Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yohanes Chandra
"Diberlakukannya UU Migas No. 22 tahun 2001 memungkinkan pelaku bisnis melakukan kegiatan usaha transmisi dan distribusi gas: bumi, Untuk mengantisipasi persaingan di sektor hilir gas dan kehandalan jaringan, perlu dilakukan kajian pengembangan jaringan plpa distribusi gas PGN di Kawasan Industri Jababeka I Cikarang. Survai dilakukan terhadap 35 industri yang sudah maupun belum menggunakan gas bumi. HasH survai digunakan untuk meramalkan pemakaian gas bumi dan jumlah pelanggan tahun 2010 berdasarkan asurnsi tiga skenario yaitu skenario 1, skenario 2 dan skenario 3. Analisa jaringan dengan menggunakan perangkal lunak TG-Net dilakukan untuk mengetahui kehandalan dan keekonomisan jaringan pipa gas kawasan tersebut. HasH analisa jarlngan menunjukkan bahwa jarJngan pipa gas PGN di kawasan tersebut tidak layak untuk mengantisipasi pemakaian gas tahun 2010, sehingga hams dilakukan looping dari PT. Frigorex sampai PT. Pelangi Cimandiri sepanjang 2000 m serta penggantian diameter pipa gas. Dengan mempertimbangkan faktor keekonomisan. maka diameter pipa kawasan tersebut diganti dari diameter 6" menjadi 8". Biaya investasi penggantian pipa dihitung berdasarkan asumsi penetapan hatga satuan rencana ketja anggaran perusahaan PGN tahun 2005 dengan persentase kenaikan 5A% dari tahun sebelumnya.

The determination of Oil and Gas Rules No. 22, year 2001 has given /he business makers a chance to do the transmission activities and natural gas distribut;on. 1'o anticipate the competition in the downstream sector and in the network reliability. a study due to the development of pipe network for gas distribution in PGN for Jababeka l Industrial Area, Cikarang must be done. A .~1frvey has been done to 35 industries, which has and has not been using the natural gas. The result is used to predict the consumption of the natural gas and the total qfthe customer in year 2010, which is based on the assumption of three scenarios : scenario 1, scenario 2, and scenario 3. The network analysis by using the TG-Net software has done to /mow the reliability and the frugality of the gas p;pe ltetv;ork in that area. The result of the network analysis shows that the network of PGN gas pipe in thai area is not good enough to anlicpate the gas consumption in year 20 I 0, therefore need~ to do the looping as far as 2000 meter from PT. Frigorex along to PT. Pelangi Cimandiri and to subslilute the diameter of gas pipe, By considering the econom;c factor. the diameter of the pipe in that area must be replaced from diameter 6" to diameter 8". The budget iJrvestment for that substitution is calculated based ott the assumplion of unit price determination of PGN work plan's budget year 2005 with 5, 4% im .. 1ease from the previous year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Triaini
"ABSTRAK
Pemanfaatan Gas bumi di dalam negeri sampai saat ini masih belum optimal, karena masih terbatasnya infrastruktur jaringan pipa distribusi gas bumi dan juga terkandala dengan kapasitas pasokan gas yang ada, serta karena tidak seimbangnya peningkatan konsumsi gas bumi dengan peningkatan kapasitas pasokannya. Pembangunan dan rencana pengembangan infrastruktur pasokan gas bumi tidak seimbang dengan peningkatan kebutuhan gas bumi, dimana bumi untuk kebutuhan dalam negeri pada saat ini baru sekitar 41,6 % dan sisanya 58,4 % diekspor tujuan dari penulisan thesis ini adalah untuk menganalisis keekonomian jalur pipa distribusi gas bumi dari titik suplay ke beberapa konsumen di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya serta untuk menentukan besarnya tarif distribusi pada suatu jaringan pipa. Untuk mengetahui hal tersebut di atas, perlu dilakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah