap layanan rekreasi Dunia Fantasi akhirnya penulis menarik kesimpulan bahwa kualitas pelayanan yang ada di Dunia Fantasi sudah sangat baik, kualitas pelayanan yang sudah sangat baik membuat pengunjung merasakan sangat puas karena telah berekreasi di Dunia Fantasi.
Jakarta: Pusat Kajian Ilmu Ekonomi (Puskanomi) Universitas Indraprasta PGRI, 2016
330 JABE 3:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Widjajanti
Abstrak :
Dunia fantasi merupakan sarana hiburan yang cukup unik dengan berbagai wahana, atraksi serta event khusus yang tersaji di sana. Para pengunjung dapat berlibur sambil belajar karena wahana-wahana yang ada di Dunia Fantasi dioperasikan dengan prinsip-prinsip ilmu fisika. Meski unik dan lengkap tak urung diawal krisis moneter yang melanda negara kita pada tahun 1998/1999 jumlah pengunjung Dunia Fantasi turun drastis. Namun setahun kemudian pihak management berhasil mendongkrak naik jumlah pengunjungnya pada tahun 2000 (naik 41% di bandingkan dengan tahun sebelumnya) dengan berbagai upaya Intergrated Marketing Communication dan bauran promosi. Karya akhir ini ingin melihat apakah Media Eksposur mempunyai pengaruh yang dominan terhadap keputusan Konsumen untuk memilih rekreasi di Dunia Fantasi atau ada variable lain yang lebih berpengaruh. Hasil survei yang digali dari para pengunjung Dunia Fantasi menunjukkan bahwa pertama, Media eksposure mempengaruhi keputusan konsumen untuk memilih rekreasi di Dunia Fantasi, tetapi tidak dominan mempengaruhi. Kedua, Keputusan memilih rekreasi ke Dunia Fantasi juga dipengaruhi oleh kebiasaan berekreasi. Sebelum mengambil keputusan konsumen akan mencari infarmasi dari berbagai sumber baik majalah, surat kabar, radio dan televisi. Selain itu mereka juga akan mencari masukkan dari para kerabat dan teman yang akan memberikan informasi berdasarkan pengalaman mereka menikmati sarana hiburan dalam hal ini Dunia Fantasi. Pencarian informasi melalui Media hanya mungkin dilakukan bila konsumen mempunyai akses dengan berbagai Media yang disebutkan diatas sehingga dapat dikatakan sifat informasi yang dimaksud diperoleh secara tidak sengaja. Dunia Fantasi dengan segala keunikannya masih tetap membutuhkan Media sebagai sarana untuk mempromosikan keunikan hiburan dan wahana yang tersedia disana serta untuk menghadapi beberapa kompetitor-kompetitornya di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Namun di dalam memilih Media harus diperhatikan tingkat efektifitas dari Media yang dipilih untuk sarana promosi tersebut. Televisi masih merupakan pilihan yang paling efektif karena pesan yang disampaikan melalui televisi paling mudah di recall.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T9716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Astini
Abstrak :
Taman Impian Jaya Ancol (TJJA) merupakan wahana rekreasi yang terbesar, terlengkap dan termodern di Indonesia. Taman Impian Jaya Ancol dipersepsikan sebagai tempat rekreasi yang cocok dikunjungi bersama keluarga, memiliki berbagai saraha rekreasi yang banyak, antara lain : Pondok Putri Duyung, Gelanggang Samudra, Dunia Fantasi, Kolam renag, dan lain sebagainya. Dalam periode Januari sampai dengan Oktober 1998, Taman Impian Jaya Ancol masih menjadi "Market Leader" diantara pemain industri taman rekreasi dengan pangsa pasar mencapai 43% dan konsentrasi pasar masih berada di Jakarta (65,4%). Andalan utama Taman Impian Jaya Ancol selama ini adalah Dunia Fantasi, karena Dunia Fantasi merupakan unit yang memberikan kontribusi yang tertinggi, meskipun harga tiket Dunia Fantasi relatif mahal. Sedangkan di kalangan sebagian konsumen, secara tidak disengaja teiah terbentuk suatu asosiasi yang