Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suripto Irianto
Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Samudera
"ABSTRAK
Dalam dua dekade terakhir terjadi peningkatan dalam jumlah angka perceraian.
Implikasi dari keadaan ini adalah semakin bertambah banyaknya jumlah an^taaoggota
keluarga yang terpisah. Hal ini semakin mempersulit terbinanya sebuah
keluarga yang sehat {healty family), seperti yang menjadi tujuan dari awal perkawinan.
Penyebab dari perceraian itu sendiri tidak dapat secara pasti dapat ditentukan, namun
para ahli mengemukakan beberapa kemungk^an, dari mulai umur ketika pertama kali
menikah, umur ketika seorang ibu melahirkan anak pertama, sampai ke tingkat
pendidikan yang diambil dari kepala keluarga. Selain itu para ahli juga
mengemukakan beberapa variabel yang mempengaruhi terjadinya perceraian, mulai
dari ketidak sanggupan menengahi isu gender, perbedaan dalam pemecahan masalah
antara laki-laki dan perempuan karena penganih sosiahsasi, sampai kepada hal-hal
yang dian^p tidak masuk akal mengenai tuntutan gender secara tradisional untuk
isteri dan suami. Namun demikian satu hal yang menjadi perhatian dalam
permasalahan pada penelitian ini adalah, masyarakat pen^ut agama Islam, akan
memakai Undang-Undang Peradilan Agama (UUPA) sebagai landasan legalitas dalam
suatu perkawinan, dengan adanya klausul yang menyatakan bahwa jika pasangan
suami istri yang telah mempunyai anak bercerai, jika umur si anak belum sampai 12
tahun {mummqyi^ maka hak pengasuhan anak secara otomatis akan diserahkan ke
pihak ibu. Dengan adanya klausul ini maka secara langsung maupun tidak, fungsi si
ayah untuk mengasuh akan terhambat. Hal ini akan bertambah parah jika hubungan
yang ada tidak terbina dengan baik, sehin^ dalam banyak kasus konflik antara
mantan pasangan tersebut akan semakin besar karena berusaha untuk mendapatkan
anaknya. Apapun jenis hubungan yang ada dengan pihak mantan istri, perceraian
sendiri kerap kali dipersepsikan sebagai sesuatu yang menyakitkan, dan sangat
potensial menimbulkan stres. Stres sendiri didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai,
suatu fenomena yang terjadi saat individu mengjiadapi dan menyesuaikan diri terhadap tuntutan atau situasi yang menekan dan tekanan tersebut dapat
menimbulkan ketegangan secara fisik maupun psikis, serta dapat mempengaruhi
perilakunya. Atas dasar tersebut diataslah, peneliti tertarik untuk mengetahui
gambaran sumber-sumber stres dari duda cerai, yang tidak lagi mengasuh anakanaknya,
dikarenakan adanya perintah/putusan pengadilan atau kesepakatan yang
menyerahkan pengasuhan anak kepibak ibu. Sebagai landasan teori, penulis memakai
teori proses parenting dari Belsky (1983) dengan skema model determinants of parenting
process (1893). Namun dalam penerapannya ke permasalahan dalam penelitian ini,
pembahasan dilakukan pada empat hal besar dari skema Belsky, yaitu ; marital relations,
parenting, work, dan social network. Pemusatan pembahasan kepada empat hal diatas
r^;^olrgiirlVan karena data yang diperoleh hanya cukup untuk membahas dan
menganalisa empay hal tersebut Tedebih la^ Belsky (1983) menyebutkan pada
bagian work dan social network merupakan bagian yang potensial menyebabkan stres.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah memakai
pendekatan kualitatif, dan wawancara mendalam dipilih sebagai metode dalam
penggalian data. Total responden yang berhasil diwawancarai sebanyak tiga orang,
dan dianalisa dengan cara hasil wawancara diketik verbatim, dilakukan analisa kata
kunci, dan analisa setiap subyek dan lintas subyek. Hal tersebut di atas berpatokan
pada skema proses parenting dari Belsky (1983).
Hasil analisa dari seluruh responden menyatakan penyebab terjadinya
perceraian karena adanya pihak-pihak dari luar yang menggan^ keharmonisan
mereka, selain adanya subyek yang menanggap bahwa dirinya masih mempunyai
kesulitan dengan keterikatan. Sedangkan dalam penentuan pengasuhan anak ada
pihak yang secara sadar menyerahkan ke pihak mantan istri, dengan alasan demi
kesejahteraan anak atau demi kebahagiaan mantan istri sebagai seorang ibu, ada juga
yang bertengkar dipengaddan untuk memperebutkan anaL Selain itu, kesulitan untuk
bertemu dengan anak atau dihalang-halangi untuk bertemu dengan anak atau adanya
ancaman untuk membawa kabur anak dipersepsikan oleh para ayah ini sebagai
sesuatu yang tidak menyenangjcan. Hal-hal tersebut di atas lah yang menjadi sumber
stres dari pihak duda."
