Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Iman Santoso
Abstrak :
Sejak pandemi melanda, kita perlu menyesuaikan cara-cara khusus untuk mencegah penyebaran COVID-19, terutama karena pemberlakuan Social Distancing. Di Indonesia, cara kami membeli sesuatu telah berubah secara signifikan, yang mengarah pada pertumbuhan penggunaan E-Wallet di sektor online dan offline. Fenomena ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dan tujuan mewujudkan Cashless Society dan mewujudkan inklusi keuangan bagi UMKM di Indonesia. Untuk mencapai itu, adopsi teknologi harus diterima oleh Shopper dan Merchant, terutama di sektor yang lebih luas seperti retail dan F&B. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan variabel signifikan yang mempengaruhi adopsi Dompet Digital oleh pedagang di sektor offline dengan mengembangkan model konseptual berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM) dan berfokus pada hasil Intention to Use dari teknologi tersebut. Survei terhadap 149 responden yang memiliki bisnis brick and mortar di sektor F&B dikumpulkan dan dianalisis menggunakan PLSSEM. Dari 13 hipotesis yang telah dikembangkan, tujuh diterima, dan enam ditolak. Ada juga 12 rekomendasi strategi yang 6 diantaranya dapat menjadi rekomendasi yang patut dipertimbangkan untuk diimplementasikan. ...... Since the pandemic hits, we need to adjust specific ways to prevent the spread of COVID- 19, primarily due to the enforcement of Social Distancing. In Indonesia, how we purchase things has changed significantly, leading to the growth of E-Wallet usage in the online and offline sectors. This phenomenon aligns with the government policy and the objective of pursuing a Cashless Society and bringing financial inclusion for MSMEs in Indonesia. To achieve that, the adoption of the technology must be accepted by the Shopper and the Merchant, especially in the more extensive sector such as retail and F&B. This study aims to find the significant variable that influences the adoption of Digital Wallets by merchants in the offline sector by developing a conceptual model based on the Technology Acceptance Model (TAM) and focusing on the outcome of Intention to Use of the technology. A survey of 149 respondents who own a brick & mortar businesses in the F&B sector is collected and analyzed using the PLS-SEM. Out of 13 hypotheses that have been developed, seven were accepted, and six were rejected. There were also 12 strategy recommendation which 6 of them was considered as the recommendation that could be implemented based on TOPSIS Method.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Yanti Setiawan
Abstrak :
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan dampak dari kebijakan ekonomi yang dibuat oleh Macron selama menjabat sebagai Menteri Ekonomi, Pembaruan Industri & Digital dan ketika menjabat sebagai Presiden Prancis dalam perkembangan perusahaan dompet digital atau fintech di Prancis. Metode yang digunakan yakni kualitatif dengan menggunakan teori analisis dampak kebijakan dari Suharto dan konsep fintech dari Arner, et.al. sebagai pengantar ke dalam analisis dompet digital di Prancis. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum Macron menjadi Menteri, di tahun 2013 perusahaan dompet digital hanya mendapatkan dana dari investor sebesar 29 juta euro. Peningkatan semakin sangat besar dan cepat berkembang dimulai tahun 2015 setelah Macron menjadi Menteri Ekonomi, Pembaruan Industri & Digital saat dana dari investor yang terkumpul mencapai 132 juta euro. Setelah Macron menjadi Presiden Prancis, dompet digital bahkan semakin meningkat lagi sehingga pada akhir tahun 2019 berhasil mengumpulkan dana dari investor sebesar 2 miliar euro. Pencapaian tersebut diperoleh berkat kebijakan ekonomi bernama undang-undang “Macron” (pasal 43 dan 129) dan kebijakan République Numérique (pasal 40, 52 dan 94) yang diberlakukan pada saat Macron menjabat sebagai Menteri Ekonomi, Pembaruan Industri & Digital dan setelah menjadi Presiden Prancis. