Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Residu, sebagai produk bawah dari clistilasi atmosferik, rnemiliki titik didih paling tinggi clibandingkan fraksi rninyak bumi lainnya. Apabila difraksionasi Iebih lanjut dengan cara distilasi atmosferik, residu ini akan rnengalami perengkahan clan perubahan komposisi. Oleh karena itu, fraksionasi dari residu tersebut harus dilakukan dalam kondisi tel-Lanan di bawah sat-u afmosfir yang diislilahkan dengan clistilasi val-Cum.

Perancangan kolom distilasi vakum pengolah residu mernbut-uhkan data-data karakteristik umpan yang digunakan, baik sebagai bagian dari minyak secara keseluruhan atau sebagai salah satu produk distilasi atmosferik. Beberapa asumsi dan ketetapan serta pengalaman praktisi diperlukan scbagai dasar pcrancangan.

Berdasarkan hal tersebut dibuatlah prosedur Serta contoh perhihangan dari neraca massa dan panas untuk kemudian diaplikasikan pada pc1'hit11ngan perancangan kolom. Hasil yang didapat adalah Luantitas dan kualitas produk yang diirlginkan, kondisi operasi sepanjang kolom seerta ukuran geomteris kolom dan asesorisnya.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Poespowati
Malang: Universities Muhammadiyah Malang, 2016
542.4 TRI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Dwi Rubyantoro
Abstrak :
ABSTRAK
Dimetoksi metana merupakan salah satu bahan kimia yang sangat dibutuhkan dalam industri dan salah satu anggota senyawa eter yang mempunyai kegunaan yang sangat penting. Dimetoksi metana ini dapat digunakan untuk kosmetik, obat-obatan, kebutuhan rumah tangga, suplai industry otomotif, pestisida, detergen, industri karet, industri cat, tinta dan lain sebagainya. Dimetoksi metana juga memiliki kadar oksigen yang tinggi (~42%) dan memiliki angka setana yang tinggi sehingga dimetoksi metana sangat baik untuk menjadi aditif bahan bakar diesel. Karena Dimetoksi metana merupakan salah satu senyawa yang sangat penting, maka produksi senyawa ini diharapkan ditingkatkan. Penelitian ini dilakukan denga menggunakan software Unisim. Peningkatan produksi dimetoksi metana dilakukan dengan menggabungkan proses reaksi dan separasi dalam satu peralatan distilasi reaktif, tidak terpisah sebagaimana yang konvensioanl. Dengan konsentrasi DMM 99,3%, biaya kapital distilasi reaktif sebesar US$ 133.038,2 sedangkan motode konvensional sebesar US$ 136.169. Pada diameter yang sama, kolom distilasi reaktif lebih tinggi daripada metode konvensional, namun pada metode konvensional masih membutuhkan reaktor sehingga secara biaya kapital metode konvensional lebih tinggi daripada distilasi reaktif. Distilasi reaktif memiliki tinggi 41m dan distilasi pada metode konvensional memiliki tinggi 40m. Selain itu, kebutuhan energi reboiler yang dibutuhkan oleh distilasi pada metode konvensional sebesar 3.856.000 kJ/jam sedangkan pada distilasi reaktif hanya 3.276.000 kJ/jam. Sehingga kolom distilasi reaktif ini dapat lebih menguntungkan daripada metode konvensional
ABSTRACT
Dimethoxy methane is one of the chemicals that are needed in the industry and one member of the ether compounds which have utility which is very important. Dimethoxy methane can be used for cosmetics, pharmaceuticals, household goods, automotive supplies industry, pesticides, detergents, rubber, paint, ink and so forth. Dimethoxy methane also has a high oxygen content (~ 42%) and has a high cetane number so dimethoxy methane is very good to be a diesel fuel additive. Because dimethoxy methane is one compound that is very important, the production of these compounds are expected to be improved. This research is being done with using software unisim. Increased production of dimethoxy methane is done by combining reaction and separation processes in a reactive distillation apparatus, not separately as is conventional. With concentration of DMM 99,3%, reactive distillation capital cost of US $ 133,038.2 while the conventional method possible for US $ 136,169. At the same diameter, reactive distillation column is higher than the conventional method, but the conventional method still requires the reactor so that the capital costs are higher than the conventional method of reactive distillation. Reactive distillation has a height of 41m and a distillation in the conventional method has a height of 40m. In addition, the need reboiler energy required by conventional methods of distillation at 3.856 million kJ/h while the reactive distillation only 3.276 million kJ/h. So that reactive distillation column can be more profitable than conventional methods.
2016
S64369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Agung
Abstrak :
Proses pengolahan minyk mentah pertama di kilang minyak adalan pemisahan minyak mentah menjadi fraksi-fraksinya dengan menggunakan kolom distilasi atmosferik yang bekerja pada tekanan atmosfer. Dalam mendisain suatu kolom kolom clistilasi ada beberapa prosedur yang harus dilewati, pertama yaitu perhitungan disain proses dan yang kedua adalah perhitungan disain mekanik. Dalam tulisan ini penulis menggunakan minyak mental-n yang berasal dari Saudi Arabia dengan API gravity 33,5, dengan laju umpan masuk adalah 100000 BPSD. Kolom distilasi yang digunakan adalah kolorn distilasi atmosferik dengan jenis refluks pump around. Setelah melakukan perhitun gan penulis mendapatkan hasil, produk distilat yang dapat diperoleh menggunakan dist'i1asiatmosferil< adalah hidrokarbon ringan, nafta ringan, nafta ringan, distilat ringan, distilat berat dan residu. jumlah tray yang cocok untuk memisahkan rninyak mentah menjadi produk dislilat tersebut beljumlah 30 h-ay. Kondisi operasi pernisahan pada zona flash, suhu 550 "F dan tekanan 25 psia, dengan umpan masuk kolom distilasi pada suhu 610 "P dan tekanan 25 psia. Dalam penentuan jenis kolom dan kolom intemal, clidapatkan kolom tray dengan jenis sieve tray cocok untuk kondisi operasi yang telah ditentukan. Dalarn perhitungan disain mekanik, diameter yang cocok untuk operasi pernisahan tersebut adalah 19 ft. jumlah pass yang digunakan adalah satu pass, sedangkan luas downcorner sebesar 12% dari total area kolom. Jarak antar tray dan layout tray bervariasi antara satu tray dengan tray lainnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnaedi
Jakarta: Penebar Swadaya , 2000
628.18 KUS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnaedi
Jakarta: Swadaya, 2002
628.18 KUS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yulisar
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam tugas akhir ini dibahas tentang pemodelan dinamika proses distilasi multikomponen yang diturunkan berdasarkan hukum-hukum dasar fisika dan kimia seperti persamaan kotinuitas, energi, kesetimbangan fasa, dan persamaan keadaan. Pemodelan juga menggunakan asumsi-asumsi untuk menyederhanakan masalah dan memperjelas penggunaan persamaan yang hanya berlaku khusus untuk kondisi tertentu. Dengan dasar­ dasar diatas diperoleh suatu sistem degan tujuh input dan dua puluh output.