melakukana analisis penyediaan dan permintaan, menentukan jalur pipa distribusi, menentukan aspek teknis dari pipa distribusi, analisis keekonomian dan analisis sensitivitas serta menghitung besarnya tarif distribusi. Dalam menganalisis prakiraan permintaan gas bumi Jawa Tengah dilakukan perhitungan berdasarkan kepada kebutuhan BBM, kemudian dilakukan switching kepada gas bumi. Dari hasil perhitungan keekonomian untuk pembangunan jaringan pipa distribusi Jawa Tengah ini dibutuhkan investasi sebesar 69,82 Juta USD, dan IRR sebesar 13 %, margin 1,49 USD/MMBTU, NPV 59,45 Juta USD , Payback Periode 8,84 tahun dan Rasio Benefit/Cost sebesar 1,89. Tarif distribusi gas bumi untuk setiap km sebesar 0,013 USD/MMBTU. Dilihat dari angka-angka tersebut, makapembangunan ini layak untuk dilakukan , dengan demikian akan terwujud pemanfaatan gas bumi, serta pemakaian energi di Kawasan Jawa Tengah akan beralih dari bahan bakar minyak ke gas bumi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lona Degesya
"This article explain the urgency toward natural gas regulation's that reflected out from scarcity was happened in many limes. It has became repeatedly tends because here the government has no control to natural gas distribution under the recent law concerning oil and gas business's. The author suggested that government's action is to take control through natural gas distribution and not only concerning price and selling precentage. Government authority has been given under article 33 of Indonesian Constitution (U UD l9-15). Regulation towards natural gas distribution meant here is concerning territory limitation (domestic and foreign market orientation) that keep the mission to social welfare."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
HUPE-36-1-(Jan-Mar)2006-47
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Theresia Beatrix Marito
"Terjadi peningkatan permintaan terhadap apartemen yang cukup pesat pada beberapa tahun terakhir, terutama di kota-kota besar seperti DKI Jakarta. Hingga saat ini, sebagian besar hunian di Indonesia mengandalkan liquefied petroleum gas (LPG) sebagai sumber energi utama untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga, termasuk juga pada hunian vertikal yaitu apartemen. Produksi LPG dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan LPG rumah tangga yang terus meningkat setiap tahunnya sehingga Indonesia masih mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Jaringan gas kota menggunakan potensi gas bumi untuk rumah tangga merupakan salah satu perhatian dari Presiden sebagai Proyek Strategis Nasional yang dapat dilihat dari terbentuknya Perpres No.6 tahun 2019. Pada tahun 2009 hingga 2018 sudah terbangun sejumlah 325.852 sambungan rumah (SR) di berbagai kota. Melihat kondisi tersebut, beberapa wilayah di Jabodetabek, terutama pada gedung apartemen masih belum terpasang infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga dan komersial. Salah satu apartemen yang belum memiliki jaringan gas adalah Apartemen Lavande Tebet. Apartemen Lavande terdiri dari 1 tower, 32 lantai dengan 121 unit apartemen. Untuk memenuhi sasaran pelanggan sejumlah 121 pelanggan rumah tangga dengan kebutuhan gas sejumlah 88.360 m3/tahun, dan sumber gas dari jaringan pipa gas eksisting milik PT. Perusahaan Gas Negara, Tbk. yang berlokasi di Jl Prof. Dr. Satrio, Tebet maka didapat desain dengan Pipa MDPE 80 SDR 11 diameter 63 mm yang digunakan sebagai pipa utama dari tapping point menuju gedung apartemen. pipa carbon steel diameter 2” dan pipa carbon steel diameter 1⁄2” digunakan untuk pipa servis pada gedung apartemen menuju unit rumah tangga. Nilai investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini sebesar Rp. 1,438,330,531.