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa Macron sangat berhasil memutakhirkan perekonomian Prancis dalam bidang ekonomi digital. ......This article aims to explain the impact of an economic policy implemented by Emmanuel Macron during his mandate as Minister of the Economy, Industry & Digital Affairs and as President of France, on his capacity to develop financial technology and digital wallet in France as a part of his attention to advance French economic. The Article applied qualitative methodology using the analytical theory of Soeharto policy’s impact and Arner, et.al. concept about fintech as an introduction through analys of digital wallet in France. The research indicates that since 2013 the digital wallet company gained only 29 million euros funds from the investors before Emmanuel Macron took office as Minister of the Economy, Industry & Digital Affairs. A significant and speedy increase of 132 million euro funds from the investor began in 2015 following Macron’s appointment. After Macron’s election President of France, the digital wallet industry grew even more especially at the end of 2019 when the industry successfully collected 2 billion euro of investor funds. This is thanks to the economic policy named “Macron” Law (article 43 and 129) and République Numérique Policy (article 40, 52 and 94) adopted when Macron served as a Minister of the Economy, Industry & Digital Affairs and after being elected as President of France. The coclusion is that Macron succeeded in updating and improving French economy in the digital economy.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tambun, Evlyn Dwi
Abstrak :
Saat ini dompet digital (e-wallet) sebagai sarana pembayaran semakin umum digunakan di Indonesia dan perlahan mulai menggantikan fungsi uang tunai dalam transaksi pembayaran. E-wallet yang kebanyakan dikelola oleh perusahaan fintech memanfaatkan simpanan pengguna pada akun dompet digital untuk sumber dana jangka pendek. Namun jumlah simpanan pengguna pada akun dompet digital tersebut masih sangat kecil sehingga menjadi pertanyaan apakah pengguna dompet digital mempunyai intensi untuk menempatkan lebih banyak dana pada dompet digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah ada pengaruh perceived value terhadap intensi pengguna dompet digital di Indonesia untuk menyimpan uang lebih besar pada akunnya. Perceived value pada penelitian ini terdiri dari benefit dan sacrifice. Benefit terdiri dari monetary dan convenience value, sementara sacrifice terdiri dari risiko serta biaya. Pada penelitian dianalisis data primer dari total 103 responden yang didapatkan dari survei online. Dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap data yang kemudian dilakukan regresi menggunakan aplikasi SPSS Statistics 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived value memiliki pengaruh terhadap intensi pengguna untuk menyimpan lebih banyak pada dompet digital. Convenience value ditemukan memiliki efek positif yang signifikan terhadap intensi menyimpan uang. Disamping itu, risiko layanan ditemukan relevan terhadap intensi untuk menyimpan uang. Penemuan ini mengindikasikan bahwa convenience dan layanan merupakan nilai yang paling kritikal bagi pengguna dompet digital di Indonesia. ......Currently, the electronic wallet (e-wallet) payment method has been commonly used in Indonesia and slowly has been replacing cash as a payment method. Fintech companies, which mostly operate e-wallet services in Indonesia, are able to make short-term investments using their consumers e-wallet balances. However, the money balances tend toward small amounts. This research aims to evaluate whether perceived values affect Indonesians willingness to save more money in their e-wallet accounts. Perceived values here consist of perceived benefits and risks. We define perceived benefits as perceived monetary and convenience values. Meanwhile, we define perceived risk as encompassing economic, privacy, service, and psychological risk. We analyze the primary data from a total 103 respondents collected via online survey across Indonesia. We have conducted validity and reliability tests of the data collected before performing the main analysis using the regression method with SPSS Statistics 22. We found that perceived value affects users willingness to save more money in their e-wallets. However, we found that convenience benefit has a significantly positive affect on users saving intentions, while monetary benefit does not have the same effect. Meanwhile, service risk is only risk that is relevant to users willingness to save money. These findings indicate that convenience and service are the most critical values for e-wallet users in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Mangampu
