Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sunoto Mudiantoro
Abstrak :
ABSTRAK
Pengelasan logam yang berbeda atau Dissimilar Metal Welding (DMW) adalah proses yang unik dan kompleks karena di setiap zona di daerah pengelasan logam yang berbeda memiliki struktur dan karakteristik yang unik. Struktur yang terbentuk pada masing-masing zona memiliki efek yang signifikan pada sifat-sifat logam las. Dalam penelitian ini, tujuan utamanya adalah untuk menyelidiki evolusi struktur mikro dan mode distribusi sifat mekanik dari pengelasan pelat baja HY80 dan baja tahan karat tipe dupleks 2205 yang dilas dengan menggunakan las manual Shielded Metal Arc Weld (SMAW). Struktur mikro dari setiap zona logam las diamati. Pelat spesimen dilas dengan menggunakan logam pengisi AWS A5.22 DW 309L (E309L) dan AWS A5.22 DW2209 (E2209). Ditemukan bahwa elektroda AWS A5.22 DW 309L memberikan keseimbangan antara fase austenit dan ferit di zona logam inti las yang berbeda dari sambungan baja Dupleks SS2205 dan HY80. Hasilnya menunjukkan bahwa distribusi kekerasan dari sambungan yang berbeda dari proses pengelasan ini dipengaruhi oleh evolusi struktur mikro, di mana kekerasan tertinggi diperoleh pada daerah HAZ. Nilai puncak kekerasan pada daerah HAZ logam dasar HY 80 ditemukan di daerah dekat garis fusi. Struktur mikro logam induk baja Dupleks SS 2205 menunjukkan butiran halus dengan struktur ferit dan austenit, dimana ferit ditunjukan dengan warna gelap dan austenit dengan warna terang. Pada bagian tertentu ditemukan sejumlah inklusi terak sebagai bintik hitam. Struktur mikro dari logam las menunjukkan butiran kasar austenit bersama dengan beberapa inklusi terak sebagai bintik hitam. Zona yang terkena panas dari pelat baja HY80 menunjukkan butiran kasar austenit dan ferit, sedangkan zona yang terkena pan as dari DSS 2205 menunjukkan garis fusi tipis dengan butiran kasar ferit sebagai zona gelap dan butiran kasar austenit sebagai zona terang. Tingkat variasi dalam kandungan ferit logam las juga diamati. Secara keseluruhan hasil pengelasan dengan menggunakan elektroda E 2209.
ABSTRACT
Dissimilar Metal Welding (DMW) is a unique and complex process because in each zone in different metal welding areas it has unique structure and characteristics. The structure formed in each zone has a significant effect on the properties of weld metal. In this study, the main objective was to investigate the evolution of microstructure and mechanical distribution modes of welding of HY80 steel plates and duplex 2205 stainless steel welded using Shielded Metal Arc Weld (SMAW) manual welding. The microstructure of each weld metal zone is observed. The specimen plate is welded using AWS A5.22 DW 309L and AWS A5.22 DW 2209 filler metal. It was found that AWS A5.22 DW 309L electrodes provide a balance between the austenite and ferrite phases in the weld metal zone which is different from the DSS and HY80 steel connections. The results show that the hardness distribution of the joints is different from this welding process, where the highest hardness is obtained in the HAZ region. Value of peak hardness in the HAZ region of base metal HY 80 is found in the area near the fusion line. The microstructure of base metal DSS 2205 shows fine grains with ferrite structures, with dark colors and bright austenites. In certain parts a number of inclusions of slag are found as black spots. The microstructure of the weld metal shows austenite coarse grains along with some inclusions of slag as black spots. The heat-affected zone of the HY80 steel plate shows coarse austenite and ferrite grains, while the heat-affected zone of DSS 2205 shows a thin fusion line with coarse grains of ferrite as a dark zone and coarse austenitic grains as a bright zone. There is a observed degree of variation in weld metal ferrite content.
