Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mega Muchzalita
Abstrak :
Peracikan adalah pekerjaan kefarmasian yang merupakan bagian utama dari pelayanan apotek. Penelitian mengenai pelayanan resep belum ada di apotek Depok. Obat racikan parasetamol sering diresepkan pada anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelayanan resep racikan puyer parasetamol di beberapa apotek Depok. Parameter yang dievaluasi adalah: keragaman bobot, harga, lama pelayanan, informasi, pemberi pelayanan resep puyer parasetamol. Selain itu, juga dievaluasi mengenai aktivitas dan peran apoteker di apotek. Dua puluh dari 68 apotek dipilih secara acak. Obat racikan puyer parasetamol diperoleh dengan cara penebusan resep dan pelayanan kefarmasian diperoleh dari kuesioner. Jumlah apotek individu adalah 80%, sisanya adalah apotek jaringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar obat puyer parasetamol (97,50%) tidak memenuhi keragaman bobot (Farmakope Indonesia IV). Harga bervariasi antara Rp. 5000,- - Rp. 17.800,- dan lama pelayanan peracikan bervariasi antara 9 - 41 menit. Pemberi informasi di apotek sebagian besar dilakukan bukan oleh apoteker. Informasi mengenai obat masih terbatas. Jumlah apoteker sebagai APA dan PSA adalah 13,33%. Jumlah apotek yang buka 24 jam adalah 22,22%. Apoteker yang bekerja selama 31-60 jam/minggu adalah 52,63%. Sebanyak 48,57% apotek melayani 0-5 lembar resep racikan per hari. Sebagian besar apotek (68,89%) meracik dengan mortir dan alu. Sebagian besar apotek (68,89%) membersihkan alat dengan cara dicuci sabun. Sebanyak 40% apoteker sering melakukan pelayanan secara langsung kepada pasien. Kesimpulan penelitian ini adalah kualitas obat racikan dalam hal keragaman bobot masih kurang baik dan kualitas pelayanan masih harus ditingkatkan.
Compounding is pharmaceutical job that main part of pharmacy service. The research of dispensing is not yet in Depok pharmacy. Compounding prescription of paracetamol is prescribed to the children frequently. The aims of this research were to evaluate compounding prescription of paracetamol divided powder service in several Depok pharmacies. The parameters that evaluated were weight variety, price, service duration, information, dispenser paracetamol compounded divided powder. In addition, activity and function of pharmacists were also evaluated. Twenty of 74 pharmacies were chosen randomly. Paracetamol compounded divided powder was obtained by prescription and pharmaceutical care were obtained by questionnaires. A number of private pharmacies were 80%, the balance were dependent pharmacies. The results showed that the paracetamol divided powder (97,50%) do not fulfill the requirements (4th Pharmacopeia of Indonesia) predominantly. Variation in price was between Rp. 5000,- - Rp. 17.800 and dispensing duration was between 9 - 41 minutes. The most information service of pharmacies were not given by pharmacist and the drug’s information was insufficient. A number of pharmacists as an APA and PSA were 13,33%. A number of pharmacies that open 24 hours were 22,22%. Duration work of pharmacists during 31-60 hours/week were 52,63%. At the rate of 48,57% pharmacies were served 0-5 compounding prescription daily. Partly of pharmacies (68,89%) were compounded by mortars and pestles. Partly of pharmacies (68,89%) were cleaned the equipments by soap. At the rate of 40% pharmacists were frequently served patient directly. The conclusion was quality service compounding divided powder based on w
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S32939
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marliana Ritung
Abstrak :
Instalasi Farmasi adalah salah satu unit di rumah sakit yang memberikan layanan produk dan jasa dalam bentuk pelayanan resep. Dimana bagi pelanggan, mutu pelayanan resep farmasi yang baik umumnya dikaitkan dengan kecepatan dalam memberikan pelayanan. Kegiatan yang terjadi dalam proses pelayanan resep diduga dipengaruhi oleh faktor jenis resep, jumlah item obat dan shift petugas Instalasi Farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lamanya waktu setiap kegiatan layanan resep racikan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSIA Hermina Bekasi, selama empat minggu setiap hari Sabtu mulai bulan Mei 2003. Sampel penelitian sebanyak 337 lembar resep racikan, penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa rata-rata total waktu pelayanan resep racikan di Instalasi Farmasi rawat jalan RSIA Hermina Bekasi tahun 2003 adalah sebesar 24,14 menit. Dan terlihat perbedaan yang bermakna pada lama waktu pelayanan resep antara jenis racikan bungkus, kapsul, cairan dan salep. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan manajemen rumah sakit mengadakan pemberdayaan karyawan pada tahapan yang dianggap penting, mengadakan pengembangan perluasan ruangan instalasi farrnasi rawat jalan, diadakan pemisahan loket penyerahan resep antara poliklinik ibu dan poliklinik anak, agar tidak terjadi penumpukan resep di bagian penerimaan resep. Juga diharapkan adanya pelatihan petugas khususnya pada tahap pengemasan jenis kapsul dan penggunaan alat pengisi kapsul. Hal ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi proses perbaikan dalam meningkatkan mutu layanan kefarmasian. Daftar Pustaka 36 (1980 - 2002) ......Length of Time for Dispensed Medicine Prescription Service on Saturday to The Outpatient Pharmacy at Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina BekasiPharmacy Installation is a unit in the Hospital that gives product and services in the form of prescription services. Whereas for the customer, a good pharmacy's prescription services quality are usually related to providing quick service. The activities that occurred in a prescription services operational process are hypothetically influenced by several factors; the prescription kind, number of items and work shift. The research intended to discover length if time to every service of dispensed medicine prescription, together with influenced factors. In research took place in the pharmacy installation of the RSIA Hermina Bekasi, for four weeks every Saturday since May 2003. The research samples included 337 prescription, the research uses the cross sectional. The analysis being used are descriptive statistics analysis and inference statistics analysis. The result of the research shows that the average for total waiting time for dispensed medicine prescription services for outpatient at RSIA Hermina Bekasi for 2003 are 24,14 minutes. And it shows the difference of the waiting time for prescription services; dispensed medicine kind, medicine item kind and shift. Based of this research to avoid stacking of prescription hopefully hospital management can make efficient use of the employee, in the important phase, to enlarge the room for pharmacy installation for outpatient, to separate the prescription counter between polyclinic for mother and polyclinic for child. Also hopefully, the hospital can make efficient use of the employee with training specially in phase of drugs packaging for capsule. Hopefully this information can be use as some sort of guidance to improve pharmacy service quality. Bibliography 36 (1980 - 2002)
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T11211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library