Abstrak :
Salah satu bentuk transaksi elektronik yang semakin diminati oleh masyarakat pada saat ini adalah dompet digital. Dengan penggunaan yang mudah karena tidak menggunakan uang sebagai alat pembayaran langsung, proses registrasi pendaftarannya juga tidak sulit untuk dilakukan. Di balik semua kemudahan yang ada dalam dompet digital, sebagai suatu aplikasi yang didalamnya terdapat dana yang berasal dari pengguna, aplikasi dompet digital ini menjadi salah satu aplikasi yang banyak diincar oleh pelaku serangan siber. Tesis ini membahas dan menelaah proses desain suatu kerangka kerja keamanan infrastruktur untuk layanan dompet digital yang menggunakan standarisasi kombinasi PCI DSS 4.0 dan COBIT 2019 dengan pendekatan analisis berbasis manajemen risiko. Desain kerangka kerja tersebut kemudian diimplementasikan dalam suatu lingkup organisasi dompet digital XYZ. Penerapan kerangka kerja ini berisikan rangkaian proses berupa identifikasi ruang lingkup, aset dan celah keamanan, asesmen risiko, pengendalian risiko dalam bentuk validitas dan penerapan kontrol serta pengamatan dan umpan balik dari penerapan kendali terhadap risiko. Dalam proses pencarian data untuk penerapan kerangka kerja ini dilakukan juga wawancara dengan jumlah 10 pertanyaan terkait kebijakan teknis kepada Kepala Bagian IT dan Senior Expert divisi IT dengan hasil wawancara berupa data-data aset kritikal, celah keamanan dan kerentanan yang timbul dan kebijakan yang sudah diambil perusahaan untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh serangan keamanan sistem infrastruktur. Hasil kuesioner terhadap desain kerangka kerja yang dilakukan menyatakan 100% setuju bahwa kerangka kerja ini memiliki langkah-langkah yang lengkap dan dapat menjadi tolok ukur untuk digunakan dalam layanan dompet digital akan tetapi hanya 66,7% responden yang menyatakan kerangka kerja ini mudah untuk diterapkan. Dari hasil penerapan kerangka kerja di organisasi dompet digital XYZ ditemukan terdapat 27 aset kritikal dengan 30 faktor risiko teridentifikasi, dan 14 risiko dalam level sangat tinggi, tinggi dan sedang yang perlu dilakukan pengendalian kontrol baru. ......e-Wallets are one form of electronic transaction that is increasingly favored by everyone. Apart from the convenience of not having to carry physical cash as a direct means of payment, the registration process is also considered relatively easy to do. However, behind all the conveniences found in digital wallets, as an application that contains funds originating from users, these digital wallet applications have become one of the applications that are being aggressively targeted by cyber attackers. This thesis examines the process of developing an infrastructure security framework for e-wallet services by combining a standardized of PCI DSS 4.0 and COBIT 2019 with an analytical risk management approach. The framework design is then implemented into practice within the parameters of the XYZ e-wallet company. This framework's implementation process entails the number of steps, including scope, asset, and security vulnerability identification; risk assessment; risk control, including the implementation of controls and monitoring their effectiveness; and observation feedback on the process. In the process of searching for data to implement this framework, interviews were also conducted with the Head of IT Department and Senior IT Expert of the IT division, consisting of 10 questions related to technical policies. The interview results include critical asset data, security vulnerabilities and weaknesses that arise, and the company's policies already implemented to mitigate the risks posed by security attacks on the infrastructure system. According to the survey findings on the framework design, 100% of respondents agreed that this framework contained complete stages and could serve as a benchmark for usage in digital wallet services, however only 66.7% said that it was simple to put into practice. Following the framework's implementation, it was discovered that the XYZ e-wallet company had 27 important assets, 30 recognized risk factors, and 14 risks at very high, high, and medium levels that needed for new controls.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Mangampu R.