2018
T52366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusli Nurdin
Abstrak :
ABSTRAK
Pengelasan logam yang berbeda atau dikenal dengan istilah dissimilar metal welding adalah pengelasan antara dua logam yang mempunyai komposisi kimia dan sifat mekanik yang berbeda. Pengelasan antara baja karbon dengan baja duplex stainless steel seringkali dilakukan di berbagai industri. Pengelasan ini menjadi proses yang kompleks karena kedua logam yang dilas mempunyai perbedaan komposisi kimia, sifat mekanik, dan sifat termal sehingga selama proses pengelasan menghasilkan sifat mekanis dan perubahan struktur mikro yang mempengaruhi performa sambungan. Dan juga terjadi perubahan struktur mikro di daerah lasan dimana karbon di heat affected zone (HAZ) baja karbon bermigrasi ke melt zone di perbatasan antara base metal dengan logam lasan membentuk chromium carbide yang merupakan daerah keras (hard zone) dalam matriks martensite. Tujuan penelitian ini adalah mengamati pengelasan jenis butt dan fillet serta perubahan struktur mikro dan pengaruhnya terhadap distribusi kekerasan pada pengelasan logam antara baja berkekuatan tinggi HY80 dengan baja tahan karat dupleks 2205. Metode pengelasan menggunakan las busur listrik Shield Metal Arc welding (SMAW) dengan variabel masukan panas dan jenis kawat las E2209. Struktur mikro diobservasi menggunakan mikroskop optik (MO), Scanning Electro Microscope (SEM) dan pengujian sifat mekanik meliputi distribusi kekerasan di daerah base metal (BM), heat affected zone (HAZ) dan weld metal (WM).
ABSTRACT
Dissimilar metal welding is welding joint between two metals that have different chemical compositions and mechanical properties. Welding between carbon steel and duplex stainless steel is often done in various industries. This welding is a complex process because the two welded metals have different chemical compositions, mechanical properties, and thermal properties so that during the welding process they produce mechanical properties and microstructure changes that affect the performance of the joints. And there is also a change in microstructure in the weld area where carbon in the carbon steel heat affected zone (HAZ) migrates to the melt zone forming chromium carbide which is the hard zone in the martensite matrix. The purpose of this study was to observe the welding of butt and fillet types and microstructure changes and their effect on the hardness distribution of metal welding differs between HY80 high strength steel and 2205 stainless steel duplex. The welding method uses Shield Metal Arc welding (SMAW) electric arc welding with variable heat input and type of welding wire E2209. Microstructure was observed using optical microscopy, Scanning Electro Microscope and mechanical properties testing including hardness distribution in base metal, heat affected zone, and weld metal regions.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Hidayat
Abstrak :
Penyambungan dua jenis material merupakan salah satu tantangan dalam industri manufaktur. Salah satu aplikasinya dilakukan pada penyambungan antara pipa baja tahan karat Dupleks 2205 disambungkan dengan pelat baja HY80 yang banyak dipakai bahan bakar kapal selam. Pengelasan menggunakan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) dilakukan karena merupakan pengelasan yang paling efisien dan baik bagi baja paduan. Setelah proses pengelasan dilakukan pengujian radiografi menggunakan sinar X, pengukuran tegangan sisa dengan hamburan neutron untuk mengukur ketahanan sisa di dalam serta menggunakan hamburan sinar X untuk pengukuran tegangan sisa di permukaan, selanjutnya untuk melengkapi data dilakukan juga pengujian kekerasan material dan pengambilan gambar struktur mikro atau metalografi, serta uji tekuk untuk mengetahui kekuatan hasil lasan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa masukan panas yang lebih tinggi selain menghasilkan ukuran butir yang lebih besar, ternyata juga menghasilkan karbida yang lebih banyak sehingga kekerasannya lebih tinggi. Tingginya nilai kekerasan akan memberikan efek terhadap nilai tegangan sisa, kekerasan yang tinggi dihasilkan dari tegangan yang bersifat kompresi, sementara tegangan sisa bersifat tarik akan menghasilkan kekerasan yang rendah.

 


Joining two types of material is one of the challenges in the manufacturing industry. One application is carried out on the connection between HY80 steel plates connected with Duplex 2205 stainless steel pipes which are widely used as submarine fuel. Welding using SMAW (Shielded Metal Arc Welding) is done because it is the most efficient and good welding for alloy steel. After the welding process, radiographic testing using X-rays is carried out, the residual stress measured at the surface (using X ray diffraction) and in the middle of the metal (using neutron diffraction), hardness checked, metallography, and buckling test are also done to determine the strength of weld results. The test results show that higher heat input in addition to producing larger grain sizes, it also produces more carbides so that the hardness is higher. The high value of hardness will have an effect on the value of residual stress, high hardness is produced from compressive stress, while the tensile residual stress will produce low hardness.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library