Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Helena Yusfik
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB di wilayah pesisir dan non pesisir di pulau Jawa. Dan menentukan variasi sektor perikanan terhadap variaso PDRB. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data panel yang meliputi 104 Kabupaten/Kota di pulau Jawa dari tahun 2002-2005 diolah dengan bantuan software Eviews 5.1. Metode yang digunakan adalah estimasi dengan data panel menggunakan dummy variable. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah, tenaga kerja berkorelasi positif dan signifikan mempengaruhi PDRB di wilayah Jawa. Selain itu, diperoleh bahwa daerah pesisir utara lebih menghasilkan output /PDRB lebih besar dibandingkan wilayah lainnya. Sedangkan yang paling rendah adalah wilayah pesisir selatan Jawa.
The thesis aim to find out whether the growth of economics in the coastal area is higher than the non coastal area and the factors which influenced them. And to find variation share of fisheries toward GRDP. This research is conducted by using panel data which include 104 disttrict area/city in Java from 2002-2005. It processed by using the software program called Eviews 5.1. the method of this research is estimating the set data by using the dummy variable. The result showed that government expenditure, labors had positive correlation and it is significantly influencing the "PDRB" in Java, meanwhile the share of fishery had negative correlation in influencing the PDRB in Java. In addition, it opened the information that the north-coastal-area produce more output (PDRB) than the other coastal areas. And the lowest production of output was found in the south-coastal area.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27685
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Indrawati
Abstrak :
ABSTRAK
Daur hidup teknologi bagi bank lebih banyak ditentukan oleh kondisi eketernal sehingga teknologi dilihat bersama dengan lingkungan eketernal organisasi. Lingkungan eksternal merupakan pedoman untuk membuat inovasi dan menentukan tingkat penerapan teknologi informasi yang ideal bagi sebuah bank. Selanjutnya, inovasi dan penerapan teknologi informasi sebagai faktor internal bank harus menciptakan nilai bagi konsumen maupun keunggulan dalam persaingan perusahaan.

Satu sampel berjumlah 122 responden dari sembilan bank swasta umum di Jakarta, digunakan untuk menunjukkan pengaruh variabel lingkungan dan teknologi terhadap frekuensi (kekerapan) penggunaan peran interpersonal, informational, dan decisional seperti yang didefinisikan oleh Mintzberg {1973). Lingkungan sebagai faktor eksternal dan teknologi sebagai faktor internal bersama-sama mempengaruhi peran interpersonal, informational, dan decisional. Analisis data untuk menguji beberapa hipotesa meliputi penggunaan dummy variable, koefisien korelasi Pearson, uji t, uji F, uji F partial, dan analisis regresi berganda. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner tertutup yang memakai Skala Likert, untuk mendapatken data primer.

Penemuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatnya rutinitas pekerjaan menurunkan frekuensi penggunaan peran decisional. Teknologi informasi yang diterapkan dalam sebuah bank, kenyataannya dapat meningkatkan rutinitas pekerjaan dan memberikan dukungan terhadap peran decisional. Ini berarti penggunaan teknologi informasi oleh bank seyogyanya bukan hanya untuk kelancaran operasional bisnis, melainkan juga untuk menunjang peran informational maupun decisional.

Rentang kendali sebagai variabel kontrol dapat meramalkan peningkatan ketiga kategori peran manajer secara signifikan. Jadi peningkatan rentang kendali seorang manajer perlu diimbangi dengan penguasaan penggunaan teknologi informasi oleh manajer.

Selain rutinitas pekerjaan, dimensi teknologi lainnya adalah kaitannya dengan peraturan dan saling ketergantungan antar departemen. Penelitian ini menunjukkan adanya peraturan dapat meramalkan peningkatan frekuensi penggunaan peran interpersonal. Dengan demikian berarti bank seyogyanya menyederhanakan peraturan, prosedur, den standar yang ada.. Saling ketergantungan center departemen berkorelasi positif dengan ketiga kategori peran manajer, namun jika dikontrol oleh variabel bebaa lainnya tidak signifikan untuk meramalkan pelbagai peran manajer.

Di Indonesia terdapat sejumlah 240 bank yang menunjukkan kompleksnya lingkungan bank dan ramainya persaingan antar bank. Penelitian ini menemukan bahwa kompleksitas lingkungan menuntut peningkatan peran informational, peran decisional, dan peran interpersonal. Namun interaksi antara kompleksitas lingkungan dan dinamisme lingkungan tidak signifikan untuk meramalkan pelbagai peran manajer.

Baik kompleksitas lingkungan maupun dinamisme lingkungan merupakan dimensi dari lingkungan luar organisasi. Kompleksitas lingkungan menunjukkan banyaknya komponen-komponen/faktor-faktor dalam lingkungan luar organisasi yang berhubungan dengan pengambilan keputusan organisasi. Sedangkan dinamisme lingkungan menunjukkan derajat perubahan komponen-komponen/faktor-faktor tersebut.

Sebagian besar responden beranggapan bahwa dinamisme lingkungan tidak terlalu tinggi. Dengan kata lain lingkungan luar bank tidak terlalu turbulen. Walaupun dinamisme lingkungan berkorelasi positif dengan ketiga kategori peran manajer, namun jika dikontrol oleh variabel babas lainnya dinamisme lingkungan tidak signifikan untuk meramalkan pelbagai peran manajer.

