Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Domba merupakan salah satu ternak unggulan di Kab. Purwakarta, Jawa Barat,....
BUTEPER
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Novalia Nurindzira
Abstrak :
Sebagai salah satu sumber daging di Jawa Barat, domba garut dapat mengalami penurunan mutu genetik akibat perkawinan dalam populasi yang tak terkontrol, sehingga perlu dilakukan konservasi dengan metode vitrifikasi. Sebelum divitrifikasi, oosit dimaturasi terlebih dahulu dengan penambahan alfa-tokoferol dalam medium maturasi yang berfungsi untuk mengurangi pengaruh negatif Reactive oxygen species ROS selama proses maturasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan antioksidan alfa-tokoferol dalam meningkatkan kemampuan maturasi oosit dan mempertahankan kualitas dan viabilitas oosit domba garut Ovis aries hingga proses vitrifikasi. Sebanyak 125 oosit kualitas A dan B dimaturasi dalam medium maturasi TCM-199 dengan penambahan alfa-tokoferol sebanyak 0 M KK, 100 M KP1, 150 M KP2, dan 200 M KP3. Oosit yang telah matang divitrifikasi dengan krioprotektan etilen glikol 15 dan dimetil sulfoksida 15. Viabilitas oosit dianalisis dengan pewarna Hoechst dan Propidium Iodide. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh persentase oosit matang pascamaturasi, yaitu 66,67 KK, 66,67 KP1, 70,73 KP2, dan 82,50 KP3. Persentase viabilitas oosit pascavitrifikasi, yaitu 82,14 KK, 87,50 KP1, 93,55 KP2, dan 84,00 KP3. Persentase kualitas oosit pascavitrifikasi, yaitu 53,57 KK, 54,17 KP1, 58,06 KP2, dan 24,00 KP3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan alfa-tokoferol memberikan pengaruh terhadap tingkat kematangan oosit, viabilitas, dan kualitas oosit pascavitrifikasi, meskipun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan antarperlakuan. Penambahan alfa-tokoferol cenderung meningkatkan laju maturasi pada konsentrasi yang lebih tinggi 150 M dan 200 M. Penambahan alfa-tokoferol pada tahap maturasi dapat meningkatkan stabilitas membran, sehingga viabilitas dan kualitas oosit dengan penambahan alfa-tokoferol 150 M pascavitrifikasi menjadi lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Pada oosit yang abnormal pascavitrifikasi, tipe kerusakan dibagi menjadi perubahan bentuk oosit, homogenitas sitoplasma, keutuhan sitoplasma dan tingkat kerusakan pada zona pelusida. Kerusakan zona pelusida menjadi kerusakan yang paling mempengaruhi viabilitas dan perkembangan oosit di tahap selanjutnya, seperti fertilisasi. Penambahan antioksidan alfa-tokoferol 150 M dalam medium maturasi merupakan konsentrasi yang optimal dalam mempertahankan viabilitas dan kualitas oosit pascavitrifikasi. ...... As a source of meat in West Java, Garut sheep genetic quality can decreased by uncontrolled mating within population, so it needs to be conserved by vitrification method. Before vitrification, Oocytes must be matured first with addition of alpha tocopherol in a maturation medium which to reduced the negative effect of Reactive oxygen species ROS during the maturation process. This study was conducted to determine the ability of alpha tocopherol antioxidants in improving the ability of oocyte maturation and maintain the quality and viability of sites Garut sheep until vitrification process. As many as 125 oocytes with grade A and B were matured in a TCM 199 maturation medium with the addition of alpha tocopherol of 0 M KK, 100 M KP1, 150 M KP2, and 200 M KP3. The matured oocytes was vitrified by cryoprotectant ethylene glycol 15 and dimethyl sulphoxide 15. The viability of oocyte was analyzed by Hoechst and Propidium Iodide dyes. Based on result, the percentage of matured oocyte is 66,67 KK ,66,67 KP1,70,73 KP2, and 82,50 KP3. Percentage viability of oocytes after vitrification is 82.14 KK, 87.50 KP1, 93.55 KP2, and 84.00 KP3. Percentage quality of oocytes after vitrification is 53,57 KK,54,17 KP1,58,06 KP2, and 24,00 KP3. The results showed that the addition of alpha tocopherol gave considerable influence on oocyte maturation rate, viability and quality after vitrification, although statistically did not show differences between treatments. Addition of alpha tocopherol tends to increase maturation rates at higher concentrations 150 M and 200 M. Addition of alpha tocopherol at the maturation medium increase membrane stability, so the viability and quality of oocytes with the addition of alpha tocopherol 150 M after vitrification better than the control. Abnormality on oocytes after vitrification, the type of damage is divided into changes on oocyte shape, homogenity of cytoplasmic, integrity of cytoplasmic and degree of zona pellucida fracture. Fracture on zona pellucida becomes the most damaging damage affecting the viability and development of oocytes in the next stage, such as fertilization. The addition of alpha tocopherol 150 M antioxidants in maturation medium is a better concentration on maintaining viability and quality of oocytes after vitrification.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elba Rahma Zulhadidjah
