Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ulfa Rahmanissa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas program peningkatan keterampilan dasar dukungan kemandirian pengasuh TPA anak usia 18-36 bulan. Program tersebut berupa pelatihan yang dilakukan pada kepada 29 pengasuh TPA di daerah Jakarta Selatan. Pelatihan pada penelitian ini menggunakan dasar experiential learning. Pemilihan subjek menggunakan teknik accidental sampling. Pelatihan ini dilakukan sebanyak 5 sesi dalam waktu 2 hari. Penelitian ini merupakan penelitian dengan one group pre-test post-test design, yakni hanya memiliki satu kelompok perlakukan tanpa kelompok kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan pada pretest dan post-test mengukur keterampilan dasar dukungan kemandirian yang mengadopsi dari 18 praktik dukungan kemandirian Côté-Lecaldare, Joussemet dan Dufour yang kemudian dirancang oleh peneliti. Hasil pre-test dan post-test 1 diuji dengan non prametric Wilcoxon Signed Rank menunjukkan level signifikansi p.value 0,000 (<0,05). Perilaku stabil hingga post-test 2, uji non parametric Wilcoxon Signed Rank pada pre-test dan post-test 2 menunjukkan level signifikansi p.value 0,000 (<0,05). Hasil tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dengan post-test 1 dan post-test 2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program peningkatan keterampilan dasar dukungan kemandirian efektif dalam meningkatkan keterampilan dasar dukungan kemandirian pengasuh TPA terhadap anak usia toddler.
This study aims to look the effectiveness of autonomy support basic skills improvement program to daycare caregiver of children aged 18 - 36 months. This program was in the form of training conducted for 29 TPA caregivers in the South Jakarta area. Training in this study used the basis of experiential learning. Subject were selected using accidental sampling technique. This training was conducted in 5 sessions in 2 days. This study is a study with one group pre-test post-test design, which only has one treatment group without a control group. The research instrument used in the pretest and post-test measures the autonomy support basic skills adopted from 18 autonomy support practices Côté-Lecaldare , Joussemet dan Dufour which were then designed by the researcher. The results of pre-test and post-test 1 were tested with a non prametric Wilcoxon Signed Rank showing a significance level of p.value 0,000 (<0.05). Stable behavior until post-test 2, non-parametric Wilcoxon Signed Rank test on pre-test and post-test 2 showed a significance level of p.value 0,000 (<0.05). These results indicate that there are significant differences between the pre-test and post-test 1 and post-test 2. Thus it can be concluded that the autonomy support basic skills improvement program is effective in enhancing autonomy support basic skills of caregiver to toddler.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T54017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Salsabila
Abstrak :
ABSTRAK
Keterlibatan siswa dalam belajar meliputi 3 dimensi yaitu, dimensi perilaku, emosi, dan kognitif. Seberapa tinggi tingkat keterlibatan yang siswa miliki dalam belajar sangat memengaruhi keberlangsungan kehidupan akademis mereka. Menurut Self-Determination Theory, dukungan kemandirian dari guru dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar. Namun hal tersebut diragukan oleh beberapa peneliti apakah bisa diterapkan pada budaya kolektivis. Peneliti melakukan penelitian pada 153 siswa kelas X SMA di Depok, dan hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara dukungan kemandirian dari guru dan keterlibatan siswa dalam belajar. Hal tersebut berarti bahwa semakin tinggi dukungan kemandirian dari guru, maka semakin tinggi pula keterlibatan siswa dalam belajar. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa Self-Determination Theory mengenai dukungan kemandirian dapat diaplikasikan di Depok, Indonesia yang berbudaya kolektivis.
Abstract
Student engagement encompasses three dimensions; there are behavioral, emotional, and cognitive engagement. The higher the level of student engagement has greatly influenced the sustainability of their academic life. According to Self-Determination Theory, autonomy support from teacher can enhance student engagement. But, a number of researchers have doubted whether it can be applied in collectivist cultures. Researcher did a research to 153 of 10th grade students in Depok, and the result showed that there was significant and positive relationship between autonomy support from teacher and student engagement. It means the higher autonomy support which was perceived by student, the more the student engage. The result also showed that Self-Determination Theory about autonomy support can be applied in Depok, Indonesia which is collectivistic culture.
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library