Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tia Aprilitasari
Abstrak :
Relokasi masyarakat kampung dari pemukiman yang beragam dan tidak terstruktur ke rusunawa yang seragam dan terstruktur mengaruskan upaya penyesuaian penyusunan ruang domestik karena adanya perubahan konteks. Proses penyesuaian ini muncul melalui transformasi ruang yang terjadi dalam hunian berdasarkan perubahan kebutuhan domestik penghuni yang akan mempengaruhi adaptabilitas dan fleksibilitas ruang. Skripsi ini melihat bagaimana proses transformasi ruang domestik dalam konteks rumah kampung dan unit rusunawa yang dilakukan oleh masyarakat kampung yang direlokasi ke rusunawa serta memahami konsep adaptabilitas dan fleksibilitas pada kedua konteks tersebut. Meskipun transformasi ruang pada kampung terjadi lebih bebas dibandingkan di rusunawa, ditemukan bahwa transformasi ruang dilakukan hanya untuk mencapai adaptabilitas ruang, sedangkan fleksibilitas tidak menjadi pertimbangan utama. ......Resettlement of people from kampung, a diverse and unstructural settlement, to public housing, a uniform and structural settlement, demand adjustment in organizing domestic space to fit the new context. It leads to transformation of space according domestic needs that will affect adaptability and flexibity. This undergraduate thesis observes transformation of domestic space in kampung and vertical housing that have been done by kampung people and investigate adaptability and flexibility in both contexts. Even though spatial transformation could be done freely at kampung compared to public housing, it is founded that in both context, spatial transformation has been done only to achieve adaptability, whereas the flexibility has not been considered.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michala
Abstrak :
Tulisan ini membahas pengukuhan peran gender tradisional yang terdapat pada film The Proposal 2009. Tulisan ini berusaha membuktikan bahwa meskipun peran gender Margaret sebagai atasan membuatnya memiliki kedudukan tinggi atas laki-laki di ruang publik, hal tersebut hanyalah pretensi untuk mengukuhkan peran gender tradisonal serta menegaskan bahwa perempuan tidak dibenarkan untuk meninggalkan ruang domestik. Tulisan ini dianalisa melalui metode qualitatif dengan menggunakan teori peran gender dari Kate Millett. ......This paper discusses the reinforcement of tradisional gender roles in the movie The Proposal 2009. This paper tries to prove that even when Margaret's gender role as a superior puts her position above men in public space, it is actually only a pretense to reinforce the traditional gender roles and to strenghten the believe that women are not supposed to leave domestic space. This paper is analyzed through qualitative method, using Kate Millett's gender roles theory.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T47216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Patricia Lasma Lintang Lukita
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang bagaimana leisure terjadi dalam keseharian ibu rumah tangga dalam ruang domestik, yaitu rumah. Leisure adalah sebuah momen di mana terjadi perubahan. Di dalamnya terdapat dimensi-dimensi, seperti kebebasan memilih, motivasi intrinsik, kesenangan, relaksasi, interaksi dan ekspresi diri, yang membuat seseorang menerima suatu momen sebagai leisure. Leisure tidak dapat disamakan dengan rekreasi atau waktu luang karena leisure adalah pengalaman. Ruang domestik yang berkaitan dengan waktu, ruang dan aktivitas menjadi salah satu container dari leisure bagi ibu rumah tangga. Selain itu, ruang domestik  juga menjadi salah satu container domain, yaitu segala hal yang bersifat obligatory dan terjadi secara rutin, bagi ibu rumah tangga. Momen leisure terjadi di antara domain dan dapat terlihat setelah domain teridentifikasi. Pembentukan momen leisure didorong oleh faktor preferensi pribadi, kehadiran orang lain dan perubahan yang mencakup perubahan ruang dan aktivitas. Hasil studi menemukan bahwa preferensi pribadi merupakan faktor pembentuk momen leisure yang paling mendasar. Sedangkan faktor lain, yaitu kehadiran orang lain dan perubahan menjadi faktor tambahan pembentuk momen leisure yang dialami. Selain itu, studi ini juga menemukan bahwa tidak seluruh bagian dari rumah adalah domain ibu rumah tangga dan terjadi overlapping domain dan leisure di beberapa bagian rumah. Temuan skripsi ini menunjukkan pentingnya ruang domestik untuk dapat mewadahi domain sekaligus leisure dalam keseharian ibu rumah tangga.