There has been a rapid increase in demand for apartments in recent years, especially in big cities like DKI Jakarta. Until now, most households in Indonesia rely on Liquefied Petroleum Gas (LPG) as the main energy source to meet household energy needs, including vertical housing, namely apartments. Domestic LPG production is unable to meet household LPG needs which continue to increase every year, so Indonesia still relies on imports to meet domestic needs. Provision of city gas networks using the potential of natural gas for households is one of the concerns of the President as a National Strategic Project which can be seen from the issuance of Presidential Decree No. 6 of 2019. In 2009 to 2018 a total of 325,852 piping infrastructure have been built in various cities. Seeing these conditions, several areas in Jabodetabek, especially in apartment buildings, have not yet installed natural gas network infrastructure for households and commercial. One of the apartments that do not have a gas network is the Lavande Apartment Tebet. The Lavande Apartment consists of 1 tower, 32 floors with 121 apartment units. To meet the customer target of 121 household customers with gas needs of 88,360 m3/year, and gas sources from the existing gas pipeline network owned by PT. Perusahaan Gas Negara, Tbk. which is located on Jl Prof. Dr. Satrio, Tebet then obtained a design with an 80 SDR 11 diameter 63 mm MDPE pipe used as the main pipe from the tapping point to the apartment building. carbon steel pipes diameter 2” and carbon steel pipes diameter 1⁄2” are used for service pipes in apartment buildings to household units. The investment value required for this project is Rp. 1,472,163,388."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiya Naifa Putri
"ABSTRAK
Kelapa Gading adalah salah satu daerah padat penduduk di DKI Jakarta dengan kepadatan penduduk 16,122 orang/km2 yang cenderung meningkat setiap tahun. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan energi cenderung meningkat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan komersial, seperti restoran. Salah satu energi alternatif yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari selain LPG adalah gas alam. Dibandingkan dengan LPG, gas alam lebih murah, ketersediaannya melimpah, dan ramah lingkungan. Gas yang dibutuhkan untuk area ini adalah 4,326,856 m3/tahun dengan rute sepanjang 41,122.25 m menggunakan kombinasi pipa MDPE SDR 11 dan pipa API 5L Grade B. Biaya kapital yang dibutuhkan adalah sebesar Rp70,511,737,825.17 dengan biaya operasional Rp4,141,071,275/tahun dengan umur proyek selama 20 tahun. Berdasarkan analisis ekonomi, proyek ini layak dijalankan dengan harga jual gas rumah tangga Rp7,200/m3 dan harga jual gas komersial Rp8,400/m3, dimana didapatkan NPV sebesar Rp5,303,138,979, IRR 12,29% dan PBP pada tahun ke-7.

Kelapa Gading is one of the densely populated areas in DKI Jakarta with population density of 16,122 people/km2 that tends to increase every year. With increasing of population, the energy needs are likely to increase to meet household and commercial needs, such as restaurants. One of the alternative energies that can be used for daily needs is besides LPG is natural gas. Compared to LPG, natural gas is cheaper, has abundant availability, and is environmentally friendly. The gas needed for the area is 4,326,856 m3/year with a route of 41,122.25 m using a combination of MDPE SDR 11 pipe and API 5L Grade B pipe. The capital expenditure is calculated to be Rp70,511,737,825 with operational costs of Rp4,141,071,275/year and project lifetime of 20 years. Based on the economic analysis, this project is feasible with households’ gas selling price of Rp7,200/m3 and commercials’ gas selling price of Rp8,400/m3, where the calculated NPV is Rp5,303,138,979 with 12,29% of IRR and payback period time of 7 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurita Puji Agustiani
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai optimasi jaringan pipa untuk distribusi gas. Nilai investasi yang terkecil merupakan tujuan dari optimasi. Hal ini dapat diperoleh dengan menggunakan diameter pipa yang paling sesuai untuk jaringan pipa dengan total cost yang paling rendah. Algoritma genetik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan optimasi.

