Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devin Hendrawan
Abstrak :
Pendahuluan: Propolis fluorida 10% (PPF 10%) memiliki kemampuan mencegah pembentukan biofilm monospesies, tetapi penelitian dalam mencegah biofilm multispesies belum pernah dilakukan. Tujuan: Mengamati efek inhibisi PPF 10% terhadap biofilm dual-spesies Streptococcus mutans dan Veillonella parvula melalui ekspresi gen NRAMP dan SloR/Dlg_C. Metode: Pembuatan biofilm dilakukan dengan metode 96-well plate dengan inkubasi 1 dan 3 jam. Ekstraksi RNA dan sintesis cDNA dilakukan pada sampel biofilm, dan konsentrasi cDNA distandarisasi untuk reverse-transcription quantitative- polymerase chain reaction (RTqPCR). Gen target dalam penelitian ini adalah NRAMP dan SloR/Dlg_C, dan 16srRNA sebagai kontrol internal. Perubahan gen dikuantifikasi dengan menggunakan metode Livak (2^-∆∆Ct) dan analisis statistik dilakukan menggunakan SPSS. Hasil: Ekspresi gen NRAMP pada sampel monospesies dan dual-spesies lebih rendah pada perlakuan PPF 10% pada 1 dan 3 jam dengan perubahan masing-masing -12.25 dan -8.75 log-fold change (p<0.05). Ekspresi gen SloR/Dlg_C lebih rendah pada sampel monospesies dan dual-spesies dengan perlakuan PPF 10% dengan masing-masing -4.86 dan -5.57 log-fold change (p<0.05). Kesimpulan: Kelompok perlakuan PPF 10% menunjukan perubahan ekspresi gen yang berhubungan dengan stres oksidatif dan simbiosis pada biofilm dual-spesies S. mutans dan V. parvula, mengurangi aerotoleransi dan meningkatkan kerentanan terhadap reactive oxygen species. ......Introduction: Propolis fluoride 10% inhibits monospecies biofilm formation, but there are no research regarding it’s effects on multispecies biofilms. Objective: To investigate the inhibiting effects of PPF 10% on Streptococcus mutans and Veillonella parvula dual-species through NRAMP and SloR/Dlg_C gene expression. Method: Biofilms were made using the 96-well method in 1 and 3-hour incubation. RNA was extracted for cDNA synthesis and standardized using a Qubit fluorometer for reverse-transcription quantitative- polymerase chain reaction (RTqPCR). Target genes used in this study were NRAMP and SloR/Dlg, and 16srRNA as the internal control. Alterations of gene expression were quantified using Livak’s method (2^-∆∆Ct). Statistical analysis was performed using SPSS. Results: NRAMP gene expression is lower in PPF 10% treated monospecies and dual-specoes samples than negative control sample in 1-hour and 3 hours incubation with -12.25 log-fold change and -8.75 log-fold change (p<0.05) respectively. Lower gene SloR/Dlg_C gene expression is also observed in monospecies and dual-species samples with -4.86 and -5.57 log-fold change respectively (p<0.05). Conclusion: PPF 10% treated group showed altered oxidative stress and symbiotic related gene expression in S. mutans and V. parvula dual-species biofilm, reducing aerotolerance, thus increasing reactive oxygen species susceptibility of dual-species biofilm.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila
Abstrak :
Hubungan sinergistik antara bakteri etiologi karies Streptococcus mutans dan jamur patogen Candida albicans merupakan salah satu faktor yang berperan dalam memperparah penyakit karies. Ekstrak propolis memiliki kandungan fenolat dan flavonoid yang tinggi dan menunjukkan aktivitas antibakteri yang lebih kuat. Telah diobservasi bahwa propolis mampu menginhibisi pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan jamur Candida albicans Tujuan: Menganalisis dan mengetahui pengaruh pemberian obat kumur propolis 5% terhadap pertumbuhan biofilm dan interaksi bakteri Streptococcus mutans dan jamur Candida albicans. Metode: Dilakukan uji pembentukan biofilm dual species Streptococcus mutans ATCC 25175 dan Candida albicans ATCC 10231. Kemudian biofilm diinkubasi dengan durasi 24 jam. Uji massa biofilm dilakukan dengan menggunakan crystal violet assay. Pengamatan inverted mikroskop setelah inkubasi 0 jam, 3 jam, dan 24 jam untuk melihat kepadatan biofilm. Hasil: Jumlah massa biofilm dual spesies Streptococcus mutans dan Candida albicans yang diukur menggunakan crystal violet pada kelompok kontrol aquades menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok perlakuan propolis. Hal ini juga didukung oleh pengamatan melalui inverted microscope yang menunjukan pembentukan biofilm yang lebih padat pada kelompok kontrol aquades dibandingkan kelompok perlakuan propolis. Kesimpulan: Terdapat indikasi jika pemberian obat kumur propolis menghambat pertumbuhan biofilm Streptococcus mutans dan Candida albicans tetapi obat kumur propolis tidak mempengaruhi interaksi sinergis antara bakteri Streptococcus mutans dan jamur Candida albicans. ......The synergistic relationship between the caries etiology bacteria Streptococcus mutans and the pathogenic fungus Candida albicans is one of the factors that play a role