Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufik Akbar
Abstrak :
Berdasarkan Lanskap Keamanan Siber Indonesia 2022, BSSN melaporkan terdapat 4.421.992 aktivitas APT dan 2.348 kasus defacement web di Indonesia pada tahun itu. Serangan yang ditujukan pada aplikasi web berfokus pada kelemahan aplikasi, yang disebut kelemahan atau celah keamanan. Akibatnya, penting untuk melakukan analisis dan evaluasi domain website organisasi riset tersebut. Metode yang digunakan adalah analisa deskriptif, yaitu data yang diperoleh disajikan dalam bentuk kalimat yang dideskripsikan. Sehingga memberikan kejelasan dari hasil analisis yang dilakukan. Indeks Keamanan Informasi (KAMI) sebagai alat untuk menilai kesiapan implementasi keamanan data. Serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan berbagai aspek digunakan untuk melakukan evaluasi. Kemudian OWASP ZAP sebagai tools vulnerability scanning, digunakan untuk mengidentifikasi tingkat kemungkinan kerentanan pada aplikasi berbasis web. Pada penelitian ini melakukan analisis dan evaluasi terhadap domain dan subdomain xyz.go.id yang terdapat di organisasi riset. Langkah pertama pengumpulan data target, selanjutnya dilakukan pengukuran dan pengujian tools dengan menggunakan Indeks KAMI pada kategori Sistem Eletronik. Langkah berikutnya dengan aplikasi OWASP ZAP digunakan untuk pengujian vulnerability scanning pada domain target. Data hasil DNSDumpster digunakan, dimana beberapa domain website xyz.go.id dijadikan sasaran penelitian untuk vulnerability scanning. Hasil penilaian Indeks KAMI menunjukkan bahwa 4 subdomain dianggap tergolong tinggi. Kemudian berdasarkan pengujian vulnerability scanning terhadap domain website xyz.go.id memiliki kerentanan dengan kategori low terdapat 15 peringatan, medium terdapat 32 peringatan, high terdapat 4 peringatan dan informational terdapat 20 peringatan. Dari hasil pengujian dapat dibuktikan pendeteksian dengan vulnerability scanning pada OWASP ZAP sangat efektif, meskipun ini tool open source sehingga tidak perlu menggunakan tool berbayar. ......Based on the Indonesian Cybersecurity Landscape 2022, BSSN reported 4,421,992 APT activities and 2,348 web defacement cases in Indonesia that year. Attacks aimed at web applications focus on application weaknesses, called security flaws or gaps. As a result, it is important to conduct an analysis and evaluation of the research organization's website domain. The method used is descriptive analysis, in which the data obtained is presented in the form of sentences that are described. Information Security Index (KAMI Index) as a tool to assess the readiness of data security implementation A series of questions relating to various aspects are used to conduct the evaluation. Then OWASP ZAP as a vulnerability scanning tool, was used to identify the level of possible vulnerabilities in web-based applications. In this study, the analysis and evaluation of xyz.go.id domains and subdomains found in research organizations. The first step is collecting target data, then measuring and testing tools using the KAMI Index in the Electronic Systems category. The next step with the OWASP ZAP application is vulnerability scanning testing on the target domain. DNSDumpster result data is used, and several xyz.go.id website domains are used as research material for vulnerability scanning. The results of the KAMI Index assessment show that 4 subdomains are considered high. Then based on vulnerability scanning testing of the xyz.go.id website domain, it has a vulnerability with a low category of 15 warnings, a medium category of 32 warnings, a high category of 4 warnings, and an informational category of 20 warnings. From the test results, it can be proven that detection with vulnerability scanning on OWASP ZAP is very effective, even though this is an open source tool, so there is no need to use paid tools.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Aditya
Abstrak :
Domain adalah sebuah nama unik yang digunakan untuk mengidentifikasi alamat IP dari sebuah server komputer. Fungsi dari nama domain itu sendiri adalah untuk mempermudah pengunjung dalam mengakses dan mengingat alamat website. Domain kategori Top Level Domain (TLD) dibagi menjadi dua jenis, yaitu global Top Level Domain (gTLD) dan country code Top Level Domain (ccTLD). gTLD yaitu .com, .net, .gov, .biz, sedangkan ccTLD .id, .uk, .sg. Pada bulan Juni 2019 pengguna domain .id berjumlah 318.090. Dalam mendukung pendaftaran domain, PANDI bekerja sama dengan para registrar. Registrar merupakan perusahaan atau organisasi yang menerima pendaftaran suatu nama domain, registrar juga memiliki reseller dalam mendukung pendaftaran domain. Terdapat 20 registrar terakreditasi oleh PANDI yang melakukan penjualan domain .id melalui kanal website, namun data yang diperoleh pada penjualan .id masih rendah pada masing-masing registrar dan terlihat juga perbedaan yang mencolok. Terdapat registrar yang memiliki penjualan domain .id yang banyak, namun terdapat juga registrar yang memiliki penjualan domain .id yang sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja  yang memengaruhi pengguna dalam membeli sebuah domain .id melalui kanal website dengan menggunakan model penelitian gabungan dari Website Quality, Theory of Planned Behavior, Website Brand Equity dan Social Website Interactivity. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Partial List Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil dari uji hipotesis faktor-faktor yang memengaruhi pembelian domain .id melalui kanal website, menunjukkan bahwa trust, brand experience dan brand choice memengaruhi niat pembelian domain .id sedangkan attitude dan emotional value tidak memengaruhi niat pembelian domain .id melalui kanal website
Domain is a unique name used to identify the IP address of a computer server. The function of the domain name itself is to ease visitors in accessing and memorizing website addresses. TOP Level Domain (TLD) category is divided into two types, namely Global Top Level Domain (gTLD) and Country Code Top Level Domain (ccTLD). Global Top Level Domain are .com, .net, .gov, .biz, while country code Top Level Domain are .id, .uk, .sg. At Juni 2019, there are 318.090 domain .id users. In supporting the domain registration, PANDI collaborates with the registrar. Registrar is a company or organization that receives the registration of a domain name, registrar also has reseller to support domain registration. There are twenty registrars accredited by PANDI who sell domain .id through website channels, but the data obtained on sales of .id at each registrar shows still low and a noticeably difference where there are registrars who have large amount of domain .id sales, but there are also registrars who only have small amount of domain sales. This research aims to determine what factors affect users in purchasing a domain .id through website channels using a combined research model of Website Quality, Theory of Planned Behaviour, Website Brand Equity and Social Website Interactivity. Data collection is conducted by questionnaires online. Data processing is performed using Partial List Square- Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The results of the hypothesis testing on factors that affect the purchase of domain .id through website channels shows that trust, brand experience and brand choice affects the intention to purchase domain .id on registrar and reseller websites, while attitude and emotional value didn't affects intention to purchase the domain .id.
Depok: Fakultas Ilmu Kompter Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library