Abstract
This thesis discusses the optimization of gas pipelines for distribution. The smallest investment value is the purpose of optimization. This can be obtained by using the most appropriate pipe diameter for the pipeline network and with the total lowest cost. Genetic algorithms are one of the methods that can be used to perform optimization.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T29392
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Juliana
"PT X merupakan salah satu perusahaan niaga swasta berfasilitas yang bergerak dalam bidang penyaluran gas alam di wilayah Kabupaten Tangerang. Jaringan pipa distribusi gas yang dimiliki pipa mainline berukuran diameter 8 dan 6 inch, pipa konsumen berukuran 4 inch, dengan total panjang 39,5 km. Pada tahun 2014, PT X diakuisisi oleh PT Y dan menjadi anak PT Y dengan kepemilikan 100% saham. Untuk mengetahui potensi teknis dan keekonomian dari pengembangan aset jaringan pipa yang ada saat ini dalam periode sepuluh tahun mendatang, maka penelitian ini dilakukan. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan evaluasi kinerja terhadap jaringan pipa yang ada saat ini, pemetaan sebaran industri di wilayah Kabupaten Tangerang, pembuatan desain teknis pengembangan jaringan pipa gas distribusi dengan menggunakan simulasi proses dan perhitungan keekonomian pengembangan jaringan pipa dengan asumsi semua dana berasal dari ekuitas. Kapasitas laju alir yang dioperasikan saat ini sebanyak 8,1 sampai dengan 9,72 MMSCFD dengan tekanan operasi 120 psig. Nilai keekonomian jaringan pipa existing adalah is NPV = 218.490,92 USD dan PI=1,15. Berdasarkan hasil simulasi proses, jaringan pipa yang ada saat ini memiliki kapasitas maksimum pipa sebesar 28,2 MMSCFD pada tekanan 210 psig. Untuk skenario pengembangan pipa hingga 80% dari kapasitas maksimum (22,6 MMSCFD), maka posisi dan desain pipa pengembangan yang memungkinkan antara lain: 1 km pipa Ø6? dan 3 km pipa Ø4? ke Jalan Industri III dan IV; 2 km pipa Ø4? ke Jalan Telesonik, Jalan Veteran, dan Jalan Jatake; 2 km pipa Ø4? ke Jalan Manis; dan 2 km pipa Ø4? ke Jalan Bhumimas. Total panjang pipa pengembangan adalah 10 km, dengan total biaya investasi sebesar USD 1.326.655,27. Tarif toll fee pipa distribusi ke ruas pipa pengembangan adalah 0,3081 USD/MSCF. Nilai keekonomian jaringan pipa distribusi keseluruhan existing dan pengembangan: NPV= 2.035.313,02 USD and PI=1,49.

PT X is a private commercial company fully engaged in distribution of natural gas business in Kabupaten Tangerang area. The natural gas existing pipelines owned by PT X have 8 and 6 inches in diameter for mainline, and 4 inch for delivery pipeline with total length 39,5 km. In 2014, PT X was acquired by PT Y and became a subsidiary of PT Y with 100% ownership share. In order to know the technical and economic potential of pipeline development for ten years, the research was conducted. Research was done by evaluating the performance of the existing pipelines, mapping the industrial area in Kabupaten Tangerang, created technical design for pipeline development using process simulation software, and calculated the economic value for developing pipeline made, which the source of investments is from equity. The existing capacity used in operation is 8,1 to 9,72 MMSCFD with 120 psig operation pressure. The economic value for existing pipeline is NPV = 218.490,92 USD and PI=1,15. The maximum pipeline capacity is 28,2 MMSCFD in condition 210 psig operating pressure. To optimize