Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nella Putri Giriani
Abstrak :
Tesis ini membahas pendisiplinan dalam konstruksi keluarga pada tiga film Indonesia kontemporer, yaitu Kulari Ke Pantai (2018), Keluarga Cemara (2019), dan Dua Garis Biru (2019) melalui konsep Konsep keluarga menurut Alston (2008), Teori Foucault mengenai Disciplinary Power, dan Unsur Naratif Film dan Mise-en-Scene milik Bordwell dan Thompson (2008). Penelitian ini berupaya membongkar konstruksi keluarga melalui wacana dan ideologi yang dibangun dalam film. Hal ini bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana tiga film karya Gina S. Noer sebagai representasi sineas perempuan masa kini memberikan kontribusi pada kajian film Indonesia dalam melihat transformasi konstruksi keluarga di masa Reformasi yang merefleksikan perubahan wacana kuasa dan ideologi gender Orde Baru. Hasil analisis menunjukkan bahwa kuasa yang berkaita dengan wacana seksualitas, kelas/ruang, dan gender yang dimunculkan dalam ketiga korpus ini menimbulkan pendisiplinan yang tumpeng tindih melalui pengajaran, internalisasi, pengawasan, dan pelaksanaan disiplin lainnya yang produktif dalam keluarga. Pendisiplinan ini menghasilkan dan melatih tokoh bapak, ibu, dan anak untuk menjadi individu yang patuh dengan konstruksi keluarga yang sesuai dengan nilai agama dan sosial dalam masyarakat. Analisis lebih jauh dengan teori kuasa disiplin Foucault menemukan adanya resistensi tokoh dalam keluarga untuk melawan norma dan nilai yang konvensional, walaupun tidak berjalan dengan lama dan signifikan. Posisi ideologis yang ambigu tersebut mengindikasikan bahwa ketiga korpus mengalami pergulatan nilai. Adanya dominasi ideologi patriarki dan paternalistik menunjukkan bahwa ketiga film pada akhirnya belum mampu meninggalkan konvensi struktur sosial yang ada. Budaya patriarki yang secara hierarkies mengekslusifkan kuasa ayah, menempatkan Ibu pada peran prokreasi, dan memosisikan anak sebagai objek paling bawah dalam keluarga masih menyisakan jejaknya pada film-film Indonesia kontemporer. ......This thesis discusses disiplinary power of family construction in three contemporary Indonesian movies, namely Kulari Ke Pantai (2018), Keluarga Cemara (2019), and Dua Garis Biru (2019) through the concept of the concept of family according to Alston (2008), Foucault's Theory of Disciplinary Power, and Bordwell and Thompson's (2008) Film Narrative and Mise-en-Scene Elements. This research seeks to dismantle the family construction through discourse and ideology in the movies. This aims to show how three films by Gina S. Noer as representations of female filmmakers today contribute to Indonesian film studies in seeing the transformation of family construction during the era of Reformasi which reflects the changes in the discourse of power and gender ideology of the Orde Baru. The results of the analysis show that the power related to sexuality, class / space, and gender discourses that appear in these three corpuses causes overlapping discipline through teaching, internalization, supervision, and the implementation of other productive disciplines in the family. This discipline produces and trains father, mother, and child figures to become individuals who are obedient to family constructions that are in accordance with religious and social values in society. Further analysis with Foucault's theory of disciplinary power found the resistance of figures in the family to go against conventional norms and values, although not significant. This ambiguous ideological position indicates that the three corpuses experience a value struggle. The dominance of patriarchal and paternalistic ideologies shows that the three films in the end have not been able to leave the existing convention of social structures. The patriarchal culture that hierarchically excludes the power of the father, positions the mother in the role of procreation, and the child as the lowest object in the family still leaves its traces in Indonesian contemporary movies.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Unversitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Nafisah
Abstrak :
Subjektivitas adalah konsep identitas diri yang berkaitan dengan cara pandang mengenai diri dan relasinya dengan struktur sosial tempatnya berada. Disertasi ini mengungkapkan ambivalensi subjektivitas tokoh anak dalam empat film anak –Laskar Pelangi, Serdadu Kumbang, Lima Elang, dan Langit Biru. Melalui pendekatan strukturalisme dan analisis sistem formal dari Bordwell dan Thompson (2008), ditemukan ambivalensi  struktur teks dan strategi naratif yang di satu sisi memosisikan tokoh anak sebagai subjek, tetapi di sisi lain dibatasi dengan kondisi tertentu, yaitu ketidakhadiran atau campur tangan tokoh dewasa, keberadaan di ruang terbuka, serta kehendak yang berorientasi kelompok. Analisis lebih jauh dengan menggunakan teori kuasa disiplin Foucault (1995) menemukan bahwa walaupun keterampilan literasi dapat menggeser dominasi kuasa dewasa dan negosiasi posisi dimungkinkan untuk sementara waktu, subjektivitas tokoh anak pada umumnya dikonstruksi melalui pendisiplinan dalam praktik sosial. Pendisiplinan ini melatih anak untuk selalu memperhatikan aspek budaya yang dianggap penting. Akibatnya, subjektivitas yang dikonstruksi ini mendorong tokoh anak untuk mematuhi aturan yang berlaku, mengedepankan kepentingan kelompok, dan menghindari perbedaan. Subjektivitas yang ambivalen ini mengisyaratkan film anak Indonesia memandang anak-anak sebagai manusia yang defisien atau kurang sempurna sebagai manusia sehingga harus dibimbing dan diberi pengarahan, tetapi kurang memperhatikan potensi emosi dan intelektual yang dimiliki anak-anak. ......The notion of subjectivity is a concept of personal identity which deals with the self and its relations to the social structures. This dissertation reveals the ambivalent construction of child character subjectivity in four Indonesian children’s films: Laskar Pelangi, Serdadu Kumbang, Lima Elang, dan Langit Biru. Employing structuralism approach and system formal analysis form Bordwell and Thompson (2008), it is found that textual structure and narrative strategies are ambivalent because they position child characters as subjects, but only under certain conditions: the absence or without involvement of adult characters, in open space, and group-oriented. Further analysis using Foucault theory of power and governmentality (1995) found that although literacy is the child's potential skill to shift adult's dominant power and negotiating positions take place temporarily, the child character's subjectivity is generally constructed through discipline in social practices in order to train children to take cultural aspects deemed important into consideration. Consequently, the constructed subjectivity is submissive children who obey the expected norms, prioritize group's interests, and avoid differences. This ambivalent subjectivity suggests that Indonesian children's films view children as deficient and so in need of guidance and instruction despite their emotional and intellectual potentials.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
D2657
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library