Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arianto Suthan
Abstrak :
This study is a replication of the previous studies of Cahan et.al (2005), mainly confined to validate the role of diversification on voluntary disclosure in the context of international setting. The study examines whether a firm’s level of voluntary disclosure varies with its level of global diversification. It examines whether firms characterized by operation that is more global and financing combat information asymmetry and agency costs arising from weater globalization, by providing greater voluntary disclosure. Global diversification of operations is measure by factor-analyzing foreign shareholdings and foreign debt and global diversification of financing is measure by factor-analyzing foreign sales and foreign subsidiaries. Using a sample of 288 firms from 31 countries selected from Fortune's 2008 Global 500 list and Francis et al. (2008) disclosure index, the study find that companies which have more globalize operations and financing provide higher levels of voluntary disclosure. ......Tesis ini berkenaan dengan replikasi dari penelitian sebelumnya oleh Cahan et al (2005), yang bertujuan untuk menvalidasi peranan atas diversifikasi terhadap pengungkapan sukarela dalam perspektif internasional. Penelitian ini membahas apakah tingkat pengungkapan sukarela dari perusahaan bervariasi dengan tingkat diversifikasi globalnya. Diversifikasi global dari kegiatan operasional di ukur dengan analisis faktor atas kepemilikan saham di luar negeri dan hutang di luar negeri, dan diversifikasi global dari kegiatan pendanaan di ukur dengan analisis faktor atas penjualan di luar negeri dan anak perusahaan di luar negeri. Dengan 288 sampel perusahaan dari 31 negara yang dipilih berdasarkan daftar Fortune's 2008 Global 500, dan dengan menggunakan disclosure-index dari Francis et al. (2008), penelitian ini menyimpulkan bahwa perusabaan dengan tingkat operasional dan pendanaan global yang lebih besar menyediakan tingkat yang lebih tinggi pula atas pengungkapan sukarelanya.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 26999
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rivano
Abstrak :
Tesis ini menganalisis tentang tingkat pengungkapan transaksi hubungan istimewa pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2006 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian menyimpulkan bahwa tingkat pengungkapan transaksi hubungan istimewa yang dilakukan perusahaan cukup tinggi dan ada dua faktor yang berpengaruh positif kepada tingkat pengungkapan transaksi hubungan istimewa tersebut yaitu ukuran perusahaan dan nilai transaksi dengan pihak istimewa. Penelitian juga menyimpulkan bahwa penerapan Corporate Governance belum efektif untuk mendorong perusahaan melakukan pengungkapan transaksi hubungan istimewa.
This thesis analyze the related party transaction disclosures of listed companies in BEI in 2006 and the factors influencing it. The research conclude that the related party transaction disclosures is quite high and there are two factors that have positive relation to related party transaction disclosures which are company size and the value of the related party transaction. This research also conclude that the Corporate Governance can not effectively influence the company to improve related party transaction disclosures.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25378
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suripto
Abstrak :
Previous studies indicated that there were two common types? performance explanations disclosures by Indonesian company?s managers in annual report: (1) performance attribution and (2) accounting explanation (Suripto 2013). Performance attribution disclosures were more useful and expensive than accounting explanation (Aerts et al. 2013). This study is conducted to obtain empirical answers for two research questions: (1) whether firm characteristics affect performance attribution disclosure extent in the annual report and (2) whether performance attribution information is useful to evaluate company earnings persistency. Content analysis was conducted on 594 annual reports to obtain data performance attribution disclosures. The empirical test results showed that firm?s size and corporate governance have a positive effect on performances attribution disclosures. In addition, the research results showed that performance attribution disclosures were useful for evaluating revenue persistence.

Abstrak Penelitian sebelumnya menunjukkan terdapat dua jenis informasi penjelasan kinerja yang biasa diungkap oleh manajer perusahaan Indonesia dalam laporan tahunan: (1) penjelasan atribusi dan (2) penjelasan akuntansi (Suripto 2013). Pengungkapan informasi penjelasan atribusi lebih berguna dan lebih mahal dibandingkan dengan penjelasan akuntansi (Aerts et al. 2013). Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh jawaban empiris atas dua pertanyaan riset: (1) apakah karakteristik perusahaan memengaruhi luas pengungkapan informasi penjelasan atribusi dalam laporan tahunan dan (2) apakah informasi penjelasan atribusi berguna untuk mengevaluasi persistensi laba perusahaan. Analisis konten dilakukan terhadap 594 laporan tahunan untuk memperoleh data mengenai pengungkapan informasi atribusi kinerja. Hasil pengujian empiris menunjukkan ukuran perusahaan dan tata kelola perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan informasi penjelasan atribusi. Selain itu, hasil riset menunjukkan pengungkapan informasi penjelasan atribusi berguna untuk mengevaluasi persistensi pendapatan.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta, 2014
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suripto
Abstrak :
This study examines the impact of earnings management to impression management in Management Discussion and Analysis (MD&A). Earnings management is measured using an index that includes accrual discretional, income smoothing, and loss avoidance reporting. Impression management is measured using an index that includes the use of self-serving attribution and accounting explanation bias. Impression management data are obtained by content analysis of the MD&A sections of 594 annual report companies in the period between 2004 and 2009. Empirical test results show that earnings management, performance level, performance changes, and economic conditions negatively affects impression management. The study results are usefull for regulators to formulate and enforce the Bapepam rules No. VIII.G.2 about annual report to minimize the possibility managers conducting earnings and impression management.