1999
S2723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityan Iguh Sasmito
"Pensiun adalah jaminan hari tua dan penghargaan atas jasa aparatur sipil negara yang telah mengabdikan diri kepada negara. PT Taspen (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara yang diberikan tugas oleh pemerintah untuk mengelola asuransi sosial aparatur sipil negara memiliki tantangan untuk memastikan uang pensiun disalurkan secara tepat. Pada pembayaran pensiun untuk kelompok janda/duda masih ditemukan ketidaktepatan pembayaran karena status pensiun janda/duda yang tidak teridentifikasi seperti telah menikah kembali.
Penelitian ini bertujuan membentuk model prediksi status pensiun janda/duda yang memiliki potensi menikah kembali. Proses prediksi status pensiun janda/duda menggunakan teknik data mining klasifikasi dengan menggunakan data demografi, sosial ekonomi peserta pensiun dan data transaksi proses pengambilan pensiun pada kelompok pensiun janda/duda. Sebagai perbandingan digunakan 3 algoritma klasifikasi yaitu Decision Tree, Naïve Bayes dan Support Vector Machine.
Beberapa atribut yang berpengaruh dalam penelitian ini yaitu jenis kelamin, usia, usia pernikahan sebelumnya, usia status janda/duda, dan kode pengambilan pensiun selama 3 bulan terakhir. Model yang terbentuk memberi wawasan bahwa pensiun duda dan semakin muda usia pernikahan, usia peserta serta usia status janda/duda memiliki potensi yang tinggi untuk menikah kembali. Hasil penelitian menunjukkan algoritma Support Vector Machine memiliki kinerja yang paling baik dengan tingkat akurasi sebesar 89,23%.

Pension is a guarantee of old age and appreciation for the services of state civil servants who have devoted themselves to the state. PT Taspen (Persero) as a state-owned company given the task of managing the social insurance of the state civil servants has a challenge to ensure pension money is distributed appropriately. The pension payments for the widows/widowers were still found to be overdue because the pension for widows/widowers who had remarried was not identified. This study aims to predict changes in the pension status of widows/widowers who have the potential to remarry.
This study aims to form a prediction model for the pension status of widows/widowers who have the potential to remarry. The process of predicting the pension status of widows/widowers uses classification data mining techniques using demographic, socio-economic data of pension participants and data on pension retrieval processes in the widow/widower pension group. As a comparison, 3 classification algorithms are used, Decision Tree, Naïve Bayes and Support Vector Machine.
Some of the influential attributes in this study are gender, age, age of previous marriage, age of widow/widower status, and retirement retirement code for the last 3 months. The model that is formed provides an insight that the retirement of the widower and/or the younger the age of marriage, the age of the participants and the age of the widow/widower status have a high potential for remarriage. The results showed that the Support Vector Machine algorithm has the best performance with an accuracy rate of 89.23%.
"
Depok: Fakultas Ilmu Kompter Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Dhamayanti
"Tujuan utama penelitian ini adalah mendapatkan gambaran penyesuaian diri seorang duda "ketika menghadapi kematian istrinya. Diharapkan akan diperoleh gambaran mengenai proses tahapan grief, serta upaya-upaya yang dilakukan seseorang dalam rangka menyesuaikan diri dengan rentang emosi yang dialaminya. Penyesuaian diri disini dikaitkan dengan teori mengenai tahapan grief dimana seseorang dianggap sudah menyesuaikan diri apabija ia sudah mencapai tahap terakhir, yaitu tahap penyelesaian. Manfaat penelitian secara teoritis adalah selain menambah pengetahuan mengenai penyesuaian diri seorang duda dalam menghadapi kematian istrinya. Sedangkan manfaat praktis adalah membantu memperoleh gambaran mengenai dinamika proses penyesuaian diri tersebut.
Teori yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah konsep tentang penyesuaian diri, bereavement, faktor-faktor yang berpengaruh, dan karakteristik usia tengah baya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif , dimana peneliti tidak meramalkan hasil yang akan diperoleh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dimana data yang diperoleh berbentuk data deskriptif dan mendetail. Teknik pengambilan data yang dipakai adalah wawancara mendalam ditunjang dengan observasi. Karakteristik subyek penelitian yang diambil adalah duda usia tengah baya dari usia 35 sampai 60 tahua, yang sudah menjalani masa bereavement berkisar antara 6 bulan sampai 2 tahun.