Abstrak :
Salah satu bentuk transaksi elektronik yang semakin diminati oleh masyarakat pada saat ini adalah dompet digital. Dengan penggunaan yang mudah karena tidak menggunakan uang sebagai alat pembayaran langsung, proses registrasi pendaftarannya juga tidak sulit untuk dilakukan. Di balik semua kemudahan yang ada dalam dompet digital, sebagai suatu aplikasi yang didalamnya terdapat dana yang berasal dari pengguna, aplikasi dompet digital ini menjadi salah satu aplikasi yang banyak diincar oleh pelaku serangan siber. Tesis ini membahas dan menelaah proses desain suatu kerangka kerja keamanan infrastruktur untuk layanan dompet digital yang menggunakan standarisasi kombinasi PCI DSS 4.0 dan COBIT 2019 dengan pendekatan analisis berbasis manajemen risiko. Desain kerangka kerja tersebut kemudian diimplementasikan dalam suatu lingkup organisasi dompet digital XYZ. Penerapan kerangka kerja ini berisikan rangkaian proses berupa identifikasi ruang lingkup, aset dan celah keamanan, asesmen risiko, pengendalian risiko dalam bentuk validitas dan penerapan kontrol serta pengamatan dan umpan balik dari penerapan kendali terhadap risiko. Dalam proses pencarian data untuk penerapan kerangka kerja ini dilakukan juga wawancara dengan jumlah 10 pertanyaan terkait kebijakan teknis kepada Kepala Bagian IT dan Senior Expert divisi IT dengan hasil wawancara berupa data-data aset kritikal, celah keamanan dan kerentanan yang timbul dan kebijakan yang sudah diambil perusahaan untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh serangan keamanan sistem infrastruktur. Hasil kuesioner terhadap desain kerangka kerja yang dilakukan menyatakan 100% setuju bahwa kerangka kerja ini memiliki langkah-langkah yang lengkap dan dapat menjadi tolok ukur untuk digunakan dalam layanan dompet digital akan tetapi hanya 66,7% responden yang menyatakan kerangka kerja ini mudah untuk diterapkan. Dari hasil penerapan kerangka kerja di organisasi dompet digital XYZ ditemukan terdapat 27 aset kritikal dengan 30 faktor risiko teridentifikasi, dan 14 risiko dalam level sangat tinggi, tinggi dan sedang yang perlu dilakukan pengendalian kontrol baru. ......e-Wallets are one form of electronic transaction that is increasingly favored by everyone. Apart from the convenience of not having to carry physical cash as a direct means of payment, the registration process is also considered relatively easy to do. However, behind all the conveniences found in digital wallets, as an application that contains funds originating from users, these digital wallet applications have become one of the applications that are being aggressively targeted by cyber attackers. This thesis examines the process of developing an infrastructure security framework for e-wallet services by combining a standardized of PCI DSS 4.0 and COBIT 2019 with an analytical risk management approach. The framework design is then implemented into practice within the parameters of the XYZ e-wallet company. This framework's implementation process entails the number of steps, including scope, asset, and security vulnerability identification; risk assessment; risk control, including the implementation of controls and monitoring their effectiveness; and observation feedback on the process. In the process of searching for data to implement this framework, interviews were also conducted with the Head of IT Department and Senior IT Expert of the IT division, consisting of 10 questions related to technical policies. The interview results include critical asset data, security vulnerabilities and weaknesses that arise, and the company's policies already implemented to mitigate the risks posed by security attacks on the infrastructure system. According to the survey findings on the framework design, 100% of respondents agreed that this framework contained complete stages and could serve as a benchmark for usage in digital wallet services, however only 66.7% said that it was simple to put into practice. Following the framework's implementation, it was discovered that the XYZ e-wallet company had 27 important assets, 30 recognized risk factors, and 14 risks at very high, high, and medium levels that needed for new controls
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Aghnatia
Abstrak :
ABSTRAK
Pertumbuhan teknologi mobile dan peningkatan penggunaan smartphone memberikan kesempatan bagi perusahaan inovasi untuk menciptakan metode pembayaran baru untuk customers mereka. Near Field Communication (NFC) mobile payment memungkinkan konsumen mengubah smartphones menjadi dompet digital. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor product dan personal-related, serta attractiveness of alternatives terhadap intention to adopt NFC mobile payment, studi kasus TCASH Tap. Responden penelitian ini adalah pengguna Telkomsel dan belum menggunakan TCASH Tap. Data yang didapatkan diolah menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan semua variabel, kecuali perceived ease of use, perceived risk, perceived cost, absorptive capacity, dan attractiveness of alternatives, berpengaruh positif terhadap intention to adopt.
