Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Isnanza Zulkarnaini
"Informed consent merupakan persetujuan dari pasien terhadap tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap dirinya, setelah pasien diberikan penjelasan yang lengkap tentang tindakan kedokteran tersebut, termasuk melakukan tindakan medis berupa perluasan operasi. Persetujuan dalam tindakan perluasan operasi sebaiknya dilakukan secara tertulis karena informed consent berperan untuk melindungi dokter dan pasien. Informed consent harus memenuhi unsur-unsur Pasal 1320 KUHPerdata yaitu: cakap, sepakat, hal tertentu, sebab yang halal. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa informed consent yang digunakan RSUD Dr. Abdul Moeloek pada tindakan operasi atau perluasan operasi adalah informed consent secara tertulis dan tidak tertulis. Dalam keadaan gawat darurat informed consent tidak diprioritaskan, karena prioritas utama adalah keselamatan jiwa pasien.

Informed consent is an agreement from the patient for performing medical actions towards him, after the patient is being given a complete explanation about it, including medical action of operations expansion. Approval of the act of expanding operations should be done in written informed consent in order to protect doctors and patients. Informed consent must meet the elements of Article 1320 of Indonesia Civil Code, such as: competent, agreed, certain things, and legal. The results of this study concluded that informed consent which is applied in Dr. H. Abdul Moeloek Hospital for surgery or expanding operations is written and unwritten form. In emergency situations, informed consent is not a priority, because the priority is the safety of patients' lives.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S55908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Anggraeni Rosa
"Sesuai dengan peraturan perundang-undangan terbaru tentang kesehatan, maka Rumah Sakit memiliki hak menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi, insentif dan penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun indikator pemberian remunerasi bagi Dokter Spesialis saat ini dinilai belum komprehensif karena belum menunjukkan keadilan dan kinerja diluar tugas utama yang dilakukan oleh Dokter Spesialis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis indikator (struktur pembentuk) pemberian remunerasi untuk pegawai khususnya untuk tenaga medis Dokter Spesialis. Pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus menggunakan wawancara kepada informan dengan penentuan informan dilakukan secara purposive sampling. Hasil studi ditemukan bahwa indikator pemberian remunerasi yang digunakan saat ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun 2021 lebih menitikberatkan pada kinerja berupa koefisien tindakan sesuai ICD-9 namun dirasa belum mencakup pada faktor individu yang juga perlu dipertimbangkan dalam pemberian remunerasi kepada dokter spesialis, seperti masa kerja, kondisi kerja/kegawatdaruratan dan posisi/tanggung jawab. Selain itu penerapannya belum maksimal karena belum terlaksananya penilaian kinerja yang optimal dan belum dilakukan monitoring serta evaluasi secara berkala kepada dokter spesialis melalui komite medik. Namun dengan dilaksanakannya pemberian jasa pelayanan terhadap dokter spesialis dengan menggunakan pola perhitungan remunerasi, memperlihatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan saat pemberian jasa pelayanan dengan pola per-kehadiran.