Kemudian digunakan pengendali umpan balik PI untuk mengendalikan temperatur dalam proses distilasi multikomponen dengan menganggap proses sebagai sistem SISO. Sistem ini dikendalikan dengan mengambil dua input berupa temperatur pada refluks drum dan temperatur pada dasar kolom dan mengeluarkarl dua output berupa laju alir refl u ks dan laju panas dari eboiler, sehingga membentuk dua sistem SISO dengan masukan-masukan lainnya sebagai disturbance. Metode unttik mencari parameter pengendali menggunakan metode on-line trial and error.

Dari hasil pengendalian yang diperoleh diselidiki pula pengaruh masukan-masukan lain terhadap hasil pengendalian dan dianalisa. Hasil yang dicapai menunju kkan bahwa pengendali PI mampu melaksanakan tugas pengendalian preses dalam kolom distilasi dan memenuhi spesifikasi yang diberikan.
2001
S39739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dalam tulisan ini dilcetengahkan metode pemililmn bahan isian yang akan dignmakan dalam menara distilasi vakum jizels-piich. Proses pemilihan dilakukan deng-an memeriksa kinelja bebefapa bahan isian untuk menentukan bahan isian yang Iayal-c dig'u.na.kan dalam proses tersebut. Kemudian dilanjlrlkan dengan pembobotan terhadap bahan-bahan isian yang dikategorikan layak untuk dipakai sehingga dapat ditentukan bahan isian yang terbaik untuk digunakan.