Abstract Penelitian ini menguji pengaruh manajemen laba terhadap manajemen impresi dalam Analisis dan Pembahasan Manajemen (MD&A). Manajemen laba diukur menggunakan indeks yang mencakup akrual diskresional, perataan laba, dan penghindaran pelaporan rugi. Manajemen impresi diukur menggunakan indeks yang mencakup atribusi self-serving dan bias penjelasan akuntansi. Data manajemen impresi diperoleh melalui analisis konten bagian MD&A 594 laporan tahunan perusahaan dari tahun 2004 sampai 2009. Penelitian ini berhasil memberikan bukti bahwa manajemen laba, tingkat kinerja, perubahan kinerja, dan kondisi ekonomi berpengaruh negatif pada manajemen impresi. Hasil penelitian berguna bagi regulator dalam merumuskan dan menegakkan aturan Bapepam No. VIII.G.2 mengenai laporan tahunan guna meminimalkan kemungkinan manajer melakukan manajemen laba dan manajemen impresi.
STIE YKPN Yogyakarta, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaiman
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas emisi karbon terhadap biaya ekuitas perusahaan dengan tingkat pengungkapan emisi karbon sebagai variabel moderasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2011-2015. Metode purposive sampling digunakan dalam menentukan sampel penelitian ini. Sebanyak 16 perusahaan yang telah listing di BEI masuk dalam sampel penelitian. Kontribusi yang diberikan dalam penelitian ini dibandingkan penelitian sebelumnya adalah adanya tambahan sampel penelitian yang lebih besar dan adanya tambahan tingkat pengungkapan emisi karbon sebagai variabel moderasi dalam model penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas emisi karbon dan tingkat pengungkapan emisi karbon sebagai variabel moderasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap biaya ekuitas perusahaan di Indonesia.
The object of this research is to find out the effect of carbon emision intensity on cost of equity capital with the level of carbon emission disclosures as a moderation variable. Population data in this research are companies that listing on Indonesian Stock Exchange in 2011 2015. Purposive sampling method is used to determine the sample of this research. Sixteen companies that have been listed on Indonesian Stock Exchange are included in this research sample. Contribution of this research compared with previous research are the existence of larger research samples and added the level of carbon emission disclosures as moderation variabel in research model. The results show that carbon emission intensity and the level of carbon emission disclosure as moderation variable have insignificant effect to cost of equity capital in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stalsa Frani Akmyga
Abstrak :
Corporate governance has impacts on the disclosure of key management compensation in the financial statements through the application of the principle of transparancy. This research aims to analyze the impact of corporate governance structure, such as family ownership, managerial ownership and the effectiveness of the audit committee, as well as audit quality of key management compensation disclosures in the financial statements according to PSAK No. 7 (Revised 2010). The research using multiple regressions examined non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2011. The research found that companies that are controlled by family and not part of a business group significantly affect management to comply with the mandatory disclosure related to key management compensation information in the financial statements. The research also found that the effectiveness of the audit committee significantly affects management to provide better information related to financial disclosures. Furthermore, the audit quality significantly increases the transparency of the compensation of key management related to PSAK No. 7 (Revised 2010).

