Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Skolastika Indira Cipta Putri
Abstrak :
Tesis ini merupakan penelitian mengenai pergeseran maskulinitas yang direpresentasikan oleh drama Jepang Long Vacation (1996) dan Last Cinderella (2013). Selama dekade 1990-an sampai dekade 2000-an terjadi peristiwa bubble economy dan bursting bubble economy. Kedua peristiwa tersebut membuat pergeseran maskulinitas dalam masyarakat Jepang, khususnya anak muda. Drama Jepang Long Vacation dan Last Cinderella dipilih karena selain drama merupakan produk budaya populer, drama juga digemari masyarakat, khususnya perempuan. Drama Jepang Long Vacation dan Last Cinderella masing-masing berjumlah 11 episode. Episode-episode yang ada akan dianalisis menggunakan semiotika Barthes dan menggunakan model analisis milik Chafetz tentang area maskulinitas. Melalui analisis data baik verbal maupun nonverbal, dari maskulinitas era 1990-an diketahui terdapat standar maskulinitas 3C, fenomena neesan nyobou, dan fenomena lebih dari teman, kurang dari pacar. Sementara era 2010-an standar maskulinitas berubah menjadi empat rendah dan terdapat fenomena herbivore men. Kata Kunci : maskulinitas, representasi, drama Jepang
This thesis examnies masculinity alterationn represented by the Japanese drama Long Vacation (1996) and Last Cinderella (2013). During the 1990s until 2000s there were bubble economy and bursting bubble economy hapenned in Japan. Both of these events made masculinity alteration in Japanese society, especially young people. The Japanese drama Long Vacation and Last Cinderella were chosen because besides drama is a product of popular culture, drama is also popular, especially among women. The Japanese drama Long Vacation and Last Cinderella each amounted to 11 episodes. The episodes analyzed by using Barthes semiotics and using Chafetzs analysis model of the area of masculinity. Through data analysis both verbal and nonverbal. The results are from the 1990s era, there were standard of 3C masculinity, neesan nyobou phenomenon, and the phenomenon of more than friends, less than boyfriends. While in the 2010s era the standard of masculinity changed to four low and there was also herbivore men phenomenon happened. Keywords: masculinity, representation, Japanese TV series
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Dameria
Abstrak :
ABSTRAK
Meneliti kesusastraan Jepang, terutama membaca dan mengkaji karya sastranya merupakan hal yang sangat sulit, tetapi menarik dan menyenangkan. Berdasarkan anjuran pembimbing skripsi, penulis memilih salah satu drama rakyat karya Kinoshita yaitu Yuuzuru
1985
S13718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Teater bunraku terdiri dari tiga elemen, yaitu lakon, iringan shamisen dan boneka. Bunraku berkembang sekitar abad ke-16 dan mengalarni masa kejayaannya pada abad ke-17, yaitu pada zaman Genroku di bawah pemerintahan Tokugawa. Seorang tokoh penulis lakon yang banyak memberikan kontribusinya dalam perkembangan bunraku adalah Chikamatsu Monzaemon (1653-1724). Chikamatsu banyak mengadopsi nilai-nilai moral yang berlaku pada masa Tokugawa, yaitu giri dan ninjo ke dalam lakon-lakonnya. Hasil karyanya yang sangat popular pada saat itu banyak mempengaruhi karya-karya yang lahir dari para penulis sesudahnya. Di antaranya adalah lakon Sugawara Denju Tenarai Kagami yang ditulis oleh gabungan tiga orang penulis, yaitu Takeda Izumo (1691-1756), Namiki Senryu (1695-1751), dan Miyoshi Shoraku (1696-1772). Giri merupakan kewajiban sosial kepada sebuah unit sosial yang disebut sebagai ie atau rumah dimana ia tergabung di dalamnya dan menyerahkan kesetiaan penuh kepada pemimpinnya. Giri berasal dari keinginan seseorang untuk merespons kebaikan orang lain melalui pembayaran kembali utang budi sebagai timbal balik atas jasa yang pernah diterimanya. Dalam pelaksanaan giri, seseorang umumnya mengalami dilema. Dilema ini muncul karena kewajiban sosial yang harus dilakukannya bertentangan dengan keinginan pribadinya. Keinginan pribadi atau perasaan manusiawi inilah yang disebut sebagai ninjo. Pada masa Tokugawa, ketika hubungan antara atasan dan bawahan diberlakukan secara ketat, giri dinilai sebagai kebaikan samurai yang tertinggi atau terpenting. Para samurai percaya bahwa menjalankan giri adalah tanggung jawab yang utama. Tindakan mengelak dari pelaksanaan giri dan mengikuti keinginan pribadi (ninjo) dianggap sebagai tindakan yang tidak bermoral dan menyimpang. Dalam skripsi ini penulis mengungkapkan giri dan ninjo yang terdapat dalam lakon Sugawara Denju Tenarai Kagami dengan menggunakan konsep giri dan ninjo_Dari hasil analisis ditemukan adanya pertentangan antara giri dan ninjo pada tokoh Takebe Genzo dan Matsuomaru. Pada tokoh Matsuomaru, penulis menemukan adanya dua buah girl terhadap dua orang atasannya yang berbeda. Dari cerita Sugawara Denju Tenarai Kagami, disimpulkan, kedua tokoh itu lebih mengutamakan pelaksanaan kewajiban (girl) di atas perasaan manusiawi (ninjo) sebagai bentuk kepatuhan mereka terhadap kode etik.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waley, Arthur