Pemeriksann kinemja dilalmkan dengan meughitung penurunan tekanan Qvressure drop), titik pelimpahan (f7oo¢£ngpoin|‘) dan efisiensi bahan isian. Sedanglmn pembobotan dilakulum dengan menggunakan parameter tambahan yaitu diameter menara dan ketinggian bahan isian.

Metode yang dipalcai dalam penentuan kinelja bahan isian ini adalah metode dengan menginterpelasikan data-data hasil pefwbm (Metode mteqmlasay. Sedangkan dalam pembobotan dilakukan pembobotan dengan sistem pembobotan proporsional dengnn memberikan bobot yang kecil bagi bahan isian yang terbaik (bobot identik dengan kerugian).

Dengan menggunakan rnetode ini diperoleh bahwa bahan isian terbaik berdasarkan ldneljanya untuk digumkan pada menara distilasi va.k|.un fizels pitch adalah bahan isian Glitsch Grid EF-25A untuk bagian LVGO dan Koch Flemcigrid untuk bagiam HVGO dan Slap Wax.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauzi
Abstrak :
Penggunaan distilasi reaktif pada produksi biodiesel melalui proses esterifikasi asam oleat dengan alkohol mampu mengatasi kendala reaksi keseimbangan terbatas yang terjadi pada unit yang terpisah antara reaktor dan kolom distilasi. Proses ini memerlukan struktur pengendalian (control strukture, CS) yang tepat agar tujuan optimalisasi produksi tersebut dapat tercapai. Struktur tersebut menggunakan pengendali proportional-integral (PI) dengan metode penyetelan auto tuning. Disain sistem pengendalian proses pada distilasi reaktif ini meliputi empat pengendali laju alir (laju alir asam oleat, metanol, distilat dan bottom), dua pengendali level (level condenser dan reboiler), satu pengendali tekanan (tekanan top-stage) dan satu pengendali suhu (suhu talam-12). Sebagai ukuran kinerjanya adalah integral kesalahan yang dipangkatkan (integral of square error, ISE). Hasilnya, CS-1 (pengendali suhu talam-12 menggunakan laju alir reboiler sebagai manipulated variable, MV) menunjukkan kinerja lebih baik dibandingkan CS-2 (laju alir masuk methanol sebagai MV). Pada uji perubahan titik-set, CS-1 memiliki rata-rata ISE CS-1 lebih kecil (2069.4) dibanding CS-2 yang mempunyai ISE sebesar 2742.9. Sedangkan pada uji gangguan laju alir umpan, CS-1 kembali mempunyai rata-rata ISE yang jauh lebih kecil (0.36) dibanding CS-2 sebesar 33.44. Pada anilisis keekonomian pun CS-1 berhasil mengungguli CS-2, CS-1 mempunyai rasio manfaat dan biaya 1.6 (>1) sedangkan CS-2 mempunyai rasio manfaat dan biaya 0.5 (<1). Hal ini terjadi karena pada CS-1 kemurnian produk dapat dijaga di atas spesifikasi fuel grade
The use of reactive distillation in the production of biodiesel by esterification of oleic acid with alcohol is able to overcome obstacles equilibrium limited reaction which occurs in a separate unit between the reactor and distillation column. This process requires the control structures (Control Structure, CS) is appropriate for the purpose of production optimization can be achieved. The structure using the controller proportional-integral (PI) with auto tuning adjustment method. The design of process control systems in reactive distillation includes four controllers flow rate (the flow rate of oleic acid, methanol, distillate and bottom), two control levels (level condenser and reboiler), the control pressure (pressure top-stage) and a suhue controller (suhue stage-12). As a measure of its performance is raised to a fault integral (integral of square error, ISE). As a result, CS-1 (a suhue controller tray-12 using a flow rate of reboiler as the manipulated variable, MV) showed better performance than the CS-2 (the inlet flow rate of methanol as MV). In the test set-point change, CS-1 has an average ISE CS-1 is smaller (2069.4) compared to CS-2, which has amounted to 2742.9 ISE. While the test feed flow rate disorders, CS-1 had an average return ISE much smaller (0.36) compared to CS-2 at 33.44. In the economic analysis, no CS-1 outperformed CS-2, CS-1 has a benefit-cost ratios of 1.6 (> 1) while CS-2 has a benefit-cost ratios of 0.5 (<1). This occurs because the CS-1 product purity can be maintained above the specification of fuel grade.
2016
S64180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>