the utilities of existing pipeline up to 80% of maximum pipeline capacity (22,6 MMSCFD), the potential position and pipeline design that fit for development are 1 km of Ø6 and 3 km of Ø4? pipe to Jalan Industri III&IV; 2 km of Ø4? pipeline diameter to Jalan Telesonik, Jalan Veteran and Jalan Jatake; 2 km of Ø4? pipeline to Jalan Manis, and 2 km of Ø4? pipeline to Jalan Bhumimas. The total length for pipeline development is 10 km, with USD 1.326.655,27 in total cost. The toll fee tariff for on development pipeline section is 0,3081 USD/MSCF. The economic value for overall existing pipeline and development: NPV= 2.035.313,02 USD and PI=1,49"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Surya Kelana
"Dalam peningkatan Tax Ratio penerimaan pajak, Pemerintahmelakukan usaha dengan cara mencari kemungkinan-kemungkinan objek pajak yang belum tersentuh dan mempunyai potensi penerimaan negara yang besar. Salah satu usaha tersebut adalah dengan cara menerbitkan Peraluran Pemerintah Nomor 43 Tahun 2000 (yang sebelumnya Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 dan dicabut dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001). Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2000 memungkinkan pengenaan Pajak Penghasilan terhadap Soft Loan yang sebelumnya pada Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 Pajak Penghasilan tersebut ditanggung oleh Pemerintah. Permasalahan yang timbul bahwa dalam Loan Agreement antara Pemerintah RI dan Bank Investor selalu menerapkan pembebasan pajak terhadap pinjaman tersebut_ dan dalam pembayaran Soft Loan menggunakan dua cara, yaitu: melalui rekening khusus dan melalui"
2001
T3582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim
"ABSTRAK
Penggunaan gas alam dalam bentuk CNG di Indonesia masih perlu dilakukan dikembangkan. Padang adalah salah satu kota di Indonesia yang membutuhkan CNG kebutuhan transportasi, terutama untuk transportasi umum. Namun, tidak ada sisa gas alam yang tersisa di Sumatera Barat. Sumber gas alam terdekat dari area ini terletak di Duri. Ini membutuhkan logistik, desain teknis, dan ekonomi
ulasan untuk memfasilitasi gas alam untuk memenuhi kebutuhan transportasi. Gas alam yang dibutuhkan untuk gas angkutan umum adalah sekitar 11.152 lsp. Perhitungan logistik pengiriman CNG akan membutuhkan 2 truk dengan kapasitas 5.790 lsp (liter premium), masing-masing, dari Duri ke Padang. Total SPBG di Padang ditentukan oleh kapasitas dan permintaan di Padang dengan total 2. Masing-masing SPBG akan menerima 1 truk CNG per hari. Perhitungan desain teknis perlu menggunakan perangkat lunak proses. Untuk aspek desain teknis di Duri, the stasiun kompresor memiliki 2 unit kompresor untuk memampatkan gas dari 2 bar hingga 200 bar Kekuatan masing-masing kompresor adalah 51,01 kW untuk pertama dan 55,08 kW untuk kedua. Selain itu, kompresor membutuhkan 2 unit penukar panas untuk mendinginkannya gas dan 4 unit silinder tekanan yang memiliki 10 tabung. Untuk desain teknis aspek di Padang, 1 SPBG memiliki 3 tangki penyimpanan dengan volume 1,96 m3, prioritas panel adalah 1 set, dan dispenser adalah 3 unit kendaraan. Dengan skema pendanaan pemerintah 30% dari CAPEX, harga gas yang layak adalah Rp 5.200 / lsp. Perbandingan dari harga gas dan harga premium adalah Rp 187.500 / bulan jika mengkonsumsi 150 L / bulan. Dengan
harga ini, Net Present Value dari penelitian ini adalah Rp 2.651.172.954, Tarif Internal PT Pengembalian memiliki 9,92% dan Periode Payback selama 8 tahun.