sangat kuat antara Dunia Fantasi dan Taman Impian Jaya Ancol. Menurut pikiran konsumen Taman Impian Jaya Ancol adalah Dunia Fantasi, atau sebaliknya. Adanya krisis ekonomi, menyebabkan bergesernya komposisi pengunjung di Taman Impian Jaya Ancol dari konsumen sosial ekonomi rendah menjadi sosial ekonomi menengah ke atas. Berbeda dengan Dunia Fantasi, dengan harga tiket yang relatif mahal, meskipun terjadi penurunan jumlah pengunjung, tetapi tidak terjadi pergeseran komposisi pengunjung Dunia Fantasi pada saat krisis. Dan meskipun terjadi penurunan jumlah pengunjung, unit Dunia Fantasi tetap memberikan pendapatan tertinggi dibanding unit-unit rekreasi lain. Bahkan pada saat-saat tertentu (had libur/hari raya) terjadi "booming" sehingga untuk menaiki satu wahana rekreasi saja, pengunjung hams antri dalam antrian yang cukup panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui bagaimana perilaku konsumen didalam memenuhi kebutuhannya akan rekreasi, dan atWit-atribut apa saja yang mempengaruhi konsumen didalam pemilihan suatu taman rekreasi, khususnya Dunia Fantasi. Batasan penelitian adalah ditekankan pada mereka yang menyukai rekreasi dan pernah mengunjungi taman rekreasi Dunia Fantasi, yang berumur 20-54 tahun yang bertempat tinggal di Jakarta. Riset dilakukan dengan melalui dua tahap, yaitu riset Eksploratori (Focus Group Discussion), yang dilakukan hanya untuk menahk atribut-atribut yang diperlukan dalam rangka pembuatan kuesioner, dan tahap kedua adalah riset deskriptif (riset survey). Kelompok yang diambil dalam masyarakat adalah kelompok mahasiswa (mahasiswa SI dan S2) dan kelompok profesional. Penelitian ini menggunakan probabJlistik sampling dengan stratified disproporsional sampling, dengan jumlah responden adalah 100 responden. Riset diuji statistik dengan menggunakan analisa crosstab dan compare means. Pada crosstab, chi square significant yang ditandai dengan persentase (%) berarti adanya hubungan/interaksi antara variabel-variabel yang diperhitungkan. Untuk compare means, Anova significant yang ditandai dengan mean berarti adanya perbedaan yang muncul diantara means pada variabel-variabel yang dipehitungkan. Dengan skala mean 1 sampai 6 yang menyatakan (1= sangat tidak penting/setuju sampai dengan 6 = sangat penting/setuju). Hasil yang didapat dari survey adalah : 1. Karakteristik Demografi Responden Responden terdiri dari 52% Laki-laki dan 29% Wanita, sengan kelompok usia terbanyak 25 - 29 tahun (36%). Tingkat pendidikan yang ditamatkan terbanyak adalah SI (43%), dengan pengeluaran responden paling banyak berkisar kurang dari Rp. 500.000,- (46%) dan dengan profesi utama mahasiswa (SI dan S2) (50%) dan Profesional (50%). Untuk posisi dalam keluarga sebagian besar adalah sebagai anak (62%) dengan status perkawinan belum menikah (65%). 2. Perilaku Konsumen dalam pemilihan tempat rekreasi secara umum Dari 100 responden yang diteliti, 100% menyatakan suka akan rekreasi, dengan jenis rekreasi yang paling disukai adalah rekreasi alam (pegunungan, laut, dst). Sedangkan alasan utama responden berekreasi adalah untuk mencari suasana lain. Dan saat responden melakukan rekreasi adalah kapan saja diperlukan responden untuk memenuhl kebutuhannya akan rekreasi. Responden dalam melakukan rekreasi temyata tebih banyak dipengaruhi oleh diri sendiri. Demikian juga untuk pengambilan keputusan mengenai rekreasi, bag! responden yang memutuskan lebih banyak adalah diri sendiri. Bagi responden, Keputusan untuk rekreasi adalah sesuatu yang direncanakan terlebih dahulu. Dan kegiatan rekreasi lebih menyenangkan kalau dilakukan bersama-sama keluarga.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library