Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Nasution, Hari Muhardani
Abstrak :
Krisis Energi Listrik di Indonesia ditandai dengan seringnya pemadaman bergilir di sebagian besar wilayah negeri ini khususnya daerah di luar pulau Jawa Situasi tersebut menuntut PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara yang mengelola ketenagalistrikan di Indonesia mengambil langkah langkah strategis untuk segera mengurangi bahkan menghapus kondisi krisis energi listrik Untuk itu PLN menetapkan langkah strategis Program Percepatan Diversifikasi Energi PPDE 10 000MW yakni dengan membangun pembangkit listrik baru guna menutupi kekurangan pasokan listrik yang terjadi di tanah air Selain pemenuhan tuntutan atas defisit energi PLN Grup juga mendapat tantangan efisiensi biaya PLN dituntut untuk dapat mengoperasikan pembangkit listrik yang dimilikinya dengan Low Cost meskipun harga listrik di Indonesia tidak lebih mahal dibandingkan negara negara tetangga PLN harus mampu setidaknya memproduksi listrik dengan biaya yang lebih rendah dari biaya yang selama ini dikeluarkan PLN dan hal ini mendorong PLN untuk melakukan beberapa perubahan strategi bisnis dalam pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik yang dimilikinya Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara analitis tentang mekanisme Outsourcing yang dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap program PPDE 10 000MW Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 1 Mekanisme Perjanjian Operasi dan Pemeliharaan PLTU Tahap Supporting antara PT IP dan PT CDB telah memenuhi syarat syarat yang diatur oleh Undang undang 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Kepmen 19 tahun 2012 Tentang Syarat syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain 2 Dengan analisa keuangan biaya dalam pengoperasian PLTU 10 000MW khususnya biaya Kepegawaian menunjukkan bahwa skema kontrak OM dalam Pengelolaan Pembangkit Listrik Program 10 000MW tersebut telah memenuhi tuntutan efisiensi dan efektifitas
Power and energy shortage in Indonesia is marked by frequently power cuts in most of Indonesian cities especially outside Jawa island This situation has demanded PLN to take strategic steps through electrification acceleration program known as the 10 000 megawatt MW fast track program The program is to build new power plant to cover the power shortage Furthermore PLN has to deal with in cost efficiency PLN must reduce their cost to operate power plants with low cost It also requires several change in PLN rsquo s business strategies especially in operation and maintenance of power plants Purpose of this research is to describe the outsourcing mechanism in Agreement of Operation and Maintenance Steam Power Plant of 10 000 MW Fast Track Program 10 000MW Steam Power Plat Operation dan Maintenance Agreement Researcher comes to conclusion 1 Agreement of Operation and Maintenance Steam Power Plant of 10 000 MW Fast Track Program between PT IP and PT CDB comply with Law Number 13 Year 2013 concerning Labor and Ministerial Decree No 19 Year 2012 2 analysis of personnel cost in operational of 10 000 MW coal fired steam power plant has proven that Agreement of Operation and Maintenance Steam Power Plant of 10 000 MW Fast Track Program is efficient and effective.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T39353
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Erna
Abstrak :
Penelitian ini fokus pada kebijakan diversifikasi energi melalui pemanfaatan biodiesel sebagai campuran minyak solar pada sektor transportasi PSO Public Service Obligation di Indonesia. Tujuan penelitian menganalisis perkembangan kebijakan diversifikasi energi melalui pemanfaatan biodiesel sebagai campuran minyak solar; menganalisis tingkat keberhasilan implementasi kebijakan; serta menganalisis faktor ndash; faktor yang mempengaruhi permintaan, penawaran dan harga biodiesel di Indonesia menggunakan model simultan 2SLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 harga biodiesel masih lebih tinggi dari harga minyak solar; 2 kewajiban memanfaatan biodiesel ini mampu meningkatkan kapasitas produksi, konsumsi dan penawaran biodiesel Indonesia; 3 realisasi pemamfaatan biodiesel lebih rendah dari target yang diharapkan pemerintah 4 faktor ndash; faktor yang mempengaruhi permintaan biodiesel adalah konsumsi biodiesel sebelumnya dan GDP. Sementara penawaran biodiesel dipengaruhi harga biodiesel, kapasitas produksi dan penawaran biodiesel periode sebelumnya. Harga biodiesel berhubungan kuat dengan harga CPO dan harga minyak bumi. ......This study focuses on energy diversification policy through the biodiesel utilization for transportation sector Public Service Obligation in Indonesia. The aims of the study are to describe the latest information about diversification energy policy through biodiesel utilization as mixed diesel fuel to analyze the achievement of policy implementation of the biodiesel utilization and to describe the affecting factors of biodiesel price, demand and supply in Indonesia using simultant equation and estimation of Two Stage Least Squares method 2SLS. The results of the study show that 1 the biodiesel price is still higher than fuel price solar 2 The biodiesel utilization policy is able to increase biodiesel production capacity, demand and supply 3 Realization of biodiesel utilization is still lower than government target 4 factors that affect demand for biodiesel in Indonesia are biodiesel consumption period in last year and GDP. While the biodiesel supply is influenced by biodiesel price, production capacity and biodiesel stock. The biodiesel price has relationship with CPO price and oil price.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T47470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pau, Wang