In accordance with the latest laws and regulations on health, the Hospital has the right to receive service fees and determine remuneration, incentives and awards in accordance with applicable regulations. However, the current indicator of remuneration for Specialist Doctors is considered not comprehensive because it has not shown fairness and performance outside the main duties carried out by Specialist Doctors. This study aims to analyze the indicators (forming structure) of remuneration for employees, especially for medical personnel of Specialist Doctors. A qualitative approach with the type of case study research using interviews with informants with the determination of informants is carried out by purposive sampling. The results of the study found that the remuneration indicators currently used in accordance with Governor's Regulation Number 51 of 2021 focus more on performance in the form of coefficients of action in accordance with ICD-9 but do not include individual factors that also need to be considered in providing remuneration to specialist doctors, such as working period, working conditions/emergencies and positions/responsibilities. In addition, the implementation has not been maximized because performance assessments have not been carried out and periodic monitoring and evaluation have not been carried out to specialist doctors through the medical committee. However, with the implementation of the provision of services to specialist doctors using the remuneration calculation pattern, it shows better performance than when providing services with a per-attendance pattern."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pinem, Srikandi Novita
"Skripsi ini membahas tentang kepuasan dokter keluarga terhadap sistem pembayaran kapitasi. Dokter keluarga dalam hal ini adalah dokter umum praktek swasta yang bekerjasama dengan PT. Askes sebagai penyelenggara pembiayaan pelayanan kesehatan. Sebagaimana kepuasan adalah bersifat subjektif, namun demikian penilaian kepuasan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi PT. (Persero) Asuransi Kesehatan KC Jakarta Selatan sebagai penyelenggara pemeliharaan kesehatan atas konsep kapitasi yang diterapkan selama ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai kepuasan dokter keluarga terhadap pembayaran dengan sistem kapitasi di PT (Persero) Asuransi Kesehatan KC Jakarta Selatan dilihat dari karakteristik dokter dan pengetahuan dokter mengenai kapitasi Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional, dengan menyebarkan kuesioner kepada dokter keluarga yang berisi pertanyaan seputar kepuasan terhadap sistem kapitasi dan pengetahuan dokter mengenai kapitasi. Dokter yang dijadikan responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang.
Analisa statistik yang dipakai adalah analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square untuk melihat hubungan karakteristik dokter dan pengetahuan dokter dengan tingkat kepuasan. Dari penelitian ini didapatkan bahwa 70% dokter merasa tidak puas dengan jumlah tarif yang ditetapkan sekarang ini dan 66.7% merasa tidak puas dengan ketepatan pembayaran yang dilakukan PT. Askes.
Hasil uji statistik dengan chi square diperoleh yang tidak berhubungan dengan kepuasan dokter keluarga adalah usia, lama bekerjasama, pendidikan lanjutan, dan pengetahuan mengenai kapitasi. Sedangkan yang ada hubungan dengan kepuasan dokter keluarga adalah karakteristik jenis kelamin dan pelatihan dokter keluarga. Saran yang dapat diberikan adalah agar PT. (Persero) Asuransi Kesehatan KC Jakarta Selatan dapat mempertimbangkan setiap keluhan dan saran yang diberikan oleh dokter keluarga untuk dapat meningkatkan kepuasan dokter keluarga. Serta meningkatkan hubungan kerjasama yang telah terbina selama ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Khairunnisa
"Skripsi ini membahas mengenai ruang lingkup malpraktik medik dan risiko medik, penerapan prinsip duty of care dalam pertanggung jawaban hukum dokter, serta analisis putusan No. 569/PDT.G/2013/PN.JKT.PST. Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dan keseluruhanya dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif serta tipe penelitian deskriptif. Penelitian ini menujukan bahwa malpraktik medik berbeda dengan risiko medik dimana unsur kesalahan dari dokter pada pembuktian merupakan pembeda dari keduanya, selain itu duty of care adalah suatu kewajiban yang melekat pada seorang dokter saat tercipta hubungan antara dokter dan pasien, dalam kasus malpraktik medik pada putusan No. 569/PDT.G/2013/PN.JKT.PST hakim telah mempertimbangkan penerepan duty of care dokter sebagai pertimbangan putusan. Hasil penelitian menyarankan hendaklah kepada tenaga kesehatan khususnya dokter untuk menjadikan duty of care ini sebagai suatu kewajiban yang penting dalam melakukan tindakan medik, organisasi Ikatan Dokter Indonesia IDI bisa lebih memaksimalkan peranya dalam perlindungan dan pengawasan, pemerintah bisa bersinergi dengan pembuat undang-undang dalam memberikan kepastian hukum terkait perlindungan baik untuk pasien atupun dokter, dan pasien atau maysarakat dapat lebih kritis terhadap hak-haknya namun juga teredukasi mengenai kewajiban-kewajibanya.

This thesis discusses the scope of medical malpractice and medical risks, the application of the duty of care principle in the legal responsibility of doctors, and the analysis of the verdict No. 569 PDT.G 2013 PN.JKT.PST. The type of study used is normative juridical and conducted using qualitative research method as well as descriptive research type. This study indicates that medical malpractice is different from medical risk where the mistake of the doctor on proof is the differentiator of both, besides duty of care is a duty attached to a doctor when relationship between doctor and patient is created, in case of medical malpractice in verdict No. 569 PDT.G 2013 PN.JKT.PST the judge has considered taking the duty of care of the doctor as a judgment. The results suggest that health professionals, especially doctors, should make this duty of care an important obligation in conducting medical actions, the organization of Indonesian Doctors Association IDI can maximize its participation in protection and supervision, the government can synergize with lawmakers in providing legal certainty regarding the protection of both patients and physicians, and patients or citizens should be more critical of their rights but also are well educated on their obligations.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"South Sumatra Province has launched family doctor program to provide health services for poor people in 2006. Government by APBN budged had paid the premium of health insurance for poor people by Askeskin program with capitation is Rp 1.000 - each person for the service of health take care of the first level health service (RJTP) in Puskesmas on 2006...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The paradigm of Evidence Based Medicine (EBM) is new in the world of medicine and is used in practice praxis and medical research through a systematic observation, standardized, and objective. The article brings to light whether EBM and the supportive apparatus are able to defend the theory of decision-making concept of Pellegrino and Thomasma and how it affects the attitude of the practitioners in making a well-thought decision to administer a rational, objective, and effective treatment for the patients."
JUETIKA
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sintak Gunawan
"The paradigm of evidence based medicine (EBM) is new in the world of medicine and is used in practice praxis and medical research through a systematic observation, standardized, and objective. The article brings to light whether EBM and the supportive apparatus are able to defend the theory of decision-making concept of pallegrino and thomasma and how it affects the attitude of the practitioners in making a well-thought decision to administer a rational, objective, and effective treatment for the patients"
Depok: Departemen kewilayaan FIB Universitas Indonesia, 2009
360 JETK 1:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Tusyifa Tri Raharjo
"Skripsi ini membahas mengenai keberlakuan Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 dan standar oprasional prosedur dari rumah sakit militer. Penelitian ini berbentuk yuridis normatif, tipe penelitiannya adalah deskriptif, jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa studi dokumen atau bahan pustaka dan wawancara. Analisis data yang digunakan oleh penulis adalah dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian yang terlihat jelas yaitu terdapat beberapa perbedaan antara penyelesaian sengketa di rumah sakit umum dengan di rumah sakit militer. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 berlaku bagi dokter militer dan tidak ada pembeda standar operasional prosedur antara pasien sipil dan militer.