Abstrak Teori corporate governance dapat memengaruhi pengungkapan kompensasi manajemen kunci pada laporan keuangan melalui penerapan prinsip transparansi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak struktur corporate governance, yakni kepemilikan keluarga, kepemilikan manajerial, dan efektivitas komite audit, serta kualitas audit terhadap pengungkapan kompensasi manajemen kunci pada laporan keuangan berdasarkan PSAK No. 7 (Revisi 2010). Penelitian ini menggunakan regresi multivariabel pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2011. Penelitian ini menemukan bahwa perusahaan yang dikontrol oleh keluarga dan bukan bagian dari kelompok usaha secara signifikan memengaruhi manajemen untuk mematuhi aturan pengungkapan wajib terkait dengan informasi kompensasi manajemen kunci pada laporan keuangan. Penelitian ini juga menemukan bahwa efektivitas komite audit secara signifikan memengaruhi manajemen untuk menyajikan informasi yang lebih baik terkait pengungkapan keuangan. Begitu pula dengan kualitas audit yang signifikan meningkatkan transparansi atas kompensasi manajemen kunci terkait PSAK No. 7 (Revisi 2010)
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Setiarini
Abstrak :
Pertimbangan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) menjadi semakin penting dalam dunia bisnis. Perusahaan diharapkan untuk beroperasi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, dan para pemangku kepentingan menuntut transparansi dan keberlanjutan yang lebih besar. Penelitian kami bertujuan untuk menguji pengaruh determinan terhadap ESG praktik di negara-negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam), yang diukur dengan kinerja ESG di Refinitiv Eikon. Meskipun sudah banyak penelitian yang membahas tentang ESG, namun hanya sedikit yang membahasnya hubungan ini dengan melibatkan orientasi strategis, pengambilan risiko dan siklus hidup perusahaan secara bersamaan. Kami menggunakan regresi panel berdasarkan sampel sebanyak 2373 observasi dari tahun 2004 hingga 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi strategi prospektor mendorong peningkatan yang lebih besar dalam praktik ESG dibandingkan dengan orientasi strategi defender, artinya perusahaan dengan orientasi prospektor lebih bersedia melakukan praktik ESG karena mempunyai sumber daya yang strategis. Meningkatnya pengambilan risiko yang dilakukan oleh perusahaan akan mengurangi praktik-praktik ESG. Semakin tahap siklus hidup mature perusahaan ini akan meningkatkan praktik-praktik ESG. Hal ini membawa implikasi bahwa orientasi strategi yang dipilih perusahaan, pengambilan risiko, dan siklus hidup perusahaan menjadi penentu faktor bagi perusahaan yang menerapkan praktik ESG di negara-negara ASEAN. Penelitian ini berkontribusi pada literatur terkait keberlanjutan perusahaan dengan mempertimbangkan ESG sebagai salah satu tolok ukur keberlanjutan yang saat ini menjadi investasi utama tren yang diamati di pasar keuangan, khususnya negara-negara ASEAN yang merupakan area terbaik untuk berinvestasi. ......Environmental, social, and governance (ESG) considerations have become increasingly important in the business world. Companies are expected to operate responsibly and sustainably, and stakeholders are demanding greater transparency and accountability. Our research aims to examine the influence of determinants on ESG practices in ASEAN countries (Indonesia, Malaysia, Singapore, the Philippines, Thailand, and Vietnam), as measured by ESG performance on the Refinitiv Eikon. Although there have been many studies discussing ESG, only a few have discussed this relationship by involving strategic orientation, risk taking and corporate life cycle simultaneously. We use panel regression based on a sample of 2373 observations from 2004 to 2022. The results show that the prospector strategy orientation encourages a greater increase in ESG practices compared to the defender strategy orientation, which means that companies with a prospector orientation are more willing to practice ESG because they have strategic resources. The increasing risk-taking by companies will reduce ESG practices. The more mature the company's life cycle stage will improve ESG practices. This brings implications that the strategy orientation chosen by the company, risk-taking, and corporate life cycle are the determining factors for companies implementing ESG practices in ASEAN countries. This research contributes to the literature related to corporate sustainability by considering ESG as one of the measurements of sustainability which is currently the main investment trend being observed in financial markets, especially ASEAN countries which are the best areas to invest.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audinta Andiza Setio Safitri
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan intellectual capital dan ketiga komponennya: human capital, structural capital, dan relational capital terhadap cost of equity capital. Pengungkapan intellectual capital digunakan sebagai variabel independen dan cost of equity capital digunakan sebagai variabel dependen. Penelitian ini juga menggunakan beta saham, ukuran perusahaan, leverage, dan market to book value sebagai variabel kontrol. Pengungkapan intellectual capital diukur menggunakan klasifikasi yang disusun oleh Lee dan cost of equity capital diukur menggunakan model Ohlson. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non-perbankan dan non-keuangan yang terdaftar di indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia periode 2008-2014, dengan jumlah sampel 209 perusahaan yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Uji model dilakukan dengan menggunakan model regresi berganda. Penelitian ini membuktikan bahwa pengungkapan intellectual capital, human capital, relational capital, dan structural capital berpengaruh negatif signifikan terhadap cost of equity capital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin luas pengungkapan yang dilakukan, maka semakin rendah cost of equity capital perusahaan.
ABSTRACT The main purpose of the research is to analyze the impact of intellectual capital disclosure and its three aspects human capital, structural capital, and relational capital on cost of equity capital. This research uses intellectual capital disclosure as independent variable and cost of equity capital as dependent variable. This research also uses beta, size, leverage, and market to book value as control variables. Intellectual capital disclosure is measured using Lee model and cost of equity capital is measured using Ohlson Model. The empirical research is based on non banking and non financial companies listed in the LQ45 Indonesia Stock Exchange period 2008 to 2014. The samples are taken using purposive sampling method, consisted of 209 companies. The models are tested using multiple linear regression models. The finding indicates that intellectual capital, human capital, relational and structural capital disclosures have negative significant impacts on cost of equity capital. The more a company discloses its information, the lower the cost of equity capital.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library