This study discusses how leisure occurs in the everyday life of housewives at home as a domestic space. Leisure is a moment in which changes occur. It contains dimensions, such as freedom of choice, intrinsic motivation, pleasure, relaxation, interaction and self-expression, that make a person perceive a moment as leisure. Leisure is different with recreation or leisure time as leisure is an experience. Domestic space, which relate with space, time, and activity is one of the containers of leisure for housewives. Besides, it is also a container of domain, which is everything that is obligatory that occurs as a routine for housewives. The moment of leisure occurs in between domain and can be recognized after the domain is identified. The occurrence of moment of leisure is affected by some factors such as personal preference, the presence of others and changes that include changes in space and activity. The study discovers that personal preference is the basic forming factor of the moment of leisure. Whereas the other factors, namely the presence of others and change, become additional forming factors of moments of leisure. In addition, this study identifies that not all parts of the house are domain for housewives and there are overlapped spaces of domain and leisure in some parts of the house. The findings of this thesis show the importance of domestic to accommodate domain as well as leisure in the everyday life of housewives.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Khairunisa
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan memahami perubahan teritori anak melalui proses deteritorialisasi dan reteritorialisasi pada ruang keseharian anak saat mengalami konflik antar saudara (sibling rivalry). Deteritorialisasi dan reteritorialisasi sendiri merupakan siklus perubahan dan pergerakan aktivitas manusia pada ruang kontrol teritori. Proses perubahan ini menjadi signifikan karena teritori anak bersifat lebih dinamis daripada orang dewasa dan tidak terikat pada batas ruang. Teritori anak juga tidak terlepas dari adanya interaksi antar anak maupun interaksi dengan orang dewasa, sehingga pemahaman akan ruang konflik anak memberikan pemahaman yang lebih dalam akan pembentukan teritori anak. Pengamatan dilakukan dengan observasi interaksi antar saudara yang memicu adanya konflik dalam penggunaan, pengambilalihan serta penyusunan objek oleh anak saat bermain di dalam atau diantara ruang-ruang domestik. Konflik pada interaksi kegiatan sehari-hari yang diamati pada anak bersifat insidental, dilihat saat anak berkegiatan bermain dan bukan berdasarkan keberadaan ruang. Dalam bermain kemungkinan konflik terjadi pada aktivitas yang dilakukan anak berkaitan dengan objek kepemilikan anak. Berdasarkan studi kasus pada ruang domestik anak di rumah, terlihat bahwa terdapat beberapa mekanisme negosiasi teritori yang menjadi proses deteritorialisasi dan reteritorialisasi pada teritori anak. Pemahaman akan mekanisme negosiasi teritori ini memperluas pengetahuan akan proses pembentukan teritori anak yang cenderung dinamis dan tidak terbatas pada ruang itu sendiri.