This thesis discusses the applicability of the Act No. 29 of 2004 and standard operational procedures of the military hospital. This study is normative, the type of research is descriptive, the type of data used are primary data and secondary data. Data collection tools used in the form of study documents or library materials and interviews. Analysis of the data used by the authors is the qualitative approach. The results of the study clearly visible, for example, there are several differences between the settlement of disputes in a public hospital with at the military hospital. Law No. 29 of 2004 applies to military doctors and there are no standard operating procedures distinguishing between civilian and military patients."
2016
S65184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wayan Indah Pramanti
"ABSTRAK
Nama : Wayan Indah PramantiProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Hubungan Antara Karakteristik Individu, Motivasi DanKarakteristik Organisasi Dengan Perilaku Dokter DanPerawat Dalam Penerapan Pelayanan Berpusat Pada PasienDi RSU Ganesha, Gianyar Tahun 2018Pembimbing : Dr. Ede Surya Darmawan S.K.M., M.D.M.Pelayanan berpusat pada pasien PBP merupakan paradigma baru pelayanankesehatan di rumah sakit. Penelitian terkait penerapan PBP di Indonesia masihsangat terbatas. Penelitian ini dilatarbelakangi belum diketahuinya gambaranperilaku dokter dan perawat dalam menerapkan PBP di RSU Ganesha, Gianyar.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku PBP pada dokterdan perawat serta menganalisis hubungan status kepegawaian, motivasi, dankarakteristik organisasi terhadap penerapan PBP. Penelitian ini memiliki desaincross sectional dengan menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada seluruhdokter dan perawat. Total sampel penelitian sebanyak 141 responden. Hasilpenelitian menunjukkan sebagian besar responden 80,1 memiliki perilaku PBPyang baik. Pada komponen perilaku PBP yang diteliti yaitu komponen melibatkanpasien dan keluarga, berbagi informasi, memberi dukungan fisik, dukunganemosional, dan pelayanan yang berkelanjutan juga menunjukkan lebih banyakproporsi perilaku yang baik dengan persentase masing-masing sebanyak 68,1 ;84,4 ; 96,5 ; 94,3 ; dan 91,5 . Variabel umur, motivasi, dan karakteristikorganisasi seperti imbalan, supervise, desain pekerjaan, kepemimpinan, sertabudaya organisasi signifikan hubungannya dengan perilaku dokter dan perawatdalam menerapkan PBP nilai p

ABSTRACT
Name Wayan Indah PramantiStudy Program Study of Hospital AdministrationTitle The Relationship Between Individual Characteristics,Motivation and Organizational Characteristics With TheBehavior of Doctors and Nurses in The Implementation ofPatient Centered Care at Ganesha General Hospital, Gianyar,2018.Counselor Dr. Ede Surya Darmawan S.K.M., M.D.M.Patient centered care PCC is a new paradigm of health care services in hospital.In Indonesia, research related to implementation of PCC is still very limited.Background of this research is there not yet known about the behavior of doctorsand nurses in implementing PCC in Ganesha General Hospital, Gianyar. The aimsof this study are to find out the PCC behavior in doctors and nurses as well asanalyze the relationship of individual, psychological, and organizationalcharacteristics to the implementation of PCC. This study has a cross sectionaldesign using a questionnaire distributed to all doctors and nurses. The total sampleis 141 respondents. The results showed that most respondents 80,1 had goodPCC behavior. In the PCC behavioral component studied, the componentsincluding the involvement of patients and families, sharing information, providingphysical support, emotional support, and sustainable health services also showed agreater proportion of poor behavior with percentage of 68.1 84.4 96.5 94.3 and 91.5 respectively. Variables of age, motivation, and organizationalcharacteristics such as rewards, supervision, job design, leadership, organizationalculture are significantly related to the behavior of doctors and nurses inimplementing PCC p "
2018
T50002
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>