London: George Allen and Unwin, 1950
895.12 WAL n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Nurhasanah
Abstrak :
ABSTRAK
Gita Nurhasanah. Tindak tutur mengeluh dalam bahasa Jepang. Skripsi ini menganalisis tindak tutur mengeluh dalam bahasa Jepang yang terdapat dalam drama seri Jepang yang berjudul Shokojo Seira. Tuturan mengeluh ini di teliti melalui pendekatan sosiolinguistik yang dikaitkan dengan konsep strategi mengeluh Anna Trosborg. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuai strategi-strategi yang digunakan oleh penutur jati bahasa Jepang dalam mengungkapkan keluhannya tersebut. Dari penelitian ini diperoleh tiga strategi mengeluh, yaitu keluhan dengan isyarat, keluhan dengan menyatakan kekesalan, dan keluhan dengan cara menyalahkan. Hasil analisis data menunjukkan hubungan sosial yang terjalin antar peserta tutur mempengaruhi strategi mengeluh yang digunakan.
Abstract
This Undergraduate thesis focuses on the Japanese Speech Act of Complaint that is used in dorama (Japanese soap operas) tittle Shokojo Seira. This complaining utterance is analyzed by using sociopragmatic approach which is connected of complaining strategies by Anna Trosborg. The aim of this Research is to know some strategies that are used by the native speaker of Japanese in expressing their complaining act. The result show that there are three strategies of complaining act which are giving hint, stating annoyance, and blaming. And this research show that the social relationship among the member of speakers influences the uses of complaining strategies.
2010
S13618
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Dina Paulina
Abstrak :
Metode penelitian yang digunakan bersifat kepustakaan, dengan menggunakan fasilitas dari perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan The Japan Foundation dengan memakai teori penokohan dan kritik sastra. Bertujuan untuk menganalisis tokoh utama Ken Ichiro dalam drama Chichi Kaeru dan Yoshitaro dalam drama Okujo No Kyojin karya dramawan Kikuchi Kan sehingga dapat mengungkapkan mengapa karya drama Kikuchi Kan walaupun kurang mendapat simpati dari para sastrawan Jepang lain, tetapi cukup populer dan mendapat tempat di hati para penggemar sastra. Dari penulisan skripsi ini penulis memperoleh hasil dari analisis tokoh dan penokohan drama Chichi Kaeru dan Okujo No Kyojin adalah Kikuchi Kan menampilkan tokoh-tokoh utamanya dengan membawa serta nilai-nilai kehidupan di dalam penokohannya: (1) Tanggungjawab sebagai anggota keluarga. (2) Pentingnya nilai pendidikan formal. (3) Keharmonisan sebuah keluarga.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmeen Nadya Putri
Abstrak :
Dalam drama televisi sering ditemukan tema yang diambil dari topik-topik sosial di masyarakat pada zamannya. Di Jepang, drama televisi ber-genre percintaan cenderung menyelipkan topik sosial dalam ceritanya. Salah satu drama televisi tersebut Nigeru wa Haji da ga Yaku ni Tatsu, yang sempat menjadi fenomena sosial di masyarakat Jepang, dan menceritakan pasangan yang menikah kontrak untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Penelitian ini menggunakan teori feminis media oleh Suzanne Leonard, yang menjabarkan tentang munculnya kecemburuan terhadap pernikahan. Hasil analisis menemukan bahwa drama tersebut menggambarkan pernikahan sebagai suatu ideal yang diinginkan semua orang, suatu posisi yang patut dicemburui, serta status pembeda antara perempuan. Meskipun drama pada awalnya membawakan bentuk pernikahan dengan karakteristik non-konvensional, pernikahan tersebut pada akhirnya ditemukan berubah ke bentuk konvensional. ......Television drama often feature social issues of its time. In Japan, romance drama often shows social issues in its story. One example of that is a drama called Nigeru wa Haji da ga Yaku ni Tatsu which was once a social phenomenon in Japan. It tells the story of a couple who enter a marriage contract to fulfill each of their needs. This research adopts Suzanne Leonard’s feminist media theory. Result shows that the drama portrays marriage as a desirable ideal, an enviable position, and a status divider between women. Although at first the drama presents a non-conventional model of marriage, at the end of its story the model would then return to the conventional model of marriage.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library