ABSTRACT
The growth of mobile technology and the increase use of smartphones have given opportunities for innovative companies to create new payment method for their customers. Near Field Communication (NFC) mobile payment can enable consumers to turn their smartphones into digital wallets. This study aims to analyze the effect of product-related and personal-related factors, and attractiveness of alternatives on intention to adopt NFC mobile payment. It uses Multiple Regression analysis. The result is all variables, except perceived ease of use, perceived risk, perceived cost, absorptive capacity, and attractiveness of alternatives, are significantly influence intention to adopt NFC mobile payment.
2016
S65285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Lintangdesi Afriani
Abstrak :
Tesis ini membahas pengaruh dari faktor-faktor terhadap minat penggunaan aplikasi dompet digital dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Semakin tingginya penggunaan aplikasi dompet digital dan dengan diarahkannya Indonesia menuju cashless society mendasari penelitian ini. Tiga hal yang paling banyak digunakan dalam aplikasi ini adalah untuk transportasi berbayar, makanan dan minuman, serta melakukan top-up pulsa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif eksplanatif dengan jumlah responden sebanyak 300 orang yang berdomisili di wilayah Jabodetabek. Metode analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif dan analisis Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat penggunaan aplikasi dompet digital, diantaranya adalah manfaat penggunaan (perceived usefulness), kepercayaan (perceived trust), dan sikap penggunaan (attitude toward using), sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh terhadap minat penggunaan aplikasi dompet digital meliputi risiko penggunaan (perceived risk), kemudahaan penggunaan (perceived ease of use), dan literasi keuangan pengguna. Selain itu, pengguna yang berusia muda akan menunjukkan keinginan yang lebih untuk menggunakan teknologi baru dan tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam penggunaan aplikasi dompet digital.
This study was undertaken to analyze the factors influencing the interest in adopting digital wallet applications using the Technology Acceptance Model (TAM). The increased use of digital wallet applications, followed by Indonesia target of cashless society underlies this research. The three main uses of this application are to pay transportation, to buy food and beverages, and to top up phone credits. This research is an explanative quantitative with 300 respondents reside in the Jakarta Metropolitan Area. The data analysis was concluded by descriptive statistical analysis and Structural Equation Modeling (SEM). The results showed that the factors influencing the interest in adopting digital wallet applications are perceived usefulness, perceived trust, and the attitude toward using, while the factors non-influencing are perceived risk, perceived ease of use, and users financial literacy. In addition, youth users show more desire to use new technology. Moreover, there is no difference between men and women in adopting digital wallet applications.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T54180
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handika Putra Pamungkas
Abstrak :
ABSTRAK Perkembangan teknologi berimbas pada transaksi non tunai yang mendorong perubahan perilaku orang dalam bertransaksi dan membuat keputusan.Perkembangan perangkat teknologi seperti dompet digital juga memengaruhi cara seseorang dalam berdonasi. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, perkembangan teknologi juga berdampak pada kegiatan filantropi. Dalam konteks yang lebih spesifik,penyedia layanan dompet digital perlu memberikan layananyang menarikdari teknologi yang ditawarkan.Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang memengaruhi keberlangsungan penggunaan dompet digital dalam berdonasi.Teori extended Technology Acceptance Model (TAM) digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut. Sampel pada penelitian ini adalah 291 respondenyang pernah berdonasi melalui dompet digital dalam kurun waktu enam bulan terakhir.Dengan aplikasi Lisrel 8.8., Metode Structural Equation Modeling(SEM)digunakan untuk menjelaskan pembentukan sikap, yang selanjutnya berpengaruh terhadap intensi, persepsi kepuasan, dan keinginan untuk merekomendasikannya. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa faktor persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, dan fitur pada dompet digital berpengaruh terhadapsikap dalampenggunaan dompet digital sebagai media berdonasi. Selanjutnyaberpengaruh positif terhadap intensi penggunaan, persepsi kepuasan, dan rekomendasi untuk menggunakan layanan tersebut.