Hasil panelitian menunjukkan bahwa dalam menjalani penyesuaian din. duda mengalami tahapan dalam rentang emosi yang dialaminya, Tahapan tersebut adalah .ahap kemunduran, tahap menjalani. dan tahap resolusi . Tidak semua duda mengalami mhapan dan mniang emosi yang sama. Perbedaan tersebut dipengaruh, terutama oleh tiga faktor. yaitu Kualitas hubungan. kondisi kematian, dan dukungan sosial. Selain itu juga ada faktor sosiodemografis, krisis yang teqadi secara bersamaan, dan faktor kepribadian. Yang menarik dari penelitian ini adalah ditemukan faktor baru yang : mempengaruhi proses tahapan grief, yaitu usia anak.
Saran untuk penelitian ini ada dua macam, yaitu saran prakt.s dan saran teontis. Saran praktisnya yanrg. bh.i-scap ddiibbeerniKkaann add alah bahwa prose,s menjalani ,masa bereavement akan lebih mudah apabila emosi yang d.rasakan diekspresikan. Sedangkan saran teoritis adalah perlunya penggalian informasi mengenai tahapan grief secara lebih dalam. serta penelitian diadakan pada kelompok usia yang berbeda."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
I Gusti Ayu Agung Vera Indira Paramamirta
"Masyarakat Bali yang beragama Hindu menganut sistem kekeluargaan patrilineal. Kedudukan anak perempuan di Desa Duda tidak dapat bertindak dalam pewarisan, karena yang berhak bertindak dalam pewarisan hanya keturunan laki-laki sesuai awig-awig Desa Duda. Oleh karena itu anak perempuan Desa Duda merasa tidak adil atas perlakuan subordinatif tersebut, maka diperlukan perlindungan hukum bagi anak perempuan dalam pewarisan adat Bali. Skripsi ini menjelaskan pelaksanaan perlindungan hukum anak perempuan dalam pewarisan adat Bali yang menganut sistem patrilineal pada Desa Duda. Metode penelitian yang digunakan penelitian empiris, menuai hasil pelaksanaan perlindungan hukum bagi anak perempuan hanya ketika ia belum menikah sebatas hak untuk menikmati harta keluarganya. Adapun hambatan intern yakni kuatnya adat Bali yang menganut sistem kekeluargaan patrilineal. Hambatan ekstern terletak pada Pemda Bali karena pada Perda No. 3 Tahun 2001 tentang Desa Pakraman tidak diatur mengenai jangka waktu pembaharuan awig-awig desa pakraman setiap berapa tahun sekali, mengakibatkan awig-awig Desa Duda dari tahun 1994 masih berlaku hingga sekarang, tanpa melihat keadaan masyarakat sekarang. Sehingga upaya untuk hambatan intern berupa perubahan budaya melalui edukasi secara konsisten kepada masyarakat, dengan sosialisasi ke desa terpencil mengenai Keputusan No.01.KEP/PSM-3/MDP/BALI/2010 Tentang Hasil-hasil Pasamuhan Agung III MDP yang menyepakati adanya hak waris bagi perempuan Bali. Serta upaya untuk hambatan intern dengan melakukan perubahan dalam PERDA No. 3 tahun 2001 tentang Desa Pakraman, yang berisikan secara tegas bahwa awig-awig Desa Pakraman harus dirubah setiap berapa tahun sekali. Sehingga dengan adanya peraturan demikian, maka awig-awig setiap desa terdapat perubahan menyesuaikan keadaan masyarakat setempat.

In general, Balinese people who are Hindus embracing patrilineal family system. Where daughters in Desa Duda cant act in inheritance, because who have the right to act in inheritance are only man (purusa) according to the awig-awig Desa Duda. Therefore Desa Dudas daughters feel unfair for that subordinate, legal protection is needed for daughters in Balinese traditional inheritance. This thesis explains how the implementation of the legal protection of daughters in Balinese traditional inheritance which embracing patrilineal system in Desa Duda. The research method used is empirical research, which get the results of the implementation of legal protection for daughters only when she isnt married as far as the right to enjoy her familys property. The internal barriers are the strong Balinese customs that embracing patrilineal family system. External barriers are located in Pemda Bali because Perda Bali No. 3 Tahun 2001 tentang Desa Pakraman isnt regulated regarding the renewal period of awig-awig Desa Pakraman every year, resulting the awig-awig of Desa Duda from 1994 still valid until now, regardless of the current state of society. That effort for internal barriers include cultural change through consistent education to the community, with socialization to remote villages regarding Keputusan No.01.KEP/PSM-3/MDP/BALI/2010 tentang Hasil-hasil Pasamuhan Agung III MDP agreed on the existence of inheritance rights for Balinese daughters. As well as efforts for internal barriers by making changes in Perda No. 3 Tahun 2001 tentang Desa Pakraman, which contained explicitly that the awig-awig of Desa Pakraman must be changed every year. So that with the existence of such regulations, the awig-awig of each village has a change to adjust the conditions of the local community."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library