in exacerbating caries disease. Propolis extract has a high content of phenolics and flavonoids and shows stronger antibacterial activity. It has been observed that propolis is able to inhibit the growth of Streptococcus mutans and Candida albicans fungi. Objective: Analyze and determine the effect of 5% propolis mouthwash on biofilm growth and the interaction of Streptococcus mutans and Candida albicans fungi. Methods: Biofilm formation test of dual species Streptococcus mutans ATCC 25175 and Candida albicans ATCC 10231 was performed. Then the biofilm was incubated for 24 hours. Biofilm mass test was carried out using crystal violet assay. Inverted microscopy observations after 0 hours, 3 hours, and 24 hours of incubation to see the density of the biofilm. Results: The total mass of biofilms of dual species Streptococcus mutans and Candida albicans as measured using crystal violet in the distilled water control group showed higher results compared to the propolis treated group. This was also supported by observations through an inverted microscope which showed a denser biofilm formation in the aquades control group than the propolis treatment group. Conclusion: There are indications that propolis mouthwash inhibits Streptococcus mutans and Candida albicans biofilm growth but propolis mouthwash does not affect the synergistic interaction between Streptococcus mutans bacteria and Candida albicans fungi.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audra Nadhifa Sulaksono
Abstrak :
Latar Belakang: Protein saliva pada pelikel yang melapisi jaringan rongga mulut dapat mendukung perlekatan bakteri. Terdapat perbedaan kandungan protein antara saliva anak dan dewasa. Bakteri hidup dalam ekuilibrium pada mulut. Porphyromonas gingivalis dan Solobacterium moorei merupakan bakteri yang berperan pada kejadian patologis rongga mulut. Belum diketahui pengaruh saliva terhadap interaksi antar-bakteri tesebut. Tujuan: Menetapkan pengaruh pajanan protein saliva terhadap pembentukan biofilm dual-spesies Porphyromonas gingivalis dan Solobacterium moorei. Metode: Pajanan protein saliva asal subjek anak dan dewasa sebagai pelikel artifisial terhadap pembentukan biofilm dual- spesies Porphyromonas gingivalis dan Solobacterium moorei dilakukan pada 96-well plate, kemudian diinkubasi selama 24 jam secara anaerob. Selanjutnya, dilakukan pewarnaan dengan kristal violet untuk perhitungan massa biofilm dan jumlah koloni dengan OpenCFU, serta dilakukan Total Plate Counting untuk perhitungan viabilitas bakteri. Hasil: Pembentukan biofilm tidak menghasilkan tren berdasarkan konsentrasi protein saliva dan mengalami peningkatan pada pajanan saliva anak dibandingkan saliva dewasa. Biofilm menurun pada pajanan saliva dewasa dibandingkan variabel kontrol. Pada pajanan saliva anak, terjadi peningkatan dan penurunan pembentukan biofilm dibandingkan variabel kontrol. Kesimpulan: Pajanan saliva dewasa dapat menghambat pembentukan biofilm, sementara pengaruh pajanan protein saliva anak terhadap pembentukan biofilm belum dapat ditentukan secara pasti. Pembentukan biofilm tidak dipengaruhi oleh konsentrasi protein. Interaksi antar-bakteri yang dihasilkan berbeda antara pajanan protein saliva anak dan dewasa. ......Background: Salivary pellicle that coats the oral cavity surface tissues contains proteins that promotes bacteria attachment. Difference was shown in protein content between child and adult saliva. Bacteria lives in equilibrium inside the oral cavity. Porphyromonas gingivalis and Solobacterium moorei are bacterias that contributes to oral disease. The effect of saliva on the interactions between the two bacteria is unknown. Objective: Determine the effect of salivary protein exposure on the formation of dual-species biofilm Porphyromonas gingivalis and Solobacterium moorei. Methods: Dual-species biofilm formation was carried out on 96-well plates, then incubated for 24 hours anaerobically. Furthermore, staining with crystal violet was carried out to calculate biofilm mass and number of colonies using OpenCFU, then Total Plate Counting was performed for bacteria viability measurement. Results: Biofilm formation did not produce a trend based on salivary protein concentration. There was an increase in biofilm formation in child saliva exposure compared to adult saliva. Compared to control variables, biofilms decreased in adult saliva exposure. In child saliva exposure, both increase and decrease of biofilm was shown compared to control variables. Conclusion: Adult saliva exposure can inhibit biofilm formation, while the effect of child saliva exposure on biofilm formation cannot be certainly determined. Biofilm formation is not affected by protein concentration. Inter-bacterial interactions differed between child and adult saliva exposure.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library