Abstrak :
Penelitian telah dilakukan pada oosit domba garut dengan menambahkan α-tokoferol ke dalam media vitrifikasi oosit dengan tujuan mengevaluasi penambahan α-tokoferol di dalam media vitrifikasi terhadap kualitas oosit domba garut. Oosit dikumpulkan & dimatangkan in vitro selama 24 jam pada suhu 38,5 ° C dan 5% CO2 kemudian di vitrifikasi menggunakan 15% EG, 15% DMSO dan sukrosa 0,5 M dan dibagi menjadi 4 kelompok: kelompok tanpa penambahan α- tokoferol (KK); dan tiga kelompok dengan penambahan berbagai konsentrasi α-tokoferol: 100 μM (KP1); 150 μM (KP2) dan 200 μM (KP3). Oosit disimpan dalam LN2 (-196 ° C) selama 7 hari dan dicairkan kembali setelahnya untuk mengevaluasi mereka menggunakan fluoresensi mikroskop dengan pewarna Hoechst & PI. Oosit normal jika mereka bulat, memiliki zona pelusida utuh, sitoplasma homogen; dan layak jika mereka memiliki warna biru pendaran. Evaluasi morfologi menunjukkan bahwa 69,40% (KK); 70.28% (KP1); 76,19% (KP2); dan 74,72% (KP3) dari total oosit vitrifikasi normal. Viabilitasnya evaluasi menunjukkan bahwa 75,52% (KK); 79,44% (KP1); 80,75% (KP2); 83,61% (KP3) dari total oosit vitrifikasi dapat hidup. Hasil statistik menunjukkan bahwa penambahan α- tokoferol dalam media vitrifikasi tidak memberikan perbedaan yang signifikan kelompok perlakuan (P> 0,05). Berdasarkan persentase, oosit normal tertinggi adalah diperoleh di KP2 dan oosit tertinggi di KP3. Hasil ini menunjukkan bahwa penambahan α-tokoferol dalam media vitrifikasi tidak berpengaruh terhadap kualitas oosit domba garut (P> 0,05). ...... Research has been carried out on arrowroot oocytes by adding α-tocopherol to the oocyte vitrification media with the aim of increasing α-tocopherol funds in vitrification media on the quality of arrowroot sheep oocytes. Oocytes were collected & matured in vitro for 24 hours at 38.5 ° C and 5% CO2 then vitrified using 15% EG, 15% DMSO and 0.5 M sucrose and divided into 4 groups: groups without α-tocopherol changes (KK); and three groups contributing various α-tocopherol concentrations: 100 μM (KP1); 150 μM (KP2) and 200 μM (KP3). Oocytes are stored in LN2 (-196° C) for 7 days and thawed afterwards to return they used a fluorescence microscope with Hoechst & PI coloring. Oocytes are normal if they are round, have intact zona pellucida, homogeneous cytoplasm; and feasible if they have blue luminescence. Morphological evaluation showed that 69.40% (KK); 70.28% (KP1); 76.19% (KP2); and 74.72% (KP3) of total normal vitrified oocytes. Viability Assessment shows 75.52% (KK); 79.44% (KP1); 80.75% (KP2); 83.61% (KP3) of total vitrified oocytes can live. Statistical results showed that administration of α-tocopherol in vitrified media did not provide a significant difference in the treatment group (P> 0.05). Based on the percentage, the highest normal oocyte is obtained at KP2 and the highest oocyte is at KP3. These results indicate that opposing α-tocopherol in vitrified media has no effect on the quality of arrowroot sheep oocytes (P> 0.05).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herini Siti Aisyah
Abstrak :
ABSTRACT
Petani penggemukan domba mampu memberikan pendapatan 14-25% dari total pendapatan keluarga. Pendapatan petani akan meningkat jika pertanian yang dikelola secara intensif, dan intensifikasi akan berhasil jika dldukung oleh teknologi yang tepat yang memadai (sederhana namun memiliki efisiensi tinggi). Di kedua desa ini ada beberapa limbah yang bisa dijadikan bahan pakan ternak seperti jerami padi, daun tebu, daun jagung, kedelai dan lain-lain. Terkait dengan program dalam menangani ketersediaan makanan, domba-domba tersebut akan dilakukan untuk memberdayakan petani dalam penggunaan limbah pertanian untuk diolah menjadi pakan ternak yang cukup bergizi dengan pemberian probiotik. Diharapkan para petani tidak kesulitan memberi makan sambil memelihara domba dalam jumlah besar, namun juga akan meningkatkan efisiensi biaya dan waktu bagi petani sehingga diharapkan bisa menjanjikan pendapatan bagi petani. Diharapkan untuk menjaga domba tidak lagi menjadi sampingan tapi menjadi profesi atau pekerjaan bagi tunjangan pokok petani yang menjanjikan.