ABSTRACT Technological developments have an impact on non cash transactions that encourage changes in people s behavior in transacting and making decisions. The development of technological devices such as digital wallets has also influenced the way people donate. In a broader scope, technological developments also have an impact on philanthropic activities. In a more specific context, digital wallet service providers need to provide attractive services from the technology offered. This study aims to see what factors influence the continued use of digital wallets in donating. The extended Technology Acceptance Model(TAM) theory is used to answer this problem. The sample in this study were 291 respondents who had donated through digital wallets in the last six months. With the application of Lisrel 8.8. The Structural Equation Modeling (SEM) method is used to explain the formation of attitudes, which in turn affect the intention, perception of satisfaction, and the desire to recommend it. The results of this study indicate that the perceived usefulness, perceived ease of use, and features of digital wallets affect attitudes in using digital wallets as a medium of donation. Furthermore, it has a positive effect on usage intentions, perceptions of satisfaction, and recommendations for using these services.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Difa Adji Novranda
Abstrak :
Perkembangan teknologi yang berkelanjutan telah mengubah cara orang melakukan transaksi keuangan mereka dengan kehadiran instrumen pembayaran mobile, yang telah menciptakan alternatif pembayaran selain dari uang tunai. Sebagai salah satu jenis instrumen pembayaran mobile, dompet digital memiliki masa depan yang cerah untuk menjadi metode pembayaran yang banyak digunakan di masyarakat, didukung oleh fakta bahwa Bank Indonesia membuat kampanye untuk mendukung negara menjadi less cash society, serta kemajuan dan kemunculan layanan yang canggih. Dengan cakupan 72% dari total transaksi uang elektronik di Indonesia, dompet digital terbukti menjadi salah satu sistem pembayaran yang paling berkembang dibandingkan instrumen lainnya. Dengan penyedia menjadi semakin kompetitif, penelitian tentang dompet digital akan sangat menarik bagi para stakeholders. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk memahami adopsi dan rekomendasi instrumen dompet digital di Indonesia. Penelitian ini menerapkan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) dengan perpanjangan teori Diffusion of Innovation (DOI), bersama dengan gamifikasi sebagai variabel moderator. Penelitian ini mampu memperoleh 308 responden yang saat ini tinggal di Indonesia yang dikumpulkan melalui distribusi kuesioner online. Analisis dilakukan menggunakan metode partial least square method dari structural equation modelling dan diuji menggunakan SmartPLS 3. Temuan ini menunjukkan bahwa performance expectancy, social influence, facilitating conditions, hedonic motivation, innovativeness, dan compatibility memiliki efek yang signifikan terhadap niat seseorang untuk menggunakan instrumen dompet digital. Selain itu, behavioral intention to adopt memiliki efek yang signifikan terhadap intention to recommend instrumen dompet digital kepada orang lain. Namun, ditemukan bahwa gamification tidak memiliki efek moderasi terhadap niat seseorang untuk merekomendasikan instrumen dompet digital. Bagi penyedia, penelitian ini memberikan pemahaman tentang konstruksi utama sangat penting untuk merancang, memperbaiki, dan mengimplementasikan layanan dompet digital, aplikasi, dan produk yang mencapai penerimaan konsumen yang tinggi, nilai, dan tingkat rekomendasi positif yang tinggi di jejaring sosial. ......The continuous development of technology has changed the way people conduct their financial transactions with the presence of mobile payment instruments, which has created a payment alternative aside from cash. As one of the types of mobile payment instruments, digital wallet has a bright future ahead to become the extensively used method of payment in the society, supported by the fact that the Central Bank of Indonesia created a campaign to support the country to become a less cash society, as well as the constant advancement and emergence of sophisticated services. With a coverage of 72% of total electronic money transactions in Indonesia, digital wallet was proven to be the one of the most emerging payment systems compared to other instruments. With providers becoming increasingly competitive, research on