Penelitian ini ingin membantu manajer bank dalam menentukan peran apa yang akan dimainkannya, agar cukup fleksibel dalam menghadapi era globalisasi. Manajer bank dituntut agar tanggap terhadap kompleksitas lingkungan, mampu menyederhanakan peraturan yang diterapkan dalam bank, den mampu menggunakan teknologi informasi. Disamping semua ini, manager bank juga dituntut agar dapat mengentisipasi peningkatan dinamisme lingkungan dan saling ketergentungan antar departemen yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Walaupun sudah digunakan skor kompleksitas (centered) den skor dinamisme (centered), namun tidak berhasil menghilangkan masalah multikolinieritas antara variabel kompleksitas lingkungan dan dinamisme lingkungan. Diharapkan penelitian selanjutnya dilakukan dengan menambah data pengamatan atau variabel bebas yang baru, untuk mengatasi masalah multikolinieritas. Variabelvariabel bebas yang disarankan dimasukken ke dalam model persamaan regresi yang baru adalah gaya kepemimpinan, budaya organisasi, den birokrasi organisasi. Dengan menambah data pengamatan, memungkinkan untuk melakukan uji beda tiga rata-rata untuk meneliti apakah ada perbedaan frekuensi peran manajer pada setiap tingkat manajemen (atas, menengah, dan bawah).
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Irawan
Abstrak :
Penelitian ini mencoba melihat bagaimana pasar modal di Indonesia memberikan respon terhadap peristiwa politik terkait Pilkada Gubernur DKI Jakarta. Didalam pasar yang efisien, segala informasi termasuk didalamnya peristiwa politik dapat memberikan pengaruh terhadap reaksi pasar modal di suatu negara. Penelitian ini mencoba untuk melihat apakah Pilkada Gubernur di DKI Jakarta juga dapat mempengaruhi respon dari Pasar Modal Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan event study terhadap saham-saham yang terdaftar di indeks LQ 45, dengan melakukan penghitungan terhadap abnormal return, average abnormal return, standardize abnormal return, wilcoxon signed ranks, dan dummy variable. Diperoleh hasil bahwa pada Pilkada Gubernur DKI Jakarta di tahun 2007 terjadi abnormal return yang signifikan pada hari pemilihan dan setelah pengumuman pemenang pilkada. Pasar modal merespon lambat peristiwa pilkada di tahun 2007. Sedangkan untuk Pilkada Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 putaran pertama dan kedua menunjukkan adanya abnormal return sebelum hari pemilihan. Pasar modal merespon sangat cepat pada pilkada di tahun 2012. Tidak ada perbedaan yang signifikan saat sebelum dan setelah pilkada gubernur di tahun 2007 dan 2012. ...... The political events related Jakarta Governor Election. In an efficient market, all information including the political events heve an effect to the reaction of the capital market in the country. This study tried to see if the governor election in Jakarta may also affect the response of Indonesian Capital Market. This study uses event study approach to stocks listed in LQ 45, by calculating the abnormal returns, average abnormal return, standardize abnormal return, wilcoxon signed ranks, and dummy variables. The results indicate that the Jakarta Governor Election in 2007 have a significant abnormal return on the day of the election and after the announcement of the winner of the election. The capital market is slow to respond to election in the 2007. As for Jakarta Governor Election 2012 first and second round showed abnormal return before election day. Capital market responded very quickly on the elections in 2012. There is no significant difference before and after the governor elections in 2007 and 2012.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardo, Williater
Abstrak :
Indonesia, Thailand dan Malaysia merupakan negara produsen dan eksportir terbesar di dunia dengan share produksi dart ekspor dunia sebesar 70% dan 60%. Pada tahun 2001, mereka membentuk ITRO dengan tujuan mengatur produksi dan harga intemasional karet alam. Berdasarkan hal tersebut, pembentukan ITRO dapat dilihat sebagai aiscriminatory trade policy yang dibuat olch negara anggotanya dalam bentuk skema oligopoli. Tesis ini bertujuan untuk rncnganalisa hubungan antam skema oligopoli melalui pcmbentukan ITRO dengan FDI inflow dari negara non anggota di industri karet Serta faktor-faktor utama lainnya dari FDI inflow di industri karet. Metodologi yang digunakan adalah metode data panel yaitu model efek tetap dengan cakupan periode 1990-2007. Hasil penelitian membuktikan bahwa pembentukan ITRO, yang direpresentasikan oleh variabel dummy tahun pembentukamlya dan l`aktor-faktor utama yaitu produksi karet alam, PDB riil, nilai tukar riil dan degree of openness memiliki hubungan positif terhadap FDI inflow di industri karet di ketiga negara tersebut (Indonesia, Thailand dan Malaysia).
As the top three largest producers and exporters of natural rubber covering over 70% of world production and 60% of world exporters, Indonesia, Thailand and Malaysia had agreed to establish the Intemational Tripartite Rubber Organization (ITRO) in 2001 to control the quantity of rubber supply and hence the price of mbber. ITRO can therefore be seen as a discriminatory trade policy developed by member countries in the fonn of oligopoly. This study aims to analyse the relationship between this oligopoly scheme through the implementation of ITRO with FDI inflow from non member to member states in rubber products industry, as well as with other factors using panel data observation, i.e. the fixed effect model, for the three member of the organization over the period of 1990-2007. This study shows that the implementation of the oligopoly scheme fiom the tripartite member countries, represented by the dummy variable of the time of ITRO implementation, positively affect FDI inflow on rubber products industry. In addition, it also proves that natural rubber production, RGDP, real exchange rate and degree of openness have a positive influence in encouraging 1'-'DI inflow on rubber products industry in the tripartite member countries.
Depok : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T33812
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library