This thesis aims to understand the changes of children's territory through the process of deterritorialization and reterritorialization in the everyday space of children during conflict between siblings (sibling rivalry). Deterritorialization and reterritorialization is a cycle of process that consist from change and movement in a human's territorial space. Such change is significant as a child’s territory is more dynamic and unbounded in comparison to adult’s territory. The child’s territory is also interconnected with interaction happening between children or between a child and an adult, and therefore understanding of spatial change during conflict potentially expands understanding on the dynamic of children territory. The case study was conducted by observing the interaction between siblings that trigger conflicts in the use, acquisition, and arrangement of objects by children in domestic spaces. Conflicts from interaction from daily activities observed in children are incidental, observed when children perform their activities, instead of based on the room’s uses. The possibility of conflicts related to children’s ownership occurs in playing activities. Based on the case study in domestic space, shows there are various forms of negotiation which is a process of deterritorialization and reterritorialization in children's territory. Understanding the mechanism of territorial negotiation broadens knowledge of the process of forming children's territories which tend to be dynamic and not limited to space itself.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Pandu Saginatari
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai pemisahan dan penggunaan dapur bersih dan dapur kotor dalam kehidupan sehari-hari. Pemisahan kedua dapur ini dianalisis dengan teori pemisahan zona depan dan zona belakang. Dalam pemisahan zona depan dan zona belakang terdapat lima aspek yang mempengaruhi, yaitu: peletakan, kegiatan, pelaku kegiatan, publik/privat, dan bersih/kotor. Dari hasil analisis, beberapa aspek pemisahan zona depan dan zona belakang, seperti: peletakan, publik/privat, dan bersih/kotor, menjadi aspek pemisahan dapur bersih dan dapur kotor dalam keseharian. Namun, pemisahan berdasarkan aspek kegiatan dan pelaku kegiatan yang ada pada pemisahan zona depan dan zona belakang tidak sama dengan pemisahan dapur bersih dan dapur kotor dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan ada aspek lain yang terungkap dari pengamatan penggunaan kedua dapur ini dalam keseharian. Temuan skripsi ini menunjukan pentingnya pemahaman terhadap pemisahan ruang domestik dalam keseharian. ......This study discusses the separation and the use of clean kitchen and dirty kitchen in everyday life. The separation of both kitchens are analyzed based on the separation of back/front area theory. There are five aspects that influence the separation of back/front area. They are: the location, the activity, the subject, public/private, and clean/dirty. From the analysis, some aspects, such as: the location, public/private, and clean/dirty, become aspects from the separation of clean kitchen and dirty kitchen in everyday life. However, separation aspects of the activity and the subject in back/front area are different from what happen in the separation of clean kitchen and dirty kitchen in everyday life. There are other aspects revealed in the use of both kitchens in everyday life.This study shows the importance of understanding the separation in domestic space in everyday life.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S140
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Khansha Suhada
Abstrak :
Rumah gadang dan perkembangannya merupakan sebuah ekspresi material dari adat Minangkabau yang berlandaskan pada falsafah “Alam terkembang jadi guru” yang mereka anut di sepanjang kehidupannya. Falsafah ini menjadi pedoman dalam memahami perkembangan ruang domestik yang menekankan bagaimana keterhubungan antara ruang domestik dan kebiasaan sosiokultural yang dianut. Namun karena pergeseran zaman, terjadi perubahan yang sebenarnya dapat merujuk kepada sebuah representasi yang baru. Pergeseran ini karena adanya penyesuaian dengan berbagai kepentingan, nilai, dan cara kehidupan masyarakat lokal saat ini. Tentunya konfigurasi ruang domestik tersebut bertransformasi, menjadi berbeda dengan yang sebelumnya. Penelitian ini memilih salah satu wilayah yang terletak di “Alam Minangkabau” atau the heartland of the Minangkabau world, yang dinamai Luhak Nan Tigo (Tanah Latar, Agam, dan Lima Puluh Koto) yaitu Nagari Taram, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. ......Rumah Gadang and its evolution are a true embodiment of Minangkabau customs based on the philosophy of "Alam terkembang jadi guru," which they embrace throughout their lives. This concept serves as a framework for analyzing the evolution of domestic space, emphasizing how the relationship between domestic space and sociocultural practices is accepted. However, due to the changing times, there has been a change that can actually refer to a new representation. This transformation is the result of adaptations to local people's present interests, values, and ways of life. Of course, the domestic space configuration is transformed to be different from the previous one. This research focused on Nagari Taram, Harau District, Limapuluh Kota Regency, which is located in "Alam Minangkabau," or the heartland of the Minangkabau world.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library