ABSTRACT
The use of natural gas in the form of CNG in Indonesia still needs to be developed. Padang is one of the cities in Indonesia that requires CNG transportation needs, especially for public transportation. However, there is no residual natural gas left in West Sumatra. The closest natural gas source from this area is located in Duri. This requires logistics, technical design, and economics reviews to facilitate natural gas to meet transportation needs. The natural gas needed for public transport gas is around 11,152 lsp. The logistical calculation of the CNG shipment will require 2 trucks with a capacity of 5,790 lsp (liters of premium), respectively, from Duri to Padang. The total SPBG in Padang is determined by the capacity and demand in Padang with a total of 2. Each SPBG will receive 1 CNG truck per day. Technical design calculations need to use process software. For technical design aspects at Duri, the compressor station has 2 compressor units to compress gas from 2 bar to 200 bar. The strength of each compressor is 51.01 kW for the first and 55.08 kW for the second. In addition, the compressor requires 2 heat exchanger units to cool the gas and 4 pressure cylinder units which have 10 tubes. For the technical aspect design in Padang, 1 SPBG has 3 storage tanks with a volume of 1.96 m3, panel priority is 1 set, and dispensers are 3 units of vehicles. With a government funding scheme of 30% from CAPEX, a decent gas price is Rp 5,200 / lsp. The comparison of gas prices and premium prices is Rp 187,500 / month if it consumes 150 L / month. With this price, the Net Present Value of this study is Rp 2,651,172,954, PT Returns Internal Tariff has 9.92% and a payback period of 8 years."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariza Ahmad Satriaperdana
"Salah satu kebutuhan utama masyarakat adalah energi dari bahan bakar. Bahan bakar yang umum dikonsumsi masyarakat untuk keperluan rumah tangga seperti memasak adalah gas LPG yang berasal dari gas minyak bumi. Karena pemakaian yang terus menerus dan bertambah seiring waktu, cadangan minyak bumi Indonesia akan terus berkurang sehingga diperlukan alternatif untuk menggantikan peran LPG sebagai bahan bakar rumah tangga. Gas kota yang berasal dari gas alam dapat menjadi solusi karena Indonesia memiliki cadangan gas alam yang besar. Seiring bertumbuhnya jumlah penduduk, maka kebutuhan energi khususnya untuk rumah tangga akan terus meningkat. Bertumbuhnya penduduk juga memperbesar jumlah tempat tinggal yang harus tersedia dan apartemen atau rumah susun menjadi salah satu solusi yang populer belakangan ini.
Oleh karena itu, pada penelitian ini akan diketahui bagaimana rancangan perpipaan distribusi gas kota untuk apartemen yang terbaik. Penelitian ini akan mengambil studi kasus pada apartemen X yang berada di Depok. Penelitian dimulai dengan mengambil data-data seperti menghitung kebutuhan gas kota untuk tiap rumah tangga, dan kondisi operasi gas kota di Depok. Hasil simulasi menunjukkan pipa utama yang digunakan adalah pipa PE SDR 11 63 mm, lalu pipa distribusi tiap sektor menggunakan pipa carbon steel inch. Kedua ukuran pipa tersebut dapat menghantarkan gas dengan laju alir 0,2 m3/hr yang dibutuhkan tiap unit. Investasi yang dibutuhkan untuk membangun jaringan pipa distribusi gas pada apartemen X adalah Rp. 6.888.377.628. Dan biaya untuk pipa servis adalah Rp. 2.880.000.

One of the most essential needs in human life is energy from fuels. The common fuel people consume for household purposes such as cooking is Liquified Petroleum Gas LPG , which is produced from petroleum gas. Continous usage from time to time results in the depletion of petroleum reserve in Indonesia, hence it is important to use an alternative fuel to replace LPG as household fuel. City gas which is produced from natural gas can be the solution to replace LPG as Indonesia has a massive natural gas reserve. As the population grows, the energy demand especially for household purposes will always increase. The population growth also increase the number of homes needed and apartments are one of the most popular type of home that people chose.
A suitable piping system for apartment is necessary therefore this paper's goal is to find the best design of piping system for Apartment X in Depok. This study will start by gathering datas such as gas demand for household in Depok. Next there will be a simulation for the piping system design which covers all apartment unit by using a software, FluidFlow Piping System. The simulation results in having PE SDR 11 63 mm pipe as mainline, and carbon steel inch as service pipe. These 2 pipe sizes can distribute natural gas with flowrate of 0.2 m3 hr for each consumer. Total investment cost for the piping system in the apartment is Rp. 6.888.377.628, and investment cost for service pipe is Rp. 2.880.000.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>