Abstrak :
Energi telah menjadi salah satu kebutuhan primer manusia di era modern ini namun sumber energi yang tersedia saat ini yaitu BBM seperti bensin dan diesel terus mangalami kenaikan harga. Dengan mekanisme subsidi yang dianut Pemerintah Indonesia, kenaikan harga BBM akan menghabiskan APBN jika tidak diambil langkah preventif seperti langkah intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi energi. Diversifikasi energi menjadi solusi yang menarik karena Indonesia memiliki potensi cadangan sumber energi selain BBM yang cukup besar yaitu potensi penggunaan gas alam. Langkah diversifikasi ini kian menarik karena telah tersedianya jaringan pipa yang cukup luas dengan laju alir yang mencukupi untuk digunakan dalam sektor transportasi umum di DKI Jakarta. Namun kendala yang dihadapi adalah tidak berkembangnya infrastruktur pengisian BBG sehingga BBG menjadi tidak kompetitif dari segi pelayanan. Studi ini dirancang untuk menghasilkan output berupa gambaran jumlah investasi yang diperlukan untuk infrastruktur BBG di DKI Jakarta terutama untuk moda transportasi TransJakarta dan taksi. Proyeksi pertumbuhan angkutan umum dilakukan dengan menggunakan data-data aktual dari berbagai sumber dan metode Logistic Curve. Dan untuk memberikan gambaran yang lebih spesifik, digunakan 3 skenario estimasi pertumbuhan taksi sehingga dapat diambil estimasi proyek pengembangan infrastruktur yang paling realistis dan feasible untuk diterapkan di masa depan. Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan, diperlukan 3 SPBG baru untuk koridor VIII - X serta 3 SPBG tambahan di depo bus untuk mengefisiensikan pelayanan pengisian dengan jumlah kapasitas total pelayanan sebesar 3,58 MMSCFD. Untuk pelayanan taksi, diperlukan 22 - 46 SPBG tambahan dan kapasitas total pelayanan 16 - 30 MMSCFD sesuai skenario yang telah dipilih. Investasi yang diperlukan untuk peremajaan satu SPBG lama adalah sebesar 7,8 - 10 miliar rupiah sedangkan untuk satu SPBG baru diperlukan investasi 22 - 23 miliar rupiah. Jumlah pembangunan SPBG terhitung sebanyak 3 - 8 SPBG tambahan per tahun sampai dengan tahun 2015 sesuai dengan skenario. Peremajaan sejumlah SPBG lama juga lebih diutamakan karena membutuhkan investasi yang jauh lebih sedikit dibanding investasi SPBG baru. ......Energy has become one of the basic needs of humanbeing in this modern world but current global energy source especially liquid phase fossil fuel keeps on depleting thus increase its price very rapidly. As one of the country that subsidize the fuel price, Indonesia is currently struggling to maintain low fuel price without sacrificing the economic annual balance at the end of the year. From several options that can be applied, energy diversification especially regarding the use of compressed natural gas (CNG) for the public transportation in Jakarta, appears to be a very attractive yet economical solution. But the main problem is there are not enough CNG infrastructure in the current time so economically, CNG does not have a competitive position compared to the conventional fuel. Based on this condition, this study tries to provide accurate investment prediction for the policy makers to develop CNG infrastructure as fast as possible in the future. This study emphasizes on the output which will describe the projected total investment needed to fullfill the CNG demand for the public transportation system in Jakarta specifically taxi and TransJakarta. The projections state of the art is the unique combination between actual data from reliable sources and well known Logistic Curve Method in 3 different scenarios to provide more accurate output so that any scenarios can be independently valid thus makes it easier to apply the most suitable scenario based on the future condition. The result shows that there will be 3 new CNG filling stations needed for the future VIII ' X corridor and 3 add-on CNG filling stations in the TransJakarta bus depo at the end of 2009 with an average of 3,58 MMSCFD capacity to increase the filling time efficiency while at the same time, maintaining the level of service of the fleets. While for the taxis gas demand, 22 ' 46 CNG filling stations will be needed to provide an average of 16 ' 30 MMSCFD of CNG based on the scenarios. The investment ammount will vary based on the type of the station, 7,8 ' 10 billion rupiah for a refurbished station investment and 22 ' 23 bilion rupiah for a completely new station While the total average of 3 ' 8 of new or refurbished station will be added each year until 2015. The study also shows that refurbishing old CNG filling station will become the most economical solution for this energy diversification effort compared with building an entirely new filling station.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49679