Surabaya: Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Masyarakat (LP4M) Universitas Airlangga, 2017
360 JLM 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Ram stimulation seemed to depend on the age of the ewe lambs. Only ewe lambs which is in the progress to puberty shown a response in the form of increased LW pulse frequency and LW surge. The LW surge stimulated ovaluation judge by the increase of peripheral progesterone levels for 3 days.
Makassar: Universitas Hasanuddin,
050 LON
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tjuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai tingkat makanan penguat dedak dan urea terhadap penggemukan domba jantan lepas sapih.....
JUILABI
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Nurul Fitri
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh sari buah jeruk siam Citrus nobilis Lour. dalam pengencer tris kuning telur TKT terhadap kualitas spermatozoa domba garut Ovis aries L. 24 jam pascakriopreservasi. Semen ditampung dari lima pejantan domba garut satu kali dalam satu minggu menggunakan vagina buatan. Segera setelah dievaluasi, semen diencerkan dengan pengencer tris kuning telur yang mengandung sari buah jeruk 0 KK, 5 KP 1, 10 KP 2, 15 KP 3, dan 20 KP 4. Semen dikemas dalam straw 0,25 ml dengan konsentrasi akhir 50x106 spermatozoa/ml. Semen diekuilibrasi pada suhu 5oC selama dua jam kemudian dibekukan dan disimpan dalam tabung N2 cair. Semen dievaluasi terhadap parameter motilitas, viabilitas, integritas membran, integritas akrosom, dan abnormalitas. Hasil uji ANAVA satu arah menunjukkan terdapat perbedaan nyata antar kelompok perlakuan terhadap persentase motilitas, viabilitas, dan integritas membran p < 0,05. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa KP 2 memiliki perbedaan nyata terhadap semua kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut, penambahan sari buah jeruk pada konsentrasi 10 KP 2 merupakan konsentrasi terbaik yang mampu memperkecil penurunan kualitas spermatozoa domba garut pascakriopreservasi berdasarkan persentase motilitas 58,68 0,68, viabilitas 59,73 6,47, dan integritas membran 54,87 5,58. ...... The research aimed to find out the effect of siam orange juice in extender on garut ram spermatozoa quality 24 hours postcryopreseration. Semen was collected from five rams once a week using artificial vagina. Semen sample was diluted in tris egg yolk based extender containing 0 KK, 5 KP 1, 10 KP 2, 15 KP 3 and 20 KP 4 siam orange juice. Semen was packed in 0.25 ml straw with a final concentration of 50x106 spermatozoa ml. Sperm was equilibrated at 5 C for two hours then frozen and stored in a liquid nitrogen N2 tube. Sperm parameters including motility, viability, membrane integrity, acrosome integrity, and abnormality were assessed. One way ANAVA test results showed significant differences between treatment groups on the percentage of motility, viability, and membrane integrity.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Amalia Isti
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi sari buah nanas Ananas comosus L. Merr. dalam pengencer terhadap kualitas spermatozoa domba garut Ovis aries L. 24 jam pascakriopreservasi. Sampel semen ditampung dari lima ekor domba garut jantan satu kali dalam satu minggu menggunakan vagina buatan. Semen diencerkan dengan pengencer tris kuning telur yang mengandung sari buah nanas 0 KK, 5 KP 1, 10 KP 2, 15 KP 3, dan 20 KP 4. Semen dikemas dalam straw mini 0,25 ml dengan dosis 50 juta sel/ml. Semen diekuilibrasi pada suhu 5oC selama dua jam, kemudian dibekukan dan disimpan dalam nitrogen cair. Parameter yang dievaluasi adalah motilitas, viabilitas, integritas membran, integritas akrosom, dan abnormalitas. Hasil uji ANAVA satu faktor yang dilanjutkan dengan uji Duncan menunjukkan perbedaan nyata P < 0,05 antara KK dan KP 3 terhadap persentase motilitas dan integritas membran spermatozoa. Konsentrasi sari buah nanas 15 mampu memperkecil penurunan kualitas spermatozoa berdasarkan persentase motilitas 52,19 5,32 dan integritas membran spermatozoa 38,52 4,85. ...... The research aimed to find out the effect of various concentrations of pineapple Ananas comosus L. Merr. juice in extender on garut ram Ovis aries L. 24 hours postcryopreservation. Semen samples were collected from five garut rams once a week using an artificial vagina. The samples were diluted in tris egg yolk extender with pineapple juice 0 KK, 5 KP 1, 10 KP 2, 15 KP 3, and 20 KP 4. The diluted semen samples were loaded into mini straws 0,25 ml with 50 million cell ml dosage. Samples were equilibrated at 5oC for two hours, then freezed and stored in liquid nitrogen. Parameters evaluated were motility, viability, membrane integrity, acrosome integrity, and abnormality. The one factor ANOVA and continued with Duncan test showed significant differences P 0.05 between KK and KP 3 on the percentage of spermatozoa motility and membrane integrity. Pineapple juice 15 was able to minimize the reduction of spermatozoa quality based on the percentage of spermatozoa motility 52.19 5.32 and membrane integrity 38.52 4.85.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Norma Triana