digital wallets will be of great commercial interest to stakeholders. Hence, the aim of this study is to understand the adoption and recommendation of digital wallet instruments in Indonesia. This research applied the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) with the extension of Diffusion of Innovation (DOI) theory, alongside with the gamification as the moderating variables. The research was able to obtain 308 respondents that currently reside in Indonesia that was gathered through the distribution of an online questionnaire. The analysis was conducted using the partial least square method of the structural equation modelling and was tested using SmartPLS 3. The findings show that performance expectancy, social influence, facilitating conditions, hedonic motivation, innovativeness, and compatibility have a significant effect towards an individual’s intention to use digital wallet instruments. Moreover, behavioral intention to adopt digital wallet has a significant effect towards an individual’s intention to recommend digital wallet instruments to others. However, it was found that gamification does not have a moderating effect towards an individual’s intention to recommend digital wallet instruments. For providers, this study provides that understanding of the key constructs is crucial to design, refine, and implement digital wallet services, applications, and products that achieve high consumer acceptance, value, and high rates of positive recommendations in social networks.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romi Hadiyan Aji Witjaksono
Abstrak :
Metode Pembayaran Quick Response (QR) Code merupakan metode pembayaran berbasis mobile yang digunakan untuk pembayaran melalui platform seperti dompet digital lewat pemindaian kode yang berisikan informasi pembayaran. Metode pembayaran QR Code telah digunakan di berbagai aplikasi dompet digital dan penggunaannya bertambah selama pandemi COVID-19. Selain faktor pendukung, terdapat permasalahan penggunaan QR Code seperti masalah keamanan, infrastruktur, edukasi, dan transparansi yang dihadapi pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan metode pembayaran QR Code pada aplikasi mobile dompet digital di Indonesia. Penelitian ini menggunakan model penelitian berbasis M-TAM dengan metode kuantitatif. Data yang terkumpul pada penelitian ini sebanyak 1.271 respons yang dianalisis menggunakan metode Covariance Based Structural Equation Modelling (CB-SEM) dengan aplikasi AMOS 24. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived transaction convenience, perceived transaction speed, mobile usefulness, mobile ease of use, subjective norm, personal innovativeness, perceived security, dan behavioral intention memengaruhi penggunaan (actual usage) QR Code pada aplikasi dompet digital di Indonesia. Penelitian ini memberikan wawasan bagi penyedia jasa pembayaran QR Code seperti perusahaan financial technology dan regulator dalam meningkatkan layanan pembayaran. Kata kunci: QR Code, aplikasi mobile dompet digital, CB-SEM, AMOS, actual usage, metode pembayaran ......Quick Response (QR) Code Payment Method is a mobile-based payment method used for payments through platforms such as digital wallets by scanning codes containing payment information. The QR Code Payment Method has been used in various digital wallet applications and its use has increased during the COVID-19 pandemic. In addition to supporting factors, there are problems using QR Codes such as security, infrastructure, education, and transparency problems faced by users. This study aims to determine the factors that influence the use of the QR Code payment method on digital wallet applications in Indonesia. This study uses an M-TAM-based research model with quantitative methods. The data collected in this study were 1.271 responses which were analyzed using the Covariance Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) method with the AMOS 24 application. The results of this study indicate that the perception of transaction convenience, perception of transaction speed, mobile usability, ease of use of mobile, subjective norms, personal innovativeness, perceived security, and behavioral intentions affect the use (actual usage) of QR Code on digital wallet applications in Indonesia. This research is expected to give insights for QR Code payment service providers such as financial technology companies and regulators in improving payment services
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>