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Natalie Dinda Anasti
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang Gasifikasi Batubara sebagai sumber energi baru dalam diversifikasi atau Bauran Energi Nasional di Indonesia. Industri maupun teknologi Gasifikasi Batubara belumlah terkenal, padahal penggunaan teknologi tersebut sudah marak di negara lain. Gasifikasi batubara dilansir memiliki prospek yang bagus dalam memberikan solusi atas pemenuhan energi namun tetap memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan. Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana industri Gasifikasi Batubara di Indonesia dan di dunia. Selain itu Skripsi ini juga membahas bagaimana hukum Indonesia mengatur mengenai Gasifikasi Batubara sebagai teknologi dan industri dan bagaimana prospek Gasifikasi Batubara sebagai alternatif Energi Baru ditinjau dari pengaturan dan kebijakan Diversifikasi atau Bauran Energi Nasional. Skripsi ini menggunakan metode yuridis normatif dan penelitian ini bersifat Metodologis, Sistematis yaitu penelitian yang menganalisa dan menggunakan bahan-bahan kepustakaan sebagai data primer. Skripsi ini menemukan bahwa teknologi gasifikasi batubara merupakan salah satu sumber energi yang sedang dipersiapkan untuk menjadi alternatif energi baru dalam diversifikasi energi di Indonesia. Kendala yang ditemui adalah salah satunya, hukum Indonesia belum mengatur secara khusus mengenai Gasifikasi batubara ini, dan prospek gasifikasi batubara yang sangat baik di Indonesia, mengingat teknologi gasifikasi batubara yang relatif ramah lingkungan dapat menjadi solusi dalam pemanfaatan sumberdaya batubara di Indonesia yang melimpah.
This thesis discusses about coal gasification as an Alternative Energy in Indonesia National Energy Diversification. Coal Gasification uses tend to be less known in Indonesia, both in industrial and technology sector compared to other countries. Coal gasification is highly potential to bring solution on energy issues that have arisen in Indonesia, including to meet energy end based in sustainable development principle.the purpose of this research is to find out about coal gasification industry and technology nowadays both in Indonesia and other countries, how law in Indonesia regulate Coal Gasification in industry and technology sector, as well as the prospects and potentials of Coal Gasification as an alternative energy in Indonesia National Energy Diversification to bring cleaner air while meeting the energy end. This research uses normative method and is descriptive analytical research, which analyses and uses literature as primary data. This thesis has found that coal gasification technology is being prepared to be an alternative energy in Indonesia Energy Diversification considering its relatively environment friendly technlogy, and positively can be a solution in the utilization of abundant low ranked coal resources in Indonesia.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S66860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan penting dalam masyarakat pesisir terutama di wilayah pulau-pulau kecil yang tidak terjangkau jaringan listrik nasional. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan berbagai upaya diversifikasi energi, seperti pemanfaatan potensi energi arus laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui morfologi dasar laut dan sifat-sifat hidro-oseanografi sebagai referensi lokasi yang tepat dalam pemanfaatan energi arus laut. Lokasi penelitian di Selat Larantuka antara Pulau Flores dan Pulau Adonara ? Propinsi Nusa Tenggara Timur. Metode penelitian berupa pengukuran arus, pengamatan pasang surut, pengamatan parameter meteorologi dan kondisi morfologi pesisir dan dasar laut daerah penelitian. Penelitian menunjukkan lokasi penempatan turbin arus laut cukup memenuhi syarat dengan morfologi relatif landai pada kedalaman ± 20 meter dan dekat dari pemukiman penduduk. Berdasarkan hasil analisis pengukuran arus dengan ADCP bergerak diperoleh distribusi kecepatan arus yang terendah adalah 0.004 m/det dan tertinggi 3.68 m/det. Sedangkan dari hasil pengukuran arus dengan ADCP stasioner diperoleh harga kecepatan arus terendah adalah 0.002 m/det dan tertinggi sekitar 2.83 m/det. Kondisi ini erat kaitannya dengan tipe pasang surut di daerah penelitian, yaitu tipe semi diurnal dengan dua kali kejadian pasang dan dua kali kejadian surut dalam waktu 24 jam. Jadi, hasil analisis energi arus ini sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik.
620 JITK 3:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library