Abstrak :
ABSTRACT
Program penggemukan dan budidaya ternak domba ekor gemuk (EG) di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban merupakan bentuk kerja sama antara Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga dengan Kelompok Ternak Gemah Ripah dan Mandiri, Tuban. Pelaksanaan program ini melibatkan dokter hewan, yang merupakan ahli reproduksi, ahli pakan ternak, ahli kesehatan ternak serta ahli sanitasi dan perkandangan, serta dibantu oleh tenaga lokal. Kegiatan yang dilakukan antara lain meliputi: pelatihan budidaya ternak domba EG, peragaan pembuatan pakan dan kandang, pemberian vaksin, perneliharaan pra- dan pasca- produksi, serta pemeriksaan dan pengobatan domba yang sakit. Pada kesempatan ini, juga diperkenalkan obat untuk penggemukan domba, yaitu: Bio-N-Plus, Premix Mineral, dan vitamin B-Kompleks. Bahan tersebut diberikan dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan domba. Selain itu, juga dilakukan simulasi beternak domba EG bagi para petemak. Pada akhir pelatihan telah diberikan paket ternak domba EG kepada kelompok Peternak Gemah Ripah dan Mandiri, yaitu berupa: 6 ekor domba EG, 3 kwintal pakan konsentrat yang bisa digunakan untuk empat bulan, biaya renovasi kandang domba EG, Serta vitamin, obat-obatan, dan vaksin. Dari hasil pelaksanaan program ini, para petemak telah berhasil memelihara domba EG dengan cara yang lebih baik dengan tanda pertumbuhan berat badan ternak yang semakin meningkat, serta tidak ada resiko sakit dan kematian hewan ternak.
Surabaya: Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Universitas Airlangga, 2017
360 JLM 1:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kenny Andrianus Jusmanto
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagai makhluk hidup kita terus terpapar dengan radikal bebas dalam aktifitas sehari ? hari. Molekul ini dapat menggangu fungsi normal sel dan juga dapat merusaknya. Maka dari itu antioksidan berperan penting dalam menangkal proses buruk dari radikal bebas. Antioksidan sendiri dapat berasal dari berbagai macam sumber, dari dalam tubuh dan dari luar. Dalam hal ini buah djengkol dikatakan memiliki kadar antioksidan yang tinggi sehingga penulis ingin mengetahui lebih dalam djengkol yang sering dikonsumsi oleh warga Indonesia dapat memberikan efek positif dalam melawan radikal bebas. Penelitian ini dilakukan Juni 2015 menggunakan sel darah domba yang dibagi 5 grup intervensi dengan diberi hydrogen peroksida dan sari djengkol. Setiap grup intervensi dilakukan 5 kali pengambilan hasil. Parameter hasil ditandai dari hasil pengukura MDA dan GSH pada darah domba. Olah data digunakan program SPSS 2.0. Uji normalitas menggunakan Shapiro-Will dan Kruskal-Wallis untuk non-parametric test. Hasil tes pada kedua grup MDA dan GSH menghasilkan perbedaan yang signifikan (p=0.001). Pada uji MDA penambahan sari djengkol meningkatkan MDA lebih dari grup kontrol. Sedangkan level GSH meningkat setelah diberikan sari djengkol.
ABSTRACT
As a living organism we continually exposed to free radicals during our daily activities. This molecule can alter the normal function of cell as well as creating a damage. So an antioxidant is required to tackle the adverse effect of free radicals. Antioxidant itself can be derived from various sources, naturally from our body and supplementary. In this case, djengkol bean is said to have high antioxidant content and so the writer would like to know more about the positive effect of this commonly consumed food by Indonesian. The research was performed in June 2015 using sheep?s red blood cell and the intervention group is divided into 5 including hydrogen peroxide and djengkol extract. Each group includes 5 times sampling. The result is interpreted by the level of MDA and GSH. Data analysis is performed using SPSS programme. Normality test using Shapiro-Wilk and Kruskal-Wallis for non-parametric test. The result for both MDA and GSH group were significant (P=0.001). The addition of djengkol extract to MDA group result in higher MDA level than in control group. Whereas the addition of Djengkol extract to GSH group multiplied GSH level.
2016
S70429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>